Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Terakhir

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 12
KISAH
Sang Malaikat Mikhael meneruskan dari Banjir untuk menceritakan apa yang akan terjadi selanjutnya; lalu, dengan menyebutkan Abraham, sampai berangsur angsur untuk menjelaskan, Siapa Keturunan Perempuan itu jadinya, yang telah dijanjikan kepada Adam dan Eve dalam Kejatuhan; PendaginganNya, KematianNya, KebangkitanNya, dan KenaikanNya; keadaan Gereja hingga KedatanganNya kedua kali. Adam amat dipuaskan dan dihiburkan kembali oleh Penyampaian Penyampaian dan Janji Janji ini menuruni Bukit bersama Mikhael; membangunkan Hawa, yang sementara semuanya ini dengan mimpi lembut diarahkan kepada ketenangan pikiran dan penundukan. Mikhael dengan kedua tangannya menuntun mereka keluar dari Firdaus, Pedang berapi api melambai lambai di belakang mereka, dan para Kerubim menduduki Penempatan mereka untuk menjaga Tempat tersebut.

Bagaikan seseorang yang dalam perjalanannya berhenti pada Siang Hari,
Walau hendak bergegas, maka disini sang Penghulu Malaikat berhenti
Diantara dunia yang dihancurkan dan dunia yang dipulihkan,
Jikalau Adam mungkin hendak menyelakan hal apapun juga;
Lalu dengan peralihan manis meneruskan Kalimat baru. [ 5 ]
Demikianlah telah kaulihat satu Dunia bermula dan berakhir;
Dan Manusia bagaikan dari suatu persediaan kedua meneruskan.
Banyak lagi yang harus kaulihat, namun aku melihat
Bahwa pandangan manusiamu menjadi lelah; hal hal ilahi
Pastilah akan melemahkan dan melelahkan indera manusia: [ 10 ]
Maka dari sekarang apa yang akan terjadi akan kuceritakan,
Maka engkau berilah perhatian seharusnya, dan dengarkan.
Sumber kedua para Manusia ini, yang masih sedikit saja;
Dan sementara kengerian penghakiman yang lalu tertinggal
Segar dalam pikiran mereka, dengan takut akan Sang KeAllahan, [ 15 ]
Dengan memperhatikan apa yang adil dan benar
Akan menjalani hidup mereka dan beranak cucu dengan cepat,
Sambil mengerjakan tanah, dan menuai panen yang berlimpah,
Jagung anggur dan minyak; dan dari kawanan atau kumpulan ternak,
Seringkali mengorbankan Lembu, Anak Domba, atau Anak Lembu, [ 20 ]
Dengan korban Anggur curahan yang banyak, dan Perjamuan suci,
Akan menghabiskan hari hari mereka dalam sukacita tanpa cela, dan berdiam
Lama waktunya dalam damai menurut Keluarga dan Suku
Dibawah pemerintahan kebapaan; hingga seorang akan bangkit
Dengan hati berhasrat yang angkuh, yang tidak berpuas diri [ 25 ]
Dengan kesetaraan adil, keadaan persaudaraan,
Akan merampas Kekuasaan yang tidak pantas baginya
Diatas saudara saudaranya, dan amat melucuti
Kerukunan dan hukum Alam dari Bumi,
Sambil berburu (dan Manusia bukan Hewanlah yang akan menjadi buruannya) [ 30 ]
Dengan Perang dan jerat bermusuhan bagi yang menolak
Penundukan kepada Kemaharajaannya yang zalim:
Maka sebagai seorang Pemburu yang perkasa ia akan digelari
Dihadapan Tuhan, dengan menghinakan Sorga,
Atau dari Sorga mengaku akui Kedaulatan kedua; [ 35 ]
Dan dari Pemberontakan akan didapatkan namanya,
Walau ia menuduh yang lainnya akan Pemberontakan.
Dia bersama suatu kumpulan, yang sama Hasratnya bergabung
Bersamanya atau dibawahnya untuk menzalimi,
Berbaris dari Eden menuju Barat, akan menemukan [ 40 ]
Dataran, dimana suatu sumur aspal hitam
Mendidih keluar dari bawah tanah, mulut Neraka;
Untuk Batubata, dan dari benda itu dicetak mereka untuk membangun
Suatu Kota dan Menara, yang puncaknya boleh mencapai ke Sorga;
Dan mencari suatu nama bagi mereka sendiri, agar jangan jauh tersebar [ 45 ]
Di Tanah Tanah asing hingga ingatan akan mereka menjadi terhilang,
Tanpa memperdulikan apakah kemahsyuran yang baik atau jahat.
Namun Allah Yang seringkali turun untuk mengunjungi manusia
Tanpa terlihat, dan melalui tempat tinggal mereka berjalan
Untuk menandai segala perbuatan mereka, segera melihat mereka, [ 50 ]
Datang turun untuk melihat Kota mereka, sebelum Menara tersebut
Menghalangi Menara Menara Sorga, dan dengan menertawakan menjadikan
Atas Lidah mereka suatu Roh menyesatkan untuk menghapuskan
Dengan bersihnya Bahasa Asal mereka, dan malahan
Menaburkan suatu keributan bergemeratak akan kata kata yang tak dikenal: [ 55 ]
Segera suatu kegagapan mengerikan bangkit dengan nyaring
Diantara Pembangun Pembangun tersebut; tiap orang pada yang lainnya memanggil
Tanpa dimengerti, hingga serak, dan seluruhnya mengamuk,
Seolah oleh diejek mereka membadai; tawa besar ada di Sorga
Dan melihat turun, untuk memandang kegaduhan aneh [ 60 ]
Dan mendengar keributan tersebut; demikianlah bangunan tersebut ditinggalkan
Konyol, dan pekerjaan tersebut dinamai Kebingungan.
Kepadanya demikian Adam kebapaan menjadi marah.
Oh Anak dibenci yang demikian berhasrat
Diatas Saudara Saudaranya, pada diri sendiri mengambil [ 65 ]
Wewenang yang dirampas, dari Allah tidak diberikan:
Dia memberi pada kita semata mata atas Hewan, Ikan, Burung
Kekuasaan mutlak; hak itu kita pegang
Oleh pemberiannya; namun Manusia diatas manusia
Tidak dijadikanNya sebagai Tuan; gelar sedemikian untuk diriNya sendiri [ 70 ]
Disimpankan, manusia dibiarkan bebas dari manusia.
Namun Perampas ini pelanggaran angkuhnya
Tidak ditahankan atas Manusia; menuju Allah Menaranya bertujuan
Pengepungan dan perlawanan: Manusia terkutuk! Makanan apakah
Akan dibawanya keatas sana untuk memelihara [ 75 ]
Dirinya sendiri dan Pasukan kurang ajarnya, dimana Udara tipis
Diatas Awan Awan akan merusak isi perutnya menjadi kotor,
Dan melaparkannya akan Nafas, jikalau bukan Roti?
Kepadanya demikian Mikhael. Sepantasnyalah kaubenci
Anak itu, yang atas keadaan tenang manusia [ 80 ]
Membawa kesusahan sedemikian, bertujuan untuk menundukkan
Kebebasan Akal Budi; namun ketahuilah bahwa bersama semuanya,
Sejak kejatuhan asalmu, Kebebasan sejati
Telah hilang, yang selalu bersama Akal Budi yang benar berdiam
Kembar, dan darinya tiada memiliki keberadaan terpisah: [ 85 ]
Akal Budi dalam manusia dikaburkan, atau tidak dipatuhi,
Dengan segera hasrat hasrat berlebihan
Dan Hawa Nafsu yang merampas menangkap Pemerintahan
Dari Akal Budi, dan merendahkan kepada perhambaan
Manusia yang hingga saat itu adalah bebas. Maka sebab ia mengizinkan [ 90 ]
Dalam dirinya Kuasa Kuasa yang tidak pantas untuk memerintah
Diatas Akal Budi yang bebas, Allah dalam Penghakiman adil
Menundukkannya dari luar kepada Tuan Tuan yang penuh kekerasan;
Yang seringkali dengan tidak pantasnya juga memperbudak
Kebebasan luarnya: Kezaliman haruslah terjadi, [ 95 ]
Walau bagi sang Zalim sebab itu bukanlah alasan.
Namun terkadang Bangsa Bangsa akan jatuh begitu rendah
Dari kebaikan, yang adalah akal budi, sehingga bukan kejahatan,
Namun Keadilan, dan suatu kutuk mematikan mengambil alih
Melucuti mereka akan kebebasan luar mereka, [ 100 ]
Setelah yang dalam terhilang: Saksikanlah Anak yang tidak hormat ini
Darinya yang membangun Bahtera, yang oleh sebab aib
Yang dilakukannya pada Bapanya, mendengar kutuk yang berat ini,
Hamba dari segala Hamba, atas Keturunannya yang jahat.
Demikianlah akan yang baru ini, sebagaimana Dunia yang sebelumnya, [ 105 ]
Masih cenderung dari jahat menjadi lebih jahat, hingga Allah pada akhirnya
Lelah dengan segala kejahatan mereka, menarik
HadiratNya dari antara mereka, dan memalingkan
Mata kudusNya; menetapkan Diri dari sejak saat itu
Untuk membiarkan mereka pada jalan jalan mereka yang cemar; [ 110 ]
Dan satu Bangsa tertentu untuk dipilih
Dari seluruh sisanya, yang olehNya akan dipanggil,
Suatu Bangsa yang keluar dari satu orang yang beriman:
Ia di sisi Efrat sebelah ini masih bertempat tinggal,
Dibesarkan dalam penyembahan Berhala; Oh bahwa manusia [ 115 ]
(Bisakah engkau mempercayainya?) akan begitu bodoh tumbuh,
Sementara sang Bapa Bahtera masih hidup, yang lolos dari Banjir,
Sehingga meninggalkan Allah yang hidup, dan jatuh
Untuk menyembah karya mereka sendiri dalam Kayu dan Batu
Sebagai Para illah! Namun Dia Allah Mahatinggi menjaminkan [ 120 ]
Untuk memanggil melalui Penglihatan dari rumah Bapanya,
Sanak saudaranya dan allah allah palsu, menuju suatu Tanah
Yang akan ditunjukkanNya kepadanya, dan darinya akan membangkitkan
Suatu Bangsa yang perkasa, dan atasnya dicurahkan
BerkatNya demikian, bahwa dari Keturunannya [ 125 ]
Bangsa Bangsa akan diberkati; ia langsung mematuhi
Tanpa mengetahui menuju Tanah apa, namun mempercayai dengan teguh:
Aku melihatnya, namun engkau tidak bisa, dengan Iman apa
Ia meninggalkan allah allahnya, Teman Temannya, dan Tanah asalnya
Ur di Kaldea, sekarang melewati Sungai [ 130 ]
Menuju Haran, dibelakang suatu Rombongan perlahan
Kawanan dan Kumpulan Ternak, dan sejumlah besar hamba;
Tidak berkelana miskin, namun mempercayakan seluruh kekayaannya
Dengan Allah, Yang telah memanggilnya, ke suatu tanah yang tidak dikenal.
Kanaan sekarang dicapainya, aku melihat Kemah Kemahnya [ 135 ]
Dipasang disekitar Sekhem, dan Dataran berdekatan
Moreh; disana melalui janji ia menerima
Hadiah kepada Keturunannya akan seluruh Tanah itu;
Dari Hamath sebelah Utara hingga ke Gurun Pasir Selatan
(Hal hal yang kusebut menurut namanya, walau masih belum dinamai) [ 140 ]
Dari Hermon di Timur hingga ke Laut Barat yang besar,
Gunung Hermon, Laut disana, lihatlah tiap tempat
Dalam pandangan, sebagaimana kutunjukkan mereka; di garis pantai
Gunung Karmel; disini aliran air bermata ganda
Yordan, batas sejati sebelah Timur; namun Anak Anaknya [ 145 ]
Akan berdiam hingga ke Senir, tonjolan Bukit Bukit yang panjang itu.
Pikirkanlah ini, bahwa seluruh Bangsa di Bumi
Akan diberkati melalui Keturunannya; mengenai Keturunan itu
Dimaksudkan adalah penyelamatmu Yang agung, Yang akan meremukkan
Kepala sang Ular; mengenainya kepadamu segera [ 150 ]
Dengan lebih jelas akan diungkapkan. Bapa yang diberkati ini,
Yang akan dinamai Abraham beriman pada waktunya,
Seorang Anak, dan dari Anaknya menurunkan seorang Cucu,
Serupa dengannya dalam iman, dalam hikmat, dan kemahsyuran;
Sang Cucu beranak pinak dengan dua belas Anak, berangkat [ 155 ]
Dari Kanaan, menuju suatu tanah yang disini dinamai
Mesir, dibagi oleh Sungai Nil;
Lihatlah kemana ia mengalir, bermuara pada tujuh mulut
Kedalam Laut: untuk berdiam di Tanah itu
Ia datang diundang oleh seorang Anaknya yang lebih muda [ 160 ]
Pada masa kekeringan, seorang Anak yang perbuatan perbuatan mulianya
Membangkitkannya menjadi kedua di Negeri itu
Milik Firaun: disana ia meninggal, dan meninggalkan Suku Bangsanya
Tumbuh menjadi suatu Bangsa, dan sekarang telah tumbuh
Diawasi oleh seorang Raja selanjutnya, yang berhasrat [ 165 ]
Menghentikan pertumbuhan berlebihan mereka, sebagai tamu tamu serumah
Yang terlalu banyak jumlahnya; maka dari tamu dibuatnya mereka menjadi budak
Dengan bermusuhan, dan membunuh anak anak Laki Laki mereka:
Hingga oleh dua bersaudara (kedua bersaudara itu dinamai
Musa dan Harun) dikirim dari Allah untuk mengambil [ 170 ]
UmatNya dari perbudakan, mereka kembali
Dengan kemuliaan dan jarahan ke Tanah mereka yang dijanjikan.
Namun pertama tama sang Zalim fasik, yang menyangkal
Mengenal Allah mereka, atau memperhatikan pesan mereka,
Harus dipaksa oleh Tanda Tanda dan Penghakiman Penghakiman menakutkan; [ 175 ]
Menjadi darah yang tidak tercurah Sungai itu harus diubahkan,
Katak, Kutu dan Lalat harus memenuhi seluruh Istananya
Dengan serbuan yang dibenci, dan memenuhi seluruh tanah itu;
Ternaknya harus mati oleh Busuk dan Sampar,
Bisul dan Lecet harus membengkakkan seluruh dagingnya, [ 180 ]
Dan seluruh rakyatnya; Petir bercampur Hujan Es,
Hujan Es bercampur api harus merobek Langit Mesir
Dan bergulung diatas Bumi, sambil melahap dimana ia bergulung;
Apa yang tidak dilahapnya, Tumbuhan, atau Buah, atau Biji,
Suatu Awan Belalang Pelahap yang gelap bergerombol turun [ 185 ]
Harus melahapnya, dan diatas tanah tiada ditinggalkan apapun yang hijau:
Kegelapan harus menaungi seluruh batas batasnya,
Kegelapan yang pekat, dan menghapuskan tiga hari;
Terakhir dengan satu hajaran tengah malam seluruh anak sulung
Mesir harus berbaring mati. Demikianlah dengan sepuluh luka [ 190 ]
Sang naga Sungai dijinakkan pada akhirnya tunduk
Membiarkan orang orang asingnya pergi, dan seringkali
Direndahkan hatinya yang keras, namun masih bagaikan Es
Lebih menjadi keras setelah mencair, hingga dalam amuknya
Mengejar mereka yang baru diusirnya, Laut [ 195 ]
Menelannya bersama Balatentaranya, namun membiarkan mereka lewat
Seperti diatas tanah kering diantara dua dinding kristal,
Didahsyatkan oleh tongkat Musa untuk demikian berdiri
Terbagi, hingga mereka yang diselamatkannya mencapai tepi pantai mereka:
Kuasa ajaib sedemikian akan dipinjamkan Allah pada Orang KudusNya, [ 200 ]
Walau hadir dalam MalaikatNya, Yang akan pergi
Didepan mereka dalam suatu Awan, dan Tiang Api,
Pada siang hari suatu Awan, pada malam hari suatu Tiang Api,
Untuk menuntun mereka dalam perjalanan mereka, dan menghalangi
Di belakang mereka, sementara sang Raja keras kepala mengejar: [ 205 ]
Semalaman ia akan mengejar, namun serbuannya
Ditahan oleh Kegelapan diantara mereka hingga Jam Berjaga pagi hari;
Lalu melalui Tiang Berapi itu dan Awan
Allah melihat keluar akan menyusahkan segenap Balatentaranya
Dan menghancurkan roda roda Kereta Berkuda mereka: ketika oleh perintah [ 210 ]
Musa sekali lagi membentangkan Tongkat berkuasanya
Diatas Laut; Laut mematuhi Tongkatnya;
Atas segenap barisan bertempur mereka Ombak Ombak kembali,
Dan menenggelamkan Perang mereka: Bangsa terpilih itu
Dengan aman menuju Kanaan dari tepi pantai maju [ 215 ]
Melalui Gurun Pasir yang liar, bukan jalan yang paling langsung,
Agar jangan saat memasuki tanah itu mengejutkan Orang Kanaan
Perang menakutkan mereka yang belum ahli, dan ketakutan
Mengembalikan mereka kembali ke Mesir, lebih memilih
Kehidupan hina dengan perhambaan; sebab hidup [ 220 ]
Bagi yang mulia dan yang hina lebih manis
Tanpa dilatih untuk Pertempuran, dimana kekasaran tidak memimpin.
Ini juga akan didapatkan mereka oleh penundaan mereka
Di Padang Gurun yang luas, disana mereka akan mendirikan
Pemerintahan mereka, dan memilih Senat agung mereka [ 225 ]
Melalui keduabelas Suku, untuk memerintah ditetapkan oleh Hukum:
Allah dari Gunung Sinai, yang puncak kelabunya
Akan bergoncang, Dia turun, DiriNya sendiri akan
Dalam Petir Halilintar dan bunyi Sangkakala nyaring
Menetapkan bagi mereka Hukum; sebagian yang demikian mengenai [ 230 ]
Keadilan masyarakat, sebagian Upacara Upacara keagamaan
Akan korban, memberitahukan pada mereka, melalui jenis
Dan bayangan, akan Keturunan Yang ditakdirkan itu untuk meremukkan
Sang Ular, dengan cara apa Dia akan mencapai
Penyelamatan Umat Manusia. Namun suara Allah [ 235 ]
Bagi telinga manusia adalah penuh kengerian; mereka memohon
Agar Musa boleh memberitahukan pada mereka kehendakNya,
Dan kengerian berhenti; ia mengabulkan apa yang mereka cari
Mengajarkan bahwa kepada Allah tiada jalan masuk
Tanpa Penengah, yang Jabatan tinggi itu sekarang [ 240 ]
Musa perorangan memegangnya, untuk memperkenalkan
Satu Yang lebih besar, Yang mengenai hariNya ia akan memberitahukan sebelumnya,
Dan seluruh Nabi Nabi pada Zaman mereka mengenai masa
Mesias Yang agung akan dinyanyikan. Demikianlah Hukum dan Upacara
Ditetapkan, kesenangan sedemikian dipunyai Allah dalam Manusia [ 245 ]
Yang taat pada kehendakNya, sehingga Dia menjaminkan
Diantara mereka untuk meletakkan KemahNya,
Sang Mahakudus untuk berdiam bersama Manusia lemah:
Oleh petunjukNya suatu Tempat Perlindungan dirangkakan
Dari Kayu Cedar, ditatah dengan Emas, didalamnya [ 250 ]
Suatu Tabut, dan didalam Tabut itu KesaksianNya,
Catatan Catatan PerjanjianNya, diatas semua ini
Suatu tahta Kasih Karunia dari Emas diantara sayap
Dua Kerubim yang terang, dihadapanNya terbakar
Tujuh Dian bagai suatu Rasi Bintang mewakili [ 255 ]
Api api Sorgawi; diatas Kemah itu suatu Awan
Akan berada pada Siang Hari, suatu kilauan berapi pada Malam Hari,
Kecuali saat mereka berperjalanan, dan pada akhirnya mereka datang,
Dibawa oleh MalaikatNya ke Tanah
Yang Dijanjikan pada Abraham dan Keturunannya: sisanya [ 260 ]
Panjang diceritakan, berapa banyak Pertempuran diperjuangkan,
Berapa banyak Raja dihancurkan, dan Kerajaan dimenangkan,
Atau bagaimana Matahari akan di tengah Langit berdiri diam
Sehari penuh, dan Malam meneruskan jalurnya yang seharusnya,
Suara manusia memerintahkan, Matahari di Gibeon berdiri, [ 265 ]
Dan engkau Bulan di lembah Aialon,
Hingga Israel mengalahkan; demikian dinamai yang ketiga
Dari Abraham, Anak Ishak, dan darinya
Seluruh keturunannya, yang akan memenangkan Kanaan.
Disini Adam menyela. Oh yang dikirim dari Sorga, [ 270 ]
Penerang kegelapanku, hal hal yang baik
Telah kauungkapkan, terutama itu yang berkenaan
Dengan Abraham yang benar dan Keturunannya: sekarang pertama kudapati
Mataku terbuka sebenarnya, dan hatiku jauh lebih ditenangkan,
Yang sebelumnya disusahkan dengan pikiran mengenai apa yang akan terjadi [ 275 ]
Atasku dan seluruh Umat Manusia; namun sekarang kulihat
HariNya, Yang didalamNya seluruh Bangsa akan diberkati,
Perkenan yang tidak sepantasnya untukku, yang telah mencari
Pengetahuan terlarang melalui cara terlarang.
Ini masih belum kumengerti, mengapa pada mereka [ 280 ]
Yang diantaranya Allah akan rela berdiam di Bumi
Begitu banyak dan begitu beragam Hukum diberikan;
Begitu banyak hukum menyatakan begitu banyak dosa
Diantara mereka; bagaimana bisa Allah dengan yang demikian bertempat tinggal?
Kepadanya demikian Mikhael. Jangan ragukan bahwa dosa [ 285 ]
Akan memerintah diantara mereka, sebab darimu diperanakkan;
Dan maka dari itu Hukum diberikan pada mereka untuk membuat nyata
Kejahatan alami mereka, dengan membangkitkan
Dosa melawan Hukum untuk berkelahi; hingga ketika mereka melihat
Hukum bisa mengungkapkan dosa, namun tidak menyingkirkan, [ 290 ]
Kecuali dengan penebusan penebusan bayangan yang lemah itu,
Darah Lembu dan Kambing, mereka boleh menyimpulkan
Suatu darah yang lebih berharga harus dibayarkan untuk Manusia,
Yang benar untuk yang jahat, supaya dalam kebenaran sedemikian
Pada mereka oleh Iman diberikan, mereka boleh mendapati [ 295 ]
Pembenaran dihadapan Allah, dan damai
Hati Nurani, yang Hukum melalui Upacara Upacara
Tidak bisa menentramkannya, tidak juga Manusia akan bagian kebenaran
Melakukannya, dan tanpa melakukan tidak bisa hidup.
Maka Hukum tampak tidak sempurna, dan diberikan hanya [ 300 ]
Dengan tujuan untuk menyerahkan mereka dalam waktu penggenapannya
Naik ke suatu Perjanjian yang lebih baik, diajari
Dari Jenis Jenis bayangan menuju Kebenaran, dari Daging menuju Roh,
Dari penetapan Hukum yang ketat, kepada kebebasan
Penerimaan Karunia yang besar, dari ketakuran menghamba [ 305 ]
Kepada keanakan, pekerjaan Hukum kepada pekerjaan Iman.
Dan maka dari itu tidak akan Musa, walau pada Allah
Amat dikasihi, menjadi hanya Pelayan
Hukum, bangsanya dipimpin kedalam Kanaan;
Namun Yosua yang oleh Orang Orang Tidak Bersunat dinamai YESUS, [ 310 ]
Dengan memegang nama dan jabatannya, yang akan menundukkan
Ular musuh kita, dan membawa kembali
Melalui padang gurun dunia ini manusia yang telah lama berkelana
Aman menuju Firdaus peristirahatan yang abadi.
Sementara mereka di Kanaan di bumi mereka ditempatkan [ 315 ]
Lama akan berdiam dan makmur, namun ketika dosa dosa
Bangsa mengganggu kedamaian bersama mereka,
Memancing Allah untuk membangkitkan musuh musuh bagi mereka:
Yang darinya seseringkali itu juga Dia menyelamatkan mereka yang bertobat
Melalui Hakim Hakim dulu, lalu dibawah Raja Raja; yang darinya [ 320 ]
Yang kedua, baik karena ketaatannya menjadi termahsyur
Dan juga perbuatan perbuatan perkasa, akan menerima suatu janji
Yang tidak dapat dicabut, bahwa Tahta Kerajaannya
Akan bertahan selama lamanya; akan hal yang sama akan dinyanyikan
Seluruh Nubuat, Bahwa dari Keturunan Rajani [ 325 ]
Dari Daud (demikian kusebutkan nama Raja ini) akan bangkit
Seorang Anak, Keturunan Perempuan yang diberitahukan sebelumnya kepadamu,
Diberitahukan sebelumnya pada Abraham, Yang kepadaNya akan percaya
Seluruh Bangsa, dan kepada Raja Raja diberitahukan sebelumnya, dari Raja Raja
Yang Terakhir, sebab PemerintahanNya tidak akan berkesudahan. [ 330 ]
Namun pertama tama suatu pergantian panjang harus terjadi,
Dan Anaknya selanjutnya yang termahsyur sebab Kekayaan dan Hikmatnya,
Tabut Allah berawan yang hingga saat itu dalam Kemah
Berkelana, akan disemayamkan dalam suatu Bait mulia.
Sedemikian yang menggantikannya, sehingga akan dicatatkan [ 335 ]
Sebagian baik, sebagian jahat, akan yang jahat lebih panjang gulungannya,
Yang Penyembahan Berhala kejinya, dan kesalahan kesalahan lain
Bertumpuk menjadi jumlah keseluruhan, akan begitu memurkakan
Allah, sehingga meninggalkan mereka, dan mengungkapkan Tanah mereka,
Kota mereka, BaitNya, dan Tabut kudusNya [ 340 ]
Bersama segala benda bendaNya yang suci, suatu cemooh dan mangsa
Bagi Kota angkuh itu, yang Dinding Dinding tingginya kaulihat
Ditinggalkan dalam kebingungan, sejak saat itu dinamai Babel.
Disana dalam penawanan Dia membiarkan mereka berdiam
Masa tujuh puluh tahun, lalu membawa mereka kembali, [ 345 ]
Dengan mengingat kasih setia, dan PerjanjianNya yang disumpahkan
Kepada Daud, yang ditetapkan seperti hari hari Sorga.
Kembali dari Babel oleh izin Raja Raja
Tuan Tuan mereka, yang ditetapkan Allah, bait Allah
Pertama mereka bangun kembali, dan untuk suatu masa [ 350 ]
Dalam tempat tinggal miskin hidup sederhana, sehingga bertumbuh
Dalam kekayaan dan jumlah besar, mereka tumbuh terbagi bagi;
Namun pertama kali diantara Para Imam perselisihan bangkit,
Orang orang yang melayani Mezbah, dan seharusnya paling
Mengusahakan Damai: pertentangan mereka membawa kecemaran [ 355 ]
Atas Bait itu sendiri: akhirnya mereka merampas
Tongkat Kerajaan, dan tidak memperdulikan Anak Anak Daud,
Lalu melepaskannya pada seorang asing, sehingga Yang sejati
Raja Diurapi Mesias akan dilahirkan
Dihalangi dari hakNya; namun pada KelahiranNya suatu Bintang [ 360 ]
Yang tidak pernah terlihat sebelumnya di Sorga menyatakanNya telah datang,
Dan menuntun Orang Orang Bijak dari Timur, yang bertanya
Perihal tempatNya, untuk mempersembahkan Kemenyan, Mur, dan Emas;
Tempat kelahiranNya diberitahukan seorang Malaikat khusyuk
Kepada Gembala Gembala sederhana, yang berjaga pada malam hari; [ 365 ]
Mereka dengan senang bergegas kesana, dan dekat suatu Paduan Suara
Malaikat Malaikat dalam skuadron mendengar Nyanyian KelahiranNya dinyanyikan.
Seorang Perawanlah IbuNya, namun BapaNya
Kuasa Sang Mahatinggi; Dia akan menaiki
Tahta turun temurun, dan membatasi PemerintahanNya [ 370 ]
Dengan batas batas bumi yang lebar, kemuliaanNya dengan batas batas Sorga.
Ia berhenti, melihat Adam dengan sukacita sedemikian
Dipenuhi, sama seperti oleh duka serupa berembun airmata,
Tanpa mengeluarkan kata kata, yang semua ini dinafaskannya.
Oh Nabi kabar kabar baik, penyelesai [ 375 ]
Harapan terjauh! Sekarang dengan jelas kumengerti
Apa yang seringkali telah dicari pikiran pikiran terteguhku dengan sia sia,
Mengapa pengharapan besar kita akan dinamai
Keturunan Perempuan: Ibu Perawan, Salam,
Tinggi dalam kasih Sorga, namun dari Perutku [ 380 ]
Engkau akan keluar, dan dari Rahimmu Sang Anak
Allah Mahatinggi; Demikianlah Allah dengan manusia bersatu.
Perlulah harus sang Ular sekarang akan luka kepalanya
Dinantikan dengan kesakitan mematikan: katakanlah dimana dan kapan
Perkelahian mereka, pukulan apa akan meremukkan tumit Sang Pemenang. [ 385 ]
Kepadanya demikian Mikhael. Jangan membayangkan perkelahian mereka,
Seperti suatu Pertarungan, atau luka ditempat
Akan kepala atau tumit: tidak juga oleh dari itu Sang Anak menggabungkan
Kemanusiaan kepada KeAllahan, dengan kekuatan lebih untuk menghancurkan
Musuhmu; tidak juga demikian dikalahkan [ 390 ]
Setan, yang kejatuhannya dari Sorga, suatu luka yang lebih mematikan,
Tidak melumpuhkannya untuk memberimu luka kematianmu:
Yang Dia, Yang datang sebagai Juruselamatmu, akan menyembuhkan kembali,
Bukan dengan menghancurkan Setan, namun pekerjaan pekerjaannya
Dalam dirimu dan dalam Keturunanmu: tidak bisa juga ini, [ 395 ]
Namun dengan memenuhi semua itu yang tidak kauinginkan,
Ketaatan kepada Hukum Allah, ditetapkan
Dengan hukuman mati, dan menderita kematian,
Hukuman sepantasnya bagi pelanggaranmu,
Dan sepantasnya pada mereka yang akan tumbuh keluar darimu: [ 400 ]
Demikianlah semata mata Keadilan tinggi bisa tenang terbayar.
Hukum Allah dengan tepat akan dipenuhiNya
Baik dengan ketaatan dan dengan kasih, walau kasih
Satu satunya yang memenuhi Hukum; penghukumanmu
Akan ditanggungNya dengan datang menjadi Daging [ 405 ]
Kepada suatu hidup yang terhina dan kematian yang terkutuk,
Dengan menyatakan Hidup kepada semua yang akan mempercayai
PenebusanNya, dan bahwa ketaatanNya
Ditanggungkan menjadi ketaatan mereka melalui Iman, kepantasanNya
Menyelamatkan mereka, bukan milik mereka sendiri, walau pekerjaan hukum. [ 410 ]
Sebab ini Dia akan hidup dibenci, dihujat,
Ditangkap dengan paksa, dihakimi, dan dihukum mati
Suatu kematian terhina dan terkutuk, dipaku di Salib
Oleh BangsaNya sendiri, dibunuh sebab membawa Hidup;
Namun di Salib dipakukanNya Musuh Musuhmu, [ 415 ]
Hukum yang melawanmu, dan dosa dosa
Seluruh umat manusia, bersamanya disana disalibkan,
Untuk tidak pernah lagi menyakiti mereka yang dengan benar mempercayai
Dalam pemenuhanNya ini; maka Dia mati,
Namun segera hidup kembali, Maut atasNya tidak berkuasa [ 420 ]
Merampas lama; sebelum terang fajar ketiga
Kembali, Bintang Bintang Timur akan melihatnya bangkit
Keluar dari kuburNya, segar bagai terang fajar,
Tebusanmu dibayarkan, yang menebus Manusia dari kematian,
KematianNya untuk Manusia, sebanyak yang ditawarkan Hidup [ 425 ]
Tidak mengabaikannya, dan menerima keuntungan
Oleh Iman yang tidak kosong akan perbuatan: tindakan KeAllahan ini
Membatalkan hukumanmu, kematian yang seharusnya engkau mati dalamnya,
Dalam dosa selamanya terhilang dari kehidupan; tindakan ini
Akan meremukkan kepala Setan, menghancurkan kekuatannya [ 430 ]
Mengalahkan Dosa dan Maut, kedua pasukan utamanya,
Dan menancapkan jauh lebih dalam di kepalanya sengat mereka
Daripada kematian sementara yang akan meremukkan tumit Sang Pemenang,
Atau kematian mereka yang ditebusNya, suatu kematian bagaikan tidur,
Suatu perjalanan lembut menuju Hidup abadi. [ 435 ]
Tidak juga setelah kebangkitan Dia akan tinggal
Lebih lama di Bumi daripada saat saat tertentu untuk tampak
Pada Murid MuridNya, Orang Orang yang dalam HidupNya
Masih mengikut Dia; kepada mereka akan ditinggalkan suatu tugas
Untuk mengajari segala bangsa apa yang mereka pelajari dariNya [ 440 ]
Dan KeselamatanNya, mereka yang akan percaya
Dipermandikan dalam aliran air yang mengalir, yaitu tanda
Pembersihan mereka dari kesalahan dosa kepada Kehidupan
Murni, dan dalam pikiran dipersiapkan, jikalau demikian terjadi,
Untuk kematian, seperti hal tersebut yang Sang Penebus mati mengalaminya. [ 445 ]
Segala Bangsa akan mereka ajari; sebab dari hari itu
Bukan semata mata pada Anak Anak dari Perut Abraham
Keselamatan akan dikhotbahkan, namun kepada Anak Anak
Menurut Iman Abraham dimanapun diseluruh dunia;
Maka dalam keturunannya seluruh Bangsa Bangsa akan diberkati. [ 450 ]
Lalu menuju Sorga segala Sorga Dia akan naik
Dengan kemenangan, berkemenangan melalui udara
Atas seteru seteruNya dan seterumu; akan ada kekejutan
Sang Ular, Penguasa di udara, dan diseret dalam Rantai Rantai
Melalui seluruh Wilayahnya, dan disana ditinggalkan terperangah; [ 455 ]
Lalu masuk kedalam kemuliaan, dan meneruskan
TahtaNya di sisi kanan Allah, diangkat tinggi
Diatas segala nama di Sorga; dan dari sana akan datang,
Ketika pemusnahan dunia ini akan matang,
Dengan kemuliaan dan kuasa untuk menghakimi yang diangkat dan yang mati [ 460 ]
Untuk menghakimi orang orang mati yang tidak beriman, namun untuk mengupahi
Orang beriman milikNya, dan menerima mereka kedalam kebahagiaan,
Baik di Sorga maupun di Bumi, sebab saat itu Bumi
Akan seluruhnya menjadi Firdaus, tempat yang jauh lebih berbahagia
Daripada disini di Eden, dan hari hari yang jauh lebih berbahagia. [ 465 ]
Demikian berkata sang Penghulu Malaikat Mikhael, lalu berhenti,
Sebab pada masa besar Dunia ini; dan Bapa kita
Berlimpah dengan sukacita dan keheranan demikian menjawab.
Oh kebaikan tanpa batas, kebaikan luas!
Bahwa segala kebaikan ini akan dihasilkan dari kejahatan, [ 470 ]
Dan kejahatan berubah menjadi kebaikan; lebih ajaib
Daripada hal itu yang oleh penciptaan pertama kali membawa hasil
Terang keluar dari kegelapan! Penuh keraguan aku berdiri,
Apakah aku harus berbalik diriku sekarang dari dosa
Yang olehku dilakukan dan dibiarkan, atau bersukacita [ 475 ]
Jauh lebih banyak, bahwa jauh lebih banyak kebaikan akan keluar darinya,
Kepada Allah lebih kemuliaan, lebih damai sejahtera kepada Manusia
Dari Allah, dan atas murka akan berkelimpahan karunia.
Namun katakanlah, jikalau Penyelamat kita naik ke Sorga
Harus naik kembali, apa yang akan menimpa beberapa [ 480 ]
Orang orang berimanNya, ditinggalkan diantara kawanan tidak beriman,
Musuh musuh kebenaran; siapakah nantinya akan menuntun
UmatNya, siapa membela? Tidakkah mereka akan melakukan
Lebih buruk pada pengikut pengikutNya daripada mereka lakukan kepadaNya?
Yakinlah mereka akan, kata sang Malaikat; namun dari Sorga [ 485 ]
Dia kepada kepunyaanNya sendiri akan mengirim Seorang Penghibur,
Janji dari Bapa, Yang akan berdiam
RohNya didalam mereka, dan Hukum Iman
Bekerja melalui kasih, atas hati mereka akan dituliskan,
Untuk menuntun mereka dalam segala kebenaran, dan juga mempersenjatai [ 490 ]
Dengan Zirah rohani, mampu untuk melawan
Serangan serangan Setan, dan memadamkan anak anak panah berapinya,
Apa yang bisa dilakukan Manusia pada mereka, tidak ditakuti,
Walau sampai mati, melawan kekejaman kekejaman sedemikian
Dengan penghiburan dari dalam digantikan, [ 495 ]
Dan seringkali ditopang sehingga akan begitu mengherankan
Penganiaya penganiaya terangkuh mereka: sebab Roh
Pertama tama memperkuatkuasakan Rasul RasulNya, yang dikirimNya
Untuk menginjili segala Bangsa, lalu pada semua
Yang dipermandikan, akan memberi mereka hadiah hadiah ajaib [ 500 ]
Untuk berbicara segala Bahasa, dan melakukan segala Mukjizat,
Sebagaimana Tuhan mereka sebelum mereka. Demikianlah mereka memenangkan
Jumlah banyak dari tiap Bangsa untuk menerima
Dengan sukacita kabar kabar yang dibawa dari Sorga: pada akhirnya
Setelah Pelayanan mereka dilakukan, dan perlombaan dipertandingkan baik, [ 505 ]
Ajaran mereka dan kisah mereka tertulis ditinggalkan,
Mereka mati; namun ganti mereka, sebagaimana mereka peringatkan sebelumnya,
Serigala serigala akan meneruskan sebagai guru guru, Serigala Serigala jahat,
Yang akan segala rahasia rahasia suci Sorga
Akan diubah untuk keuntungan keuntungan keji mereka sendiri [ 510 ]
Akan kemahsyuran dan hasrat, dan kebenaran
Dengan tahyul tahyul dan adat istiadat dicemari,
Tersisa satu satunya dalam Catatan Catatan tertulis yang murni itu,
Walau bukan melainkan dimengerti oleh Roh.
Maka mereka akan mencari untuk memuaskan diir mereka sendiri akan nama, [ 515 ]
Tempat dan gelar, dan bersama ini menggabungkan
Kuasa duniawi, walau masih berpura pura untuk bertindak
Secara rohani, pada diri mereka sendiri membatasi
Roh Allah, yang dijanjikan dan diberikan juga
Pada seluruh Orang Percaya; dan dari pengaku akuan itu, [ 520 ]
Hukum Hukum Rohani akan dipaksakan oleh kuasa kedagingan
Atas setiap hati nurani; Hukum Hukum yang tidak akan didapati siapapun
Membuat mereka dimasukkan, atau apa yang oleh Roh didalam
Akan mengukirkannya pada hati. Maka apa yang akan mereka lakukan
Selain memaksa Roh Karunia itu sendiri, dan mengikat [ 525 ]
Pasangannya Kebebasan; apa, namun meruntuhkan
Bait BaitNya yang hidup, dibangun oleh Iman untuk berdiri,
Iman mereka sendiri bukan lainnya: sebab diatas Bumi
Siapa yang melawan Iman dan Hati Nurani bisa terdengar
Tidak bisa bersalah? Namun banyak yang akan mengaku akui: [ 530 ]
Dari sana penganiayaan berat akan bangkit
Atas semua yang berteguh dalam penyembahan
Dalam Roh dan Kebenaran; sisanya, bagian yang jauh lebih besar,
Menganggap puas dalam Upacara Upacara luar dan bentuk bentuk banyak
Memuaskan keagamaan; Kebenaran akan undur [ 535 ]
Dihajar dengan anak anak panah fitnah, dan pekerjaan pekerjaan Iman
Jarang dijumpai: demikianlah Dunia ini akan berlanjut,
Pada yang baik adalah jahat, pada orang jahat adalah baik,
Dibawah beratnya sendiri mengerang hingga hari
Munculnya kelegaan bagi orang orang benar, [ 540 ]
Dan pembalasan bagi orang orang jahat, saat kembalinya
Dia Yang baru dijanjikan untuk membantumu
Keturunan Wanita itu, saat itu diberitahukan sebelumnya dengan samar,
Sekarang lebih jelas diketahui sebagai Juru Selamatmu dan Tuhanmu,
Terakhir dalam Awan Awan dari Sorga diungkapkan [ 545 ]
Dalam kemuliaan Bapa, untuk memusnahkan
Setan bersama Dunianya yang sesat, lalu membangkitkan
Dari sisa yang terbakar, dibersihkan dan dimurnikan,
Langit baru, Bumi baru, Zaman Zaman segala tanggal tanpa akhir
Didirikan dalam kebenaran dan damai dan kasih [ 550 ]
Untuk membawa hasil buah buah Sukacita dan Kebahagiaan abadi.
Ia mengakhiri; dan demikian Adam terakhir menjawab.
Betapa segeranya nubuatmu, Penglihat yang diberkati,
Mengukur Dunia yang sementara ini, Perlombaan waktu,
Hingga waktu berhenti diam: diluar adalah jurang hitam seluruhnya, [ 555 ]
Kekekalan, yang akhirnya tidak bisa digapai mata siapapun.
Dengan banyak diajari aku akan dari sini pergi.
Dengan amat damai pikiranku, dan telah mendapat kepuasanku
Akan pengetahuan, apa yang boleh ditampung oleh Tubuh ini;
Yang diluarnya adalah kebodohanku untuk menghasratkannya. [ 560 ]
Sejak ini aku belajar, bahwa mematuhi adalah yang terbaik,
Dan kasih dengan takut akan Allah Yang satu satuNya, untuk berjalan
Seperti dalam hadiratNya, selalu mematuhi
PenyediaanNya, dan padaNya satu satunya bergantung,
Yang berbelas kasih atas segala karyaNya, dengan kebaikan [ 565 ]
Terus mengatasi kejahatan, dan dengan yang kecil
Menyelesaikan hal hal besar, oleh hal hal yang dianggap lemah
Mengalahkan kekuatan duniawi, dan hikmat duniawi
Oleh yang lemah lembut sederhana; bahwa menderita demi Kebenaran
Adalah ketahanan menuju kemenangan tertinggi, [ 570 ]
Dan bagi yang beriman Maut adalah Gerbang Kehidupan;
Diajari hal ini melalui contohNya Yang aku sekarang
Mengakui PenebusKu selama lamanya diberkati.
Kepadanya demikian juga sang Malaikat menjawab terakhir:
Setelah mengetahui ini, engkau telah mencapai puncak [ 575 ]
Hikmat; jangan berharap lebih tinggi lagi, walau semua Bintang Bintang
Engkau kenali namanya, dan seluruh Kuasa Kuasa keabadian,
Seluruh rahasia jurang dalam, segala pekerjaan pekerjaan Alam,
Atau karya karya Allah di Sorga, Udara, Bumi, atau Laut,
Dan segala kekayaan Dunia ini digabungkan, [ 580 ]
Dan seluruh kekuasaan, satu Kemaharajaan; tambahkanlah saja
Perbuatan yang dapat ditanggungjawabkan pada pengetahuanmu, tambahkan Iman,
Tambahkan kebaikan, Kesabaran, Kesederhanaan, tambahkan Kasih,
Yang namanya akan datang dipanggil sebagai Kemurahan Hati, jiwa
Dari semua yang lain: maka engkau tidak akan enggan [ 585 ]
Meninggalkan Firdaus ini, namun akan memiliki
Suatu Firdaus dalam dirimu, jauh lebih berbahagia.
Mari kita turun sekarang dari puncak ini
Akan Perbincangan; sebab jam tepatnya
Menunjukkan kepergian kita dari sini; dan lihatlah Penjaga Penjaga, [ 590 ]
Olehku dikemahkan di Bukit disana, nantikan
Gerakan mereka, yang di Depannya suatu Pedang berapi api,
Dalam tanda penyingkiran, melambai lambai sekeliling dengan ganas;
Kita tidak boleh tinggal lebih lama lagi: pergilah, bangunkan Hawa;
Ia juga telah kutenangkan dengan Mimpi lembut [ 595 ]
Yang menandakan kebaikan, dan segenap rohnya dipersiapkan
Untuk tunduk dengan lemah lembut: engkau pada masanya yang sesuai
Biarlah ia bersamamu berbagi apa yang telah kaudengar,
Terutama apa yang boleh mengenai Imannya untuk mengetahui,
Penyelamatan agung oleh Keturunannya Yang akan datang [ 600 ]
(Sebab melalui Keturunan Perempuan) atas seluruh Umat Manusia.
Agar kalian boleh hidup, yang akan banyak hari harinya,
Berdua dalam satu Iman sepakat walau sedih,
Dengan penyebab untuk kejahatan telah lewat, namun jauh lebih digirangkan
Dengan perenungan akan akhir yang berbahagia. [ 605 ]
Ia mengakhiri, dan mereka berdua menuruni Bukit itu;
Turun, Adam menuju Taman dimana Hawa
Berbaring tidur berlari dihadapannya, namun mendapatinya telah terjaga;
Dan demikian dengan kata kata yang bukannya sedih perempuan itu menerimanya.
Darimana engkau kembali, dan kemana pergi, aku tahu; [ 610 ]
Sebab Allah juga dalam tidur, dan menasehati Mimpi,
Yang dikirimnya membawa kebaikan, suatu kebaikan besar
DitandakanNya, sebab dengan duka dan kesusahan hati
Lelah aku jatuh tertidur: namun sekarang pimpinlah;
Padaku tiada penundaan; bersamamu pergi, [ 615 ]
Adalah tinggal disini; tanpamu disini tinggal,
Adalah pergi dari sini dengan enggan; engkau bagiku
Adalah segala hal dibawah Sorga, segala tempatlah engkau,
Yang untuk kejahatan sengajaku telah diusir dari sini.
Penghiburan lebih jauh ini yang masih pasti [ 620 ]
Kubawa dari sini; walau semua karena aku telah terhilang,
Perkenan sedemikian bagiku yang tidak pantas telah dijaminkan,
Melaluiku Keturunan Yang Dijanjikan akan memulihkan semuanya.
Demikian berkata Ibu kita Hawa, dan Adam mendengar
Amat disenangkan, namun tidak menjawab; sebab sekarang terlalu dekat [ 625 ]
Sang Penghulu Malaikat berdiri, dan dari Bukit lainnya
Menuju Penempatan mereka yang ditetapkan, seluruhnya dalam barisan terang
Kerubim turun; diatas tanah
Melayang bagai bintang jatuh, bagaikan Kabut Sore Hari
Naik dari suatu Sungai melayang diatas rawa, [ 630 ]
Dan berkumpul tebal di tanah di tumit Pekerja Pekerja
Yang kembali ke rumah. Tinggi di Depan maju,
Pedang Allah yang dihunus berkilat dihadapan mereka
Ganas bagaikan suatu Bintang Berekor; yang panas menghanguskannya,
Dan uap bagaikan Udara Libia yang terpanggang, [ 635 ]
Mulai membakar Cuaca yang sejuk itu; saat itu
Di kedua tangannya sang Malaikat yang bergegas memegang
Kedua Orang Tua kita yang berlama lama, dan menuju Gerbang Timur
Memimpin mereka langsung, dan menuruni Bukit secepatnya
Menuju Dataran yang ditetapkan; lalu menghilang. [ 640 ]
Mereka melihat kembali, memandang pada seluruh sisi Timur
Firdaus, yang baru baru saja adalah kedudukan mereka yang berbahagia,
Dilambaikan atasnya oleh Tanda menyala nyala itu, Gerbang tersebut
Digeromboli dengan Wajah Wajah menakutkan dan Senjata Senjata berapi api:
Beberapa airmata alami diteteskan mereka, namun segera menghapuskannya; [ 645 ]
Dunia seluruhnya di depan mereka, dimana untuk memilih
Tempat peristirahatan mereka, dan Penyediaan sebagai penuntun mereka:
Mereka bergandengan tangan dengan langkah langkah berkelana dan lamban,
Melalui Eden mengambil jalan mereka yang sepi.

AKHIR

Paradise Lost - Buku Kesebelas

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 11

KISAH
Sang Anak Allah mempersembahkan kepada BapaNya Doa Doa Orangtua pertama kita yang sekarang bertobat, dan menengahi bagi mereka: Allah menerima mereka, namun menyatakan bahwa mereka tidak bisa lebih lama lagi tinggal di Firdaus; mengirim Mikhael dengan sekelompok Kerubim untuk mengusir mereka; namun pertama tama untuk mengungkapkan pada Adam hal hal di masa depan: Turun datangnya Mikhael. Adam menunjukkan kepada Hawa beberapa tanda tanda menakutkan; ia mengenali kedatangan Mikhael, pergi keluar untuk menemuinya: sang Malaikat menyatakan kepergian mereka. Ratapan Hawa. Adam memohon, namun tunduk: Sang Malaikat membawanya naik ke suatu Bukit yang tinggi, meletakkan dihadapannya dalam penglihatan apa yang akan terjadi hingga Banjir.

Demikianlah mereka dalam penderitaan paling rendah berdiri bertobat
Sambil berdoa, sebab dari tahta Kasih diatas
Karunia yang tidak dimintakan turun telah menyingkirkan
Batu dari hati mereka, dan membuat daging baru
Malah dihasilkan kembali tumbuh, keluh kesah tersebut sekarang dinafaskan [ 5 ]
Tak terucapkan, sementara Roh doa
Diilhami, dan dipersayap menuju Sorga dengan penerbangan lebih cepat
Daripada Oratorio ternyaring: namun sikap mereka
Bukan akan pelamar yang rendah, tidak juga kurang penting
Tampaknya Permohonan mereka, daripada ketika Pasangan kuno tersebut [ 10 ]
Dalam Dongeng Dongeng tua, yang masih kurang kuno daripada mereka ini,
Deucalion dan Pyrrha yang murni untuk memulihkan
Umat Manusia yang ditenggelamkan, dihadapan Tempat Pemujaan
Themis berdiri taat. Kepada Sorga doa doa mereka
Terbang naik, tidak juga kehilangan jalan, oleh angin angin dengki [ 15 ]
Dihembuskan berkelana atau menjadi tawar: masuk mereka lewat
Tanpa dapat diukut melalui pintu pintu Sorgawi; lalu berpakaian
Dengan kemenyan, dimana Mezbah Emas berasap,
Oleh Penengah agung mereka, muncul dalam pandangan
Dihadapan Tahta Bapa: Mereka oleh Anak yang senang [ 20 ]
Dipersembahkan, demikian untuk menengahi memulai.
Lihatlah Bapa, buah buah pertama apa di Bumi yang tumbuh
Dari KaruniaMu yang ditanamkan dalam Manusia, Keluh Kesah ini
Dan Doa Doa, yang dalam Pembakaran Emas ini, bercampur
Dengan Kemenyan, Aku sebagai ImamMu dihadapanMu membawakannya, [ 25 ]
Buah Buah yang lebih menyenangkan baunya dari benihMu
Yang ditabur dengan pertobatan dalam harinya, daripada semua itu
Yang oleh tangannya sendiri yang memupuki segala Pepohonan
Dari Firdaus boleh menghasilkannya, sebelum jatuh
Dari ketidakberdosaan. Maka sekarang condongkanlah telingaMu [ 30 ]
Kepada permohonan, dengarlah keluh kesahnya walau bisu;
Tanpa berkeahlian dengan kata kata apa untuk berdoa, biarlah Aku
Menyampaikannya baginya, Aku sebagai Pembelanya
Dan pembayaran, segala pekerjaannya atasku
Baik atau tidak baik dicangkokkan, KepantasanKu untuk semua itu [ 35 ]
Akan menyempurnakannya, dan untuk ini KematianKu akan membayarnya.
Terimalah Aku, dan dalamKu dari semua ini menerima
Harumnya damai pada Umat Manusia, biarlah ia hidup
DihadapanMu didamaikan, setidaknya hari harinya
Telah terhitung, walau menyedihkan, hingga Maut, hukumannya (yang Aku [ 40 ]
Untuk meringankan memohon demikian, bukan untuk membalikkannya)
Kepada hidup yang lebih baik akan menyerahkannya, dimana bersamaKu
Semua yang Kutebus akan berdiam dalam sukacita dan bahagia,
Dibuat menjadi satu denganKu sama seperti Aku denganMu adalah satu.
KepadaNya sang Bapa, tanpa Awan, tenteram. [ 45 ]
Segala permintaanMu untuk Manusia, diterima ya Anak,
Didapatkan, segala permintaanMu telah menjadi TitahKu:
Namun lebih lama lagi di Firdaus untuk berdiam,
Hukum yang telah Kuberikan pada Alam melarangkannya:
Zat Zat Dasar abadi yang murni tersebut yang mengenal [ 50 ]
Tiada kecemaran, tiada campuran busuk yang tidak selaras,
Menolaknya yang telah kotor sekarang, dan membersihkannya keluar
Sebagai suatu kecemaran, kotor pada udara yang sama kotornya,
Dan makanan maut, sebagaimana boleh menyediakannya terbaik
Bagi pemusnahan yang dihasilkan oleh Dosa, yang pertama kali [ 55 ]
Mencemarkan segala sesuatu, dan akan yang tidak cemar
Dicemari. Aku pada mulanya dengan dua hadiah indah itu
Menciptakannya diberikan, dengan Kebahagiaan
Dan Keabadian: yang terhilang dengan bodohnya,
Yang lain ini hanya melayani untuk mengabadikan celaka; [ 60 ]
Hingga Kusediakan Maut; agar Maut menjadi
Kesembuhan akhir baginya, dan setelah Kehidupan
Yang dicobai dalam penganiayaan tajam, dan dimurnikan
Oleh Iman dan pekerjaan iman, kepada Hidup yang kedua,
Dibangunkan dalam pembaharuan orang orang benar, [ 65 ]
Menyerahkannya naik dengan Langit dan Bumi yang diperbaharui kembali.
Namun mari kita memanggil kepada Sinode seluruh yang Diberkati
Melalui batas batas Sorga yang lebar; dari mereka tidak akan Kusembunyikan
PenghakimanKu, bagaimana dengan Umat Manusia Aku bertindak,
Sebagaimana dengan Malaikat Malaikat berdosa baru baru saja mereka lihat; [ 70 ]
Dan dalam keadaan mereka, walau teguh, berdiri lebih diteguhkan.
Dia mengakhiri, dan Sang Anak memberi tanda tinggi
Kepada Pelayan terang yang menonton, ia meniup
Sangkakalanya, terdengar di Horeb sejak mungkin
Ketika Allah turun, dan mungkin sekali lagi [ 75 ]
Untuk dibunyikan pada Kiamat bersama. Ledakan Malaikat tersebut
Memenuhi segala Wilayah: dari Taman Taman berbahagia mereka
Akan Teduhan Amaranth, Mata Air atau Pancaran Air,
Dekat sungai sungai Kehidupan, dimana sebelumnya mereka duduk
Dalam persekutuan sukacita: Anak Anak Terang [ 80 ]
Bergegas, memilih kepada Panggilan agung,
Dan mengambil Tempat Duduk mereka; hingga dari Tahta agung tertinggiNya
Sang Mahakuasa demikian menyatakan Kehendak berdaulatNya.
Oh Anak Anak, Manusia telah menjadi seperti salah satu dari kita
Mengenal yang Baik dan yang Jahat, sejak kecapannya [ 85 ]
Akan Buah terlarang itu; namun biarlah ia menyombong
Pengetahuannya akan yang Baik terhilang, dan yang Jahat didapatkan,
Lebih bahagia, telah mencukupinya untuk mengenal
Kebaikan sendiri saja, dan Kejahatan tidak sama sekali.
Ia berduka sekarang, bertobat, dan berdoa menyesal, [ 90 ]
Penggerakanku dalam dirinya, lebih lama daripada mereka bergerak,
Hatinya kukenali, betapa berubah ubah dan sia sia
Dibiarkan pada dirinya sendiri. Maka agar jangan tangannya sekarang lebih lantang
Menjangkau juga Pohon Kehidupan, dan makan,
Dan hidup selamanya, mengimpikan setidaknya untuk hidup [ 95 ]
Selamanya, untuk mengusirnya Kutitahkan,
Dan mengirimnya dari Taman keluar untuk Mengusahakan
Tanah darimana ia diambil, tanah yang lebih sesuai.
Mikhael, suruhanKu ini engkau ditugaskan,
Ambillah kepadamu dari antara Kerubim [ 100 ]
Pilihanmu akan Prajurit Prajurit berapi api, agar jangan sang Penjahat
Atau demi Manusia, atau untuk memasuki
Kepemilikan kosong hendak membangkitkan suatu masalah baru:
Bergegaslah engkau, dan dari Firdaus milik Allah
Tanpa penyesalan usir Pasangan berdosa tersebut, [ 105 ]
Dari tanah yang dikuduskan mereka yang najis, dan nyatakan
Pada mereka dan Keturunan mereka sejak saat ini
Pengasingan terus menerus. Namun agar jangan mereka lemah lesu
Oleh Keputusan sedih yang didorongkan dengan kuat,
Sebab Aku melihat mereka dilembutkan dan dengan air mata [ 110 ]
Meratapi pengusiran mereka, sembunyikan segala ketakutan.
Jika dengan sabar suruhanmu mereka patuhi,
Lepaskan mereka bukan tanpa dihiburkan; ungkapkan
Kepada Adam apa yang akan datang di hari hari masa depan,
Sebab Aku akan menerangimu, campurkan [ 115 ]
PerjanjianKu yang dalam keturunan wanita itu diperbaharui;
Maka kirimlah mereka keluar, walau berduka, namun dalam damai:
Dan di sisi Timur dari tempat Taman itu,
Dimana jalan masuk naik dari Eden paling mudah dipanjat,
Penjagaan Kerubim, dan suatu Pedang nyala api [ 120 ]
Melambai lambai lebar, segala pendekatan dari jauh ditakutkan,
Dan jaga segala jalan masuk menuju Pohon Kehidupan:
Agar jangan Firdaus menjadi suatu tempat terbukti
Bagi Roh Roh keji, dan segala PepohonanKu sebagai mangsa mereka,
Yang dengan Buah dicurinya sekali lagi menyesatkan Manusia. [ 125 ]
Dia mengakhiri; dan sang Kuasa Penghulu Malaikat bersiap
Untuk turun tangkas, dan bersamanya Kumpulan terang
Kerubim yang berjaga; empat wajah masing masing
Dimiliki, bagaikan Janus ganda, seluruh wujud mereka
Ditaburi dengan mata yang lebih banyak daripada semua itu [ 130 ]
Milik Argus, dan lebih berjaga daripada bisa dilelapkan,
Ditawan dengan Suling Arkadia, Galah Penggembalaan
Hermes, atau Gada pengobatannya. Sementara itu
Untuk menyalami kembali Dunia dengan Terang suci
Leucothea terjaga, dan dengan embun embun segar mengolesi [ 135 ]
Bumi, ketika Adam dan Ibu pertama Hawa
Sekarang telah mengakhiri Doa Pagi mereka, dan menemukan,
Kekuatan ditambahkan dari atas, harapan baru bangkit
Keluar dari keputusasaan, sukacita, namun masih terhubung dengan ketakutan;
Yang demikian kepada Hawa kata katanya yang disambut diperbaharui. [ 140 ]
Hawa, dengan mudah boleh diakui Iman, bahwa segala
Kebaikan yang kita nikmati, dari Sorga turun;
Namun bahwa dari kita ada yang boleh naik ke Sorga
Begitu penting hingga diperhatikan oleh pikiran
Allah Yang diberkati tinggi, atau untuk mencondongkan kehendakNya, [ 145 ]
Sulit dipercaya tampaknya; namun Doa kehendak ini,
Atau satu kesah pendek nafas manusia, dibawa naik
Bahkan hingga Tahta Allah. Sebab sejak kucari
Dengan Doa untuk menentramkan KeAllahan yang termurkakan,
Berlutut dan dihadapanNya merendahkan seluruh hatiku, [ 150 ]
Kukira aku melihatNya rela ditenangkan dan lembut,
Mencondongkan telingaNya; keyakinan dalamku tumbuh
Bahwa aku didengar dengan perkenan; damai kembali
Ke rumah dalam hatiku, dan pada ingatanku
JanjiNya, bahwa Keturunanmu akan meremukkan Seteru kita; [ 155 ]
Yang saat itu tidak diperhatikan dalam kesusahan kita, namun sekarang
Meyakinkanku bahwa kepahitan maut
Telah lewat, dan kita akan hidup. Maka Salam kepadamu,
Hawa yang dinamai sepatutnya, Ibu Umat Manusia,
Ibu dari segala yang bernyawa, sebab melaluimu [ 160 ]
Manusia hidup, dan segala sesuatu hidup untuk Manusia.
Kepadanya demikian Hawa dengan sikap sedih lembut.
Tidak pantas aku akan gelar sedemikian berpunya
Padaku sang pelanggar, yang bagimu ditetapkan
Sebagai penolong, malah menjadi penjeratmu; bagiku hardikan [ 165 ]
Sepantasnya berpunya, ketidakpercayaan dan segala hinaan:
Namun tidak terbatas dalam pengampunan Hakimku,
Sehingga aku yang pertama membawa Maut pada semua, dikaruniakan
Sebagai sumber hidup; selanjutnya diperkenan engkau,
Yang dengan demikian tinggi menggelariku dengan dijamin, [ 170 ]
Yang pantas mendapat nama yang jauh lain. Namun Tanah
Untuk kerja keras memanggil kita sekarang dengan keringat ditanggungkan,
Walau setelah Malam tanpa tidur; sebab lihatlah Pagi Hari,
Seluruhnya tanpa mempedulikan kesusahan kita, memulai
Jalan memerahnya dengan tersenyum; mari kita pergi, [ 175 ]
Aku tiada pernah dari sisimu sejak ini berkeliaran,
Dimana pekerjaan harian kita terletak, walau sekarang diperintahkan
Bekerja keras, hingga hari terbenam; sementara disini kita tinggal,
Apa yang boleh menyusahkan di Jalan Jalan menyenangkan ini?
Disini biarlah kita hidup, walau dalam keadaan jatuh, dengan puas. [ 180 ]
Demikian katanya, demikian berharap Hawa jauh lebih rendah hati, namun Takdir
Tidak menuruti; Alam pertama kali memberi Tanda Tanda, ditampakkan
Atas Burung, Hewan, Udara, Udara tiba tiba menggelap
Sesudah mekar singkat Pagi Hari; dekat dalam pandangan perempuan itu
Burung Jove, menukik dari puncak udaranya, [ 185 ]
Dua Burung dengan bulu paling semarak dihadapan laki laki itu terbang:
Turun dari suatu Bukit seekor Hewan yang memerintah di Hutan Hutan,
Pemburu pertama saat itu, mengejar seekor brace lembut,
Yang terbaik dari seluruh Hutan, Hart and Hinde;
Langsung menuju Gerbang Timur diarahkan pelarian mereka. [ 190 ]
Adam mengamati, dan dengan Matanya pengejaran tersebut
Dikejarnya, bukan tanpa tergerak kepada Hawa demikian berkata.
Oh Hawa, suatu perubahan yang lebih jauh sudah dekat menunggu kita,
Yang Sorga melalui tanda tanda bisu ini di Alam menunjukkannya
Pendahulu dari tujuannya, atau untuk memperingatkan [ 195 ]
Kita yang mungkin terlalu yakin akan lepasnya kita
Dari hukuman, sebab terlepas dari kematian
Selama beberapa hari; berapa lama, dan apa hingga saat itu hidup kita,
Siapa mengetahui, atau lebih dari ini, bahwa kita adalah debu,
Dan kesana harus kembali dan menjadi tiada lagi. [ 200 ]
Mengapa lagi sasaran ganda ini dalam pandangan kita
Pelarian yang dikejar di Udara dan diatas tanah
Satu arah pada jam yang sama persis? Mengapakah di Timur
Kegelapan sebelum jalur tengah Hari, dan terang Pagi
Lebih timur di Awan Barat disana yang menarik [ 205 ]
Melalui Cakrawala yang dihembuskan suatu putih yang terang benderang,
Dan perlahan turun, dengan sesuatu yang sorgawi dibawa.
Ia tidak salah, sebab saat itu Kumpulan sorgawi tersebut
Turun dari suatu Zamrud mendarat sekarang
Di Firdaus, dan diatas suatu Bukit berhenti, [ 210 ]
Suatu Penampakan yang mulia, jikalau tidak keraguan
Dan ketakutan daging pada hari itu memburamkan mata Adam.
Tidak lebih mulia juga itu, ketika Para Malaikat menemui
Yakub di Mahanaim, dimana ia melihat
Dataran tersebut Dikemahi dengan Penjaga Penjaga terangnya; [ 215 ]
Tidak juga itu yang diatas Gunung berapi muncul
Di Dothan, tertutup oleh suatu Perkemahan Api,
Melawan Raja Siria, yang untuk mengejutkan
Satu orang, bagai Pembunuh telah melancarkan Perang,
Perang tanpa dinyatakan. Sang Petinggi Kepenguasaan [ 220 ]
Dalam barisan terang mereka, disana meninggalkan Kuasa Kuasanya untuk menahan
Kepemilikan atas Taman tersebut; ia sendirian,
Untuk menemukan dimana Adam berlindung, mengambil jalannya,
Bukan tanpa diperhatikan oleh Adam, yang kepada Hawa,
Sementara sang Pengunjung agung mendekat, berkata demikian. [ 225 ]
Hawa, sekarang nantikanlah kabar kabar besar, yang mungkin
Mengenai kita akan segera ditentukan, atau menetapkan
Hukum Hukum baru untuk dipatuhi; sebab kutandai
Dari Awan berkilat disana yang menudungi Bukit itu
Salah satu dari Balatentara sorgawi, dan oleh Pembawaannya [ 230 ]
Bukan dari yang terkecil, seorang Pembesar agung
Atau salah satu dari Tahta Tahta diatas, Keagungan sedemikian
Diberikan padanya yang datang? Namun tidak mengerikan,
Sehingga aku harus takut, tidak juga ramah bergaul,
Seperti Rafael, sehingga aku sebaiknya bercerita banyak, [ 235 ]
Namun khusyuk dan agung, yang untuk tidak menyinggungnya,
Dengan hormat harus kutemui, dan engkau undurlah.
Ia mengakhiri; dan sang Penghulu Malaikat segera maju mendekat,
Bukan dalam wujudnya Sorgawi, namun sebagai Manusia
Mewujud untuk menemui Manusia; diatas Tangan bercahayanya [ 240 ]
Suatu Baju ketentaraan ungu mengalir
Lebih hidup daripada Meliboea, atau kain
Sarra, yang dipakai oleh Raja Raja dan Pahlawan zaman dulu
Pada masa Gencatan; Iris telah merendamkan kainnya;
Ketopong berbintangnya terbuka menunjukkan puncak kekuatannya [ 245 ]
Dalam Kejantanan Dewasa dimana Keremajaan berakhir; di sisinya
Bagaikan dalam suatu Zodiak kemilau bergantung Pedang,
Kengerian menakutkan bagi Setan, dan di tangannya Tombak.
Adam membungkuk rendah, ia Rajani dari Martabatnya
Tidak mengangguk, namun kedatangannya demikian dinyatakan. [ 250 ]
Adam, suruhan agung Sorga tidak memerlukan Pendahuluan:
Cukuplah bahwa Doa Doamu didengar, dan Maut,
Saat itu seharusnya atas keputusan ketika engkau telah melanggar,
Dikalahkan akan penawanannya selama banyak hari
Yang diberikan untukmu oleh Karunia, agar dalamnya engkau boleh bertobat, [ 255 ]
Dan satu tindakan jahat dengan banyak perbuatan yang dilakukan dengan baik
Boleh menutupinya: baiklah agar kemudian Tuhanmu ditentramkan
Menebusmu sepenuhnya dari tuntutan Maut yang lapar;
Namun lebih lama lagi di Firdaus ini untuk berdiam
Tidak diizinkan; untuk mengusirmu aku telah datang, [ 260 ]
Dan mengirimmu dari Taman keluar untuk mengusahakan
Tanah darimana engkau diambil, Tanah yang lebih sesuai.
Ia tidak menambahkan, sebab Adam oleh kabar tersebut
Terpukul hatinya dengan cengkraman dingin duka berdiri,
Yang mengikat segala inderanya; Hawa, yang tidak terlihat [ 265 ]
Namun telah mendengar semuanya, dengan ratap terdengar
Segera mengetahui tempat pengundurannya.
Oh pukulan yang tidak disangka, lebih buruk dari Maut!
Haruskah aku demikian meninggalkanmu Firdaus? Demikian meninggalkan
Engkau Tanah Asal, Jalan Jalan dan Naungan Naungan bahagia ini, [ 270 ]
Tempat bermain pantas bagi Para illah? Dimana aku telah berharap menghabiskan,
Diam walaupun sedih, sisa sejak dari hari itu
Yang haruslah mematikan bagi kami berdua. Oh bunga bungaan,
Yang tidak akan pernah di Cuaca lain tumbuh,
Kunjungan awalku, dan akhirku [ 275 ]
Pada Sore Hari, yang kupelihara tumbuh dengan tangan lembut
Dari kuncup yang pertama mekar, dan memberi kalian Nama,
Siapa yang sekarang akan mengarahkan kalian ke Matahari, atau menyusun
Suku Suku kalian, dan mengairi dari Mata Air ambrosia?
Engkau terakhir Taman perkawinan, olehku dihiasi [ 280 ]
Dengan apapun yang kepada pandangan atau penciuman manis adanya; darimu
Bagaimana aku akan berpisah, dan kemana berkelana turun
Kedalam suatu Dunia yang lebih rendah, menuju kegelapan
Dan liar, bagaimana kami akan bernafas di Udara lain
Kurang murni, yang terbiasa pada Buah Buahan abadi? [ 285 ]
Kepadanya demikian sang Malaikat menyela lembut.
Jangan meratap Hawa, namun dengan sabar lepaskanlah
Apa yang dengan adil telah hilang bagimu; jangan juga mengarahkan hatimu,
Yang demikian terlalu menyenangi, pada apa yang bukan kepunyaanmu;
Kepergianmu tidak sendirian, bersamamu pergi [ 290 ]
Suamimu, engkau terikat untuk mengikutinya;
Dimana ia tinggal, anggaplah disana sebagai tanah asalmu.
Adam oleh ini dari kelembapan tiba tiba yang dingin itu
Pulih kembali, dan nafas nafasnya yang terserak kembali,
Kepada Mikhael demikian kata kata rendah hatinya ditujukan. [ 295 ]
Sorgawi, apakah diantara Tahta Tahta, atau dinamai
Diantara mereka yang Tertinggi, sebab wujud sedemikian boleh tampaknya
Penguasa diatas Penguasa Penguasa, dengan lembut telah kausampaikan
Pesanmu, yang kalau tidak demikian boleh menyampaikan luka,
Dan dalam melakukannya mengakhiri kami; hal apapun lagi [ 300 ]
Akan duka dan kekecewaan dan keputusasaan
Yang boleh ditanggung kerapuhan kami, kabarmu membawakannya,
Kepergian dari tempat berbahagia ini, kemanisan
Tempat kami, dan satu satunya penghiburan tersisa
Yang akrab bagi mata kami, segala tempat lain [ 305 ]
Tidak ramah tampaknya dan tertinggalkan,
Tidak mengenal kami tidak juga dikenal: dan jika melalui doa
Tanpa henti hentinya aku boleh berharap mengubah kehendak
Dia Yang sanggup akan segala sesuatu, aku tidak akan berhenti
MelelahkanNya dengan seruan seruan rajinku: [ 310 ]
Namun doa melawan Titah mutlakNya
Tidak lebih berhasil daripada nafas melawan angin,
Dihembuskan dengan panas kembali padanya yang menghembuskannya keluar:
Maka kepada suruhan agung ini aku tunduk.
Ini yang paling menghajarku, bahwa dengan pergi dari tempat ini, [ 315 ]
Seperti dari wajahNya aku akan disembunyikan, terputus
Dari wajahNya yang diberkati; disini aku boleh mengunjungi,
Dengan penyembahan, tempat demi tempat dimana Dia menjaminkan
Hadirat Ilahi, dan kepada Anak Anakku menceritakan;
Diatas Gunung ini Dia muncul, dibawah Pohon ini [ 320 ]
Berdiri tampak, diantara Pepohonan Pinus ini suaraNya
Kudengar, disini bersamaNya di Mata Air ini berbicara:
Begitu banyak Mezbah Mezbah penuh syukur akan kudirikan
Dari Bongkahan berumput, dan menumpuk setiap Batu
Yang berkilau dari sungai, dalam peringatan, [ 325 ]
Atau tempat peringatan kepada Segala Zaman, dan disana
Mempersembahkan Getah berbau manis dan Buah Buahan dan Bunga Bungaan:
Disana di Dunia bawah dimana akan kucari
Wujud terangNya, atau menjejaki langkah kakiNya?
Sebab walaupun aku lari dariNya Yang marah, namun mengingat [ 330 ]
Hidup yang diperpanjang dan Umat yang dijanjikan, aku sekarang
Dengan senang memandang walau hanya pinggiran terjauh
KemuliaanNya, dan dari jauh memuja langkah langkahNya.
Kepadanya demikian Mikhael dengan tanggapan ramah.
Adam, engkau mengetahui Sorga kepunyaanNya, dan seluruh Bumi. [ 335 ]
Bukan Batu ini saja; KemahahadiranNya memenuhi
Daratan, Lautan, dan Udara, dan segala jenis yang bernyawa,
Dirawat oleh kuasa nyataNya dan dihangatkan:
Seluruh Bumi diberikanNya padamu untuk dimiliki dan dikuasai,
Bukan hadiah yang patut dihina; maka janganlah menganggap [ 340 ]
HadiratNya kepada batas batas sempit ini dibatasi
Akan Firdaus atau Eden: ini telah menjadi
Mungkin Kedudukan Ibukotamu, darimana telah menyebar
Seluruh keturunan, dan telah kesini datang
Dari seluruh ujung Bumi, untuk merayakan [ 345 ]
Dan menghormati engkau Leluhur agung mereka.
Namun ketermukaan ini hilang bagimu, dibawa turun
Untuk berdiam atas tanah setara dengan Anak Anakmu:
Namun jangan meragukan bahwa di Lembah dan di Dataran
Allah ada seperti disini, dan akan ditemui serupa [ 350 ]
Hadir, dan akan hadiratNya banyak tanda
Tetap mengikutimu, tetap mengelilingmu disekeliling
Dengan kebaikan dan Kasih kebapaan, WajahNya
Tampak, dan akan langkah langkahNya suatu jalur Ilahi.
Yang agar engkau boleh percaya, dan diteguhkan [ 355 ]
Sebelum engkau dari sini pergi, ketahuilah bahwa aku dikirim
Untuk menunjukkanmu apa yang akan datang di hari hari masa depan
Terhadap engkau dan Keturunanmu; yang baik dengan yang buruk
Nantikanlah untuk didengar, Karunia sorgawi beradu
Dengan keberdosaan Manusia; dari sana untuk belajar [ 360 ]
Kesabaran sejati, dan untuk menempa sukacita dengan ketakutan
Dan duka yang taat, dengan sama diresapkan
Oleh kesederhanaan untuk menanggungkan kedua keadaan tersebut,
Makmur maupun susah: demikianlah engkau akan menjalani
Dengan teraman hidupmu, dan terbaik dipersiapkan menanggung [ 365 ]
Jalan kematianmu ketika ia datang. Naikilah
Bukit ini; biarlah Hawa (sebab aku telah melelapkan matanya)
Disini tertidur dibawah sementara engkau pada penglihatan kedepan terjaga,
Sebagaimana engkau dulu tertidur, sementara ia kepada hidup dibentuk.
Kepadanya demikian Adam dengan bersyukur menjawab. [ 370 ]
Naiklah, aku mengikutimu, Penuntun aman, jalannya
Kau memimpinku, dan kepada tangan Sorga aku tunduk,
Betapa menghajarnyapun, kepada pukulan memalingkan
Dadaku tanpa pertahanan, dengan mempersenjatai diri untuk mengalahkan
Dengan penderitaan, dan mendapatkan istirahat dimenangkan dari kerja keras, [ 375 ]
Jika demikian boleh kudapatkan. Maka keduanya naik
Dalam Penglihatan Allah: Ia adalah suatu Bukit
Di Firdaus yang tertinggi, dari puncaknya
Setengah Lingkar Bumi dalan Pandangan terjelas
Terbentang kepada jangkauan terluas pandangan letaknya. [ 380 ]
Tidak lebih tinggi Bukit itu tidak juga lebih luas pandangan sekelilingnya,
Dimana untuk alasan berbeda sang Pencoba meletakkan
Adam kedua kita di Padang Belantara,
Untuk menunjukkan kepadaNya seluruh Kerajaan Bumi dan Kemuliaan mereka.
MataNya boleh disana memandang dimanapun berdiri [ 385 ]
Kota dengan Kemahsyuran kuno maupun baru, Kedudukan
Kemaharajaan paling perkasa, dari Dinding Dinding ditakdirkan
Kambalu, kedudukan Khan Orang Orang Kathay
Dan Samarkand dekat Oxus, Tahta Temir,
Hingga Paquin milik Raja Raja China, dan darisana [ 390 ]
Menuju Agra dan Lahor milik Mogul agung
Turun ke Chersones keemasan, atau dimana
Orang Orang Persia di Ekbatana duduk, atau sejak
Di Hispahan, atau dimana sang Ksar Rusia
Di Mosko, atau sang Sultan di Bizans, [ 395 ]
Yang lahir di Turkestan; tidak bisa juga tidak matanya memandang
Kemaharajaan Negus hingga ke Pelabuhan terujungnya
Ercoco dan Raja Raja yang kurang Bahari
Mombaza, dan Quiloa, dan Melindi,
Dan Sofala yang dikira sebagai Ophir, menuju Wilayah [ 400 ]
Kongo, dan Angola terjauh ke Selatan;
Atau darisana dari Sungai Niger menuju Gunung Atlas
Kerajaan Kerajaan Almansor, Fez dan Sus,
Maroko dan Aljier, dan Tremisen;
Di Eropa darisana, dan dimana Roma akan menaklukkan [ 405 ]
Dunia: dalam Roh mungkin ia juga melihat
Mexiko yang kaya kedudukan Motezume,
Dan Cusco di Peru, kedudukan yang lebih kaya
Milik Atabalipa, dan yang masih belum terjarah
Guiana, yang Kota besarnya oleh Anak Anak Geryon [ 410 ]
Dinamai El Dorado: namun pada pandangan yang lebih mulia
Mikhael dari mata Adam menyingkirkan Lapisan
Yang Buah palsu itu yang menjanjikan pandangan lebih jelas
Telah menghasilkannya; lalu dibersihkan dengan Euphrasie dan Rue
Syaraf penglihatannya, sebab banyak yang harus dilihatnya; [ 415 ]
Dan dari Air Kehidupan meneteskan tiga tetes.
Begitu dalam kuasa Bahan Bahan ini menusuk,
Bahkan hingga kepada kedudukan terdalam pandangan pikiran,
Sehingga Adam sekarang terpaksa menutup matanya,
Tertunduk jatuh dan seluruh Rohnya menjadi tertawan: [ 420 ]
Namun ia oleh sang Malaikat lembut dengan tangan
Segera dibangkitkan, dan demikian memanggil kembali perhatiannya.
Adam, sekarang bukalah matamu, dan pertama lihatlah
Akibat yang oleh kejahatan pertamamu telah menghasilkannya
Dalam beberapa yang akan keluar darimu, yang tidak pernah menyentuh [ 425 ]
Pohon terlarang itu, tidak juga dengan sang Ular bersekutu,
Tidak juga berdosa dosamu, namun dari dosa itu menurunkan
Kejahatan untuk menghasilkan keluar lebih banyak perbuatan perbuatan kekerasan.
Matanya dibukanya, dan melihat suatu ladang,
Sebagian dapat diolah dan ditanami, diatasnya ada Ikat Ikat [ 430 ]
Yang baru dituai, bagian lain jalan jalan bagi domba dan kawanan kawanan;
Ditengah tengah suatu Mezbah sebagai tanda Tanah berdiri
Pedesaan, di tempat berumput; kesana segera
Seorang Penuai berkeringat dari Panennya membawa
Buah Buah Sulung, Bulir hijau, dan Ikat kuning, [ 435 ]
Tanpa dipilih, sebagaimana tiba di tangannya; seorang Gembala selanjutnya
Lebih lemah lembut datang dengan Anak Anak Sulung dari Kawanan Ternaknya
Terpilih dan terbaik; lalu mengorbankan, meletakkan
Bagian Bagian Dalam dan Lemak mereka, dengan Kemenyan ditaburi,
Diatas Kayu yang dibelah, dan segala Upacara seharusnya dilakukan. [ 440 ]
Korbannya segera Api berkenan dari Sorga
Menelannya dengan jilatan tangkas, dan uap berterimakasih;
Yang lainnya tidak, sebab korbannya tidak tulus;
Karenanya dalam dirinya ia mengamuk, dan saat mereka berbicara,
Memukulnya di Tengah Kepalanya dengan sebuah batu [ 445 ]
Yang menghajarkan hidup keluar; ia jatuh, dan pucat mematikan
Mengerangkan Jiwanya keluar dengan darah tercurah diresapkan.
Oleh pandangan itu Adam dalam hatinya amat
Sedih, dan demikian bergegas kepada sang Malaikat berseru.
Oh Guru, suatu kejahatan besar telah menimpa [ 450 ]
Orang yang lemah lembut itu, yang telah memberi korban dengan baik;
Apakah Ketaatan dan Kesetiaan tulus demikian dibayar?
Kepadanya demikian Mikhael, ia juga tergerak, menjawab.
Kedua ini adalah Saudara, Adam, dan akan datang
Keluar dari perutmu; yang jahat telah membunuh yang benar, [ 455 ]
Karena dengki bahwa Korban Saudaranya mendapati
Penerimaan dari Sorga; namun Kejadian berdarah itu
Akan dibalaskan, dan Iman yang lainnya itu diterima
Tidak akan kehilangan upah, walau disini engkau melihatnya mati,
Berguling dalam debu dan darah. Kepadanya Bapa kita. [ 460 ]
Sayang, baik untuk perbuatan tersebut dan penyebabnya!
Namun sekarang telahkah kulihat Maut? Inikah caranya
Aku harus kembali kepada debu asal? Oh pandangan
Kengerian, keji dan buruk untuk dipandang,
Menakutkan untuk dipikirkan, betapa mengerikan untuk dirasakan! [ 465 ]
Kepadanya demikian Mikhael. Maut telah kaulihat
Dalam wujud pertamanya atas manusia; namun banyak wujud
Maut, dan banyak jalan jalan yang menuju
Kepada Gua kelamnya, semuanya mengerikan; namun bagi indera
Lebih mengerikan jalan masuknya daripada didalamnya. [ 470 ]
Beberapa, sebagaimana kaulihat, oleh pukulan kekerasan akan mati,
Oleh Api, Air, Kelaparan, oleh Kerakusan lebih banyak lagi
Akan Daging maupun Minuman, yang diatas Bumi akan membawa
Penyakit penyakit menakutkan, akannya suatu kumpulan buruk
Dihadapanmu akan muncul; agar engkau boleh mengetahui [ 475 ]
Sengsara apa oleh ketamakan Hawa
Akan membawakannya atas manusia. Segera suatu tempat
Dihadapan matanya muncul, menyedihkan, bising, gelap,
Sebuah rumah Kusta tampaknya, didalamnya dibaringkan
Sejumlah orang yang semuanya berpenyakit, segala kesakitan [ 480 ]
Akan kekejangan mengerikan, atau siksaan menggoncang, degupan degupan
Kesengsaraan dari kesakitan hati, segala jenis demam,
Goncangan, Ayan, Katarak ganas,
Batu Usus dan Bisul, degupan degupan Empedu,
Liar Kerasukan Setan, Tekanan Jiwa yang pahit [ 485 ]
Dan kegilaan disebabkan Bulan, Lumpuh membelenggu
Mencacatkan dan Wabah menghancurkan segalanya,
Dropsy, dan Asma, dan Rematik yang menghajar Sendi.
Menakutkanlah golekan, dalam erangan, keputusasaan
Paling sibuk mendatangi yang sakit dari Tempat Tidur ke Tempat Tidur; [ 490 ]
Dan diatas mereka berkemenangan Maut dengan Anak Panahnya
Digoyangkan, namun menunda untuk menghajar, walau sering dipanggil
Dengan sumpah, sebagai kebaikan utama mereka, dan harapan terakhir.
Pemandangan begitu cacat hati dari Batu apa yang sanggup lama
Memandang dengan mata kering? Adam tidak sanggup, namun meratap, [ 495 ]
Walau bukan lahir dari Perempuan; belas kasihan menundukkan
Sifat Terjantannya, dan menyerahkannya pada airmata
Selama suatu masa, hingga pikiran pikiran lebih teguh menahan luapan,
Dan hampir memulihkan kata kata memperbaharui keluhannya.
Oh Umat Manusia yang sengsara, kepada kejatuhan apa [ 500 ]
Direndahkan, kepada keadaan sengsara apa diserahkan!
Lebih baik berakhir disini tanpa terlahir. Mengapakah hidup diberikan
Untuk demikian dirampas dari kami? Malah mengapakah
Disodorkan kepada kami demikian? Yang jikalau kami tahu
Apa yang kami terima, akan tidak menerima [ 505 ]
Hidup yang ditawarkan, atau segera memohon untuk menyerahkannya,
Senang untuk dilepaskan dalam damai. Bisakah demikian
Gambar dan Rupa Allah dalam manusia yang diciptakan dulunya
Begitu baik dan tegak, walau bersalah sejak itu,
Kepada penderitaan penderitaan yang begitu buruk direndahkan [ 510 ]
Dibawah kesakitan kesakitan tidak manusiawi? Mengapakah tidak Manusia,
Yang masih menyimpan keserupaan Ilahi
Dalam sebagian, dari kerusakan sedemikian bebas,
Dan demi Gambar dan Rupa Penciptanya dikecualikan?
Gambar dan Rupa Pencipta mereka, jawab Mikhael, telah [ 515 ]
Meninggalkan mereka, ketika mereka menghinakan diri sendiri
Untuk melayani hawa nafsu yang tidak terkendali, dan mengambil
Gambar dan RupaNya yang mereka layani, sebagai suatu sifat jahat hewani,
Dibujukkan terutama kepada dosa Hawa.
Maka begitu rendah penghukuman mereka, [ 520 ]
Merusakkan bukan keserupaan Allah, namun milik mereka sendiri,
Atau jikalau keserupaanNya, oleh mereka sendiri dihinakan
Sementara mereka menyimpangkan aturan aturan sehat Alam yang murni
Kepada sakit penyakit sengsara, sepantasnyalah, sebab mereka
Tidak menghormati Gambar dan Rupa Allah dalam diri mereka sendiri. [ 525 ]
Aku berserah adil adanya, kata Adam, dan tunduk.
Namun tiadakah jalan lain, selain
Jalan jalan menyakitkan ini, bagaimana kami boleh datang
Kepada Maut, dan bercampur dengan debu sekodrat kami?
Ada, kata Mikhael, jikalau engkau mematuhi dengan baik [ 530 ]
Aturan tidak terlalu banyak, oleh kesederhanaan diajari
Dalam apa yang engkau makan dan minum, mencari dari sana
Makanan sepantasnya, bukan kesenangan tamak,
Hingga banyak tahun keatas kepalamu kembali:
Demikian engkau boleh hidup, hingga bagai Buah matang engkau jatuh [ 535 ]
Kedalam pangkuan Ibumu, atau dengan nyaman
Dikumpulkan, bukan dipetik dengan kasar, untuk kematian matang:
Inilah usia tua; namun engkau haruslah hidup melebihi
Kemudaanmu, kekuatanmu, keindahanmu, yang akan berubah
Menjadi lemah layu dan kelabu; segala Inderamu saat itu [ 540 ]
Lamban, segala kecapan kesenangan harus kaulepaskan,
Kepada apa yang kaupunyai, dan gantinya Nafas kemudaan
Penuh harapan dan keceriaan, dalam darahmu akan memerintah
Suatu kelembapan murung akan dingin dan kering
Untuk memberatkan semangatmu turun, dan akhirnya menelan [ 545 ]
Obat Kehidupan. Kepadanya Leluhur kita.
Sejak saat ini aku tidak melarikan diri dari Maut, tidak juga akan memperpanjang
Hidup lebih banyak lagi, malah lebih berkehendak bagaimana aku boleh berhenti
Terindah dan termudah perubahan memberatkan ini,
Yang harus kualami hingga hariku yang ditetapkan [ 550 ]
Untuk menyerahkan nyawa, dan dengan sabar mengikuti
Pemusnahanku. Mikhael menjawab,
Jangan mencintai Hidupmu, jangan juga membenci; namun apa yang kauhidupi
Hiduplah dengan baik, seberapa panjang atau pendek seizin Sorga:
Dan sekarang bersiaplah engkau untuk suatu penglihatan lain. [ 555 ]
Ia memandang dan melihat suatu Dataran yang amat luas, diatasnya
Terdapat Kemah Kemah beragam warna; dekat beberapa ada kawanan kawanan
Ternak merumput: yang lainnya, darimana ada suara
Alat Alat yang menghasilkan dentingan merdu
Terdengar, Kecapi dan Organ; dan siapa yang menggerakkan [ 560 ]
Katup dan senar mereka pun terlihat: sentuhan tangkasnya
Hidup melalui segala perbandingan rendah dan tinggi
Melesat dan melintas mengejar susunan musik yang bernada.
Di bagian lain berdiri seseorang yang di Penempaan
Bekerja keras, dua bongkahan besar Besi dan Perunggu [ 565 ]
Telah dicairkannya (apakah didapatkan dimana api tanpa disengaja
Telah menghanguskan hutan hutanan di Gunung atau di Lembah,
Turun hingga ke nadi nadi Bumi, dari sana meluncur panas
Kedalam suatu mulut Gua, atau apakah terlanda oleh aliran air
Dari bawah tanah) Logam cair tersebut dituangnya [ 570 ]
Kedalam cetakan cetakan sesuai yang telah dipersiapkan; yang darinya dibentuknya
Pertama tama Alat Alatnya sendiri; lalu, apa lagi yang boleh dihasilkan
Cetakan ataupun terukir pada lempengan. Sesudah mereka ini,
Namun di sisi sini suatu jenis berbeda
Dari Bukit Bukit yang bertetangga, yang adalah Kedudukan mereka, [ 575 ]
Turun menuju Dataran mereka turun: oleh penampilan mereka
Bagai orang orang benar tampaknya mereka, dan seluruh pelajaran mereka berniat
Untuk menyembah Allah dengan benar, dan mengetahui karya karyaNya
Tanpa disembunyikan, tidak juga hal hal terakhir itu yang boleh mempertahankan
Kebebasan dan Damai bagi manusia: mereka diatas Dataran [ 580 ]
Belum lama berjalan, ketika dari Kemah Kemah tersebut lihatlah
Segerombolan Perempuan Perempuan elok, semarak penuh kaya
Dalam Batu Batu Permata dan pakaian liar; kepada Kecapi mereka menyanyikan
Lagu Lagu Singkat cinta yang lembut, dan dalam tarian terus datang:
Para Laki Laki itu walau khusyuk, melihat mereka, dan melepas mata mereka [ 585 ]
Berkeliaran tanpa kendali, hingga dalam Jaring cinta
Dengan cepat terjerat, mereka menyukai, dan masing masing memilih yang disukai;
Dan sekarang akan cinta mereka berpuas hingga Bintang Timur
Pembawa Cinta muncul; lalu semuanya dalam panas
Mereka menyalakan Obor Perkawinan, dan menyuruh memanggil [ 590 ]
Hymen, saat itu pertama kali dipanggil untuk Upacara Upacara pernikahan;
Dengan Perjamuan dan Musik seluruh Kemah Kemah tersebut membahana.
Pemandangan yang begitu bahagia dan kejadian elok
Cinta dan kemudaan yang tak terhilang, Lagu Lagu, Rangkai Bunga, Bunga Bungaan,
Dan Simfoni menawan berpadu pada hati [ 595 ]
Adam, segera cenderung untuk mengakui kesenangan,
Kecenderungan Alami; yang demikian diungkapkannya.
Pembuka sejati mataku, Malaikat utama yang diberkati,
Jauh lebih baik tampaknya Penglihatan ini, dan lebih banyak harapan
Akan hari hari penuh damai ditunjukkan, daripada dua yang itu sebelumnya; [ 600 ]
Mereka itu mengenai kebencian dan kematian, atau kesakitan jauh lebih buruk,
Disini Alam tampaknya dipenuhi dalam segala tujuannya.
Kepadanya demikian Mikhael. Jangan menilai apa yang terbaik
Melalui kesenangan, walau bagi Alam tampaknya pantas,
Diciptakan, sebagaimana engkau juga, untuk tujuan yang lebih mulia [ 605 ]
Kudus dan suci, keserupaan ilahi.
Kemah Kemah itu yang kaulihat begitu menyenangkan, adalah Kemah Kemah
Kejahatan, dimana akan berdiam Bangsanya
Yang membunuh Saudaranya; tekun mereka tampaknya
Akan Seni Seni yang meningkatkan Kehidupan, Penemu Penemu langka, [ 610 ]
Tanpa memperdulikan Pencipta mereka, walau RohNya
Mengajari mereka, namun mereka tiada mengakui apapun akan hadiah hadiahNya.
Namun mereka akan memperanakkan keturunan yang cantik;
Sebab Pasukan perempuan elok yang kaulihat, yang tampaknya
Dewi Dewi, begitu ceria, begitu mulus, begitu semarak, [ 615 ]
Namun hampa akan segala kebaikan yang didalamnya terletak
Kehormatan rumah tangga perempuan dan pujian terutama;
Diperanakkan semata mata dan diperlengkapi untuk kecapan
Selera penuh nafsu, untuk menyanyi, untuk menari,
Untuk berpakaian, dan meliukkan Lidah, dan melirikkan Mata. [ 620 ]
Kepada Umat Manusia yang khusyuk itu, yang hidupnya
Beragama memberi gelar mereka Anak Anak Allah,
Akan menyerahkan seluruh keunggulan mereka, seluruh kemahsyuran mereka
Dengan hina, kepada jerat dan kepada senyum
Para Perempuan Fasik yang elok ini, dan sekarang berenang dalam sukacita, [ 625 ]
(Tidak lama lagi akan berenang sepenuhnya) dan tertawa; yang untuknya
Dunia ini tidak lama lagi akan mencucurkan suatu dunia airmata.
Kepadanya demikian Adam yang terlucuti akan sukacita singkat.
Oh betapa sayangnya dan memalukan, bahwa mereka yang hendak hidup baik
Memulai begitu indah, akan berbelok ke samping untuk menginjak [ 630 ]
Jalur jalur tidak langsung, atau di tengah jalan jatuh!
Namun masih kulihat puncak celaka Manusia
Berpegang pada yang sama, dari Perempuan bermula.
Dari kemalasan banci Laki Laki hal ini bermula,
Kata sang Malaikat, yang seharusnya dengan lebih baik memegang tempatnya [ 635 ]
Dengan hikmat, dan menerima hadiah hadiah yang lebih unggul.
Namun sekarang bersiaplah engkau untuk suatu Pemandangan lain.
Ia memandang dan melihat Wilayah lebar terbentang
Dihadapannya, Kota Kota, dan ladang ladang pedesaan diantaranya,
Kota Kota Manusia dengan banyak Gerbang dan Menara besar, [ 640 ]
Bertabrakan dalam Pertempuran, Wajah Wajah ganas mengancamkan Perang,
Raksasa Raksasa dengan Tulang perkasa, dan usaha lantang;
Sebagian memegang Senjata mereka, sebagian menahan Kuda yang berbusa mulut,
Sendirian ataupun dalam Barisan Perang tersusun
Baik diatas Kuda maupun Kaki, tidak juga diam saja berdiri berkumpul; [ 645 ]
Dari satu arah suatu Kumpulan terpilih mengusir dari padang rumput
Sekawanan ternak Sapi, Lembu elok dan Anak Lembu yang elok
Dari suatu lapangan Ladang Rumput subur; atau Kawanan berbulu,
Domba Domba Betina dan Anak Anak Domba mereka mengembik diatas Dataran,
Sebagai jarahan mereka; nyaris dengan Nyawa Gembala Gembala lari, [ 650 ]
Namun memanggil datang bantuan, yang menghasilkan Perkelahian berdarah;
Dengan Perlombaan kejam Skuadron Skuadron tersebut bertabrakan;
Dimana Ternak baru saja merumput, sekarang tersebar berbaring
Dengan Bangkai Bangkai dan Senjata Senjata diatas Dataran yang berdarah
Ditinggalkan: Yang lainnya menuju suatu Kota yang kuat [ 655 ]
Melakukan Pengepungan, sambil berkemah; dengan Pendobrak, Tangga, dan Ranjau,
Menyerang; yang lainnya dari Dinding mempertahankan
Dengan Anak Panah dan Lembing, Batu Batu dan Api belerang;
Disisi lain pembantaian dan perbuatan perbuatan amat besar.
Di bagian lain Utusan Utusan memegang tongkat kekuasaan memanggil [ 660 ]
Untuk Sidang dalam Gerbang Gerbang Kota: segera
Orang orang berambut Kelabu dan khusyuk, bersama Prajurit Prajurit bercampur,
Berkumpul, dan Perbantahan terdengar, namun segera
Dalam perlawanan antar pihak, hingga akhirnya
Satu orang Usia separuh baya bangkit, terkemuka [ 665 ]
Dalam pembawaan bijak, berkata banyak tentang Benar dan Salah,
Akan Keadilan, akan Agama, Kebenaran dan Damai,
Dan Penghakiman dari atas: ia oleh yang tua dan muda
Diteriaki, dan sudahlah direnggut dengan tangan tangan kekerasan,
Jikalau tidak suatu Awan yang turun mengambilnya dari sana [ 670 ]
Tanpa terlihat ditengah tengah gerombolan tersebut: demikianlah kekerasan
Berterusan, dan Penindasan, dan Hukum Pedang
Melalui seluruh Tanah, dan tiada didapati perlindungan.
Adam berlinang penuh airmata, dan kepada penuntunnya
Meratap berpaling amat sedih; Oh apakah mereka ini, [ 675 ]
Pelayan Pelayan Maut, bukan Manusia, yang demikian mendatangkan Maut
Dengan tidak manusiawi kepada manusia, dan memperbanyak
Selaksa kali lipat dosanya yang membunuh
Saudaranya; sebab akan siapa pembantaian sedemikian
Dibuat mereka namun akan Saudara Saudara mereka, manusia atas manusia? [ 680 ]
Namun siapakah Orang Benar itu, yang jikalau tidak Sorga
Menyelamatkannya, telah terhilang dalam Kebenarannya?
Kepadanya demikian Mikhael. Mereka itu adalah hasil
Pernikahan Pernikahan buruk berpasangan yang kaulihat:
Dimana baik dengan jahat dipasangkan, yang dari diri mereka sendiri [ 685 ]
Benci untuk bersatu; dan oleh kebodohan dicampurkan,
Menghasilkan Kelahiran Kelahiran unggul akan tubuh dan pikiran.
Demikianlah Raksasa Raksasa ini, orang orang yang amat termahsyur;
Sebab pada hari hari itu Keperkasaan semata mata akan dikagumi,
Dan Kegagahan dan Keunggulan Kepahlawanan dinamai; [ 690 ]
Untuk mengatasi dalam Pertempuran, dan menundukkan
Bangsa Bangsa, dan membawa pulang jarahan jarahan dengan tiada terbatasnya
Pembantaian manusia, akan dianggap puncak tertinggi
Kemuliaan manusia, dan demi Kemuliaan dilakukan
Akan kemenangan, untuk digelari Penakluk Penakluk besar, [ 695 ]
Para Pelindung Umat Manusia, Para illah, dan Anak Anak Para illah,
Lebih benar dinamai Para Penghancur dan Tulah bagi manusia.
Demikianlah Kemahsyuran akan dicapai, ketermukaan diatas Bumi,
Dan apa yang paling sepantasnya untuk kemahsyuran bersembunyi dalam kesunyian.
Namun ia yang ketujuh darimu, yang kaulihat [ 700 ]
Satu satunya yang benar dalam suatu Dunia yang sesat,
Dan maka dari itu dibenci, maka dari itu begitu dikepung
Dengan Seteru Seteru sebab berani sendiri menjadi yang benar,
Dan mengucapkan Kebenaran yang menyinggung, bahwa Allah akan datang
Untuk menghakimi mereka bersama Para KudusNya: Ia oleh Sang Mahatinggi [ 705 ]
Mengangkatnya dalam suatu Awan lembut dengan Kuda Kuda bersayap
Telah, sebagaimana kaulihat, menerima, untuk berjalan bersama Allah
Tinggi dalam Keselamatan dan Keadaan bahagia,
Dikecualikan dari Maut; untuk menunjukkan padamu upah apa
Menanti yang baik, sisanya penghukuman apa? [ 710 ]
Yang sekarang arahkanlah matamu dan segera pandanglah.
Ia memandang, dan melihat keadaan segala hal cukup berubah;
Suara Perang yang lantang telah berhenti meraung,
Semuanya sekarang berubah pada keceriaan dan permainan,
Kepada kemewahan dan huru hara, pesta makan dan tarian, [ 715 ]
Perkawinan atau pelacuran, sebagaimana terjadi,
Pemerkosaan ataupun Perzinahan, dimana melewati dengan elok
Memancing mereka; disana dari Cawan kepada Pergulutan umum.
Akhirnya seorang Tuan Pengkhotbah dari antara mereka datang,
Dan atas segala perbuatan mereka menyatakan kebencian besar, [ 720 ]
Dan bersaksi melawan segala jalan mereka; ia seringkali
Menghadiri Perkumpulan mereka, dimanapun bertemu,
Dalam Kemenangan maupun Perayaan, dan pada mereka mengkhotbahkan
Perubahan dan Pertobatan, seperti pada Jiwa Jiwa
Dalam penjara yang dibawah Penghakiman segera: [ 725 ]
Namun semuanya sia sia: yang ketika dilihatnya, ia berhenti
Berbantah, dan memindahkan Kemah Kemahnya menjauhi;
Lalu dari Gunung menebang Batang Kayu tinggi,
Mulai membangun sebuah Perahu berbadan besar,
Diukur dengan Hasta, panjang, dan lebar, dan tinggi, [ 730 ]
Dilumuri seluruhnya dengan Aspal, dan di sisinya sebuah pintu
Dibangun, dan menaruh banyak persediaan persediaan
Untuk Manusia dan Hewan: ketika lihatlah suatu keajaiban aneh!
Dari tiap Hewan, dan Burung, dan Serangga kecil
Datang bertujuh, dan berpasangan, dan masuk kedalam, sebagaimana diajari [ 735 ]
Urutan mereka; terakhir sang Tuan, dan ketiga Anaknya
Bersama keempat Istri Istri mereka; dan Allah mengencangkan pintu tersebut.
Sementara angin Selatan bangkit, dan dengan sayap sayap hitam
Melayang lebar, seluruh Awan bersama dikumpulkan
Dari bawah Langit; Bukit Bukit pada persediaan mereka [ 740 ]
Uap Air, dan Hembusan gelap dan lembap,
Dikirim ke atas seluruhnya; dan sekarang Langit yang pekat
Bagai suatu Atap gelap berdiri; turun menerjang Hujan
Meledak ledak, dan berterusan hingga Bumi
Tiada lagi terlihat; Perahu yang mengapung itu berenang [ 745 ]
Terangkat; dan aman dengan geladak berparuh
Berkendara miring diatas Gelombang Gelombang, seluruh kediaman lainnya
Ditenggelamkan Banjir, dan mereka bersama segala kemegahan mereka
Berguling dalam dibawah air; Lautan menutupi Lautan,
Lautan tanpa pantai; dan dalam Istana Istana mereka [ 750 ]
Dimana kemewahan baru saja memerintah, monster monster Laut beranak
Dan berkandang; akan Umat Manusia, begitu banyak jumlahnya baru baru saja,
Dari semuanya tersisa, dalam satu dasar kecil berenang ditutupi kayu.
Betapa engkau berduka saat itu, Adam, melihat
Akhir dari seluruh Keturunanmu, akhir begitu menyedihkan, [ 755 ]
Pemusnahan manusia; engkau sendiri suatu Banjir lain,
Akan airmata dan duka dalam suatu Banjir juga engkau ditenggelamkan,
Dan menenggelamkanmu seperti Anak Anakmu; hingga dengan lembut diangkat
Oleh sang Malaikat, diatas kakimu engkau berdiri pada akhirnya,
Walau tiada terhibur, seperti ketika seorang Bapa meratapi [ 760 ]
Anak Anaknya, semua dalam pandangan matanya dihancurkan sekaligus;
Dan hampir kepada sang Malaikat mengucapkan demikian keluhanmu.
Oh Penglihatan Penglihatan yang buruk dilihat! Lebih baiklah aku
Hidup mengabaikan masa depan, demikian maka menanggung
Bagianku semata mata akan kejahatan, bagian dari tiap hari [ 765 ]
Cukuplah ditanggung; semua itu sekarang, yang ditetapkan
Beban dari banyak Zaman, atasku turun
Sekaligus, oleh pengetahuanku sebelumnya akan mendapat Kelahiran
Dibinasakan, untuk menyiksaku sebelum keberadaan mereka,
Dengan pikiran akan harus jadinya mereka. Biarlah tiada orang mencari [ 770 ]
Sejak saat ini untuk diberitahu sebelumnya apa yang akan menimpa
Dirinya atau Anak Anaknya, kejahatanlah ia boleh yakin,
Yang tidak juga dengan pengetahuannya sebelumnya boleh dicegahnya,
Dan ia akan kejahatan di masa depan itu akan tidak kurangnya
Menanti nantikan daripada dalam kesungguhannya dirasakan [ 775 ]
Penuh ratap untuk ditanggung: namun pikiran itu sekarang sudah lalu,
Manusia bukanlah yang bisa diperingatkan: beberapa yang sedikit itu lolos
Kelaparan dan sengsara akan pada akhirnya menelan
Sambil berkelana di Padang berair itu: Aku telah berharap
Ketika kekerasan berhenti, dan Perang diatas Bumi, [ 780 ]
Semuanya saat itu akan berjalan dengan baik, damai akan memahkotai
Dengan panjangnya hari hari bahagia bagi umat manusia;
Namun aku jatuh diperdayai; sebab sekarang kulihat
Damai merusak tidak kurangnya dari Perang menghancurkan.
Mengapa terjadi demikian? Ungkapkanlah, Penuntun Sorgawi, [ 785 ]
Dan apakah disini Umat manusia akan berakhir.
Kepadanya demikian Mikhael. Mereka yang terakhir kaulihat
Dalam kemenangan dan kekayaan mewah, merekalah
Pertama kali terlihat dalam tindakan tindakan kekuatan yang terkemuka
Dan perbuatan perbuatan besar, namun kosong akan kebaikan sejati; [ 790 ]
Yang setelah menumpahkan banyak darah, dan berbuat banyak menghancurkan
Menundukkan Bangsa Bangsa, dan mencapai oleh hal itu
Kemahsyuran dalam Dunia, gelar gelar tinggi, dan mangsa kaya,
Akan mengubah jalan mereka kepada kesenangan, kemudahan, dan kemalasan,
Kelebihan, dan hawa nafsu, sehingga kekurangajaran dan keangkuhan [ 795 ]
Membangkitkan keluar dari persahabatan segala tindakan permusuhan dalam Damai.
Yang ditaklukkan juga, dan diperbudak oleh Perang
Akan bersama kebebasan mereka yang hilang segala kebaikan terhilang
Dan takut akan Allah, Yang untukNya ketaatan mereka berpura pura
Dalam pertandingan keras Pertempuran mendapati tiada bantuan [ 800 ]
Melawan para penyerang; maka dari itu dingin dalam kasih
Sejak saat itu akan belajar bagaimana untuk hidup aman,
Duniawi ataupun bejat, atas apa yang oleh Tuan Tuan mereka
Akan membiarkan mereka menikmatinya; sebab Bumi akan menanggung
Lebih dari cukup, agar kesederhanaan boleh dicobai: [ 805 ]
Demikianlah semua akan berpaling jahat, semuanya bejat,
Keadilan dan Kesederhanaan, Kebenaran dan Kesetiaan dilupakan;
Satu Orang terkecuali, satu satunya Anak terang
Dalam suatu Zaman kegelapan, melawan contoh baik,
Melawan bujukan, adat istiadat, dan suatu Dunia [ 810 ]
Yang dimarahkan; tanpa takut akan cela atau cemooh,
Atau kekerasan, ia akan jalan jalan kejahatan
Akan menegur mereka, dan dihadapan mereka meletakkan
Jalur jalur kebenaran, betapa jauh lebih aman,
Dan penuh damai, sambil menyatakan murka yang akan datang [ 815 ]
Atas tegar tengkuk mereka; dan akan kembali
Dihinakan oleh mereka, namun oleh Allah diperhatikan
Satu Orang benar itu akan hidup; oleh perintahNya
Akan membangun suatu Bahtera ajaib, sebagaimana kaulihat,
Untuk menyelamatkan dirinya dan seisi rumahnya dari tengah tengah [ 820 ]
Suatu Dunia yang disimpankan bagi kehancuran semesta.
Tidak lebih segera sebelum ia bersama mereka Manusia dan Hewan
Yang dipilih untuk hidup akan tersimpan didalam Bahtera itu,
Dan dilindungi sekeliling, namun seluruh Saluran Saluran
Langit dibukakan diatas Bumi akan menumpahkan [ 825 ]
Hujan siang dan malam, seluruh mata air dari Jurang Dalam
Pecah naik, akan mengangkat Samudera untuk menggulingkan
Melebihi segala batasan, hingga rendaman naik
Diatas Bukit Bukit tertinggi: lalu akanlah Gunung ini
Di Firdaus oleh keperkasaan Gelombang Gelombang dipindahkan [ 830 ]
Keluar dari tempatnya, didorong oleh banjir yang mengganas,
Bersama segala tumbuhannya dihancurkan, dan Pepohonan terhanyut
Menuruni Sungai besar menuju Teluk yang membuka,
Dan disana mengakar di suatu Pulau bergaram dan gundul,
Tempat bermain Anjing Laut dan Ork, dan Camar Laut berkoak. [ 835 ]
Untuk mengajarimu bahwa Allah menyatakan pada tempat apapun
Tiada kekudusan, jika tiada dibawakan kesana
Oleh Manusia yang mengunjunginya, atau didalamnya berdiam.
Dan sekarang apa yang lebih jauh akan terjadi, pandanglah.
Ia memandang, dan melihat Bahtera itu mengapung di atas banjir, [ 840 ]
Yang sekarang telah mengering, sebab Awan Awan telah pergi,
Disingkirkan oleh suatu angin Utara yang kencang, yang menghembus kering
Mengerutkan wajah Banjir Besar, seolah olah membusuk;
Dan Matahari cerah atas Kaca berairnya yang lebar
Memandang panas, dan akan Gelombang segar tersebut banyak ditariknya, [ 845 ]
Seolah olah sesudah dahaga, yang membuat aliran mereka mengecil
Dari danau yang berdiri menjadi gelombang yang terjatuh, yang menyelinap
Dengan kaki lembut menuju jurang dalam, yang sekarang telah menghentikan
Katup Katupnya, sebagaimana Langit menutup tingkap tingkapnya.
Bahtera itu tidak lagi mengapung, namun tampaknya diatas tanah [ 850 ]
Kokoh diatas puncak suatu gunung tinggi terpaku.
Dan sekarang puncak puncak Bukit tampak sebagai Bebatuan;
Dengan kegaduhan darisana Aliran Aliran yang kencang menerjangkan
Menuju Laut yang undur segala ombak mengamuk mereka.
Segera keluar dari Bahtera itu seekor Burung Gagak terbang, [ 855 ]
Dan sesudahnya, utusan yang lebih pasti,
Seekor Burung Dara dikirim keluar sekali dan lagi untuk mengintai
Pohon Hijau atau tanah dimana kakinya boleh mendarat;
Kedua kalinya kembali, di Paruhnya
Sehelai daun Zaitun dibawanya, tanda perdamaian: [ 860 ]
Segera tanah kering muncul, dan dari Bahteranya
Sang Tuan yang tua turun bersama seluruh Rombongannya;
Lalu dengan tangan terangkat, dan mata taat,
Bersyukur pada Sorga, diatas kepalanya memandang
Suatu Awan berembun, dan didalam Awan itu suatu Busur [ 865 ]
Jelas tampak dengan tiga warna ditetapkan meriah,
Menandakan damai dari Allah, dan Perjanjian yang baru.
Olehnya hati Adam yang sebelumnya begitu sedih
Amat bersukacita, dan demikian meluapkan keluar sukacitanya.
Oh engkau yang boleh memperlihatkan hal hal di masa depan [ 870 ]
Sebagai masa sekarang, pengajar Sorgawi, aku terjaga kembali
Pada penglihatan terakhir ini, diyakinkan bahwa Manusia akan hidup
Bersama seluruh Mahluk, dan mempertahankan keturunan mereka.
Jauh kurang sekarang aku meratapi untuk satu Dunia seluruhnya
Anak Anak jahat dihancurkan, daripada aku bersukaria [ 875 ]
Sebab satu Orang didapati begitu sempurna dan begitu benar,
Sehingga Allah menjaminkan untuk membangkitkan suatu Dunia lain
Darinya, dan untuk melupakan segala kemarahannya.
Namun katakanlah, apa artinya jalur jalur berwarna itu di Sorga,
Terbentang bagaikan Dahi Allah yang ditentramkan, [ 880 ]
Atau dimaksudkankah mereka sebagai batas berbunga untuk mengikat
Ujung ujung cair dari Awan berair yang sama itu,
Agar jangan ia luntur lagi dan menghujani Bumi?
Kepadanya sang Penghulu Malaikat. Dengan tepat engkau mengiranya;
Begitu hendaknya Allah meredakan KemarahanNya, [ 885 ]
Walau baru saja menyesal Dia sebab Manusia menjadi jahat,
Didukakan hatiNya, ketika memandang ke bawah Dia melihat
Seluruh Bumi dipenuhi dengan kekerasan, dan segala mahluk hidup
Masing masing merusakkan jalan mereka; namun semua ini disingkirkan,
Karunia sedemikian akan didapati satu Orang benar itu di mataNya, [ 890 ]
Sehingga Dia mengalah, tidak menghapuskan umat manusia,
Dan membuat suatu Perjanjian yang baru untuk tidak pernah menghancurkan
Bumi lagi dengan air, tidak juga membiarkan Samudera
Melewati batas batasnya, tidak juga Hujan untuk menenggelamkan Dunia
Bersama Manusia didalamnya atau Hewan; namun ketika Dia membawa [ 895 ]
Diatas Bumi suatu Awan, akan disana diletakkan
BusurNya yang berwarna tiga, padanya untuk memandang
Dan mengingatkan akan PerjanjianNya: Siang dan Malam,
Masa menabur dan Panen, Panas dan Beku bersalju
Akan menjalani jalan mereka, hingga api membersihkan segala sesuatu baru, [ 900 ]
Baik Langit dan Bumi, dimana orang orang benar akan berdiam.

Akhir Buku Kesebelas.

Paradise Lost - Buku Kesepuluh

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 10
KISAH
Setelah diketahui pelanggaran Manusia, Para Malaikat Penjaga meninggalkan Firdaus, dan naik kembali ke Sorga untuk membenarkan penjagaan mereka, dan dibenarkan, Allah menyatakan bahwa masuknya Setan tidak bisa dicegah oleh mereka. Dia mengirim AnakNya untuk menghakimi para Pelanggar tersebut, Yang turun dan memberi Keputusan sesuai; lalu dalam belas kasihan menutupi mereka berdua, dan naik kembali. Dosa dan Maut yang duduk hingga saat itu di Gerbang Gerbang Neraka, oleh ikatan ajaib merasakan keberhasilan Setan di Dunia baru ini, dan dosa yang dilakukan oleh Manusia, menetapkan diri untuk tidak duduk lebih lama lagi terkungkung di Neraka, namun untuk mengikuti Setan Bapa mereka naik ke tempat Manusia: Untuk membuat jalan tersebut lebih mudah dari Neraka menuju Dunia ini pergi dan pulang, mereka meletakkan sebuah Jalan Raya yang lebar atau Jembatan diatas Kekacauan, menurut Jalur yang pertama kali dibuat oleh Setan; lalu bersiap siap untuk Bumi, mereka mendapatinya bangga akan keberhasilannya sedang kembali ke Neraka; ucapan saling memberi selamat mereka. Setan tiba di Pandemonium, di sidang penuh menceritakan dengan pongah keberhasilannya melawan Manusia; bukannya elu eluan malah dihibur dengan desisan umum oleh seluruh pendengarnya, yang terubah bersama dirinya juga tiba tiba menjadi Ular, sesuai dengan hukumannya yang diberikan di Firdaus; lalu disesatkan dengan tampaknya Pohon terlarang yang tumbuh bangkit di hadapan mereka, mereka dengan rakus menjangkau untuk mengambil Buahnya, mengunyah debu dan abu pahit. Perbuatan selanjutnya Dosa dan Maut; Allah memberitahukan sebelumnya Kemenangan akhir AnakNya atas mereka, dan pembaruan segala sesuatu; namun untuk saat tersebut memerintahkan Malaikat MalaikatNya untuk mengakibatkan beberapa perubahan di Langit dan Zat Zat Dasar. Adam lebih dan lebih lagi melihat keadaannya yang jatuh meratapi dengan amat sangat, menolak penghiburan dari Hawa; perempuan itu bertetap dan akhirnya menentramkannya: lalu untuk menghindari Kutuk yang akan jatuh atas Keturunan mereka, mengajukan pada Adam cara cara penuh kekerasan yang tidak disetujuinya, namun dengan menyimpan harapan yang lebih baik, mengingatkan perempuan itu akan Janji yang baru dibuat pada mereka, bahwa Keturunan sang perempuan akan dibalaskan terhadap sang Ular, dan menasehatinya bersamanya untuk mencari Damai dari KeAllahan yang dimurkakan, melalui pertobatan dan permohonan.

Sementara itu tindakan jahat dan penuh kebencian
Setan yang dilakukan di Firdaus, dan bagaimana
Ia dalam sang Ular, telah menyesatkan Hawa,
Perempuan itu menyesatkan Suaminya, untuk mengecap buah mematikan itu,
Telah diketahui di Sorga; sebab apa yang bisa lolos dari Mata [ 5 ]
Allah Yang Melihat Segalanya, atau memperdayai HatiNya
Yang Mahatahu, Yang dalam segala sesuatu bijak dan adil,
Tidak menghalangi Setan untuk mencobai pikiran
Manusia, dengan kekuatan penuh, dan dipersenjatai dengan kehendak bebas,
Utuh untuk bisa mengenali dan menolak [ 10 ]
Tipudaya apapun dari Seteru atau Penjahat apapun.
Sebab mereka masih tahu, dan seharusnya masih mengingat
Suruhan agung untuk tidak mengecap Buah itu,
Siapapun yang dicobai; yang tidak mereka patuhi,
Yang menyebabkan, tidak bisa kurang dari itu, hukuman, [ 15 ]
Dan berlipat ganda dalam dosa, pantas untuk jatuh.
Naik ke Sorga dari Firdaus dengan tergesa gesa
Penjaga Penjaga Malaikat naik, senyap dan sedih
Bagi Manusia, sebab akan keadaannya pada saat itu telah mereka ketahui,
Amat bertanya tanya bagaimana sang Penjahat cerdik telah mencuri [ 20 ]
Jalan masuk tanpa terlihat. Segera sesudah kabar yang tidak disambut itu
Dari Bumi tiba di Gerbang Sorga, menjadi muram
Semua yang mendengarnya, kesedihan muram tidak menyayangkan
Pada waktu itu wajah wajah Sorgawi, namun bercampur
Dengan belas kasihan, tidak melanggar kebahagiaan mereka. [ 25 ]
Disekeliling mereka yang baru tiba, dalam sejumlah besar
Rakyat sorgawi berlari, untuk mendengar dan mengetahui
Bagaimana semuanya terjadi: mereka menuju Tahta Agung Tertinggi
Bertanggung jawab bergegas untuk mempersembahkan diri
Dengan permohonan benar, akan penjagaan mereka yang sepenuhnya, [ 30 ]
Dan dengan mudah dibenarkan; ketika Yang Mahatinggi
Bapa Kekal dari Awan rahasiaNya,
Ditengah tengah Petir demikian mengucapkan suaraNya.
Malaikat Malaikat yang berkumpul, dan kalian Kuasa Kuasa yang kembali
Dari tugas yang tidak berhasil, janganlah menjadi sedih, [ 35 ]
Jangan juga susah oleh kabar kabar ini dari Bumi,
Yang penjagaan tergiatmu tidak bisa mencegahnya,
Yang diberitahukan sebelumnya baru baru ini apa yang akan terjadi,
Ketika pertama kali Pencoba ini melintasi Jurang dari Neraka.
Aku memberitahu kepada kalian saat itu bahwa ia akan berhasil dan bergegas [ 40 ]
Dalam Tugas jahatnya, Manusia akan tergoda
Dan tersanjung melebihi semua, mempercayai kebohongan
Terhadap Penciptanya; tiada Titah dariKu
Menyetujui untuk memampukan Kejatuhannya,
Atau menyentuh dengan saat paling ringan suatu dorongan [ 45 ]
Kehendak bebasnya, pada kecenderungannya sendiri ditinggalkan
Dalam keadaan seimbang. Namun jatuh ia, dan sekarang
Apa yang tersisa namun Keputusan mati itu dijalankan
Atas pelanggarannya Maut dinyatakan pada hari tersebut,
Yang ia menganggapnya sudah sia sia dan hampa, [ 50 ]
Sebab belum dijatuhkan, sebagaimana ditakutinya,
Oleh suatu pukulan langsung; namun akan segera menemukan
Penundaan bukan sebagai pelepasan sebelum hari ini berakhir.
Keadilan tidak akan kembali sebagai hadiah yang dicemooh.
Namun siapa yang Kukirim untuk menghakimi mereka? Siapa namun Engkau [ 55 ]
Anak Sang Wakil, kepadaMu telah Kupindahkan
Segala Penghakiman baik di Sorga, atau Bumi, atau Neraka.
Agar mudah terlihat bahwa Aku memaksudkan
Pengampunan rekan bersama Keadilan, dengan mengirimMu
Sahabat Manusia sebagai Penengah baginya, dirancang baginya [ 60 ]
Baik sebagai Tebusan dan Penebus yang rela bersedia,
Dan ditakdirkan sebagai Manusia sendiri untuk menghakimi Manusia yang jatuh.
Demikian berfirman Sang Bapa, dan memberkas terang
Kepada sisi kananNya KemuliaanNya, atas Sang Anak
Mengkilatkan maju KeAllahan tanpa disamarkan awan; Dia utuh [ 65 ]
Megah semarak seluruh BapaNya dinyatakan
Diungkapkan, dan demikian dengan Ilahi menjawab lembut.
Bapa Kekal, hak bagiMulah untuk bertitah,
Hak bagiKu baik di Sorga maupun di Bumi untuk melakukan kehendakMu
Agung Tertinggi, agar Engkau dalam DiriKu AnakMu terkasih [ 70 ]
Boleh selamanya tetap baik disenangkan. Aku pergi untuk mengadili
Di Bumi mereka pelanggar pelanggarMu, namun Engkau mengetahui,
Siapapun yang diadili, yang terburuk harus jatuh atasKu,
Ketika tiba saatnya, sebab demikianlah kuterima
DihadapanMu; dan tiada menyesal, hal ini didapatkan [ 75 ]
Seadilnya, agar Aku boleh meringankan hukuman mereka
AtasKu dialihkan, namun Aku akan menempa sedemikian
Keadilan bersama Pengampunan, agar boleh paling menyebabkan
Mereka sepenuhnya dipuaskan, dan Engkau ditentramkan.
Pelayanan tiada akan diperlukan, tidak juga Rombongan, dimana tiada [ 80 ]
Yang boleh melihat Penghakiman tersebut, namun mereka yang diadili,
Mereka berdua; yang ketiga paling sesuai saat tiada dihukum,
Terhukum oleh pelariannya, dan Pemberontak terhadap segala Hukum
Hukuman terhadap sang Ular tiada sepantasnya.
Demikian firmanNya, dari Kedudukan bercahayaNya Dia bangkit [ 85 ]
Akan kemuliaan setara yang agung: kepadaNya Tahta Tahta dan Kuasa Kuasa,
Pemerintah Pemerintah, dan Penguasa Penguasa melayani
MenemaniNya menuju Gerbang Sorga, dari sana
Eden dan seluruh Garis Pantai dalam pandangan mata terbentang.
Turun Dia langsung menurun; kecepatan Para illah [ 90 ]
Waktu tidak menghitungkannya, walau dengan saat saat tertangkas dipersayap.
Sekarang Matahari terbenam rendah di Barat
Dari Siang Hari, dan Udara lembut pada jam seharusnya
Untuk mengipasi Bumi yang sekarang terjaga, dan membawa masuk
Kesejukan Sore Hari, ketika Dia dari murka yang lebih sejuk [ 95 ]
Datang sebagai Hakim yang lembut dan Penengah sekaligus
Untuk memberi putusan bagi Manusia: suara Allah mereka dengar
Sekarang berjalan di Taman, oleh angin lembut
Membawanya kepada Telinga mereka, sementara hari tenggelam, mereka mendengar,
Dan dari hadiratNya menyembunyikan diri diantara [ 100 ]
Pepohonan paling rimbun, baik Laki Laki itu dan Istrinya, hingga Allah
Mendekat, demikian kepada Adam memanggil nyaring.
Dimanakah engkau Adam, seharusnya dengan sukacita untuk menemui
KedatanganKu yang terlihat dari jauh? Aku merindukanmu disini,
Tidak disenangkan, sebab disambut dengan kesendirian, [ 105 ]
Dimana tugas yang sudah jelas sebelumnya memunculkan diri tanpa dicari:
Atau datangkah Aku kurang jelas, atau perubahan apa
Meniadakanmu, atau kejadian apa menahanmu? Marilah datang.
Ia datang, dan bersamanya Hawa, dengan lebih benci, walau yang pertama
Melanggar, keduanya muram, dan gelisah; [ 110 ]
Kasih tiada dalam wajah mereka, baik kepada Allah
Atau kepada satu sama lain, namun kesalahan tampak,
Dan aib, dan kegelisahan, dan keputusasaan,
Kemarahan, dan tegar tengkuk, dan kebencian, dan tipudaya.
Lalu Adam setelah lama ragu, demikian menjawab singkat. [ 115 ]
Aku mendengarMu di Taman, dan akan suaraMu
Menjadi takut, sebab aku telanjang, dan menyembunyikan diriku. Kepadanya
Sang Hakim pengasih tanpa menghardik menjawab.
SuaraKu telah sering kaudengar, dan tidak kautakuti,
Namun tetap bersukacita, mengapa sekarang menjadi [ 120 ]
Begitu menakutkan bagimu? Bahwa engkau telanjang, siapa
Yang telah memberitahumu? Apakah engkau makan dari Pohon
Yang akannya Kuperintahkan kepadamu bahwa engkau tidak boleh memakannya?
Kepadanya demikian Adam amat susah terpukul menjawab.
Oh sorga! Dalam keadaan jahat pada hari ini aku berdiri [ 125 ]
Dihadapan Hakimku, apakah untuk menjalani
Sendirian seluruh Kejahatan tersebut, atau untuk mendakwa
Diriku yang lain, teman hidupku;
Yang kegagalannya, sementara Kesetiaannya padaku tetap,
Harus kusembunyikan, dan tidak mengungkapkan kesalahannya [ 130 ]
Oleh keluhanku; namun keharusan ketat
Menundukkanku, dan batasan malapetaka
Agar jangan atas kepalaku baik dosa maupun penghukuman,
Betapa tidak tertanggungkan sekalipun, seluruhnya
Dijatuhkan; walaupun aku menahan diriku, namun Engkau [ 135 ]
Akan dengan mudah menandai apa yang kusembunyikan.
Perempuan ini yang telah Kauciptakan sebagai bantuan bagiku,
Dan memberikannya padaku sebagai hadiah sempurnaMu, begitu baik,
Begitu sesuai, begitu diterima, begitu ilahi,
Sehingga dari tangannya aku tidak sanggup mencurigai kejahatan, [ 140 ]
Dan apa yang dilakukannya, apapun oleh sendirinya,
Tindakannya tampaknya membenarkan perbuatan tersebut;
Ia memberi kepadaku dari Pohon itu, dan aku memakannya.
Kepadanya Sang Hadirat berdaulat menjawab demikian.
Apakah ia Allah bagimu, sehingga engkau mematuhinya [ 145 ]
Melebihi suaraNya, atau apakah ia diciptakan sebagai penuntun bagimu,
Lebih unggulkah, atau setara semata mata, sehingga kepadanya
Telah kauserahkan Kejantananmu, dan Tempat
Dimana Allah telah menetapkanmu diatasnya yang diciptakan darimu,
Dan untukmu, yang kesempurnaanmu jauh mengungguli [ 150 ]
Keunggulannya dalam segala martabat sejati: Dihiasi
Memang ia, dan indah menarik
Cintamu, bukan Penaklukkanmu, dan segala Hadiahnya
Sedemikian yang pantas tampaknya dibawah Pemerintahanmu,
Tidak pantas untuk memegang pemerintahan, yang adalah bagianmu [ 155 ]
Dan dirimu, jikalau engkau mengenal dirimu sendiri dengan benar.
Demikian firmanNya, Dia lalu berkata singkat kepada Hawa:
Katakanlah Perempuan, apakah ini yang telah kaulakukan?
Kepadanya Hawa sedih yang hampir oleh aib terlanda,
Segera mengakui, namun tidak dihadapan Hakimnya [ 160 ]
Lantang atau fasih, dengan malu ia menjawab.
Sang Ular memperdayaiku dan aku memakan buah tersebut.
Yang ketika Tuhan Allah mendengarnya, tanpa menunda
Penghakiman diteruskanNya atas yang terkutuk
Sang Ular walaupun hewani, yang tak mampu memindahkan [ 165 ]
Kesalahan atasnya yang membuatnya sebagai alat
Kejahatan, dan dicemari dari tujuan
Penciptaannya; sepatutnyalah terkutuk,
Sebab rusak Sifat Alaminya: untuk mengetahui lebih lagi
Tidak menyangkut kepada Manusia (sebab ia tidak mengetahui lebih jauh lagi) [ 170 ]
Tidak juga menjadi berubah pelanggarannya; namun Allah pada akhirnya
Kepada Setan yang pertama berbuat dosa menjatuhkan hukumannya
Walau dalam tanda tanda rahasia, yang dihakimi dengan sebaik baiknya:
Dan atas sang ular demikian kutukNya dijatuhkan.
Karena engkau telah melakukan hal ini, engkau terkutuk [ 175 ]
Diantara segala Ternak, setiap Hewan di Darat;
Diatas Perutmulah engkau akan berjalan merayap,
Dan debu akan kaumakan sepanjang hari Hidupmu.
Diantara engkau dan Perempuan ini Aku akan mengadakan
Permusuhan, dan diantara Keturunanmu dan Keturunannya; [ 180 ]
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, engkau akan meremukkan tumitnya.
Demikian berfirman Sang Jurubicara, yang lalu dibuktikan
Ketika YESUS anak Maria yang adalah Hawa kedua,
Melihat Setan jatuh bagaikan Petir turun dari Sorga,
Sang Penguasa di Udara; yang lalu bangkit dari KuburNya [ 185 ]
Menundukkan Pemerintah Pemerintah dan Kuasa Kuasa, berkemenangan
Dalam pertunjukan terbuka, dan dengan kenaikan terang benderang
Para Tawanan dipimpinNya sebagai tawanan melalui Udara,
Wilayah itu sendiri oleh Setan telah lama dirampas,
Yang akan diinjak injakNya pada akhirnya dibawah kaki kita; [ 190 ]
Sesungguhnya Dialah yang sekarang menyatakan sebelumnya luka mematikannya,
Dan kepada sang Perempuan demikian KeputusanNya dijatuhkan.
Sengsaramu akan amat Kuperbanyak
Oleh Kandunganmu; Anak Anakmu akan kaulahirkan
Dalam kesakitan, dan kepada kehendak Suamimulah [ 195 ]
Engkau akan tunduk, ia atasmu akan memerintah.
Kepada Adam terakhir penghakimanNya dinyatakan.
Karena engkau telah mendengarkan suara Istrimu,
Dan makan dari Pohon yang mengenainya
Telah Kuperintahkan kepadamu, sambil berfirman: Janganlah kau makan, [ 200 ]
Terkutuklah tanah oleh karenamu, dalam sengsara engkau
Akan makan darinya sepanjang hari Hidupmu;
Duri dan Semak Belukar akan dihasilkannya bagimu
Tanpa diminta, dan engkau akan makan dari Tanaman di Ladang,
Oleh keringat Wajahmu engkau akan memakan Roti, [ 205 ]
Hingga engkau kembali ke tanah, sebab engkau
Dari tanah diambil, ketahuilah Kelahiranmu,
Sebab engkau adalah debu, dan akan kembali menjadi debu.
Demikian Dia menghakimi Manusia, sebagai Hakim dan Juruselamat dikirim,
Dan hajaran langsung Maut yang dibatalkan pada hari itu [ 210 ]
Disingkirkan jauh; lalu dengan berbelas kasih sebab mereka berdiri
DihadapanNya telanjang terhadap udara, yang sekarang
Harus mengalami perubahan, Dia tidak memandang rendah untuk memulai
Sejak saat itu wujud seorang pelayan untuk diambilnya,
Seperti ketika Dia mencuci kaki pelayan pelayannya maka sekarang [ 215 ]
Sebagai Bapa dari KeluargaNya Dia memberi pakaian
Atas ketelanjangan mereka dengan Kulit Hewan, baik yang disembelih,
Atau yang seperti Ular dengan Kulit penuh kemudaan berganti;
Dan tidak berpikir panjang untuk memberi pakaian pada Musuh MusuhNya:
Tidak juga Dia menutupi luar mereka saja dengan Kulit [ 220 ]
Hewan, namun ketelanjangan dalam, yang jauh lebih
Memalukan, dengan Jubah kebenaranNya,
DibentangkanNya untuk menutupi dari pandangan BapaNya.
KepadaNya dengan kenaikan tangkas Dia naik kembali,
Menuju pangkuanNya penuh bahagia kembali duduk [ 225 ]
Dalam kemuliaan seperti pada zaman dahulu kala, kepadaNya menentramkan
Semuanya, walau Maha Mengetahui, apa yang telah terjadi dengan Manusia
Diceritakan kembali, dengan mencampurkan penengahan manis.
Sementara demikian mereka berdosa dan dihakimi di Bumi,
Dalam Gerbang Neraka duduk Dosa dan Maut, [ 230 ]
Saling berhadapan dalam Gerbang Gerbang tersebut, sehingga sekarang
Berdiri terbuka lebar, memuntahkan api api mengamuk
Jauh kedalam Kekacauan, sejak sang Penjahat melewatinya,
Dosa yang membukanya, demikian kepada Maut memulai.
Oh Anak, mengapa kita duduk disini saling memandang satu sama lain [ 235 ]
Tanpa melakukan apapun, sementara Setan Bapa agung kita berusaha
Di Dunia lain, dan Kedudukan yang lebih berbahagia disediakannya
Untuk kita keturunannya yang tersayang? Tidak mungkin bisa
Kecuali bahwa keberhasilan mendatanginya; jikalau kecelakaan,
Sebelum saat ini ia pasti telah kembali, dengan amuk diusir [ 240 ]
Oleh Pembalas Pembalasnya, sebab tiada tempat seperti ini
Yang sesuai untuk penghukumannya, atau pembalasan mereka.
Kupikir aku merasakan kekuatan baru dalam diriku bangkit,
Sayap bertumbuh, dan Kekuasaan diberikan padaku amat luas
Diluar Jurang Dalam ini; apapun yang menarikku terus, [ 245 ]
Apakah hubungan perasaan, atau suatu daya saling berkait
Yang sangat kuat dalam jarak terjauh untuk menyatuka
Dengan kecocokan rahasia hal hal yang sama jenisnya
Melalui pergerakan paling rahasia. Engkau sebagai Bayangku
Tak terpisahkan harus denganku bersama: [ 250 ]
Sebab Maut dari Dosa tiada kuasa yang bisa memisahkannya.
Namun agar jangan kesulitan berjalan kembali
Menahan kembalinya mungkin melalui Jurang ini
Yang tak terseberangi, Tak Tertembus, mari kita mencoba
Pekerjaan berani, yang bagi kuasamu dan kuasaku [ 255 ]
Bukan tidak disanggupi, untuk meletakkan suatu jalur
Melalui Samudera ini dari Neraka menuju Dunia baru itu
Dimana Setan sekarang menaklukkan, sebuah Peringatan
Kepantasan agung kepada seluruh Balatentara neraka,
Untuk mempermudah jalan mereka sejak ini, untuk pergi dan kembali, [ 260 ]
Atau perpindahan, sebagaimana bagian mereka akan memimpin.
Tidak bisa juga aku kehilangan arah, begitu kuatnya ditarik
Oleh daya tarik dan dorongan yang baru dirasakan ini.
Kepadanya demikian sang Bayang kurus menjawab segera.
Pergilah kemana Takdir dan kecenderungan kuat [ 265 ]
Memimpinmu, aku tidak akan berlambat dibelakang, tidak juga tersesat
Di jalan, sementara engkau memimpin, bau sedemikian kuhirup
Akan pembantaian, mangsa tak terhitung jumlahnya, dan kecapan
Rasa Maut dari segala sesuatu yang hidup disana:
Tidak akan juga aku kepada pekerjaan yang engkau usahakan [ 270 ]
Berkekurangan, namun memberikan padamu bantuan setara,
Demikian katanya, dengan nikmat dihirupnya bau
Perubahan mematikan diatas Bumi. Seperti ketika sekawanan
Burung yang lapar, melalui berMil-Mil yang jauh,
Menantikan hari Peperangan, menuju sebuah Lapangan, [ 275 ]
Dimana Pasukan Pasukan terletak berkemah, datang terbang, diumpani
Oleh bau Bangkai Bangkai hidup yang dimaksudkan
Untuk kematian, pada hari selanjutnya, dalam pertempuran berdarah.
Demikian membaui sang Wujud mengerikan, dan terarah naik
Lubang Hidungnya lebar ke Udara gelap, [ 280 ]
Mengetahui akan Sasarannya dari begitu jauh.
Lalu Keduanya keluar dari Gerbang Gerbang Neraka menuju padang belantara
Kekacauan lebar dari Kekacauan yang lembap dan gelap
Terbang bergantian, dan dengan Kuasa (memang besarlah Kuasa mereka)
Melayang diatas Perairan; apa yang mereka dapati [ 285 ]
Padat ataupun becek, seperti didalam Laut mengamuk
Dilemparkan naik dan turun, bersama dengan sesak dibawa
Dari tiap sisi menumpuk menuju mulut Neraka.
Seperti ketika dua Angin Kutub berhembus berlawanan
Diatas Laut Kronia, bersama sama mendorong [ 290 ]
Pegunungan Es, yang menghentikan jalan yang dibayangkan tersebut
Diluar Petsora Kearah Timur, menuju kekayaan
Garis Pantai Cathaia. Tanah yang ditumpukkan tersebut
Maut dengan Gada berbatunya, dingin dan kering,
Seolah olah dengan sebuah Trisula memukulnya, dan ditetapkan seteguh [ 295 ]
Delos yang dulunya terapung; sisanya oleh pandangan matanya
Dibatasi dengan daya Gorgon agar tidak bergerak,
Dan dengan lumpur Aspal; lebar bagaikan Gerbang,
Dalam hingga menuju Dasar Dasar Neraka pantai yang terkumpul itu
Mereka kokohkan, dan Tumpukan besar itu membentuk [ 300 ]
Diatas jurang yang berbusa sebuah Lengkungan tinggi, sebuah Jembatan
Yang panjangnya amat panjang menghubungkan kepada Dinding Terluar
Tak tergerakkan dunia yang sekarang tanpa pertahanan ini
Yang diserahkan kepada Maut; dari sana sebuah jalan lebar,
Mulus, mudah, tanpa halangan turun menuju Neraka. [ 305 ]
Maka, jikalau hal hal besar kepada yang kecil boleh diperbandingkan,
Xerxes, untuk menaruh kuk atas Kebebasan Yunani,
Dari Susa Istananya di Memnonia yang tinggi
Datang ke Laut, dan melalui Hellespont
Menjembatani jalannya, Eropa dengan Asia digabungkan, [ 310 ]
Dan mencambuk dengan banyak hajaran gelombang gelombang yang lancang.
Sekarang mereka telah menghasilkan pekerjaan itu dengan Seni ajaib
Membuat jembatan, sebuah bentangan Batu Batuan yang bergantung
Diatas Jurang Maut yang bergolak, mengikuti jalur
Setan, menuju tempat yang sama dimana ia [ 315 ]
Pertama kali naik dengan Sayapnya, dan mendarat aman
Dari luar Kekacauan menuju sisi luar yang kosong
Dari Dunia yang bulat ini: dengan Paku Paku dari Adamant
Dan Rantai Rantai mereka dikokohkan, terlalu kokoh mereka membuatnya
Dan kuat bertahan; dan sekarang dalam ruang yang kecil [ 320 ]
Batas batas tersebut mempertemukan Sorga Tertinggi
Dan akan Dunia ini, dan di sisi kiri Neraka
Dengan jangkauan panjang terhadang; tiga jalan
Dalam pandangan, menuju masing masing dari ketiga tempat ini dibawa.
Dan sekarang jalan mereka menuju Bumi telah mereka lihat, [ 325 ]
Menuju Firdaus dulu mereka mengarah, ketika lihatlah
Setan dalam keserupaan seorang Malaikat terang
Diantara Centaur dan Skorpio mengarahkan
Zenithnya, sementara Matahari di Aries bangkit:
Dengan menyamar ia datang, namun mereka Anak Anaknya tersayang [ 330 ]
Segera mengenali Bapa mereka, walau dalam penyamaran.
Ia setelah menggoda Hawa, tanpa diperhatikan undur
Kedalam Hutan yang dekat, dan mengubah bentuknya
Untuk mengamati hasilnya, melihat tindakan tipudayanya
Oleh Hawa, walau tanpa menyadari, yang diikuti [ 335 ]
Oleh Suami perempuan itu, ia melihat aib mereka yang mencari
Penutup yang sia sia; namun ketika ia melihat turun
Sang Anak Allah untuk menghakimi mereka maka dengan ketakutan
Ia melarikan diri, tidak berharap untuk lolos, namun menjauhi
Saat itu, sebab takut dengan bersalah apa yang murkaNya [ 340 ]
Boleh tiba tiba menghajarkannya; setelah itu berlalu, ia kembali
Pada Malam Hari, dan mendengar dimana Pasangan tak berdaya itu
Duduk dalam perbincangan menyedihkan mereka, dan berbagai keluhan,
Lalu mengetahui akan hukumannya, yang dimengertinya
Bukan seketika, namun di waktu yang akan datang. Dengan sukacita [ 345 ]
Dan kabar dibawanya, menuju Neraka ia sekarang kembali,
Dan pada ujung Kekacauan, didekat kaki
Jembatan ajaib yang baru ini, tanpa diharapkan
Menemui mereka yang untuk menemuinya telah datang, Keturunannya tersayang.
Sukacita besar saat pertemuan mereka, dan saat memandang [ 350 ]
Jembatan mengagumkan itu sukacitanya bertambah.
Lama ia berdiri mengagumi, hingga Dosa, yang indah darinya
Putrinya yang menawan, demikian memecahkan kesunyian.
Oh Bapa, semua ini adalah perbuatanmu yang agung,
Tanda Kemenanganmu, yang kaulihat bukan sebagai kepunyaanmu sendiri, [ 355 ]
Engkaulah Pencipta dan Pendiri utama mereka:
Sebab aku segera setelah merasakan dalam Hatiku,
Hatiku, yang oleh suatu keselarasan rahasia
Masih bergerak dengan hatimu, tergabung dalam hubungan manis,
Bahwa engkau di Bumi telah makmur, yang wajahmu [ 360 ]
Sekarang juga membuktikannya, namun segera kurasakan
Walau jauh darimu diantara Dunia Dunia, namun terasa
Bahwa aku harus mengikutimu dengan Anakmu ini;
Akibat yang begitu ditakdirkannya menyatukan kita bertiga:
Neraka tidak bisa lagi menahan kita dalam batas batasnya, [ 365 ]
Tidak juga Jurang yang tak terarungi dan samar ini
Menahan dari mengikuti jalurmu yang agung.
Engkau telah mencapai kebebasan kita, yang terkurung
Dalam Gerbang Gerbang Neraka hingga saat ini, engkau memperkuasai kami
Untuk memperkuat sejauh in, dan melapisi [ 370 ]
Dengan Jembatan penuh pertanda ini atas Jurang Maut yang gelap.
Kepunyaanmulah sekarang seluruh Dunia ini, keunggulanmu telah memenangkan
Apa yang tanganmu tidak membangunnya, Hikmatmu mendapatkan
Dengan sulit apa yang telah dihilangkan Perang, dan sepenuhnya membalaskan
Kehancuran kita di Sorga; disini engkau akan memerintah sebagai Raja, [ 375 ]
Disana tidak; disana biarlah Dia yang tetap sebagai Pemenang berkuasa,
Sebagaimana Pertempuran telah menetapkannya, dari Dunia baru ini
Undur, oleh hukumanNya sendiri terasing,
Dan sejak ini Kerajaan denganmu berbagi
Akan segala hal yang dipisahkan oleh batas batas Sorgawi Tertinggi, [ 380 ]
Daerah BujurNya, dari Dunia Bulatmu,
Atau mencobaimu sekarang yang lebih berbahaya bagi TahtaNya.
Kepadanya demikian sang Raja Kegelapan menjawab senang.
Putri yang elok, dan engkau Anak dan Cucu sekaligus,
Bukti tinggi telah kalian berikan untuk menjadi Turunan [ 385 ]
Setan (sebab aku memuliakan diri dalam nama itu,
Lawan Raja Mahakuasa dari Sorga)
Secukupnya telah pantas akan diriku, dari seluruh
Kemaharajaan Neraka, yang begitu dekat dengan pintu Sorga
Telah menemui kemenangan dengan tindakan kemenangan, [ 390 ]
Kemenanganku dengan Pekerjaan mulia ini, dan menjadikan satu Wilayah
Neraka dan Dunia ini, satu Wilayah, satu Benua
Yang mudah dijalani. Maka sementara aku
Turun melalui Kegelapan, diatas Jalanmu dengan mudah
Kepada Kuasa Kuasa rekanku, untuk memperkenalkan mereka [ 395 ]
Dengan keberhasilan keberhasilan ini, dan bersukacita bersama mereka,
Kalian berdua kesini, diantara Lingkar Lingkar yang banyak ini
Semuanya milikmu, langsung turun menuju Firdaus;
Disana berdiam dan Memerintahlan dalam bahagia, sejak saat ini diatas Bumi
Menjalankan kekuasaan dan di Udara, [ 400 ]
Terutama atas Manusia, yang telah dinyatakan sebagai Tuan tunggal atas segalanya,
Ia dulu pastikan sebagai taklukkan kalian, dan yang terakhir kalian bunuh.
Sebagai Penggantiku aku mengirim kalian, dan Mencipta
Wakil Penuh diatas Bumi, dengan keperkasaan tak tertandingi
Keluar dariku: atas daya bersama kalianlah sekarang [ 405 ]
Cengkramanku atas Kerajaan baru ini seluruhnya bergantung,
Melalui Dosa kepada Maut terbuka oleh perbuatanku.
Jikalau kuasa bersama kalian menang, urusan urusan Neraka
Tiada kerugian perlu ditakuti, pergilan dan kuatkanlah diri kalian.
Demikian berkata ia melepas mereka, mereka dengan kecepatan [ 410 ]
Jalur mereka melalui Rasi Rasi Bintang tertebal dijalani
Menyebarkan kutuk mereka; Bintang Bintang yang celaka itu terlihat pucat,
Dan Planet Planet, terhajar dalam susunan Planet, Gerhana sejati
Diderita mereka saat itu. Di jalan lain Setan pergi menuruni
Jalan Utama menuju Gerbang Neraka; di kedua sisi [ 415 ]
Kekacauan yang terpisah sebab dibangun diatasnya berseru,
Dan dengan gelombang berbalik menyerang palang palangnya,
Yang mencemooh kemarahannya: melalui Gerbang tersebut,
Lebar terbuka dan tidak dijaga, Setan lewat,
Dan seluruh disekelilingnya ditemuinya terlantar; sebab mereka [ 420 ]
Yang ditunjuk untuk duduk disana, telah meninggalkan tugas mereka,
Terbang ke Dunia yang lebih diatas; selebihnya semuanya
Jauh kedalam daratan mengundurkan diri, disekeliling dinding dinding
Pandæmonium, Kota dan tempat kedudukan angkuh
Lusifer, demikian ia dinamai melalui rujukan, [ 425 ]
Bintang terang itu yang terhadap Setan dibandingkan.
Disana Berjaga seluruh Legion Legion, sementara para Pembesar
Duduk dalam Sidang, penuh permohonan sebab kejadian apa
Yang mungkin menghadang Maharaja mereka yang dikirim, demikian ia
Saat pergi memberi perintah, dan mereka menaatinya. [ 430 ]
Seperti ketika Orang Tartar itu dari Seteru Rusianya
Dekat Astrakan melalui Dataran Dataran Bersalju
Mengundurkan diri, atau Bactrian Sophi dari tanduk
Bulan Sabit Turki, meninggalkan semuanya hancur diluar
Wilayah Aladule, dalam gerak mundurnya [ 435 ]
Menuju Tauris atau Casbeen. Demikian juga mereka yang baru baru ini
Balatentara yang dikeluarkan dari Sorga, meninggalkan terlantar Neraka terjauh
Sebanyak berMil Mil yang gelap jauhnya, undur dalam Penjagaan waspada
Disekeliling Kota Besar mereka, dan sekarang sedang menunggu
Tiap jam petualang besar mereka dari pencarian [ 440 ]
Akan Dunia Dunia Asing: ia melalui tengah tengah mereka tanpa dikenali,
Dalam penampilan sebagai Malaikat Rakyat ketentaraan
Dari urutan terendah, berlalu; dan dari pintu
Balai Pluto itu, tanpa terlihat
Menaiki Tahta tingginya, yang dibawah bentangan [ 445 ]
Pola termewah terbentang, di ujung atas
Terletak dalam kilauan mewah. Turun sementara
Ia duduk, dan berkeliling disekelilingnya dilihatnya tanpa terlihat:
Akhirnya bagaikan dari sebuah Awan kepala bersinarnya
Dan wujud Bintang terang muncul, atau lebih terang, berpakaian [ 450 ]
Dengan kemuliaan apapun yang diizinkan sejak kejatuhannya
Yang tersisa baginya, atau kilauan palsu: Semuanya takjub
Oleh kilatan yang begitu tiba tiba hingga gerombolan Stygia itu
Mengarahkan wajah mereka, dan ia yang ingin mereka lihat,
Kepala perkasa mereka kembali: nyaringlah elu eluan: [ 455 ]
Maju menerobos bergegas Rekan Rekan bersidang yang agung,
Naik dari Divan gelap mereka, dan dengan sukacita serupa
Menyampaikan selamat mendekatinya, yang dengan tangannya
Mendiamkan, dan dengan kata kata ini memenangkan perhatian.
Tahta, Kekuasaan, Pemerintah, Keunggulan, Kuasa, [ 460 ]
Sebab dalam kepemilikanlah sedemikian, bukan hanya sebab hak saja,
Aku memanggil kalian dan menyatakan kalian sekarang, setelah kembali
Dengan berhasil di luar harapan, untuk memimpin kalian maju
Berkemenangan keluar dari Lobang Dalam neraka ini
Tercela, terkutuk, rumah celaka, [ 465 ]
Dan Penjara Bawah Tanah dari Zalim kita: Sekarang milikilah,
Sebagai Tuan Tuan, sebuah Dunia yang luas, terhadap Sorga asal kita
Sedikit lebih rendah, oleh pertualangan susahku
Dengan bahaya besar tercapai. Lama untuk diceritakan
Apa yang telah kulakukan, apa yang telah kuderita, dengan kesakitan apa [ 470 ]
Mengarungi jurang dalam yang tidak nyata, amat luas, tanpa batas
Akan kebingungan mengerikan, yang diatasnya
Oleh Dosa dan Maut sebuah jalan lebar sekarang diletakkan
Untuk memungkinkan barisan mulia kalian; namun aku
Bekerja keras keluar dari jalanku yang tak dikenal, terpaksa mengendarai [ 475 ]
Jurang Maut tanpa berdasar, tenggelam dalam rahim
Malam yang tanpa asal dan Kekacauan yang liar,
Yang cemburu akan rahasia rahasia mereka dengan ganas menentang
Perjalananku dengan aneh, dengan kebisingan gaduh
Membantah Takdir tertinggi; dari sanalah bagaimana kutemukan [ 480 ]
Dunia yang baru diciptakan, yang kemahsyurannya di Sorga
Lama telah diberitahukan sebelumnya, sebuah Rangka ajaib
Kesempurnaan mutlak, didalamnya Manusia
Ditempatkan dalam Firdaus, oleh pengasingan kita
Dibuat bahagia: Ia dengan tipudaya telah kubujuk [ 485 ]
Dari Penciptanya, dan untuk lebih melebihkan
Takjub kalian, dengan sebuah Apel; Dia oleh sebab itu
Termurkakan, sepantasnya kalian tertawakan, telah menyerahkan
Baik ManusiaNya yang terkasih dan seluruh DuniaNya,
Kepada Dosa dan Maut sebagai mangsa, dan dengan demikian kepada kita, [ 490 ]
Tanpa kita mengalami bahaya, kerja keras, atau waspada,
Untuk menjelajah, dan untuk berdiam, dan atas Manusia
Untuk memerintah, sebagaiman atas semua ia seharusnya memerintah.
Sebenarnya, aku juga telah dihakimiNya, atau malah
Bukan aku, namun Ular hewani yang dalam wujudnya [ 495 ]
Aku menipu Manusia: yang padaku berpunya,
Adalah permusuhan, yang akan ditaruhNya diantara
Aku dan Umat Manusia; aku akan melukai tumitNya;
Benihnya, sebelum mati, akan melukai kepalaku:
Sebuah Dunia siapa yang tak akan membelinya dengan sebuah luka memar, [ 500 ]
Atau kesakitan yang jauh lebih menyakitkan? Kalian mendapatkan cerita
Perbuatanku: Apa lagi yang tersisa, kalian Para illah,
Namun naik dan masuk sekarang dalam bahagia penuh.
Demikian katanya, sebentar ia berdiri, mengharapkan
Seruan bersama dan elu eluan tinggi mereka [ 505 ]
Untuk memenuhi telinganya, namun sebaliknya ia mendengar
Dari segala sisi, dari lidah lidah tak terhitung jumlahnya
Sebuah desisan bersama menakutkan, suara
Cemooh umum; ia terheran heran, namun tidak lama
Berkemudahan, sekarang lebih terheran heran akan dirinya sendiri; [ 510 ]
Parasnya tertarik dirasakannya menjadi tajam dan tipis,
Tangan tangannya menempel kepada Rusuknya, Kakinya bergelut
Satu sama lain, hingga terlempar turun ia jatuh
Seekor Ular mengerikan diatas Perutnya tergeletak,
Dengan enggan, namun sia sia: suatu kuasa yang lebih besar [ 515 ]
Sekarang berkuasa atasnya, dihukum dalam wujudnya saat berdosa,
Sesuai dengan hukumannya: ia pastilah akan berbicara,
Namun desisan balas desisan dikembalikan dengan lidah bercabang
Kepada lidah bercabang, sebab sekarang semuanya diubahkan
Serupa, menjadi Ular semua sebagai pembantu pembantu [ 520 ]
Kerusuhan lantangnya: menakutkanlah kegaduhan
Desisan melalui Balai tersebut, dengan tebal bertumpuk sekarang
Dengan monster monster bergelutan kepala dan ekor,
Kalajengking dan Lebah, dan Amphisbaena yang menakutkan,
Ceraster yang bertanduk, Hydrus, dan Ellops penuh ketakutan, [ 525 ]
Dan Dipsas (tidak begitu tebal menumpuki dulunya Tanah
Yang ditetesi oleh darah Gorgon, atau Pulau
Ophiusa) namun masih terbesar ia ditengah tengah,
Sekarang tumbuh menjadi Naga, lebih besar darinya yang oleh Matahari
Dilahirkan di Lembah Pythia dalam lumpur, [ 530 ]
Python yang besar, dan Kuasanya tidak berkurang tampaknya ia
Diatas semuanya masih dimilikinya; mereka semua
Mengikutinya meluap keluar menuju Lapangan terbuka,
Dimana semua yang masih tersisa dari Kehancuran pemberontakan itu
Jatuh dari Sorga, dalam tempatnya berdiri atau barisan rapi, [ 535 ]
Terangkat dengan pengharapan kapan melihat
Dalam Kemenangan keluar maju Kepala mereka yang mulia;
Mereka melihatnya, namun pemandangan lain malahan, sebuah keramaian
Ular Ular buruk; kengerian atas mereka jatuh,
Dan pengertian penuh ketakutan; sebab apa yang mereka lihat, [ 540 ]
Mereka merasakan diri mereka sendiri sekarang berubah; turun lengan lengan mereka,
Turun baik Tombak maupun Perisai, turun juga mereka secepat itu,
Dan desisan menakutkan tersebut diperbaharui, dan wujud menakutkan
Didapat melalui Penularan, sama dalam hukuman,
Seperti dalam kejahatan mereka. Demikian sambutan yang mereka maksud, [ 545 ]
Berubah menjadi desisan meledak, kemenangan menjadi aib
Jatuh atas diri mereka dari mulut mereka sendiri. Disana terletak
Sebuah Tiang Berhala dekat disana, yang tumbuh seiring perubahan mereka ini,
KehendakNya yang memerintah diatas, untuk menyusahkan
Hukuman diri mereka, dipenuhi dengan Buah yang seperti itu [ 550 ]
Yang tumbuh di Firdaus, umpan Hawa
Yang dipakai oleh sang Pencoba: terhadap pemandangan aneh itu
Mereka menujukan mata berhasrat mereka, membayangkan
Untuk satu Pohon terlarang sejumlah besar
Sekarang bangkit, untuk mengerjakan atas mereka celaka atau aib lebih jauh; [ 555 ]
Namun kering oleh rasa haus yang melepuhkan dan rasa lapar yang ganas,
Walau untuk menyesatkan mereka dikirim, tidak bisa menahan diri,
Namun terus mereka bergulung dalam tumpukan, dan menaiki Pepohonan tersebut
Memanjat, duduk lebih tebal daripada untaian untaian rambut ular
Yang mengikali Megaera: dengan rakus mereka memetik [ 560 ]
Buah Buahan tersebut yang indah dipandang, seperti itu yang tumbuh
Dekat Danau garam belerang itu dimana Sodom menyala;
Ini lebih menyesatkan bukan bagi sentuhan, namun kecapan
Tertipu; mereka dengan bodoh berpikir untuk memuaskan
Selera mereka dengan meluap, bukannya Buah [ 565 ]
Malah mengunyah Abu pahit, yang rasa menjijikkannya
Dengan suara mendecak ditolak: seringkali mereka mencoba,
Dengan menahankan lapar dan dahaga, menjadi mual juga sesering itu,
Dengan kejijikan paling dibenci menggeretakkan rahang mereka
Yang dipenuhi oleh jelaga dan abu; demikianlah mereka sering jatuh [ 570 ]
Kedalam kebohongan yang sama, bukan seperti Manusia
Yang mereka menangi setelah jatuh. Demikian mereka ditulahi
Dan capai oleh Lapar, desisan yang lama dan tanpa henti,
Hingga wujud mereka yang hilang, setelah diizinkan, mereka melanjutkan,
Setiap tahun diperintahkan, beberapa orang mengatakan, untuk mengalami [ 575 ]
Perendahan tahunan ini selama sejumlah hari tertentu,
Untuk menghancurkan keangkuhan mereka, dan sukacita sebab Manusia terbujuk.
Namun beberapa adat istiadat mereka sebarkan
Diantara para Kafir cerita mereka didapati,
Dan Mendongengkan bagaimana sang Ular, yang mereka namai [ 580 ]
Ophion dengan Eurynome, yang meluas
Mempengaruhi Hawa mungkin, memiliki pertama kali pemerintahan
Atas Olympus yang tinggi, dari sana oleh Saturnus disingkirkan
Dan Ops, sebelum Jove Zalim dilahirkan.
Sementara itu di Firdaus pasangan neraka [ 585 ]
Terlalu cepat tiba, Dosa yang ada disana dalam kuasa sebelumnya,
Begitu terjadi, sekarang dalam tubuh, dan untuk berdiam
Penduduk selamanya; dibelakangnya Maut
Dekat mengikuti langkah demi langkah, belum duduk juga
Diatas Kuda pucatnya: kepadanya Dosa demikian memulai. [ 590 ]
Yang kedua keluar dari Setan, Maut yang menaklukkan segalanya,
Apa pendapatmu akan Kemaharajaan kita sekarang, walau diperolehi
Dengan pekerjaan sulit, tidak jauh lebih baik
Daripada berdiam di ambang pintu gelap Neraka untuk duduk berjaga,
Tanpa nama, tanpa ditakuti, dan dirimu sendiri setengah kelaparan? [ 595 ]
Kepadanya demikian sang Monster yang lahir dari Dosa segera menjawab.
Bagiku, yang dengan Lapar abadi tersiksa,
Sama saja Neraka, atau Firdaus, atau Sorga,
Disana terbaik, dimana aku paling boleh menemui mangsa;
Yang disini, walau amat banyak, semuanya tampak terlalu sedikit [ 600 ]
Untuk mengisi Rahang ini, Tubuh tidak berkulit yang besar ini.
Kepadanya sang Ibu cabul menjawab demikian.
Maka engkau kepada Tumbuh Tumbuhan ini, dan Buah Buahan, dan Bunga Bungaan
Santaplah dahulu, pada setiap Hewan selanjutnya, dan Ikan, dan Burung,
Bukannya makanan yang tidak menarik, dan benda apapun [ 605 ]
Oleh Sabit Waktu ditebas jatuh, telanlah tanpa tersisa,
Hingga aku dalam Manusia berdalam melalui Umatnya,
Segala pikirannya, pandangannya, kata katanya, tindakannya semua kupengaruhi,
Dan membumbuinya sebagai mangsamu yang terakhir dan termanis.
Ini dikatakannya, mereka berdua mengambil beberapa jalan, [ 610 ]
Baik untuk menghancurkan, atau membuat menjadi tidak abadi
Segala jenis, dan bagi kehancuran dimatangkan
Cepat atau lambat; yang ketika dilihat Sang Mahakuasa,
Dari KedudukanNya yang megah semarak diantara Para Kudus,
Kepada Urutan Urutan terang tersebut demikian difirmankan suaraNya. [ 615 ]
Lihatlah dengan panas apa Anjing Anjing Neraka ini maju
Untuk menghancurkan dan mengacaukan Dunia itu, yang Aku
Begitu indah dan baik Kuciptakan, dan masih tetap
Menjaganya dalam Keadaan itu, jikalau tidak kebodohan Manusia
Membiarkan masuk Amuk Amuk penghancur ini, yang menyalahkan [ 620 ]
Kebodohan padaKu, demikian juga sang Raja Neraka
Dan Pengikut Pengikutnya, yang dengan begitu mudah
Kubiarkan mereka untuk masuk dan memiliki
Suatu tempat yang begitu sorgawi, dan menutup mata tampaknya
Untuk memuaskan Musuh MusuhKu yang mencemooh, [ 625 ]
Yang tertawa, seolah olah digerakkan oleh suatu goncangan
Gairah, Aku kepada mereka telah menyerahkan semua,
Dengan acak diberikan pada kekacauan mereka;
Dan tidak mereka ketahui bahwa Aku memanggil dan menarik mereka kesana
Anjing Anjing NerakaKu, untuk menjilat sisa dan kotoran [ 630 ]
Yang oleh Dosa manusia yang mencemari dengan noda telah menjatuhi
Atas apapun yang murni, hingga menjadi penuh dan kenyang, hampir meledak
Dengan kotoran yang dihisap dan penuh, dengan satu ayunan
TanganMu yang berkemenangan, Anak yang menyenangkanKu,
Baik Dosa, dan Maut, dan Kubur yang menganga pada akhirnya [ 635 ]
Melalui Kekacauan dilemparkan, menyumbat mulut Neraka
Selamanya, dan memateraikan Rahangnya yang buas kelaparan.
Lalu Langit dan Bumi diperbaharui akan dibuat murni
Untuk kekudusan yang tidak akan menerima noda:
Hingga saat itu Kutuk yang dinyatakan atas keduanya tetap mendahului. [ 640 ]
Dia selesai, dan Pendengar Sorgawi dengan nyaring
Menyanyikan Haleluyah, bagaikan suara Samudera,
Melalui sejumlah besar yang bermazmur: Adil segala jalanMu,
Benar segala TitahMu atas seluruh Pekerjaan TanganMu;
Siapa yang bisa merendahkanMu? Selanjutnya, bagi Sang Anak, [ 645 ]
Pemulih Umat Manusia Yang ditakdirkan, Yang olehNya
Langit dan Bumi yang baru akan bangkit hingga Segala Zaman,
Atau turun dari Sorga turun. Demikianlah mazmur mereka,
Sementara Sang Pencipta memanggil maju dengan nama
Malaikat Malaikat perkasaNya dan memberi mereka beberapa tugas, [ 650 ]
Sebagaimana terbaik diatur sesuai keadaan masa itu. Sang Matahari
Diberi dulu titahNya untuk bergerak sedemikian, bersinar sedemikian,
Agar boleh mempengaruhi Bumi dengan dingin dan panas
Yang sedikit tertahankan, dan dari Utara dipanggilNya
Musim Dingin yang rapuh, dari Selatan untuk membawakan [ 655 ]
Panas musim panas di puncak matahari. Kepada Bulan yang pucat
Tugasnya ditetapkan, kepada lima yang lainnya
Gerakan gerakan dan sifat sifat planet mereka
Dalam Sextil, Bujur, dan Trinus, dan Berlawanan,
Akan pengaruh yang jahat, dan kapan untuk bergabung [ 660 ]
Dalam Sidang yang tidak baik, dan mengajarkan ketetapan
Pengaruh jahat mereka kapan dicurahkan,
Yang mana dari mereka bangkit bersama Matahari, atau terbenam,
Akan terbukti membadai: Kepada Angin Angin mereka menetapkan
Sudut Sudut mereka, kapan dengan keriuhan untuk mengherankan [ 665 ]
Lautan, Udara, dan Pantai, Petir kapan untuk bergulung
Dengan ketakutan melalui Balai Udara yang gelap.
Beberapa mengatakan bahwa Dia menyuruh Malaikat Malaikatnya memiringkan
Kutub Kutub Bumi dua kali sepuluh derajat dan lebih lagi
Dari Sumbu Matahari; mereka dengan kerja keras mendorong [ 670 ]
Miring Lingkar Bumi yang Terpusat: Beberapa mengatakan bahwa Matahari
Disuruh mengarahkan Kendali dari Perjalanan Equinoxnya
Bagaikan lebar yang amat jauh menuju Taurus bersama dengan Ketujuh
Saudari Saudari Atlantik, dan Saudara Kembar Sparta
Naik menuju Kepiting Tropis; dari sana turun terutama [ 675 ]
Melalui Leo dan Perawan dan Timbangan,
Sedalam Capricorn, untuk membawa perubahan
Musim Musim pada tiap Cuaca; jikalau tidak demikian maka Musim Semi
Terus menerus tersenyum atas Bumi dengan Bunga Bungaan bermekaran,
Setara lamanya Siang dan Malam, kecuali bagi mereka [ 680 ]
Diluar Lingkar Lingkar Kutub; bagi mereka Siang
Bersinar tanpa malam, sementara Matahari yang rendah
Untuk menggantikan jaraknya, dalam pandangan mereka
Masih mengelilingi Horizon, dan tidak diketahui
Baik Timur ataupun Barat, mana yang telah melarangkan Salju [ 685 ]
Dari Estotiland yang dingin, dan Selatan sejauh
Dibawah Magellan. Dari Buah yang dikecap itu
Matahari, seperti dari Perjamuan Thyestea, memalingkan
Jalannya yang seharusnya; jikalau tidak bagaimanakah Dunia
Didiami, walau tanpa dosa, lebih dari sekarang, [ 690 ]
Menghindari dingin yang mencubit dan panas yang membakar?
Perubahan perubahan ini di Langit, walau perlahan, menghasilkan
Perubahan serupa di Laut dan Darat, pengaruh bintang,
Uap, dan Kabut, dan Hembusan panas,
Jahat dan Mewabah: Sekarang dari Utara [ 695 ]
Norumbega, dan pantai Samoa
Menerobos keluar dari Penjara Bawah Tanah beku mereka, dipersenjatai dengan es
Dan salju dan hujan es dan hembusan membadai dan ledakan,
Boreas dan Coecias dan Argestes yang riuh
Dan Thrascias mengoyak Hutan Hutan dan menjungkir balikkan Lautan; [ 700 ]
Dengan ledakan berlawanan membalikkan mereka dari Selatan
Notus dan Afer yang hitam dengan Awan Awan bergemuruh
Dari Serraliona; menahankan mereka ini dengan sama ganasnya
Maju menerjang Angin Angin Timur dan Barat
Eurus dan Zephir dengan kegaduhan mereka dari samping, [ 705 ]
Sirocco, dan Libecchio. Demikianlah bermula
Amuk dari hal hal yang tidak bernyawa; namun Pertentangan lebih dulu
Putri Dosa, diantara segala yang tidak bernalar,
Diperkenalkan oleh Maut melalui permusuhan ganas:
Hewan sekarang dengan Hewan berperang, dan Burung dengan Burung, [ 710 ]
Dan Ikan dengan Ikan; untuk memakan Tumbuh Tumbuhan semua meninggalkan,
Menelan satu sama lain; tidak juga berdiri dengan banyak kekaguman
Akan Manusia, namun lari daripadanya, atau dengan wajah muram
Melotot padanya sambil berlalu: semua ini dari luar
Sengsara yang terus bertumbuh, yang ketika Adam melihatnya [ 715 ]
Yang sudah sebagian, walau tersembunyi dalam bayangan tergelap,
Kepada duka ditinggalkan, namun lebih buruk dirasakannya didalam,
Dan dalam Laut gairah yang mengamuk terombang ambing,
Demikian untuk melepas beban dikehendakinya dengan keluhan sedih.
Oh sengsara dari yang bahagia! Inikah akhir [ 720 ]
Dunia mulia yang baru ini, dan aku baru baru saja
Kemuliaan dari Kemuliaan tersebut, yang sekarang menjadi
Terkutuk dari yang diberkati, sembunyikanlah aku dari wajah
Allah, yang untuk memandangNya saat itu adalah puncak
Kebahagiaan: namun baiklah, jikalau disini akan mengakhiri [ 725 ]
Sengsara ini, aku pantas mendapatkannya, dan akan menanggung
Hukuman sepantasnya bagiku; namun ini tidak akan diberikan;
Semua yang kumakan atau minum, atau akan memperanakkan,
Adalah kutuk tersebar. Oh suara yang dulunya didengar
Dengan penuh kesenangan, Bertambah banyaklah dan beranak cuculah, [ 730 ]
Sekarang kematian untuk didengar! Sebab apa yang bisa kutambahkan
Atau kuperbanyak, selain kutuk atas kepalaku?
Siapapun dari segala Zaman yang akan datang, namun merasakan
Kejahatan atasnya yang dibawa olehku, akan mengutuk
Kepalaku, Buruk perbuatan Bapa Leluhur kita yang tidak suci, [ 735 ]
Untuk ini kita boleh berterima kasih kepada Adam; namun terima kasih baginya
Akanlah kenajisan; dengan demikian disamping
Kutukku sendiri yang disuruhkan atasku, semua dariku
Akan dengan suatu aliran balik atasku berbalik,
Atasku seperti atas cahaya pusat alami mereka [ 740 ]
Yang berat, walau dalam tempat mereka. Oh sukacita yang singkat
Akan Firdaus, tersayang dibeli dengan celaka berterusan!
Apakah aku memintaMu, Pencipta, dari Tanah Liatku
Untuk membentukku menjadi Manusia, apakah aku memohon padaMu
Dari kegelapan untuk mengangkatku, atau disini menempatkanku [ 745 ]
Dalam Taman yang nikmat ini? Oleh karena Kehendakku
Tidak setuju pada keberadaanku, maka benarlah
Dan sesuai untuk menghancurkanku menjadi debuku,
Yang berhasrat untuk undur, dan menyerahkan kembali
Semua yang kuterima, tanpa mampu untuk melaksanakan [ 750 ]
Syarat syaratMu yang begitu sulit, yang dengannya aku diharuskan memegang
Kebaikan yang tidak kucari. Dengan kehilangan hal itu,
Hukuman secukupnya, mengapa telah Kautambahkan
Rasa celaka tanpa akhir? Tak dapat dimengerti
KeadilanMu tampaknya; namun untuk mengatakan sebenarnya, terlambat, [ 755 ]
Demikian aku beradu; saat itu seharusnya telah kutolak
Syarat syarat itu apapun juga, ketika mereka diajukan:
Engkau telah menerima mereka; akankah engkau menikmati yang baik,
Lalu mengabaikan syarat syaratnya? Dan walaupun Allah
Menciptakanmu tanpa seizinmu, bagaimana jikalau Anakmu [ 760 ]
Terbukti tidak taat, dan ditegur, menjawab kembali,
Mengapakah engkau memperanakkanku? Aku tidak menghendakinya
Akankah kauterima oleh hinanya kepadamu
Alasan angkuh itu? Namun ia bukan oleh pilihanmu,
Namun oleh keharusan Alami diperanakkan. [ 765 ]
Allah menciptakanmu oleh pilihanNya sendiri, dan akanNya sendiri
Untuk melayaniNya, upahmu dari karuniaNya,
Penghukumanmu adalah adil oleh KehendakNya.
Biarlah demikian, sebab aku tunduk, keputusanNya adalah adil,
Bahwa debulah aku, dan akan menjadi debu kembali: [ 770 ]
Oh jam yang disambut kapanpun itu! Mengapa menunda
TanganNya untuk menjalankan apa yang TitahNya
Telah menetapkannya pada hari ini? Mengapa aku hidup terus,
Mengapa aku dicemooh dengan maut, dan diperpanjang masaku
Untuk kesakitan tanpa mati? Betapa senangnya akan kusambut [ 775 ]
Kematian putusan atasku, dan menjadi Bumi
Tanpa merasa apapun, betapa senang akan membaringkan diriku turun
Seolah olah dalam pangkuan Ibuku! Disana aku akan beristirahat
Dan tidur aman; suaraNya yang menakutkan tiada lagi
Akan Mengguntur di telingaku, tiada ketakutan akan yang lebih buruk [ 780 ]
Padaku dan pada keturunanku akan menyiksaku
Dengan penantian kejam. Namun satu keraguan
Masih terus mengejarku, agar jangan seluruh diriku tidak bisa mati,
Agar jangan nafas murni Kehidupan itu, Roh Manusia
Yang dinafaskan Allah, tidak bisa bersama musnah [ 785 ]
Dengan Gumpal tubuh ini; maka dalam Kubur,
Atau di suatu tempat kelam lainnya siapa yang mengetahuinya
Namun aku akan mati dalam Maut yang hidup? Oh pikiran
Mengerikan, jikalau benar! Namun mengapa? Hanyalah nafas
Kehidupan yang telah berdosa; apakah yang mati namun yang bernyawa [ 790 ]
Dan berdosa? Tubuh tidak memiliki keduanya sepantasnya.
Seluruh dirikulah akan mati: biarlah ini menenangkan
Keraguan tersebut, sebab jangkauan manusia tidak mengetahui lebih jauh.
Sebab walaupun Tuhan atas segalanya tiada terbatas,
Apakah murkaNya juga? Biarlah, manusia tidak demikian, [ 795 ]
Namun ditetapkan bisa mati. Bagaimanakah Dia boleh melaksanakan
Murka tanpa akhir atas Manusia yang oleh Maut harus diakhiri?
Bolehkah Dia membuat Maut yang tidak bisa mati? Hal itu akan menyebabkan
Perlawanan aneh, yang bagi Diri Allah Sendiri
Tidak mungkin dipegang, sebagai suatu Pernyataan [ 800 ]
Kelemahan, bukan Kuasa. Akankah Dia, menarik keluar,
Demi kemarahan, yang terbatas menjadi tidak terbatas
Dalam manusia yang terhukum, untuk memuaskan dayaNya
Yang tak pernah terpuaskan; itu akan meluaskan
KeputusanNya diluar debu dan Hukum Alam, [ 805 ]
Yang olehnya segala Sebab kecuali masih menurut
Pada penerimaan akan kodrat mereka bertindak,
Bukan pada batas Lingkar mereka sendiri. Namun katakanlah
Bahwa Maut bukanlah satu hajaran, seperti yang kukira,
Memusnahkan rasa, namun sengsara tanpa akhir [ 810 ]
Sejak dari hari ini terus menerus, yang kurasakan mulai
Baik dalam diriku, dan diluar diriku, dan dengan demikian bertahan
Terus menerus; Ah aku, ketakutan itu
Datang mengguntur kembali dengan putaran menakutkan
Atas kepalaku yang telanjang; baik Maut dan aku [ 815 ]
Didapati Abadi, dan disatukan dalam satu tubuh keduanya,
Tidak juga aku pada bagianku sendiri, dalamku seluruh
Keturunan berdiri terkutuk: Warisan Leluhur indah
Yang harus kutinggalkan bagi kalian, Anak Anak; Oh jikalau aku mampu
Menghabiskan semuanya sendiri, dan tiada meninggalkannya bagi kalian! [ 820 ]
Demikian diputuskan warisan betapa kalian akan memberkati
Aku yang sekarang adalah kutuk kalian! Ah, mengapa harus seluruh umat manusia
Sebab kesalahan satu orang dengan demikian tanpa bersalah dihukum,
Jikalau tanpa bersalah? Namun apa yang dariku bisa keluar,
Namun seluruhnya jahat, baik Akal dan Kehendak direndahkan, [ 825 ]
Bukan hanya untuk berbuat, namun untuk berkehendak yang sama
Denganku? Bagaimanakah mereka boleh berdiri bebas
Dalam pandangan Allah? Dia setelah segala Perbantahan
Memaksaku mengakui: segala kelitanku sia sia
Dan nalarku, walau melalui Lorong Lorong, tetap memimpinku [ 830 ]
Namun menuju penghukumanku sendiri: pertama dan terakhir
Atasku, diriku saja, sebagai sumber dan pancaran
Segala kejahatan, segala penyalahan sampai sepantasnya;
Demikian juga murka. Harapan bodoh! Bisakah engkau menanggung
Beban itu yang lebih berat daripada Bumi untuk ditanggung [ 835 ]
Daripada seluruh Dunia jauh lebih berat, walaupun dibagi
Dengan Wanita jahat itu? Demikianlah apa yang kaukehendaki,
Dan apa yang kautakuti, serupa menghancurkan segala harapan
Perlindungan, dan menyimpulkanmu sengsara
Diluar segala contoh di masa lalu dan masa depan, [ 840 ]
Serupa dengan Setan sajalah baik kejahatan dan hukuman.
Oh Nurani, kedalam Jurang Maut ketakutan apa
Dan kengerian telah kaudorong aku; yang keluar darinya
Aku tidak menemui jalan, dari dalam menjadi lebih dalam tenggelam!
Demikianlah Adam kepada dirinya sendiri meratap nyaring [ 845 ]
Melalui Malam yang sepi, bukan sekarang, seperti sebelum manusia jatuh,
Tenang dan sejuk, dan lembut, namun dengan Udara hitam
Ditemani, dengan kelembapan dan kekelaman menakutkan,
Yang kepada Nurani jahatnya ditampakkan
Segala sesuatu dengan kengerian ganda: Diatas tanah [ 850 ]
Terbentang ia berbaring, diatas tanah dingin, dan seringkali
Mengutuk Penciptaannya, Maut sesering itu juga dituduhnya
Akan pekerjaan terlambat, sejak dinyatakan
Pada hari pelanggarannya. Mengapa tidak datang Maut,
Katanya, dengan satu hajaran yang disambut tiga kali lipat [ 855 ]
Untuk mengakhiriku? Akankah Kebenaran gagal memegang kata katanya,
Keadilan Ilahi tidak bergegas menjadi adil?
Namun Maut tidak datang pada panggilan, Keadilan Ilahi
Tidak memperbaiki langkah terlambatnya untuk doa maupun seruan.
Oh Hutan Hutan, Oh Mata Mata Air, Bebukitan, Lembah dan Taman, [ 860 ]
Dengan gema lain baru baru ini kuajari Naungan Naunganmu
Untuk menjawab, dan membalaskan kembali jauh Nyanyian Nyanyian lain.
Ia yang demikian terpukul ketika dilihat oleh Hawa yang bersedih,
Tertinggalkan dimana ia duduk, mendekati dekat,
Kata kata lembut pada gairah ganasnya dicobanya: [ 865 ]
Namun perempuan itu dengan pandangan keras ditolaknya.
Keluar dari pandanganku, kau Ular, nama itu terbaik
Cocok denganmu yang bersekutu dengannya, dirimu sama palsunya
Dan dibenci; tiada yang kurang, namun bahwa wujudmu,
Sepertinya, dan warna Ular boleh ditunjukkan [ 870 ]
Tipudayamu didalam, untuk memperingatkan segala Mahluk darimu
Sejak saat ini; agar jangan wujud yang terlalu sorgawi, diperluas
Kepada kepalsuan neraka, menjebak mereka. Namun karenamu
Aku telah tetap bahagia, jikalau tidak keangkuhanmu
Dan kepongahan berkeliaran, ketika setidaknya masih aman, [ 875 ]
Telah menolak peringatanku sebelumnya, dan membenci
Tidak dipercayai, sebab berkehendak dilihat
Walau oleh sang Iblis sendiri, ia kausombongkan
Bisa mengatasi, namun bersama sang Ular bertemu
Dibodohi dan ditipu, olehnya engkau, aku olehmu, [ 880 ]
Sebab mempercayaimu dari sisiku, yang dibayangkan adalah bijak,
Teguh, dewasa, tahan melawan segala serangan,
Dan tidak mengerti bahwa semuanya hanyalah sesuatu yang tampak
Bukannya kebaikan kokoh, semuanya hanya sebuah Rusuk
Bengkok secara alami, dibengkokkan, sebagaimana sekarang tampak, [ 885 ]
Lebih kepada bagian kiri dariku ditarik,
Sebaiknya jika dilempar keluar, sebagai jumlah berlebihan
Terhadap jumlah rusukku seharusnya. Oh mengapakah Allah,
Pencipta bijak, Yang mengisi Sorga tertinggi
Dengan Roh Roh Jantan, akhirnya menciptakan [ 890 ]
Hal yang baru ini di Bumi, cacat indah ini
Dari Alam, dan tidak memenuhi Dunia sekaligus
Dengan Manusia sebagaimana Malaikat Malaikat tanpa Perempuan,
Atau mendapati suatu cara lain untuk menghasilkan
Umat Manusia? Kejahatan ini tidaklah telah menimpa, [ 895 ]
Dan lebih lagi yang akan menimpa, tak terhitung jumlahnya
Gangguan gangguan diatas Bumi melalui jebakan Perempuan,
Dan hubungan langsung dengan Jenis Kelamin ini: sebab apakah
Laki Laki tidak akan pernah menemukan Pendamping sesuai, namun sedemikianlah
Oleh suatu ketidakberuntungan membawa baginya, atau kesalahan, [ 900 ]
Atau siapa yang paling diharapkannya akan jarang didapati
Melalui penyimpangan sang perempuan, namun akan melihatnya didapati
Oleh suatu cara yang jauh lebih buruk, atau jika perempuan itu mencintai, ditahan
Oleh Orang Tua, atau pilihan sang laki laki yang paling berbahagia terlambat
Ditemui, yang sudah berhubungan dan terikat Pernikahan [ 905 ]
Pada seorang Musuh jahat, yang merupakan kebencian atau aibnya:
Dengan bencana tanpa habisnya akan menyebabkan
Terhadap kehidupan Manusia, dan merusak damai rumah tangga.
Ia tidak menambahkan lagi, dan berpaling dari perempuan itu, namun Hawa
Tidak menjadi mundur, dengan Airmata yang tidak berhenti mengalir, [ 910 ]
Dan untaian rambut seluruhnya kusut masai, di kaki laki laki itu
Jatuh dengan rendah hati, dan memeluk mereka, memohon
Damainya, dan demikian meneruskan keluhannya.
Janganlah meninggalkanku demikian, Adam, Sorga saksikanlah
Cinta tulus apa, dan hormat dalam hatiku [ 915 ]
Kutanggung untukmu, dan tanpa menghendakinya telah melanggar,
Dengan tidak bahagia ditipu; sebagai pemohon kepadamu
Aku memohon, dan memeluk lututmu; jangan meninggalkanku,
Dimanapun aku hidup, pandangan lembutmu, bantuanmu,
Nasehatmu dalam kesusahan tersulit ini, [ 920 ]
Adalah kekuatanku dan pertahananku satu satunya: kehilangan dirimu,
Kemanakah akan kubawa diriku, kemana bertahan?
Sementara kita masih hidup, kurang dari satu jam yang singkat mungkin,
Diantara kita berdua biarlah ada damai, berdua bergabung,
Sebagaimana bergabung dalam pelanggaran, dalam satu permusuhan [ 925 ]
Melawan seorang Seteru sesuai hukuman langsung ditunjukkan untuk kita,
Ular kejam itu: Atasku janganlah melaksanakan
Kebencianmu sebab sengsara yang menimpa ini,
Atasku yang sudah terhilang, diriku melebihi dirimu
Lebih sengsara; kita berdua telah berdosa, namun engkau [ 930 ]
Melawan Allah saja, aku melawan Allah dan engkau,
Dan menuju tempat penghakiman akan kembali,
Disana dengan tangisan tangisanku memohon kepada Sorga, agar semua
Keputusan tersebut dari kepalamu dipindahkan boleh turun
Atasku, penyebab satu satunya padamu akan segala celaka ini, [ 935 ]
Aku dan akulah satu satunya sasaran sepantasnya dari kemarahanNya.
Perempuan itu berakhir meratap, dan penderitaan rendahnya,
Tanpa tergerak hingga damai didapati dari kesalahan
Yang telah diakui dan disesali, dalam Adam memunculkan
Belas kasihan; segera hatinya lepas [ 940 ]
Terhadap perempuan itu, hidupnya baru baru saja dan kesenangannya satu satunya,
Sekarang dikakinya tunduk dalam kesusahan,
Mahluk yang begitu indah mencari rujuknya,
Nasehatnya yang telah dikecewakannya, bantuannya;
Sebagai seseorang yang dilucuti, ia kehilangan semua kemarahannya, [ 945 ]
Dan demikian dengan kata kata damai menaikkan perempuan itu segera.
Tanpa berhati hati, dan terlalu berhasrat, seperti sebelumnya,
Demikianlah sekarang akan apa yang tidak kauketahui, yang menghendaki
Penghukuman seluruhnya atas dirimu; sayang,
Tanggung milikmu sendiri dulu, yang hampir tidak mampu menanggung [ 950 ]
Murka sepenuhNya yang baru engkau rasakan bagian terkecil,
Dan kekecewaanku ditanggung begitu susah. Jikalau Doa Doa
Boleh mengubah Titah tinggi, aku menuju tempat tersebut
Akan bergegas mendahuluimu, dan lebih nyaring didengar,
Agar atas kepalaku semuanya dijatuhkan, [ 955 ]
Kelemahanmu dan Jenis Kelamin yang lebih goyah dimaafkan,
Padaku dilakukan dan olehku diungkapkan.
Namun bangkitlah, mari kita jangan lagi beradu, jangan juga menyalahkan
Satu sama lain, cukuplah menyalahkan ke tempat lain, namun berjuang
Dalam pelayanan Kasih, bagaimana kita boleh meringankan [ 960 ]
Beban satu sama lain dalam bagian celaka kita;
Sebab Maut yang dinyatakan pada hari ini, jikalau memang kulihat,
Akan terbukti bukan tiba tiba, namun suatu kejahatan yang bergerak lamban,
Suatu kematian dalam hari hari panjang untuk menambah kesakitan kita,
Dan kepada Keturunan kita (Oh Keturunan tidak berdaya) diturunkan. [ 965 ]
Kepadanya demikian Hawa, sambil memulihkan hati, menjawab.
Adam, melalui percobaan sedih kuketahui
Betapa kecilnya berat kata kataku boleh didapati olehmu,
Yang didapati begitu sesat, maka dari itu oleh kejadian benar
Didapati begitu bernasib buruk; bagaimanapun juga, [ 970 ]
Dipulihkan olehmu, sekotor kotornya aku, kepada tempat
Penerimaan baru, dengan penuh harapan untuk mendapatkan kembali
Cintamu, yang adalah satu satunya kepuasan hatiku
Hidup maupun mati, darimu tidak akan kusembunyikan
Pikiran pikiran apa yang dalam hati bergolakku bangkit, [ 975 ]
Yang hendak memberi suatu kelegaan dari keadaan sulit kita,
Atau akhir, walau keras dan sedih, namun dapat ditanggung,
Sebagaimana dalam keadaan jahat kita, dan merupakan pilihan yang lebih mudah.
Jikalau kasih akan keturunan kita yang paling menyusahkan kita,
Yang harus dilahirkan pada celaka tertentu, ditelan [ 980 ]
Oleh Maut pada akhirnya, dan sengsaralah memang
Untuk menjadi bagi orang lain penyebab sengsara,
Yang diperanakkan oleh kita sendiri, dan dari Perut kita dibawa
Kedalam Dunia terkutuk ini suatu Bangsa penuh celaka,
Yang setelah Hidup yang celaka harus pada akhirnya menjadi [ 985 ]
Makanan bagi Monster yang begitu keji, dalam kuasamulah
Terletak, masih sebelum Kandungan untuk mencegah
Bangsa yang tidak diberkati, bagi mahluk yang belum diperanakkan.
Tanpa beranaklah engkau, tanpa beranaklah tetap:
Agar Maut boleh ditipu akan santapannya, dan dengan kita berdua [ 990 ]
Dipaksa untuk memuaskan Rahang Buasnya.
Namun jikalau kaunilai susah dan sulit,
Berbincang, berpandangan, bercinta, untuk menahan diri
Dari Upacara Upacara Cinta yang sepantasnya, pelukan pelukan Perkawinan manis,
Dan dengan hasrat menderita tanpa harapan, [ 995 ]
Dihadapan sasaran sekarang yang menderita
Dengan hasrat serupa, yang akan merupakan sengsara
Dan siksa yang tidak kurang dari apa yang kita takuti,
Maka baik kita sendiri dan Keturunan sekaligus dibebaskan
Dari apa yang kita takuti bagi berdua, mari kita putuskan, [ 1000 ]
Mari kita cari Maut, atau ia tanpa ditemukan, menyediakan
Dengan tangan kita sendiri Pelayanannya atas diri kita;
Mengapa kita berdiri lebih lama lagi menggigil dibawah ketakutan,
Yang menunjukkan tiada akhir namun Maut, dan memiliki kuasa,
Akan banyak jalan untuk mati dengan pilihan tersingkat, [ 1005 ]
Kehancuran dengan kehancuran untuk dihancurkan.
Perempuan itu mengakhiri kata katanya, atau putus asa bergolak
Memutuskan sisanya; begitu banyak akan Maut pikiran pikirannya
Telah memikirkannya, sehingga mewarnai Pipinya dengan pucat.
Namun Adam dengan nasehat sedemikian tidak tergoyahkan, [ 1010 ]
Pada harapan harapan yang lebih baik pikirannya yang lebih tajam
Dengan bekerja keras telah naik, dan demikian kepada Hawa menjawab.
Hawa, kebencianmu akan hidup dan kesenangan tampaknya
Menyatakan dalammu sesuatu yang lebih halus
Dan unggul daripada apa yang dikutuk oleh pikiranmu; [ 1015 ]
Namun penghancuran diri yang dicari dengan demikian, membantah
Keunggulan itu yang diperkirakan dalammu, dan mengusulkan,
Bukannya kebencianmu, namun sengsara dan penyesalan
Sebab hilangnya kehidupan dan kesenangan yang terlalu kaucintai.
Atau jika engkau merindukan kematian, sebagai akhir terakhir [ 1020 ]
Dari kesengsaraan, dengan demikian berpikir untuk menghindari
Penghukuman yang dinyatakan, jangan meragukan namun Allah
Telah lebih bijak mempersenjatai kemarahan pembalasannya daripada demikian
Dihalangi; lebih banyak lagi kutakuti agar jangan Maut
Dengan demikian dirampas tidak akan mengecualikan kita dari kesakitan [ 1025 ]
Yang harus kita bayar sesuai hukuman; malah tindakan tindakan sedemikian
Ketidakpatuhan sengaja akan memancing Sang Mahatinggi
Untuk membuat kematian dalam diri kita hidup: Maka marilah kita mencari
Suatu pemecahan yang lebih aman, yang kukira
Kulihat dalam pandanganku, mengingat dalam pikiran untuk mematuhi [ 1030 ]
Sebagian Keputusan atas kita, bahwa Keturunanmu akan meremukkan
Kepala sang Ular; perubahan menyedihkan, kecuali
Yang dimaksudkan, kuduga, Seteru besar kita
Setan, yang dalam sang Ular telah merancang
Atas kita tipudaya ini: untuk meremukkan kepalanya [ 1035 ]
Akan merupakan balas dendam memang; yang akan terhilang
Oleh Maut yang dibawa atas diri kita sendiri, atau hari hari tanpa beranak
Ditetapkan, sebagaimana kauajukan; maka Seteru kita
Akan lolos dari hukumannya yang ditetapkan, dan kita
Malah akan menggandakan hukuman kita atas kepala kita. [ 1040 ]
Maka jangan ada lagi mengatakan tentang kekerasan
Melawan diri kita sendiri, dan kemandulan disengaja,
Yang memotong kita putus dari harapan, dan terasa satu satunya
Kepahitan dan keangkuhan, ketidaksabaran dan kebencian,
Keengganan melawan Allah dan kukNya yang adil [ 1045 ]
Yang ditaruh atas Leher kita. Ingatlah dengan amat lembutnya
Dan kemarahan bersabar Dia mendengar dan menghakimi
Tanpa murka atau mencela; kita mengharapkan
Pemusnahan segera, yang kita kira
Yang dimaksudkan dengan Maut pada hari tersebut, ketika lihatlah, atasmu [ 1050 ]
Kesakitan hanya dalam melahirkan Anak diberitahukan sebelumnya,
Dan dengan melahirkan, segera dibayar dengan sukacita,
Buah Rahimmu: Atasku Kutuk tersebut meleset
Terpantul diatas tanah, dengan kerja keras aku harus mendapatkan
Makananku; apa bahayanya? Kemalasan adalah lebih buruk; [ 1055 ]
Pekerjaanku akan mempertahankanku; dan agar jangan Dingin
Atau Panas akan melukai kita, kasihNya pada waktunya
Telah menyediakan tanpa dicari, dan tanganNya
Memberi kita yang tidak pantas pakaian, berbelas kasih sambil Dia menghakimi;
Betapa lebih lagi, jika kita berdoa padaNya, akan telingaNya [ 1060 ]
Terbuka, dan hatiNya cenderung pada belas kasihan,
Dan mengajari kita lebih jauh lagi dengan cara apa untuk menjauhi
Musim Musim yang berbadai, Hujan, Es, Hujan Batu dan Salju,
Yang sekarang Langit dengan beragam Wajah mulai
Menunjukkan pada kita di Gunung ini, sementara Angin Angin [ 1065 ]
Berhembus lembap dan kencang, menyerakkan untaian untaian anggun
Pepohonan menyebar yang indah ini; yang menyuruh kita mencari
Suatu penutup yang lebih baik, suatu kehangatan yang lebih baik untuk menceriakan
Tangan dan Kaki kita yang membeku, sebelum Bintang harian ini
Meninggalkan Malam dingin, bagaimana kita akan sinar sinarnya terkumpul [ 1070 ]
Dipantulkan, boleh dengan bahan mudah terbakar,
Atau dengan benturan dua benda menggesek
Udara tergesek menjadi Api, seperti baru baru ini Awan Awan
Berdesakan atau mendorong dengan Awan Awan kasar dalam kekejutan mereka
Menyalakan Halilintar yang menyambar, yang nyala jatuhnya dilempar turun [ 1075 ]
Menyalakan kulit kayu bergetah dari Pohon Fir atau Pohon Pinus,
Dan mengirim suatu panas nyaman dari jauh,
Yang mungkin boleh menggantikan Matahari: untuk memakai Api sedemikian,
Dan apa yang bagaimanapun boleh menjadi penghiburan atau penyembuhan
Kepada kejahatan yang telah dihasilkan oleh kesalahan kita sendiri, [ 1080 ]
Dia akan mengajari kita yang berdoa, dan akan Karunia
Memohon padaNya, agar kita tidak usah takut
Melewati hidup ini amat luas, yang ditopang
OlehNya dengan banyak penghiburan, hingga kita berakhir
Dalam debu, peristirahatan terakhir dan rumah asal kita. [ 1085 ]
Apa yang lebih baik bisa kita lakukan, daripada menuju tempat
Kembali dimana Dia menghakimi kita, jatuh bersujud
DihadapanNya dengan penuh hormat, dan disana mengakui
Dengan rendah hati kesalahan kesalahan kita, dan memohon ampun, dengan airmata
Mengairi tanah, dan dengan kesah kita Udara [ 1090 ]
Dipenuhi, dikirim dari hati yang menyesal, dalam tanda
Duka yang tidak berpura pura, dan malu yang lemah lembut.
Tidak diragukan bahwa Dia akan mengalah dan berbalik
Dari ketidaksenanganNya; Yang dalam wajah tenangNya,
Ketika Dia tampak paling marah dan paling keras, [ 1095 ]
Apa lagi namun perkenan, karunia, dan belas kasihan bersinar?
Demikian berkata Bapa kita bertobat, tidak juga Hawa
Merasakan lebih sedikit penyesalan: mereka segera menuju tempat
Kembali dimana Dia menghakimi mereka jatuh bersujud
DihadapanNya dengan penuh hormat, dan berdua mengakui [ 1100 ]
Dengan rendah hati kesalahan mereka, dan memohon ampun, dengan airmata
Mengairi tanah, dan dengan kesah mereka Udara
Dipenuhi, dikirim dari hati yang menyesal, dalam tanda
Duka yang tidak berpura pura, dan malu yang lemah lembut.

Akhir Buku Kesepuluh.