Logo

Logo

Friday, September 01, 2006

Peta dan Teladan Allah

Judul : “Peta dan Teladan Allah”
Tipe : Ringkasan
Pengarang : Pdt. Dr. Stephen Tong
Diringkas oleh : Tina Sujati

Bab 1
ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
A. CIPTAAN YANG UNIK(CREATIO EX NIHILO)
Kata “menciptakan” yang dipakai dalam Alkitab bahasa ibrani untuk kejadian 1;26-27, memakai kata ciptaan yang sama untuk kejadian 1;1, yaitu kata “bara”. Ada beberapa kata dalam bahasa ibrani untuk kata “cipta” yaitu “bara”, “yatsag”, dan “asyah”. Untuk kejadian 1:1 dan 26,27 menggunakan kata “bara”, yang berarti menciptakan dari sesuatu yang tidak ada. Istilah ini menunjukkan yang dicipta adalah sesuatu makhluk yang baru, yang belum pernah ada. Dalam bahasa latinnya adalah creation ex nihilo berarti dicipta dari ketidakberadaan. Dan sumber satu-satunya untuk itu adalah Allah, Sang pencipta. Creation ex nihilo berarti diciptakan dari tidak ada menjadi ada. Sedangkan kata “asyah” dan “yatsag” berarti membentuk dari matery yang sudah ada. Disini Alkitab menyatakan kepada kita, tindakan Allah menciptakan langit dan bumi merupakan creation ex nihilo. Demikian juga ketika Ia menciptakan manusia, itupun creation ex nihilo.
B. CIPTAAN YANG TERAKHIR
Allah berkata, “mari kita mencipta manusia menurut peta dan teladan kita.” Manusia diciptakan pada urutan yang terakhir dalam proses penciptaan. The final creation of God is the existence of man. Bila dilihat dari urutan, yang terakhir biasanya yang paling kecil dan yang paling tidak penting. Tetapi dalam hal ini terbalik. Manusia sebagai ciptaan dalam urutan terakhir itu paling penting, karena manusia diciptakan dengan tujuan untuk menikmati segala sesuatu yang telah diciptakan sebelumnya. Disini kita melihat urutan itu memberikan interpretasi dalam perjanjian baru dalam kolose 1:4 segala sesuatu dicipta bagi manusia.


Bab 2
PETA DAN TELADAN ALLAH

A. TERMINOLOGI
1. Tselem
Kata “peta/gambar” adalah kata tselem(ibrani), image(inggris). Artinya suatu peta yang memiliki bentuk atau pola tertentu. Istilah tselem mmg lebih mudah dimengerti dengan bentuk-bentuk materi. Itu sebabnya dalam hukum kedua dari sepuluh hukum Allah mengatakan;”jangan membuat bagimu patung yg menyerupai apapun juga,. Pengertian ini yang kemudian menjadi pengertian image(berhala). Penyembahan berhala adalah kesalahan doctrinal, yaitu tidak tahu Allah adalah Roh, sehingga memateralisasikan Allah.
2. Demuth
Artinya “teladan/rupa”, likeness(inggris), scema(yunani). Pengertiannya mirip dengan bentuk, dalam arti, sesuatu yang modelnya harus seperti bentuk yang pertama. Berarti bentuk yang pertama. Berarti kita harus sesuai dengan ukuran standar. Kita harus mencapai suatu patokan, model dan hidup menurut model itu sampai Tuhan mengatakan, “Aku puas engkau adalah manusia benar”. Sesuatu yang menjadi standar itulah demuth.
3. Dan
Dalam Alkitab berbahasa ibrani tidak ada kata penghubung “dan” antara tselem dan demuth. Bahasa aslinya, “mari kita…” , maka istilah “peta/gambar” dan “teladan/rupa” jangan diperruncing perbedaannya. Peta adalah teladan, gambar adalah rupa. Bila tselem dan demuth dipisahkan pengertiannya akan menimbulkan dualisme yang mengakibatkan terisolirnya anugerah dari alam, supraalam dari alam, iman dan rasio. Bila kita mendualismekan rasio dengan iman, kita bisa melihat rasio selalu murni, sedangkan iman berbeda, sehingga keduanya tidak bekerja dengan baik. Banyak orang Kristen yang hidup dengan kepribadian yang terpecah, padahal jika keduanya diharmoniskan , kita bisa berkata seperti Paulus,”aku tahu siapa yang aku percaya”, Berarti antara kepercayaan dan yang dipercaya ada satu keharmonisan.

B. ARTI PETA DAN TELADAN ALLAH
1. Allah adalah sumber
Manusia mempunyai satu induk atau satu asal dari suatu peta dan teladan Allah. Kita dicipta seperti Dia, berarti kalau kita tidak beres karena kita tidak ingat lagi bagaiman seharusnya kita seperti Dia. ( The greatest order, the greatest dignity, and the highest possible of the possession in universe can be described for man.). Manusia tidak hanya berpusat pada diri sendiri, tetapi harus kembali kepada Allah, harus menyelesaikan segala kesulitan disana.
2. Allah adalah tujuan hidup manusia
Manusia seperti Allah mengajarkan kepada kita bahwa hidup manusia seharusnya mempunyai tujuan. Manusia seperti Allah, berarti kita harus memperbaiki hidup kita sehingga seperti Allah pencipta kita. Allah adalah Alfa dan Omega, juga titik awal dan titik akhir kita. Sehingga dari permulaan kita berasal dari Dia dan berlangsung proses hidup untuk menyenangkan hati Tuhan. Kita harus memuliakan Allah, sebagai Pendorong, Penentu, dan Penghakim terhadap tindak tanduk yang kita lakukan. Seharusnya Allah menjadi tujuan, karena kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah.
3. Manusia harus meneladani Allah sendiri
Berarti kita seharusnya melihat dengan jelas dan meneladani Allah sendiri.
Yesus yang pernah mengunjungi sejarah menjadi standar hidup kita manusia. Kita meneladani Dia.(matius 11;28-29).
4. Manusia seperti Allah tetapi bukan Allah
Manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah berarti manusia seperti Allah, tetapi manusia bukan Allah. Didalam diri manusia ada peta dan teladan Allah, oleh karena itu harus berjuang seperti Allah, didalam diri manusia diberi potensi, tanggung jawab dan diberi suatu kemungkinan untuk hidup seperti Allah karena manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah.
Sudahkah engkau sadar berapa kewajiban dan bahaya yang mungkin ditimpakan kepadamu jika hidup tidak memuliakan Allah?.

C. BEBERAPA PANDANGAN MENGENAI PETA DAN TELADAN ALLAH
1. Pandangan sebelum Reformasi menurut Aquinas
Peta dalam diri manusia adalah sesuatu yang mengandung rasio dan moral, yang diberikan secara alamiah. Teladan adalah sesuatu yang memerlukan anugerah supra untuk bisa dipertahankan. Ketika Adam diciptakan dan belum jatuh kedalam dosa, manusia mempunyai ketegangan karena rasio tinggi tetapi tubuh rendah. Ia harus bergumul terus, perlu donum superadditum, artinya anugerah supra yang memungkinkannya untuk berbuat baik.
2. Pandangan Reformasi
Pandangan Reformasi dari Luther dan Calvin menyatakan setelah jatuh kedalam dosa, manusia rusak secara total. Dan disini ditegaskan bahwa; didalam alkitab dikatakan Yesus menegakkan kembali nilai manusia. Makna manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah ini:
a. menegakkan kembali nilai manusia
b. menegakkan Sumber manusia
c. menegakkan sasaran manusia
d. menegakkan ikatan iman yang berakibat baik.
Reformasi menemukan kembali nilai manusia dan menunjukkan betapa besarnya kerusakan manusia.
A. Pandangan Lutheran
Lutheran mengatakan peta dan teladan Allah sudah hilang sama sekali.yang ada pada manusia hanyalah dosa.Yang dimaksudkan dengan peta dan teladan Allah didalam diri manusia sama sekali tidak kita ketahui.
B. Pandangan Calvin
Calvin tidak setuju pendapat ini. Calvin mengatakan waktu manusia berdosa tidak kehilangan peta dan teladan Allah, tetapi mengalami kerusakan pada peta dan teladan Allah dan kerusakan itu bersifat total.

Bab 3

POTENSI DAN KRISIS

Pengertian kata “imago Dei”(dicipta seturut peta dan teladan Allah), berarti sesuatu yang dicipta oleh Tuhan seperti Tuhan sendiri. Istilah peta dan teladan Allah secara jelas menunjukkan bahwa manusia diciptakan hanya sedikit lebih rendah dibawah malaikat. Manusia lebih rendah dari malaikat, tetapi manusia mempunyai kuasa atas alam. Disinilah manusia menemukan identitasnya. Manusia dapat melihat lokasi dan posisi manusia dida;am ordo dari seluruh penciptaan. Didalam ordo creation(urutan dari penciptaan), Allah tidak meletakkan manusia dibawah alam, justru sebaliknya Allah meletakkan alam dibawah manusia.
Ada beberapa aspek yang perlu dipelajari berkaitan dengan pengertian manusia diciptakan sebagai peta dan teladan Allah. Namun sebelum itu perlu terlebih dahulu mempelajari akan siapakah Allah dalam kaitan dengan manusia yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah.
C. Allah ; Dasar peta dan teladan manusia
Hanya dari Diri Allah kita mau mengerti manusia, baru mungkin kita mengerti diri kita, yang adalah bagian dari keseluruhan umat manusia itu.
Pengertian terhadap Allah yang sejati adalah dasar untuk mengerti manusia yang sejati. Keegoisan diri manusia yang tidak mau mengerti siapakah Allah, yang hanya mau mengerti manusia saja, hanya akan mengakibatkan dirinya masuk kedalam spekulasi yang antroposentris.
D. Sifat manusia dan krisisnya
1. Sifat rohani
Allah adalah Roh, maka ketika manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah, berarti manusia adalah satu-satunya makhluk yang bersifat rohaniah(man is the only spiritual being). Manusia mempunyai bagian yang tidak kelihatan yang mirip dengan Tuhan Allah. Manusia adalah makhluk rohani, sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan makhluk rohani lainnya, manusia dapat berkomunikasi dengan dunia yang tidak kelihatan. Hal ini tidak dimiliki oleh makhluk-mahluk lainnya, seperti binatang, dsb.
2. Sifat moral
Karena Allah adalah suci adanya, maka ketika Ia menciptakan manusia, Ia menciptakannya dengan sifat moralitas. Manusia adalah makhluk bermoral, sehingga tidak mungkin manusia mempunyai sejahtera yang sejati jika ia berbuat segala kejahatan. Ini disebabkan karena Allah menciptakan manusia dengan suatu mandat berkewajiban moral. (God is The Holy God, so you are created with conscious. God is The Holy God, so we are created as moral beings. God is God of Spirit, He is Spirit, so we are created after him, we are all spiritual beings).
3. Sifat Rasional
Allah adalah kebenaran adanya, maka manusia diciptakan dengan sifat rasio.
Ini adalah bagian yang ketiga mengapa kita disebut sebagai peta dan teladan Allah, yaitu karena mempunyai rasio, pemikiran, dan kemungkinan mengerti kebenaran.
4. Sifat kekal
Allah itu kekal adanya, maka manusia juga bersifat kekekalan.
Jika kekekalan tidak dikaitkan dengan moral, maka tidak ada artinya, dan jika moral tidak dikaitkan dengan kekekalan, juga tidak ada artinya. Dan jika kekekalan dan moral tidak dikaitkan dengan unsur rohaniah, juga tidak ada artinya.
5. Sifat penguasaan
Allah itu adalah Tuhan. Waktu Allah, yang adalah Tuhan, menentukan untuk menciptakan manusia menurut peta dan teladan Allah, manusia bersifat ke-tuan-an (The Mastership). Setiap manusia diberi potensi yang berbeda dari segala macam binatang, yang diantaranya: manusia mau menjadi tuan, menjadi pengatur.
6. Sifat kreatif
Allah adalah pencipta, maka Allah menciptakan manusia menurut peta dan teladan Allah, berarti Allah memberikan daya cita kepada manusia. Pada waktu manusia, yang diberi daya cipta oleh Allah, salah menggunakan daya cipta untuk menciptakan hal yang melawan prinsip ciptaan Allah, disitu potensi menjadi krisis yang paling besar. Daya cipta digunakan untuk menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan daya cipta seperti Allah mencipta.
7. Sifat kesempurnaan
Allah adalah Allah yang sempurna, sehingga Ia menciptakan manusia dengan konsep kesempurnaan. Konsep kesempurnaan mengandung bahagia karena mendorong kita untuk maju, yang memungkinkan kita terus berkembang dan bertumbuh. Itu baik. Tetapi konsep kesempurnaan itu mengandung juga bahaya yang dapat menyebabkan kita putus asa. Itulah sebabnya penting bagaimana mengendalikan ini, yaitu dengan bagaimana saudara kembali kepada Tuhan dan menaruh konsep ini dibawah Dia yang benar-benar sempurna dan supaya Dia menggenapkan kesempurnaan sesuai dengan pimpinanNya sendiri atas diri kita masing-masing.
8. Sifat Relasi
Allah itu kasih adanya, maka manusia dicipta dengan kemungkinan berelasi.
Kalau Allah itu kasih, dan manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah, berarti manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat berkomunikasi, bersekutu di dalam kasih yang sungguh-sungguh. Kita harus berbicara secar jujur baru ada kemungkinan terbentuknya komunikasi yang sesungguhnya.
9. Sifat persekutuan
Allah itu terang adanya, maka manusia dimungkinkan bisa berjalan di dalam suatu persekutuan yang sehat. Kalau Allah adalah terang, kita bisa mempunyai persekutuan yang bertanggung jawab.
10. Sifat Pengharapan
Allah itu hidup adanya, maka manusia diciptakan dengan satu harapan mendapatkan satu hidup yang kekal dari Allah.

PENUTUP
Karena itu, kenalilah diri saudara, tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu rendah. Jangan mengangkat diri sebagai Allah, tetapi jangan juga menganggap diri sebagai binatang. Saudara adalah manusia yang diciptakan sedikit lebih rendah dari pada Allah, tetapi diatas segala alam semesta. Saudara diciptakan sedikit lebih rendah dari malaikat, tetapi akhirnya melalui penebusan manusia menjadi lebih tinggi dari malaikat, jika tidak, mana mungkin manusia menghakimi malaikat? Kita dimungkinkan untuk mencapai keadaan sedemikian melalui satu-satunya manusia, satu-satunya wakil, Dia yang sudah berhasil dan menang, yaitu Yesus Kristus..
Jelas pengharapan kita bahwa jika saat ini kita penuh dengan segala kelemahan, pada suatu hari kita akan dipermuliakan, disempurnakan, memperoleh kesempurnaan sesuai dengan kehendak Allah yang kekal, kita akan mendapatkan mahkota yang mulia dan hormat. Kini kita sedang menuju kepada kesempurnaan itu sebagai orang Kristen yang hidup didalam dunia.

1 comment:

Christian View 21st Century said...

Siapakah saya ? Ini adalah salah satu pertanyaan paling penting sebab kita sebagai manusia bergumul dengan eksistensi kita. Dari pertanyaan siapakah saya, kita dapat mengenal apakah nilai hidup, arti hidup, makna hidup, tujuan hidup dan arah hidup. Siapakah saya jadi ? Alkitab mengatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Apakah artinya gambar dan rupa Allah ? Buku ini akan membahasnya. Bagaimana saya memandang diri saya seharusnya ? Buku ini akan membahasnya. Satu hal yang penting adalah : kamu adalah berharga sebagai manusia tetapi juga ada tanggung jawabnya. Sebab kamu diciptakan segambar dengan Allah untuk kemuliaan nama Tuhan.