Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Keempat

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 4
KISAH
Setan sekarang berada di depan Eden, dan dekat tempat dimana ia saat itu harus menjalankan usaha lantang yang diambilnya sendiri melawan Allah dan Manusia, ia jatuh dalam berbagai keraguan dengan dirinya sendiri, dan banyak pergumulan, ketakutan, iri hati, dan keputusasaan; namun pada akhirnya meneguhkan dirinya dalam kejahatan, ia terus berperjalanan ke Firdaus, yang pemandangan dari luar dan keadaannya digambarkan, melompati batasan, duduk dalam bentuk seekor Burung Cormorant diatas Pohon kehidupan, yaitu tempat tertinggi di Taman untuk memandang ke sekelilingnya. Taman tersebut juga digambarkan; dan pandangan pertama Setan atas Adam dan Hawa; keheranannya akan wujud unggul dan keadaan bahagia mereka, namun dengan menetapkan diri untuk mengakibatkan kejatuhan mereka; mencuri dengar percakapan mereka, dan dari hal tersebut mengetahui bahwa Pohon pengetahuan yang baik dan jahat dilarang untuk dimakan oleh mereka, dibawah hukuman mati; dan diatas hal tersebut bermaksud mendasarkan Godaannya, dengan membujuk mereka untuk melanggar: lalu meninggalkan mereka sebentar, untuk mengetahui lebih lanjut akan keadaan mereka dengan cara lainnya. Sementara itu Uriel turun diatas seberkas sinar Matahari memperingatkan Gabriel, yang berjaga di Gerbang Firdaus, bahwa ada roh jahat telah melarikan diri dari Jurang Dalam, dan lewat pada Tengah Hari melalui Lingkarnya dalam bentuk Malaikat baik yang turun ke Firdaus, yang diketahuinya melalui gerak gerik penuh murkanya di Gunung. Gabriel berjanji akan menemukannya sebelum pagi. Malam pun tiba, Adam dan Hawa berbicara mengenai pergi beristirahat: Rumah mereka digambarkan; dan penyembahan Sore Hari mereka. Gabriel mengumpulkan Kumpulan Kumpulan penjaga Malamnya untuk berjalan mengelilingi Firdaus, menugaskan dua Malaikat yang kuat ke Rumah Adam, agar jangan roh jahat tersebut disana membahayakan Adam atau Hawa yang sedang tidur;disana mereka menemukannya di telinga Hawa, sedang menggodanya dalam mimpi, dan membawanya, walau tidak dikehendakinya, kepada Gabriel; yang olehnya ditanyai, ia menjawab dengan cemooh, bersiap diri melawan, namun dihalangi oleh sebuah Tanda dari Sorga, terbang pergi dari Firdaus.

Oh Sebab suara peringatan itu, darinya yang melihat
Hari Kiamat, mendengar seruan keras di Sorga,
Lalu saat sang Naga, yang dikalahkan kedua kalinya,
Turun kebawah penuh amuk untuk membalaskan dendamnya pada manusia,
Celaka kepada para penghuni Bumi! that now, [ 5 ]
Sementara masih ada waktu, Nenek Moyang kita telah diperingatkan
Akan kedatangan seteru rahasia mereka, dan jika lolos
Mungkin lolos dari jerat mematikannya; sebab saat ini
Setan, yang sekarang menyala nyala oleh amuk, datang turun,
Sebagai Penggoda sebelum Pendakwa umat manusia, [ 10 ]
Untuk membalaskan atas manusia lemah tak berdosa kekalahannya
Di Pertempuran pertama itu, dan larinya ke Neraka:
Namun tidak bersukacita sementara bergegas, walau lantang,
Jauh dan tanpa takut, tidak juga ada alasan untuk bersombong,
Ia memulai usaha berbahayanya, yang mendekati munculnya [ 15 ]
Sekarang dipikirkannya, mendidih dalam hatinya yang bergejolak,
Dan bagai sebuah Alat iblis bergerak mundur
Ke atas dirinya sendiri; kengerian dan keraguan mengganggu
Pikiran pikirannya yang galau, dan dari bawah membangkitkan
Neraka didalamnya, sebab didalamnya ada Neraka [ 20 ]
Dibawanya, dan di sekelilingnya, tidak juga dari Neraka
Satu langkah pun tidak lebih dari dirinya sendiri bisa lolos
Karena berpindah tempat: Sekarang kesadaran membangunkan keputusasaan
Yang tidur, membangkitkan kenangan pahit
Akan siapa ia dulunya, apa ia sekarang, dan akan menjadi apa [ 25 ]
Lebih buruk lagi; dari perbuatan lebih buruk harus muncul penderitaan lebih buruk.
Terkadang menuju Eden yang sekarang dalam pandangannya
Tampak menyenangkan, pandangannya yang berduka ditujukan dengan sedih,
Terkadang menuju Sorga dan Matahari yang bersinar terik,
Yang sekarang duduk tinggi di Menara Meridiannya: [ 30 ]
Lalu setelah banyak merenung, demikian ia berkata dalam kesah.
Oh engkau yang dengan Kemuliaan tinggi dimahkotai,
Memandang dari Tempat Kekuasaan tunggalmu bagaikan allah
Dunia baru ini; yang oleh pandanganmu seluruh Bintang Bintang
Menyembunyikan cahaya mereka yang teredupkan; kepadamu aku memanggil, [ 35 ]
Namun bukan dengan suara bersahabat, dan menambahkan namamu
Oh Matahari, untuk memberitahumu betapa kubenci sinar sinarmu
Yang membuatku teringat dari keadaan apa
Aku jatuh, betapa mulianya dahulu diatas Lingkarmu;
Sehingga Keangkuhan dan Hasrat jahat melemparkanku kebawah [ 40 ]
Yang berperang di Sorga melawan Raja Sorga yang tak tertandingi:
Ah karena itulah! Dia tidak pantas mendapatkan balasan demikian
Dariku, yang telah diciptakan olehNya
Dalam keutamaan benderang itu, dan dalam kebaikanNya
Tidak menegur siapapun; tidak sulit juga pelayanan padaNya. [ 45 ]
Apa yang bisa lebih kurang dari berterima kasih kepadaNya,
Balas budi paling mudah, dan memberi terima kasih,
Betapa sepantasnya! Namun seluruh kebaikanNya kuanggap jahat,
Dan malah menghasilkan niat jahat; yang telah terangkat demikian tinggi
Aku mencibir akan menakluk, dan mengira hanya satu langkah lebih tinggi lagi [ 50 ]
Akan menempatkanku tertinggi, dan seketika membayar habis
Hutang besar rasa terima kasih yang tanpa akhir,
Yang begitu membebani, masih terus membayar, masih terus berhutang;
Karena lupa akan apa yang masih kuterima dari Dia,
Dan tidak mengerti bahwa pikiran yang tahu berterima kasih [ 55 ]
Dengan berhutang sebenarnya tidak berhutang, namun terus membayar, sekaligus
Menghutangi dan melunasi; maka beban apa?
Oh jikalau TakdirNya yang kuasa menetapkan
Aku sebagai Malaikat yang lebih rendah, aku pasti berdiri
Bahagia; dimana harapan tanpa batas tidak membangkitkan [ 60 ]
Hasrat. Namun mengapa tidak? Kuasa Kuasa lainnya
Yang sama tingginya mungkin akan berhasrat, dan aku walau kecil
Mengikut bagiannya; namun Para Kuasa lain yang sama besarnya
Tidak jatuh, namun berdiri tak tergoyahkan, dari dalam
Maupun dari luar, dipersenjatai terhadap segala godaan. [ 65 ]
Punyakah engkau Kehendak bebas dan Kekuatan yang sama untuk berdiri?
Engkau punya: maka kepada siapa atau apa engkau menuding,
Namun Kasih pemurah Sorga yang diberikan dengan sama kepada semua?
Maka terkutuklah KasihNya, sebab baik kasih atau kebencian,
Bagiku sama saja, ia mengakibatkan celaka abadi. [ 70 ]
Tidak juga terkutuk engkau; sebab melawan kehendaknya engkau
Memilih dengan bebas apa yang sekarang sememangnya disesali.
Sengsaralah aku! Kemana aku akan terbang dari
Murka tanpa akhir, dan keputusasaan tanpa batas?
Kemana aku terbang adalah Neraka; diriku sendiri adalah Neraka; [ 75 ]
Dan dalam kedalaman terendah aku masih lebih rendah lagi
Yang terbuka lebar masih tetap mengancam menelan aku,
Yang dibandingkan dengannya Neraka yang kuderita bagaikan Sorga.
Oh maka setidaknya lunakkanlah hatimu: tidak adakah tempat
Tersisa bagi Pertobatan, tidak ada untuk Pengampunan? [ 80 ]
Tidak ada kecuali dengan takluk; dan akan kata itu
Cemooh melarang aku, dan ketakutanku akan hina
Diantara Para Roh dibawahku, yang kubujuk
Dengan janji janji lain dan bualan bualan lain
Untuk tunduk kepadaku, bersombong aku dapat menaklukkan [ 85 ]
Sang Mahakuasa. Sungguh aku, mereka sedikit mengetahui
Betapa mahalnya kutanggung bualan yang begitu sia sia itu,
Di bawah segala siksaan apa aku mengerang didalam diri:
Sementara mereka memuja aku yang diatas Tahta Neraka,
Dengan Mahkota dan Tongkat Kekuasaan diangkat tinggi [ 90 ]
Aku terus jatuh lebih rendah lagi, satu satunya Tinggi
Dalam sengsara; sukacita demikian ditemukan Hasrat.
Namun katakanlah aku bisa bertobat dan bisa mendapat
Melalui Pemberian Karunia keadaanku sebelumnya; seberapa cepat
Ketinggianku akan mengingat pikiran pikiran tinggi, berapa cepat kusangkal [ 95 ]
Apa yang disumpahkan penaklukan diri yang pura pura: dengan gampang ditarik
Sumpah yang diucapkan dalam kesakitan, yang sama keras dan kosongnya.
Sebab tidak akan bisa pendamaian sejati tumbuh
Dimana luka kebencian mematikan telah menikam sedemikian dalamnya:
Yang cuma akan membawaku ke kejatuhan kembali yang lebih buruk [ 100 ]
Dan kejatuhan yang lebih berat: demikian jadinya akan kubeli
Peristirahatan singkat dibeli dengan pengkhianatan ganda.
Akan hal ini Penghukumku tahu; demikianlah jauhnya
Dia dari memberikannya, sebagaimana aku jauh dari memohon damai:
Maka seluruh harapan disingkirkan, lihatlah menggantikan [ 105 ]
Kami yang disingkirkan, dikucilkan, kesenangan baruNya,
Umat Manusia diciptakan, dan baginya Dunia ini.
Maka selamat tinggal Harapan, dan bersama Harapan selamat tinggal Ketakutan,
Selamat tinggal Penyesalan: segala Kebaikan bagiku telah hilang;
Kejahatan jadilah Kebaikanku; melaluimu setidaknya [ 110 ]
Kemaharajaan yang terbagi dengan Raja Sorga aku pegang
Melaluimu, dan mungkin lebih dari separuh akan kuperintah;
Sebagaimana Manusia sebentar lagi, dan Dunia baru ini akan mengetahuinya.
Demikian sambil ia berkata kata, tiap hasrat mengelamkan wajahnya
Tiga kali berubah pucat, oleh kemarahan, iri hati dan keputusasaan, [ 115 ]
Yang merusak wajah samarannya, dan menyingkapkan
Ia tampak palsu, jika ada mata memandangnya.
Sebab pikiran sorgawi akan gangguan perubahan keji demikian
Selalu jelas membedakan. Maka ia segera menyadarinya,
Setiap perubahan dihaluskannya dengan ketenangan tampaknya, [ 120 ]
Bapa segala tipudaya ia; dan adalah yang pertama
Yang melakukan pekerjaan kepalsuan di bawah samaran kesucian,
Untuk menyembunyikan niat jahat yang dalam, yang tersembunyi bersama dendam:
Namun belum cukup berlatih untuk bisa menipu
Uriel begitu diketahuinya; yang matanya mengawasi ia turun [ 125 ]
Kemana ia pergi, dan diatas gunung Assiria
Melihat ia rusak bentuknya, lebih dari yang bisa menimpa
Roh yang berbahagia: gerak geriknya ganas
Ditandainya dan juga sikap gilanya, yang waktu itu sendirian saja,
Sebab dikiranya semua itu tidak diamati siapapun, tak terlihat. [ 130 ]
Maka ia berjalan terus, dan sampai ke batas
Eden, dimana Firdaus nikmat,
Lebih dekat lagi, Dimahkotai dengan pagar hijau,
Seperti dengan gundukan di desa terbuka
Di belantara curam, yang sisi sisi lebatnya [ 135 ]
Ditumbuhi semak belukar, berlorong lorong dan liar,
Yang menghalangi jalan masuk; dan tumbuh melewati kepala
Melewati ketinggian pohon tertinggi,
Cedar, dan Pinus, dan Firr, dan Palem bercabang
Sebuah Pemandangan Hutan, dan seiring naiknya pepohonan [ 140 ]
Pohon diatas pohon, sebuah Teater berpohon pohon
Dengan pemandangan paling megah. Namun lebih tinggi lagi dari puncak mereka
Dinding tumbuhan hijau firdaus menyebar naik:
Yang kepada Bapa pertama kita memberikan pandangan luas
Ke Kemaharajaan bagian bawah yang di sekelilingnya. [ 145 ]
Dan lebih tinggi dari Dinding itu sebaris melingkar
Pohon Pohon penuh kebaikan berisi Buah paling indah,
Bunga Bunga dan Buah Buahan sekaligus yang berwarna keemasan
Tampaknya, dengan warna warna terang dan berkilat disana sini:
Diatas sang Matahari menyinarkan sianrnya dengan lebih senang [ 150 ]
Daripada ke atas Awan Sore yang cerah, atau Pelangi,
Ketika Allah mendatangkan hujan atas bumi; begitu indah tampaknya
Pemandangan Alamnya: Dan dari udara murni sekarang udara yang lebih murni lagi
Menyambut kedatangannya, dan mengilhami hati dengan
Kesenangan dan sukacita nyaman, yang mampu mengusir [ 155 ]
Segala kesedihan kecuali keputusasaan: lalu angin sepoi sepoi
Mengipaskan sayap sayap harum mereka menyebarkan
Wewangian alami, dan berbisik bisik dimana mereka mencuri curi
Rampasan wangi rempah itu. Seperti mereka yang berlayar
Melalui Tanjung Harapan, dan telah melewati [ 160 ]
Mozambik, di tengah Laut lalu angin Timur Laut berhembus
Bau Bauan Sabea dari pantai pantai berempah rempah
Arabia yang terberkati, mereka tertunda
Namun dengan senang mereka melambatkan jalan mereka, dan sepanjang Liga
Diceriakan dengan bau menyenangkan Lautan Tua pun tersenyum. [ 165 ]
Demikian sang Penjahat menikmati harum haruman manis itu
Yang datang sebagai ancaman, walau lebih menyenangi bau bau itu
Daripada Asmodeus dengan bau asap ikan itu,
Yang mengusirnya, walau penuh hasrat, dari Pasangan
Putra Tobit, dan dengan pembalasan dikirim [ 170 ]
Dari Media ke Mesir, dimana ia dibelenggu erat.
Saat itu menjalani naiknya Bukit liar yang curam itu
Setan telah terus berperjalanan, dengan berpikir dan lamban;
Namun tidak menemukan jalan yang bisa diteruskan, begitu tebal berlilitan,
Sebagai sebuah semak belukar bersambung, lebatnya [ 175 ]
Semak semak dan belukar berlilitan yang membingungkan
Segala jalan Manusia atau Hewan yang melewati jalan itu:
Hanya tampak satu Gerbang saja, yang menghadap ke Timur
Di sisi lain: yang ketika dilihat oleh sang penjahat utama
Ia mencemooh jalan masuk sepantasnya, dan dengan menghina, [ 180 ]
Dengan satu lompatan kecil melewati segala batasan
Baik Bukit maupun Dinding tertinggi, dan sampai didalam
Mendarat diatas kakinya. Seperti ketika seekor Serigala berkeliaran,
Yang didorong kelaparan mencari tempat baru untuk memangsa,
Mengawasi dimana Para Gembala mengandangkan Ternak mereka di sore hari [ 185 ]
Dalam Kumpulan berdesakan di tengah tengah padang yang aman,
Melompat melewati pagar dengan mudah ke dalam Kawanan tersebut:
Atau bagai seorang Pencuri berniat membongkar uang
Seorang Burgher yang kaya, yang pintu pintu amannya,
Dilintang pagari dan dikunci erat, tidak takut akan serangan apapun, [ 190 ]
Masuk ke dalam melalui jendela ia memanjat, atau melalui atap;
Demikian juga memanjat sang Pencuri besar pertama ke dalam Kawanan Allah:
Demikian juga sejak itu kedalam GerejaNya Orang Sewaan licik memanjat.
Dari sana ia terbang ke atas, dan diatas Pohon Kehidupan,
Pohon di tengah dan yang tumbuh tertinggi disana, [ 195 ]
Duduk bagai seekor Burung Cormorant; namun bukannya Kehidupan sejati
Didapatkannya disana, malahan duduk merancang Maut
Bagi mereka yang hidup; tidak juga terpikir olehnya akan keunggulan
Tanaman yang memberi hidup itu, namun hanya dipakai
Sebagai tempat memandang, apa yang jika dipakai baik menjadi jaminan [ 200 ]
Keabadian. Begitu sedikit diketahui
Siapapun juga, kecuali Allah sendiri, untuk menghargai sepantasnya
Kebaikan didepan mata, malah menyimpangkan hal hal baik
Menjadi disalahgunakan dengan buruk, atau digunakan sehina mungkin.
Dibawahnya dengan keheranan baru saat itu dipandangnya [ 205 ]
Kepada seluruh kesenangan bagi manusia terpampang
Dalam ruang sempit itu seluruh kekayaan Alam, malah lebih lagi dari itu,
Sebuah Sorga diatas Bumi, sebab Firdaus penuh bahagia
Dari Allahlah Taman itu, olehNya di sebelah Timur
Eden ditanamkan; Eden merentangkan Batasnya [ 210 ]
Dari Sebelah Timur Auran hingga ke Menara Menara Para Raja
Seleucia Agung, yang dibangun Para Raja Yunani,
Atau dimana Anak Anak Eden lama sebelumnya
Berdiam di Telassar: di tanah menyenangkan ini
Taman yang lebih menyenangkan lagi ditetapkan Allah; [ 215 ]
Dari tanah subur Dia membuat tumbuh
Segala Pohon paling mulia untuk dilihat, dicium, dan dikecap;
Dan di tengah tengah mereka berdiri Pohon Kehidupan,
Tinggi terutama, merekahkan Buah Ambrosia
Bagai Emas yang tumbuh; dan di sisi Kehidupan [ 220 ]
Maut bagi kita Pohon Pengetahuan tumbuh di sampingnya,
Pengetahuan akan yang Baik dibeli mahal dengan mengetahui yang jahat.
Ke arah selatan melalui Eden mengalir sebuah Sungai deras,
Dan tidak berubah arahnya, namun melalui bukit berhutan lebat
Lewat di bawahnya, sebab Allah telah melemparkan [ 225 ]
Gunung itu sebagai cetakan TamanNya yang ditinggikan
Diatas aliran deras itu, yang melalui nadi nadi
Bumi yang berlobang lobang dengan rasa haus ramah menariknya ke atas,
Memancar Mata Air segar, dan melalui banyak aliran kecil
Mengairi taman itu; lalu jatuh bersatu [ 230 ]
Melalui lembah curam, dan bertemu dengan Sungai di bawah,
Yang dari jalur gelapnya sekarang muncul,
Dan terbagi menjadi empat Sungai utama,
Yang mengalir ke arah berbeda, berkelana melalui berbagai Daerah mahsyur
Dan Negeri yang tidak perlu lagi diceritakan disini, [ 235 ]
Namun sebaiknya diceritakan, jika bisa diceritakan dengan Keahlian,
Bagaimana dari Sumber Air Safir itu Aliran Aliran bergelombang,
Bergulung di atas Mutiara Timur dan pasir Emas,
Berkelana kesana sini di bawah bayangan pohon menggantung
Mengalir seperti Sari Bunga, mengunjungi tiap tanaman, dan memuaskan [ 240 ]
Bunga Bunga yang pantas ada di Firdaus yang bukan oleh Keahlian megah
Tersusun dalam Hamparan dan Simpul Simpul mengherankan, namun hadiah Alam
Ditumpahkan berlimpah limpah di Bukit dan Lembah dan Dataran,
Baik dimana Matahari pagi mulai dengan hangat menggapai
Dataran terbuka, dan dimana bayang tak tertembus [ 245 ]
Menggelapkan Sarang di siang hari: Demikianlah tempat tersebut,
Tempat kedudukan desa berbahagia dengan berbagai pemandangan;
Taman Taman yang Pohon Pohon kayanya mengalirkan Getah dan Balsem harum,
Yang lain dimana buah buahan berlapiskan Kulit Keemasan
Menggantung matang, bagai Kisah Hesperia yang nyata, [ 250 ]
Jikalau memang nyata, hanya ada disini, dan akan rasa yang nikmat:
Diantara mereka semua Hamparan Tanaman, atau Jajaran rata, dan Kawanan Ternak
Merumput daun daun lembut, berada di sana sini,
Atau bukit berpohon palem, atau pangkuan berbunga
Bukit berair yang menyebarkan isinya, [ 255 ]
Bunga bermacam warna, dan Mawar tanpa Duri:
Di sisi lain, Lorong Lorong dan Gua Gua gelap
Sebagai tempat berteduh sejuk, diatas mana tanaman anggur yang menutupi
Menampilkan Buah Anggurnya yang ungu, dan merayapi dengan gemulai
Dan mewah; sementara air terjun yang berbisik [ 260 ]
Menuruni bukit curam, tersebar, atau ke Danau,
Yang hingga ke Tepi dibatasinya dimahkotai Myrtle,
Ditampakkannya cermin kristalnya, menyatukan aliran aliran mereka.
Burung Burung bernyanyi berpadu; udara, udara lembut,
Bernafaskan bau dataran dan taman, menadakan [ 265 ]
Daun daun yang bergemetaran, sementara Pan Alam Semesta
Berdansa bersama sama para Grace dan para Masa
Di sisi Sungai Abadi. Bukan dataran indah
Enna, dimana Proserpin mengumpulkan bunga bunga
Malahan dirinya sendiri Bunga yang lebih indah oleh Dis yang kelam [ 270 ]
Dikumpulkannya, yang menyebabkan Ceres seluruh sakit hati
Mencari carinya ke seluruh dunia; bukan juga Taman manis
Daphne dekat Orontes, atau yang terilhami
Sungai Castalian, bisa dengan Firdaus ini
Di Eden ditandingi; bukan juga Pulau Nyseia itu [ 275 ]
Yang dikelilingi sungai Triton, dimana Cham tua,
Yang oleh Orang Orang Tak Bersunat dinamai Ammon dan Jove Orang Libia,
Menyembunyikan Amalthea dan Anaknya yang Bagai Bunga
Bacchus muda dari mata Rhea Ibu Tirinya;
Tidak juga dimana Raja Raja Abassin memerintahkan rakyat mereka Menjaga, [ 280 ]
Gunung Amara, walau tempat ini oleh beberapa dikira
Firdaus yang sebenarnya dibawah Garis Ethiopia
Dekat hulu Nil, tertutupi oleh Batu berkilau,
Yang satu hari perjalanan memanjat lamanya, namun amat jauh
Dari Taman Assiria, dimana sang Penjahat [ 285 ]
Melihat tanpa senang segala kesenangan, segala jenis
Mahluk hidup yang baru bagi matanya dan aneh:
Ada dua yang berwujud jauh lebih mulia berdiri tegak dan tinggi,
Tegak Ilahi, yang berpakaian Kehormatan asal
Dalam Kemegahan telanjang tampak bagai Penguasa segalanya, [ 290 ]
Dan tampaknya pantas, sebab di wajah mereka Ilahi
Gambar dan rupa Pencipta mereka yang Mulia terpancar,
Kebenaran, kebijaksanaan, Kekudusan yang sejati dan murni,
Sejati namun yang ditempatkan dalam kebebasan anak sejati;
Dimana wewenang sejati ada diantara manusia; walau keduanya [ 295 ]
Tidak setara, sepertimana jenis kelamin mereka tidak tampak setara;
Ia laki laki untuk pemikiran dan kegagahan dibentuk,
Ia perempuan untuk kelembutan dan Keanggunan menarik yang manis,
Laki laki untuk Allah saja, perempuan untuk Allah didalam laki laki:
Dahi sang laki laki besar terang dan Matanya mengarah ke Sorga menyatakan [ 300 ]
Kekuasaan mutlak; dan Ikal Ikal Rambutnya seperti Bunga Hyacinthus
Melingkar dari ikal dahinya yang terpisah bergantung dengan jantan
Bergumpal gumpal, namun tidak sampai melewati bahunya yang lebar:
Untuk sang perempuan sebagai tudung hingga ke pinggangnya yang ramping
Untaian rambut emasnya yang tak dihiasi dipakainya [ 305 ]
Dengan bebas, namun dalam gulungan gulungan kecil liar bergelombang
Seperti Tanaman Anggur menggulungkan cabang cabangnya, yang mengartikan
Kepatuhan, namun yang didapatkan dengan bujukan halus,
Dan olehnya perempuan diberikan, olehnya laki laki paling baik diterima,
Diberikan dengan kepatuhan malu malu, kebanggaan sepantasnya [ 310 ]
Dan ditahan tahannya dengan enggan penuh cinta yang manis.
Tidak juga bagian bagian rahasia mereka saat itu ditutupi,
Saat itu bukanlah rasa malu yang bersalah, atau rasa malu yang tidak jujur
Akan karya alam, apa yang terhormat menjadi tidak terhormat,
Karena dosa, betapa engkau telah menyusahkan seluruh umat manusia [ 315 ]
Dengan kepalsuan, kepalsuan semata mata yang tampaknya murni,
Dan menghilangkan dari hidup laki laki kehidupannya yang terbahagia,
Kesederhanaan dan kepolosannya yang tidak bercemar.
Demikian mereka berjalan lewat telanjang, tidak juga mereka jauhi pandangan
Allah atau Malaikat, sebab tidak ada pikiran jahat pada mereka: [ 320 ]
Demikianlah mereka berjalan bergandengan tangan, pasangan paling indah
Yang pernah bertemu dalam pelukan pelukan cinta,
Adam manusia paling sempurna dari seluruh manusia sejak lahirnya
Anak Anak Laki Lakinya, yang terindah dari Anak Anak Perempuannya Hawa.
Dibawah naungan bayang pohon diatas rumput [ 325 ]
Yang melambai berbisik dengan lembut, dekat sisi sebuah Mata Air segar
Mereka duduk, dan setelah selesai pekerjaan mereka
Akan pekerjaan Bertaman mereka yang manis telah mencukupi
Untuk menikmati Zephyr yang sejuk, dan membuat santai
Lebih santai lagi, selera makan dan minum yang sehat [ 330 ]
Dan lebih berterima kasih, mereka pun menyantap Buah Buahan Makanan mereka,
Buah Buahan Bersari Bunga yang dari cabang cabang penuh kesediaan
Memberikannya pada mereka, mereka duduk berbaring diatas sisi mereka
Di Sisi Sungai berumput lembut yang dihiasi oleh bunga bunga:
Daging buah yang lezat tersebut mereka kunyah, dan dengan kulitnya [ 335 ]
Selagi mereka merasa haus dipakai untuk menyendok dari aliran air yang berlimpah;
Tidak juga akan percakapan ringan, atau senyuman senyuman penuh sayang
Yang kurang, atau kemesraan remaja sebagaimana pantasnya untuk
Pasangan yang menawan, yang terikat dalam Persekutuan perkawinan berbahagia,
Walau mereka sendirian. Di sekeliling mereka berkeliaran dan bermain [ 340 ]
Segala Hewan di Bumi, yang walau liar, dan dari segala jenis
Di Hutan atau Padang Belantara, Hutan atau Sarang;
Singa menghentak bermain main, dan di tangannya
Bermanja manja Anak Domba; Beruang, Harimau, Kucing Liar, Macan Tutul
Mengadakan permainan di depan mereka, Gajah yang kokoh [ 345 ]
Untuk membuat mereka tertawa memakai segala kekuatannya, dan melingkarkan
Belalainya yang Liat; di dekatnya Ular merayap
Penuh arti, merajutkan simpul Gordian
Dengan rayapannya yang berlekuk, dan akan tipudaya mematikannya
Dibuktikannya tanpa dihiraukan; yang lain di rerumputan [ 350 ]
Berbaring, setelah dipuaskan merumput duduk,
Atau Bersantai memamah biak: sebab Matahari
Segera tenggelam bergegas dengan perjalanan segera
Menuju Pulau Pulau di Laut, dan naik Bentangan
Di Langit Bintang Bintang yang menyambut Sore bangkit: [ 355 ]
Ketika Setan terus memandang, masih berdiri sedari tadi,
Hampir hampir ia tidak bisa berbicara namun akhirnya berkata sedih.
Oh Neraka! Apa yang mataku dengan sedih memandang,
Kedalam ruang bahagia kami demikian tinggi ditempatkan
Mahluk terbuat dari bahan lain, yang lahir dari tanah mungkin, [ 360 ]
Bukan Roh Roh, namun daripada Roh Roh terang sorgawi
Sedikit lebih rendah; yang pikiranku memandang
Dengan keheranan, dan bisa kukasihi, begitu hidupnya terpancar
Dalam mereka keserupaan Ilahi, dan keanggunan demikian
Tangan yang membentuk mereka telah menumpahkannya ke wujud mereka. [ 365 ]
Ah pasangan lemah lembut, betapa kalian tidak tahu betapa dekatnya
Perubahan kalian mendekati, ketika segala kesenangan ini
Akan menghilang dan menyerahkan kalian kepada celaka,
Lebih banyak celaka lagi, selebih lebihnya kalian mengecap sukacita saat ini;
Dengan bahagia, namun begitu bahagiapun tersimpan bagi kalian kejahatan [ 370 ]
Yang seharusnya berlanjut lama, dan tempat agung ini Sorga bagi kalian
Yang dilindungi dengan buruk bagi Sorga untuk menjaga terhadap seteru
Seperti sekarang telah dimasuki; namun bukan seteru dengan sengaja
Terhadap kalian yang bisa kukasihani begitu kelamnya
Walau aku sendiri tidak dikasihani: Persekutuan dengan kalian yang kucari, [ 375 ]
Dan persahabatan bersama yang jujur, yang begitu dekatnya,
Sehingga aku harus tinggal diam bersama kalian, atau kalian bersama aku
Mulai saat ini; tempat kediamanku mungkin tidak akan menyenangkan
Seperti Firdaus indah ini, bagi indera kalian, namun sedemikian
Terimalah sebagai karya Penciptamu; Dia yang memberikannya padaku, [ 380 ]
Yang akan kuberikan dengan sama bebasnya; Neraka akan membuka lebar,
Untuk menyenangkan kalian berdua, Gerbang Gerbangnya yang paling lebar,
Dan mengirimkan seluruh Raja Rajanya; akan banyak ruang tersedia,
Bukan seperti tempat sempit ini, untuk menerima
Keturunan kalian yang amat banyak; jikalau tidak ada tempat yang lebih baik, [ 385 ]
Salahkanlah Dia yang menyebabkanku dengan enggan melaksanakan pembalasan ini
Atas kalian karena Dia yang menyakitiku namun bukan atas Dia yang menyakiti.
Dan jikalau aku karena kepolosan kalian yang ramah
Luluh, seperti aku sekarang, namun kepentingan umum harus diutamakan,
Kehormatan dan Kemaharajaan akan dibesarkan oleh pembalasan, [ 390 ]
Dengan menaklukkan Dunia baru ini, mendorongku sekarang
Untuk melakukan yang jikalau tidak walau terkutuk sekalipun kubenci melakukannya.
Demikian sang Penjahat berkata, dan dengan keharusan,
Permohonan Lalim, mencari alasan bagi perbuatan iblisnya.
Lalu dari tempatnya hinggap yang lebar di Pohon tinggi itu [ 395 ]
Ia mendarat turun di antara Kawanan Hewan yang bermain main
Dari segala yang berkaki empat, ia sendiri sekarang bagaikan salah satunya
Atau yang lainnya, diambilnya bentuk mereka untuk sebisanya mencapai tujuannya
Lebih dekat memandang mangsanya, dan tanpa diketahui
Untuk menandai akan keadaan mereka apapun yang bisa dipelajarinya lagi [ 400 ]
Baik melalui perkataan maupun tindakan: disekeliling mereka
Ia sekarang seekor Singa mengendap ngendap dengan tatapan berapi,
Lalu seekor Harimau, yang kebetulan telah memperhatikan
Di suatu Tanah Dekat Hutan dua Anak Rusa lembut bermain main,
Langsung ia membungkuk mendekat, lalu bangkit sering berubah ubah [ 405 ]
Tatapannya sembari berbaring, seperti sedang memilih tempat berburunya
Lalu menerjang ia bisa paling yakin menerkam keduanya
Yang akan dicengkramnya di kedua cakarnya: ketika Adam laki laki pertama
Kepada perempuan pertama Hawa berkata demikian,
Sehingga dipasangnya telinga untuk mendengar kata kata baru yang mengalir. [ 410 ]
Satu satunya pendamping dan bagian dari seluruh sukacita ini,
Dirimu lebih tersayang daripada semuanya; haruskan Sang Kuasa
Yang menciptakan kita, dan untuk kita Dunia yang kaya ini
Demikian baik tak terbatas, dan akan kebaikanNya
Pemurah dan bebas bagai tak terbatas, [ 415 ]
Yang telah membangkitkan kita dari debu dan menempatkan kita disini
Dalam segala kebahagiaan ini, yang pada tanganNya
Tidak pantas akan apapun, tidak juga bisa melakukan
Apapun yang diperlukanNya, Dia yang meminta
Dari kita tidak satu pelayanan pun selain untuk menjaga [ 420 ]
Taman ini, tugas yang mudah ini, akan segala Pohon Pohon
Di Firdaus yang menghasilkan buah lezat
Begitu bermacam macam, namun jangan kita makan dari Pohon yang satu itu
Pohon Pengetahuan, yang ditanam di sisi Pohon Kehidupan,
Begitu dekatnya tumbuh Kematian dekat Kehidupan, apapun Kematian itu, [ 425 ]
Tidak diragukan lagi sesuatu yang mengerikan; sebab engkau tahu betul
Allah telah menyatakan kita akan mati bila kita makan dari Pohon itu,
Ini satu satunya tanda kepatuhan kita yang tersisa
Dari antara begitu banyak tanda tanda kuasa dan kekuasaan
Yang diberikan atas kita, dan Pemerintahan diberikan [ 430 ]
Atas segala Mahluk lain yang tinggal
Di Bumi, Udara, dan Laut. Mari kita jangan menyusahkan diri
Karena satu larangan yang mudah, kita yang menikmati
Dengan sebebasnya demikian banyaknya hal hal lainnya, dan pilihan bagi kita
Tak terbatas kesenangan kesenangan berlipat lipat kali: [ 435 ]
Namun mari kita selamanya memujiNya, dan menyerukan
HadiahNya, sesudah tugas kita yang penuh kesenangan
Untuk merapikan Tanaman Tanaman bertumbuh ini, dan merawat Bunga Bunga ini,
Yang walaupun melelahkan, namun bersamamu tetap lebih manis.
Kepadanya demikian Hawa menjawab. Oh engkau yang untuknya [ 440 ]
Dan darinya aku dibentuk daging dari dagingmu,
Dan tanpamu aku tiada tujuan apapun, Pembimbingku
Dan Kepalaku, apa yang baru saja engkau katakan adil dan benar adanya.
Sebab kita sememangnya berhutang segala pujian kepadaNya,
Dan ucapan terima kasih setiap hari, aku terutama yang menikmati [ 445 ]
Bagian yang jauh lebih bahagia, karena aku dapat menikmatimu
Yang lebih unggul dariku dalam banyak hal, sementara engkau
Pendamping yang sepadan bagimu tidak dapat kautemukan.
Seringkali kuingat hari itu, ketika dari tidur
Aku pertama kali bangun, dan menemukan diriku berbaring [ 450 ]
Dibawah naungan bunga bunga, dan amat bertanya tanya dimana
Dan apa aku ini, dibawa kesini darimana, dan bagaimana.
Tidak jauh dari sana suara riak
Air yang mengalir dari sebuah Gua dan menyebar
Ke Dataran air, lalu terbentang tak bergerak [ 455 ]
Jernih bagaikan bentangan Sorga; aku pergi kesana
Dengan pikiran tiada berpengalaman, dan membaringkan diriku
Di sisi sungai hijau, untuk memandang ke kejernihan
Danau yang mulus itu, yang bagiku tampak bagai suatu Langit lain.
Ketika aku membungkuk untuk melihat, tepat di hadapanku, [ 460 ]
Sebuah wujud di dalam kilauan air muncul
Membungkuk untuk memandangku, aku terkejut mundur,
Ia terkejut mundur, namun dengan senang aku segera kembali,
Dengan senang juga ia kembali segera dengan pandangan yang menjawab
Dengan kebersamaan dan kasih; disana pasti telah kulekatkan [ 465 ]
Pandangan mataku hingga saat ini, dan bergolak dengan hasrat sia sia,
Jikalau tidak sebuah suara memberitahuku demikian, Apa yang engkau lihat,
Apa yang kau lihat disana Mahluk Indah adalah dirimu sendiri,
Bersamamu ia datang dan pergi: namun ikutlah Aku,
Dan Aku akan membawamu ke tempat tanpa bayangan menanti [ 470 ]
Kedatanganmu, dan pelukan pelukan lembutmu, ia
Yang mana engkau adalah Gambar dan Rupanya, ia akan kaunikmati
Milikmu tanpa terpisahkan lagi, untuknya akan kaukandung
Banyak orang seperti dirimu sendiri, dan karenanya akan dinamai
Ibu Umat manusia: apa lagi yang bisa kulakukan, [ 475 ]
Namun langsung mengikuti, demikian tanpa terlihat aku dibawa?
Hingga kulihat engkau, terang memang dan tinggi juga,
Di bawah sebuah Pohon Platan, namun kulihat kurang indah,
Kurang lembut mempesona, kurang lembut menawan,
Lalu ke gambar berair mulus itu; aku berbalik, [ 480 ]
Engkau mengikutiku berseru keras, Kembalilah Hawa yang indah,
Dari siapakah engkau lari? Darinya engkau lari, engkau berasal darinya,
Dagingnya, tulangnya; untuk mewujudkanmu kuberikan
Dari sisiku untukmu, paling dekat ke hatiku
Kehidupan Kodrati, untuk memilikimu di sisiku [ 485 ]
Maka sebagai penghiburan tersayang tak terpisahkan;
Sebagai separuh Jiwaku kucari engkau, dan engkau kunyatakan
Separuh diriku: setelah itu tanganmu yang lembut
Memegang tanganku, yang kuberikan, dan sejak saat itu lihatlah
Betapa kecantikan diungguli oleh keunggulan laki laki [ 490 ]
Dan kebijaksanaan, yang hanya satu satunya yang benar benar indah.
Demikian berbicara Ibu kita semua, dan dengan pandangan
Daya tarik percintaan yang polos,
Dan penyerahan diri penuh kelembutan, setengah berpelukan bersandar
Ke Bapa pertama kita, setengah Buah Dadanya yang membulat [ 495 ]
Telanjang bersandar di dadanya di bawah alunan keemasan
Untaian rambut lebatnya tersembunyikan: sang laki laki dengan senang
Akan Kecantikannya dan juga Pesonanya yang menakluk
Tersenyum padanya dengan Kasih yang amat, seperti Yupiter
Tersenyum kepada Yuno, ketika ia mematangkan Awan Awan [ 500 ]
Yang mencurahkan Bunga Bunga Mei; dan mengecup bibir Keibuannya
Dengan kecupan suci: kesisi sang Iblis berbalik
Karena iri hati, namun dengan lirikan cemburu penuh niat jahat
Dan memandang mereka dari samping, dan kepada dirinya sendiri mengeluh.
Pandangan yang dibenci, pandangan menyiksa! Demikian mereka berdua [ 505 ]
Terbahagiakan didalam pelukan satu sama lain
Eden yang lebih berbahagia lagi, akan menikmati hingga dipuaskan
Kebahagiaan dari segala kebahagiaan, sementara aku ke dalam Neraka dilemparkan,
Dimana tiada sukacita atau kasih, namun hasrat menggebu gebu,
Yang diantara segala siksa kami bukanlah yang terkecil, [ 510 ]
Yang masih tidak terpuaskan dengan kesakitan kerinduan yang amat;
Namun biar jangan kulupakan apa yang telah kuketahui
Dari mulut mereka sendiri; tidak semua milik mereka tampaknya:
Satu Pohon mematikan Pengetahuan namanya berdiri,
Terlarang bagi mereka untuk mengecapnya: Pengetahuan terlarang? [ 515 ]
Mencurigakan, tanpa alasan. Namun mengapa Tuhan mereka
Mencemburui mereka hal itu? Dosakah untuk mengetahui,
Mautkah? Dan apakah mereka berdiri semata mata
Karena Ketidaktahuan, itukah keadaan mereka yang lebih bahagia,
Bukti kepatuhan mereka dan iman mereka? [ 520 ]
Oh dasar yang kokoh terbentang yang diatasnya akan kubangun
Keruntuhan mereka! Dari ini aku akan membangkitkan pikiran mereka
Dengan lebih banyak hasrat untuk mengetahui, dan untuk menolak
Perintah perintah penuh kecemburuan, yang dibuat dengan rancangan
Untuk tetap merendahkan mereka yang mungkin ditinggikan pengetahuan [ 525 ]
Sehingga setara dengan Para illah; jikalau mereka berhasrat demikian,
Mereka mengecap dan mati: apa lagi yang lebih mungkin terjadi?
Namun pertama tama dengan pencarian berhati hati aku harus berjalan sekeliling
Taman ini, dan tidak satu sudutpun kutinggalkan tanpa kuperhatikan;
Ada peluang bisa menuntunku ke tempat dimana bisa kutemui [ 530 ]
Roh Sorga yang sedang berkelana, dekat Mata Air,
Atau beristirahat di naungan pohon lebat, darinya bisa kudapatkan
Hal hal apa lagi yang bisa kupelajari. Hiduplah selagi kalian dapat,
Sebagai pasangan berbahagia; nikmatilah, hingga aku kembali,
Singkat segala kesenanganmu, sebab celaka panjang segera menyusul. [ 535 ]
Demikian ia berkata, ia dengan menghina berbalik melangkah angkuh,
Namun dengan pengamatan licik, dan memulai
Melalui hutan, melalui padang belantara, melalui bukit, melalui lembah ia mengarung.
Sementara di Titik Terjauh di Barat, dimana Sorga
Bertemu dengan Bumi dan Laut, Matahari terbenam [ 540 ]
Turun perlahan lahan, dan dengan menuju arah tertentu
Kearah Gerbang timur Firdaus
Memancarkan Sinar Sinar sorenya: disana ada Batu
Alabaster, yang bertumpuk tinggi hingga ke Awan Awan,
Jauh amat sangat, yang berlingkar lingkar dengan satu jalan naik [ 545 ]
Yang dapat dinaiki dari Bumi, satu jalan masuk yang tinggi;
Sisanya tebing berbatu batu, yang menggantung
Kokoh sementara ia naik, yang tidak mungkin dipanjat.
Diantara Tiang Tiang berbatu ini Gabriel duduk
Ia Kepala Para Malaikat Penjaga, sedang menanti malam; [ 550 ]
Di sekelilingnya sedang berlatih dalam Olahraga Kepahlawanan
Para Muda Sorgawi tanpa bersenjata, namun di dekat mereka
Zirah Sorgawi, Perisai, Ketopong, dan Tombak
Digantung tinggi menyala nyala dengan Berlian, dan dengan Emas.
Kesana datang Uriel, meluncur melalui Sore [ 555 ]
Diatas seberkas sinar Matahari, cepat bagaikan Bintang berekor
Yang di Musim Dingin terbang melintasi malam, ketika uap yang dinyalakan
Menjejaki Udara, dan menunjukkan kepada Para Pelaut
Dari titik mana di Kompasnya untuk berhati hati
Terhadap angin kencang: ia pun bergegas berkata. [ 560 ]
Gabriel, kepadamu jalanmu oleh Bagianmu diberikan
Tugas dan penjagaan ketat supaya ke tempat bahagia ini
Tidak ada hal hal jahat mendekati atau masuk;
Hari ini pada puncak Siang datang ke Lingkarku
Seorang Roh, penuh hasrat, tampaknya, untuk mengenal [ 565 ]
Lebih banyak karya karya Sang Mahakuasa, dan terutama Manusia
Gambar dan Rupa Allah yang terbaru: Aku melihat jalannya
Yang amat terburu buru, dan memperhatikan Sikapnya di Udara;
Namun di Gunung yang terletak di sebelah Utara Eden,
Dimana ia pertama mendarat, segera terlihat wujudnya [ 570 ]
Orang Asing dari Sorga, yang tersamarkan oleh hasrat kejinya
Mataku terus memperhatikannya, namun dibawah bayang
Kehilangan jejaknya; salah satu dari anggota pasukan yang diusir
Kutakuti demikian, telah berperjalanan dari Jurang Dalam, untuk membangkitkan
Kesulitan kesulitan baru; akannya harus tugasmu untuk menemukannya. [ 575 ]
Kepadanya sang Pejuang bersayap menjawab demikian:
Uriel, tidak heran jikalau matamu yang sempurna,
Diantara lingkaran terang Matahari dimana engkau duduk,
Memandang jauh dan luas: kedalam melalui Gerbang ini tidak ada yang lewat
Karena penjagaan disini amat ketat, namun jika ada yang datang demikian [ 580 ]
Akan segera tampak dari Langit; dan sejak jam Siang Hari
Tidak ada mahluk datang dari sana: jika Roh yang bukan daging,
Menghendaki demikian, telah melompat melewati batas batas bumi ini
Dengan sengaja, engkau tahu juga memang sulit untuk membatasi
Wujud Roh dengan rintangan rintangan padat. [ 585 ]
Namun jika didalam jalur jalan jalan ini,
Dalam wujud apapun ia berkeliaran, yaitu ia
Yang engkau katakan, saat ufuk pagi aku akan segera tahu.
Demikian ia berjanji, dan Uriel ke tugasnya
Kembali diatas sinar terang itu, yang ujungnya sekarang dinaikkan [ 590 ]
Membawanya meluncur turun ke Matahari yang telah terbenam
Di bawah Azores; dimana Lingkar terutama itu berada,
Menakjubkan betapa cepatnya, telah menggulung kesana
Dalam sehari, atau Bumi yang tidak mudah berputar ini
Melalui jalan yang lebih singkat menuju Timur, telah meninggalkannya disana [ 595 ]
Berbaris dengan Warna Ungu dan Keemasan yang tercerminkan
Di Awan Awan yang hadir di Tahta Baratnya:
Saat itu Sore Hari masih terus datang, dan Kekelaman kelabu
Telah menyelimuti segala hal dalam Pakaian muramnya;
Kesunyian mengiringi, sebab Hewan dan Burung, [ 600 ]
Yang ini kembali ke Tempat Tidur berumput mereka, yang itu ke Sarang mereka
Berbaring, semua kecuali Burung Nightingale yang terjaga;
Ia menyanyikan lagu cintanya sepanjang malam;
Hingga kesunyian pun disenangkan: lalu berkilau Cakrawala
Dengan Safir Safir hidup: Hesperus yang memimpin [ 605 ]
Balatentara bintang, tampil paling terang, hingga Bulan
Yang naik dalam Keagungan tersembunyikan awan, akhirnya
Tampak bagaikan Ratu menyingkapkan cahayanya yang tak teriringi,
Dan melemparkan Jubah Peraknya diatas kegelapan.
Maka Adam berkata demikian kepada Hawa: Istriku yang cantik, tiba masa [ 610 ]
Malam, dan semuanya mengundurkan diri untuk beristirahat
Mari kita juga membaringkan diri, sebab Allah telah menetapkan
Pekerjaan dan istirahat, sama seperti siang dan malam bagi manusia
Berturut turut, dan embun tidur yang tiba pada saatnya
Sekarang jatuh dengan berat lelap lembut mengatupkan [ 615 ]
Kelopak mata kita; Mahluk Mahluk lain sepanjang hari
Berjalan tanpa disibukkan pekerjaan, dan kurang memerlukan istirahat;
Manusia memiliki tugas harian baik akan tubuh maupun pikiran
Ditetapkan, yang menyatakan Kewibawaannya,
Dan kesenangan Sorga akan segala jalannya; [ 620 ]
Sementara Hewan Hewan berkelana tanpa tujuan sadar,
Dan segala perbuatan mereka tidak diindahkan Allah.
Besok sebelum kilauan pagi segar merambati Timur
Dengan datangnya cahaya pertama, kita harus bangun,
Dan pekerjaan menyenangkan kita, untuk memperbaharui [ 625 ]
Pohon Pohon berbunga disana, Jalan Jalan hijau disana,
Yang kita jalani setiap siang hari, dengan cabang cabang yang tumbuh sangat,
Yang menertawakan perawatan kita yang seadanya, dan memerlukan
Lebih banyak dari tangan tangan kita untuk memangkas pertumbuhan liar mereka:
Bunga Bunga disana juga, dan Getah Getah yang jatuh disana, [ 630 ]
Yang bertumpuk tumpuk tampak buruk dan tidak mulus,
Harus dipindahkan, jika kita ingin berjalan dengan mudah;
Sementara, sebagaimana dikehendaki Alam, Malam menyuruh kita beristirahat.
Kepadanya Hawa dengan dihiasi oleh kecantikan sempurna.
Sumberku dan Penentuku, apa yang engkau suruh [ 635 ]
Tanpa berbantah kupatuhi; demikianlah ditetapkan Allah,
Allah sebagai Hukum bagimu, engkau bagiku: untuk tidak mengetahui lebih banyak
Adalah pengetahuan paling berbahagia bagi wanita dan pujian baginya.
Sambil berbicara denganmu aku menjadi lupa akan waktu,
Segala musim dan perubahannya, semuanya sama menyenangkan. [ 640 ]
Sungguh manis nafas pagi, terbitnya pun manis,
Dengan lagu Burung Burung paling pagi; sungguh menyenangkan Matahari
Ketika pertama kali atas Tanah menyenangkan ini disebarkannya
Sinar Sinar timurnya, atas daun daunan, pohon, buah, dan buah,
Yang berkilat oleh embun; sungguh harum tanah yang subur [ 645 ]
Setelah hujan lembut; dan sungguh manis kedatangan
Sore Hari yang lembut dan anggun, lalu Malam yang sunyi
Mengiringinya Burung Burung khusyuknya dan Bulan yang indah ini,
Dan segala Batu Batu Permata Sorga, segala kumpulan bintangnya:
Namun bukan nafas Pagi ketika ia terbit [ 650 ]
Bersama lagu Burung Burung paling pagi,bukan juga Matahari yang terbit
Atas tanah menyenangkan ini, bukan daun daunan, buah, bunga,
Yang berkilat dengan embun, bukan juga keharuman setelah hujan,
Bukan juga Sore Hari yang lembut dan anggun, bukan Malam sunyi
Dengan segala Burung Burungnya yang khusyuk, bukan Bulan yang lewat, [ 655 ]
Atau cahaya Bintang yang berkilau tanpamu bisa menjadi manis.
Namun mengapa berkilau sepanjang malam semua ini, untuk siapa
Pemandangan megah ini, ketika tidur telah menutup mata kita?
Kepadanya Bapa pertama kita menjawab.
Anak Perempuan Allah dan Manusia, Hawa yang sempurna [ 660 ]
Semuanya itu memiliki jalannya untuk diselesaikan, di sekeliling Bumi,
Hingga Sore besok lagi, dan dari Tanah ke Tanah
Dalam urutan, walau bagi Bangsa Bangsa yang belum lahir,
Sebagai terang yang melayani mereka disiapkan, mereka terbenam dan terbit;
Agar jangan kegelapan menyeluruh dari Malam mendapatkan kembali [ 665 ]
Milik lamanya, dan memadamkan kehidupan
Dalam Alam dan segala hal, yang api api lembut ini
Tidak hanya menerangi, namun dengan kehangatan ramah
Bermacam macam pengaruh mereka pelihara dengan panas dan mereka hangatkan,
Mereka menempa atau memelihara, atau sebagian mencurahkan [ 670 ]
Keunggulan bintang atas segala jenis yang tumbuh
Di Bumi, dan karenanya menjadi lebih mampu menerima
Kesempurnaan dari Sinar Matahari yang lebih kuat.
Semua ini, walau tidak dipandang di tengah malam,
Tidak bersinar sia sia, jangan juga berpikir, walau manusia tidak ada, [ 675 ]
Bahwa sorga akan kekurangan penonton, atau Allah akan kekurangan pujian;
Berjuta juta Mahluk Mahluk roh berjalan diatas Bumi
Tanpa terlihat, baik ketika kita terjaga, maupun ketika kita tertidur:
Semua karyanya ini dengan puji pujian tanpa akhir dipandang oleh mereka
Baik siang maupun malam: betapa seringnya dari curamnya [ 680 ]
Bukit yang menggema atau dari Semak Pepohonan telah kita dengar
Suara suara sorgawi ke udara tengah malam,
Sendirian, atau menanggapi suara satu sama lain
Memazmurkan Pencipta agung mereka: seringkali dalam kumpulan kumpulan
Sementara mereka berjaga, atau saat berjalan keliling tiap malam, [ 685 ]
Dengan sentuhan Sorgawi suara suara bagai alat musik
Yang tergabungkan dalam jumlah selaras utuh, mazmur mazmur mereka
Membelah malam, dan mengangkat segala pikiran kita ke Sorga.
Demikian sambil berbicara bergandengan tangan berdua mereka lewat
Hingga ke Rumah penuh bahagia mereka; yaitu sebuah tempat [ 690 ]
Yang dipilih oleh Sang Penanam berdaulat, ketika Dia merangkai
Segala hal bagi kegunaan menyenangkan manusia; atapnya
Tertutup lebat oleh rajutan teduh
Daun daunan Laurel dan Mirtle, dan diatasnya tumbuh juga
Segala daun kuat dan harum; di kedua sisi [ 695 ]
Acanthus, dan tiap semak lebat yang wangi
Memagari dinding hijau; tiap bunga penuh berkah,
Iris segala warna, Mawar Mawar, dan Melati
Menaikkan tinggi kembang mereka yang mekar disana sini, dan merajut
Mosaik; dibawah kaki bunga Violet, [ 700 ]
Crocus, dan Hyacinth dengan tatahan megah
Menghiasi tanah, lebih berwarna warni daripada batu batuan
Tatahan paling mahal sekalipun: Mahluk lain disini
Hewan, Burung, Serangga, atau Cacing tidak berani masuk;
Demikian mendahsyatkannya Manusia bagi mereka. Di Rumah teduh [ 705 ]
Yang lebih suci dan terpisah, walau yang hanya dibayangkan saja,
Pan atau Silvanus sekalipun tidak pernah tidur, tidak juga Nymph,
Tidak juga Faunus berdiam. Disini di ruangan tertutup
Dengan Bunga Bungaan, Rangkaian Bunga, dan Daun Daunan yang harum manis
Hawa yang diperistri menyusun dulu Ranjang Perkawinannya, [ 710 ]
Dan Paduan Suara sorgawi menyanyikan Lagu Perkawinan,
Seperti pada hari Sang Malaikat yang baik kepada Bapa kita
Membawanya dalam kecantikan telanjang yang lebih berhiaskan
Lebih indah daripada Pandora, yang kepadanya Para dewa dewa
Mencurahkan segala hadiah mereka, dan Oh terlalu mirip mereka [ 715 ]
Dalam kejadian menyedihkan, ketika pada Anak yang lebih tidak bijak
Dari Japhet dibawakan oleh Hermes, ia menjerat
Umat manusia dengan kecantikannya yang indah, agar terbalaskan
Atasnya yang telah mencuri api sejati dari Jove.
Demikian mereka sampai di Penginapan teduh mereka, keduanya berdiri [ 720 ]
Keduanya berbalik, dan dibawah Langit terbuka memuja
Sang Allah yang telah menciptakan baik Langit, Udara, Bumi dan Sorga
Yang mereka pandangi, Lingkar Bulan yang megah
Dan Langit berbintang: Engkau juga menciptakan Malam,
Pencipta Mahakuasa, dan Engkau juga menciptakan Siang, [ 725 ]
Dimana kami dalam pekerjaan kami yang ditetapkan bekerja
Telah menyelesaikan dengan bahagia dalam bantuan bersama
Dan kasih bersama, sebagai Mahkota segala kebahagiaan kami
Yang ditetapkan olehMu, dan tempat penuh nikmat ini
Bagi kami terlalu besar, dimana segala kelimpahanMu kekurangan [ 730 ]
Mereka yang mengambil bagian, dan tanpa dituai jatuh ke tanah.
Namun Engkau telah menjanjikan dari kami berdua sebuah Bangsa
Untuk memenuhi Bumi, yang akan bersama kami menyerukan
Kebaikan tanpa batasMu, baik ketika kami terjaga,
Dan ketika kami mencari, seperti sekarang, hadiah tidurMu. [ 735 ]
Ini mereka katakan dengan sepakat, dan Upacara Upacara lain
Tidak mereka lakukan, namun penyembahan murni
Yang Allah paling sukai, kedalam bagian terdalam rumah mereka
Mereka bergandengan tangan masuk; dan tanpa melepaskan
Pakaian pakaian menyusahkan yang kita pakai, [ 740 ]
Segera berbaring bersama, tidak juga kukira berbalik
Adam dari Istrinya yang indah, tidak juga Hawa akan Upacara Upacara
Ajaib Kasih perkawinan ditolaknya:
Orang Orang Munafik manapun yang dengan keras berbicara
Akan kemurnian dan tempat dan kepolosan, [ 745 ]
Mereka menghujat menyatakan najis apa yang Allah nyatakan
Murni, dan memerintahkan bagi beberapa, namun membiarkan bebas bagi semua.
Pencipta kita menyuruh berkembang biak, siapa yang menyuruh melarang
Namun Perusak kita, seteru Allah dan Manusia?
Salam Kasih pernikahan, Hukum Rahasia, sumber sejati [ 750 ]
Keturunan manusia, hak milik utama,
Dalam Firdaus akan segala hal sama adanya.
Olehmu nafsu perzinahan disingkirkan dari laki laki
Yang sama seperti berkeliaran dalam kawanan hewan, olehmu
Didasarkan atas Akal Budi, Kesetiaan, Keadilan, dan Kemurnian, [ 755 ]
Segala hubungan tersayang, dan segala Kemurahan Hati
Bapa, Anak, dan Saudara pertama kali dikenal.
Jauhlah dariku, sehingga kutuliskan engkau sebagai dosa atau kesalahan,
Atau berpikir bahwa engkau tidak pantas bagi tempat paling kudus,
Yang adalah Sumber Berkelanjutan kemanisan Rumah Tangga, [ 760 ]
Yang ranjangnya tidak najis dan dinyatakan suci,
Saat ini, atau masa lalu, sebagaimana digunakan Para Kudus dan Para Bapa Bangsa.
Disini Cinta menggunakan Sinar keemasannya, disini menyalakan
Diannya yang tetap, dan melambaikan sayap sayap ungunya,
Memerintah dan bersuka disini; bukan dalam senyuman yang dibeli [ 765 ]
Para Pelacur, tanpa cinta, tanpa sukacita, tanpa sayang,
Namun persetubuhan sesukanya, bukan juga dalam Cinta di Balai
Dimana bercampur Tarian, atau Topeng liar, atau Pesta Tengah Malam,
Atau Senandung, yang oleh sang Kekasih yang ditolak dinyanyikannya
Dengan indah angkuhnya, lebih baik dihentikan dengan rasa tidak suka. [ 770 ]
Mereka berdua dibuaikan oleh Nightingales berpelukan tidur,
Dan atas kaki dan tangan telanjang mereka atap berbunga
Mencurahkan Mawar, yang segera dipulihkan Pagi. Tidurlah terus
Pasangan yang diberkati; dan Oh betapa terus berbahagia jika kalian tidak mencari
Keadaan yang lebih bahagia, dan mengerti untuk tidak tahu lebih banyak. [ 775 ]
Maka malam telah mengukur dengan Kerucut bayangnya
Setengah jalan menaiki Bukit itu Langit di Bawah Bulan yang luas ini,
Dan dari Gerbang Gading mereka para Kerubim
Keluar pada masa yang biasanya berdiri bersenjata
Ke penjagaan malam mereka dalam Parade perang, [ 780 ]
Ketika Gabriel berbicara demikian kepada malaikat yang mewakilinya.
Uzziel, separuh dari mereka bawalah, dan arungi daerah Selatan
Dengan penjagaan paling ketat; yang lainnya ini mengelilingi Utara,
Lingkaran kita bertemu penuh di Barat. Seperti nyala api mereka berpisah
Setengahnya menuju Perisai, setengahnya menuju Tombak. [ 785 ]
Dari mereka ini, dua Roh yang kuat dan cerdik dipanggilnya
Yang berdiri di dekatnya, dan memberi mereka tugas demikian.
Ithuriel dan Zephon, dengan kecepatan bersayap
Carilah melalui Taman ini, jangan ada titik yang tidak terselidiki,
Namun terutama dimana kedua Mahluk indah itu Tidur, [ 790 ]
Sekarang mungkin mereka berbaring tidur aman dari bahaya.
Sore ini dari Matahari turun tiba
Yang memberitahuku akan seorang Roh neraka yang dilihatnya
Menuju kesini (siapa yang bisa mengira?) yang meloloskan diri
Rintang rintang Neraka, tidak diragukan lagi dengan tugas jahat: [ 795 ]
Dimana kalian temukan yang sedemikian, belenggu erat, dan bawa kesini.
Sambil berkata demikian, ia memimpin Kumpulan Kumpulan terangnya,
Hingga menyilaukan Bulan; mereka ini langsung menuju Rumah Manusia
Dalam pencarian akan ia yang mereka cari: ia ditemukan mereka disana
Berjongkok bagai seekor Kodok,dekat di telinga Hawa; [ 800 ]
Sedang menyerang dengan seni Iblisnya untuk mencapai
Segala Alat Khayalnya, dan dengan mereka menempa
Khayalan seperti yang diinginkannya, Bayang Bayang dan Mimpi Mimpi,
Atau jikalau, meresapkan bisa, ia bisa mencemari
Hawa penggerak yang muncul dari darah murni [ 805 ]
Bagaikan nafas nafas lembut dari Sungai jernih, dan dari sana dinaikkannya
Paling tidak menjadi tercemar, pikiran pikiran tidak terpuaskan,
Harapan harapan sia sia, tujuan tujuan sia sia, hasrat hasrat tidak seharusnya
Yang dihembuskan dengan pikiran pikiran angkuh yang membuahkan keangkuhan.
Maka ia oleh Ithuriel dengan memperhatikan memakai Tombaknya [ 810 ]
Disentuhnya sedikit; sebab tiada kepalsuan yang bisa menahan
Sentuhan wujud Sorgawi, namun kembali
Karena terpaksa kepada rupa semula: ia terkejut naik
Ditemukan dan tersergap. Seperti ketika sebuah percikan
Menyalakan setumpuk Bubuk nitro, yang terletak [ 815 ]
Siap disimpan di Tong yang akan disimpan di suatu Magasin
Melawan Perang yang didesas desuskan, butiran butiran Mesiu tersebut
Diresapi dengan kilatan tiba tiba, menyalakan Udara:
Demikian bangkit terkejut dalam rupa semulanya sang Penjahat.
Terkejut mundur kedua Malaikat terang tersebut setengah terheran heran [ 820 ]
Begitu tiba tibanya mereka memandang sang Raja mengerikan;
Namun demikianpun, tanpa digoyahkan takut, segera menyapanya demikian.
Yang mana dari antara Para Roh pemberontak itu yang ditetapkan dalam Neraka
Engkau datang, lolos dari penjaramu, dan berubah wujud,
Mengapa engkau duduk bagai seorang musuh mengintai [ 825 ]
Disini mengamati kepala mereka ini yang tidur?
Tidak kenalkah kalian kata Setan, yang dipenuhi rasa cemooh
Tidak kenalkan kalian akan aku? Kalian mengetahui aku dulu bukan sederajat
Dengan kalian, yang duduk dibawah sana tidak berani naik bangkit;
Kalian tidak mengenal aku berarti kalian sendirilah yang tidak dikenal, [ 830 ]
Yang terkecil diantara gerombolan kalian; atau jika kalian mengenal,
Mengapa kalian bertanya, dan dengan penuh lagak memulai
Pesan kalian, yang akan berakhir dengan sama sia sianya?
Kepadanya demikian Zephon, menjawab cemooh dengan cemooh.
Jangan berpikir, Roh pemberontak, wujudmu tetap sama, [ 835 ]
Atau terangmu tidak mengelam, untuk bisa dikenal
Seperti ketika engkau berdiri di Sorga benar dan suci;
Kemuliaan itu, ketika engkau kehilangan kebaikanmu,
Telah meninggalkanmu, dan sekarang engkau menyerupai
Dosanmu dan tempat hukuman gelap dan hina. [ 840 ]
Namun mari, sebab engkau, yakinlah, akan bertanggung jawab
Kepadanya yang mengirim kami, yang tugasnya untuk menjaga
Tempat ini agar tidak disusupi, dan mereka ini dari bahagia.
Demikian berbicara sang Kerub, dan hardikan berwibawanya
Keras dalam keindahan muda, menambah keanggunan [ 845 ]
Yang tak terlihat: termalu malu sang Iblis berdiri,
Dan merasakan betapa mendahsyatkan kebaikan, dan melihat
Keunggulan dalam wujud betapa indahnya, melihat, dan menyesali
Kehilangannya; namun terutama karena ditemukannya disini terlihat
Keindahannya nyata menjadi rusak; namun tampaknya [ 850 ]
Tidak tergoyahkan. Jika aku harus bertanding, katanya,
Yang terbaik dengan yang terbaik, sang Pengirim bukan yang dikirim,
Atau semuanya sekaligus; lebih banyak kemuliaan lagi yang akan kumenangkan,
Atau lebih sedikit yang akan hilang. Ketakutanmu, kata Zephon lantang,
Tidak usah kami buktikan apa yang terkecil bisa lakukan [ 855 ]
Sendirian melawanmu yang jahat, dan karenanya lemah.
Sang Penjahat tidak menjawab, karena diluapi amarah;
Namun bagai seekor Kuda angkuh yang dikekang, ia berbalik mencemooh,
Menghentakkan kekang besinya: untuk melawan atau melarikan diri
Ia anggap sia sia; Kedahsyatan dari atas telah memadamkan [ 860 ]
Hatinya, dan bukan lain tertegun. Lalu mereka mendekati
Titik barat, dimana para penjaga yang setengah melingkari
Baru saja bertemu, dan menutup lingkar mereka berdiri dalam skuadron bergabung
Menantikan perintah selanjutnya. Kepada mereka Kepala mereka
Gabriel dari Baris Depan memanggil dengan keras. [ 865 ]
Oh teman teman, aku mendengar langkah langkah kaki yang tangkas
Bergegas menuju kesini, dan setelah kulihat sekilas kukenali
Ithuriel dan Zephon melalui bayang bayang disana,
Dan bersama mereka datang yang ketiga dalam sikap Bagai Raja.
Namun memancarkan kemegahan yang redup; yang dari langkahnya [ 870 ]
Dan sikap ganasnya tampaknya seorang Penguasa Neraka,
Yang tampaknya tidak akan pergi dari sini tanpa berkelahi;
Berdirilah teguh, sebab dalam pandangannya perlawanan berkeliaran.
Ia baru saja selesai, ketika keduanya mendekat
Dan melaporkan singkat siapa yang mereka bawa, dimana ditemukan, [ 875 ]
Sedang sibuk bagaimana, dalam bentuk dan sikap tubuh bagaimana tertangkap.
Kepadanya dengan salam keras demikian Gabriel berbicara.
Mengapa engkau, Setan, melanggar batas batas yang ditetapkan
Bagi pelanggaran pelanggaranmu, dan mengganggu tugas
Mereka yang lain, yang tidak setuju melanggar [ 880 ]
Mengikuti contohmu, namun memiliki kuasa dan hak
Untuk mempertanyakan penyusupan lantangmu ke tempat ini;
Tampaknya engkau sibuk mengganggu tidur, dan mereka
Yang tempat tinggalny telah Allah tempatkan disini dalam kebahagiaan?
Kepadanya demikian Setan dengan alis penuh menghina. [ 885 ]
Gabriel, engkau dianggap di Sorga sebagai seorang bijak,
Demikian juga kuanggap engkau; namun pertanyaan yang engkau tanyakan ini
Membuatku penuh keraguan. Adakah mereka yang mencintai kesakitan?
Siapa yang tidak akan, setelah mendapat jalan, menerobos keluar dari Neraka,
Walau terhukum disana? Engkau sendiri juga akan, tidak kuragukan lagi, [ 890 ]
Dan dengan lantang berkelana ke tempat manapun
Yang trjauh dari kesakitan, dimana engkau bisa berharap mengubah
Siksaan dengan peristirahatan, dan ganti rugi yang secepatnya
Sengsara dengan kesenangan, yang di tempat ini kucari;
Kepadamu tidak usah aku bertanggung jawab; yang hanya tahu kebaikan, [ 895 ]
Namun belum pernah mencoba kejahatan: dan akan melawan
KehendakNya yang membelenggu kami? Biarlah Dia lebih ketat merintangi
Gerbang Gerbang BesiNya, jika Dia mengkehendaki diamnya kami
Dalam penahanan gelap itu: demikian ini apa yang engkau tanyakan.
Sisanya benar, mereka menemukan aku dimana mereka katakan; [ 900 ]
Namun aku tidak bermaksud kekerasan atau membahayakan.
Demikian ia dengan mencemooh. Sang Malaikat perang menjadi marah,
Dengan mengejek setengah tersenyum menjawab demikian.
Oh kehilangannya Sorga untuk menilai para bijak,
Sejak Setan jatuh, yang dilemparkan oleh kebodohan, [ 905 ]
Dan yang sekarang mengembalikannya lolos dari penjaranya,
Yang meragukan dengan amat apakah menganggap mereka bijak
Atau tidak, yang menanyakan kelancangan apa yang membawanya kesini
Tanpa diizinkan dari batas batasnya yang ditetapkan di Neraka;
Demikian bijak baginya untuk terbang pergi dari kesakitan [ 910 ]
Dengan cara apapun juga, dan untuk lolos dari hukumannya.
Sekarangpun engkau masih menghakimi, dengan lancang, hingga murka,
Yang engkau bangkitkan dengan meloloskan diri, menahan penerbanganmu
Tujuh kali lipat, dan menghajar kebijaksanaan itu kembali ke Neraka,
Yang telah mengajar engkau tidak lebih baik juga, bahwa tiada kesakitan [ 915 ]
Bisa menyamai kemarahan tanpa batas yang dibangkitkan.
Namun mengapa engkau sendirian? Mengapa denganmu
Tidak datang seluruh Neraka yang menerobos keluar? Apakah kesakitan bagi mereka
Kurang menyakitkan, kurang perlu dihindari, atau engkau dari mereka
Kurang kuat menahannya? Kepala pemberani, [ 920 ]
Yang pertama melarikan diri dari kesakitan, jika telah engkau beritahukan
Kepada balatentaramu yang engkau tinggalkan sebab pelarian ini,
Engkau pastilah tidak datang sebagai buronan sendirian.
Kepadanya sang Penjahat menjawab mengerutkan wajah dengan marah.
Bukannya aku kurang tahan, atau melarikan diri dari kesakitan, [ 925 ]
Malaikat yang menghina, engkau tahu benar aku berdiri
Paling ganas melawanmu, ketika dalam Pertempuran bantuan bagimu
Petir dilemparkan yang menyambar mengkilat bergegas
Dan mengiringi Tombakmu yang jika tidak terbantu demikian maka tidak kutakuti.
Namun kata katamu tetap sembarangan, seperti sebelumnya, [ 930 ]
Menyatakan ketidak pengalamanmu apa yang sepantasnya
Dari serangan serangan keras dan hasil hasil buruk di masa lalu
Bagi seorang Pemimpin setia, untuk tidak membahayakan semua
Melalui jalan jalan marabahaya yang belum dicobanya sendiri,
Maka dari itu aku, aku sendirian yang pertama mengambil [ 935 ]
Untuk menerbangi Jurang Dalam penuh kehancuran, dan mengintai
Dunia yang baru diciptakan ini, yang akannya di Neraka
Kemahsyuran tidak tinggal diam, disini kuharap menemukan
Tempat tinggal yang lebih baik, dan Kuasa Kuasaku yang terhajar
Untuk berdiam disini di Bumi, atau di tengah tengah Udara; [ 940 ]
Walau untuk memiliki akan kucoba sekali lagi
Apa yang engkau dan Legion Legion semarakmu berani melawan;
Yang urusan urusan gampangnya adalah melayani Tuhan mereka
Tinggi di Sorga sana, dengan mazmur mazmur untuk menghimnekan TahtaNya,
Dan berlatih jarak untuk membungkuk, bukan bertempur. [ 945 ]
Kepadanya sang Malaikat perang, segera menjawab.
Begitu berkata langsung menyangkal, pertama tama berpura pura
Bijak karena menghindari kesakitan, lalu mengaku sebagai Pengintai,
Bukan menyatakan seorang Pemimpin, namun seorang pembohong yang tertangkap,
Setan, dan bisakah engkau tambahkan lagi setia? Oh nama, [ 950 ]
Oh nama suci kesetiaan yang dinajiskan!
Setia kepada siapa? Kepada anggota anggota pemberontakmu?
Sepasukan Penjahat, tubuh yang cocok bagi kepala yang cocok;
Inikah penguasaan diri dan imanmu dalam perbuatan,
Kepatuhan ketentaraanmu, untuk memutuskan [ 955 ]
Kesetiaanmu kepada Kuasa tertinggi yang diakui?
Dan engkau munafik licik, yang sekarang hendak tampak
Bagaikan Pelindung kebebasan, siapa yang lebih darimu
Dulunya memuja, dan membungkuk, dan dengan menghamba menyembah
Raja Sorga yang mendahsyatkan? Mengapa engkau berharap [ 960 ]
Menurunkannya, dan mengangkat dirimu memerintah?
Tapi perhatikan baik baik apa yang kunasehatkan padamu sekarang, enyahlah;
Terbanglah kembali kemana engkau meloloskan diri: jika mulai dari saat ini
Di dalam batas batas kudus ini engkau muncul,
Kembali ke jurang neraka akan kuseret engkau terbelenggu, [ 965 ]
Dan Menguncimu sedemikian, agar jangan pernah lagi engkau mencemoohkan
Gerbang neraka longgar yang terlalu sedikit dirintangi.
Demikian ia mengancam, namun Setan kepada ancaman apapun
Tidak dipedulikannya, namun malahan semakin mengamuk menjawab.
Maka nanti saat aku menjadi tawananmu baru berkata mengenai rantai, [ 970 ]
Kerub penjaga yang angkuh, namun kapanpun itu
Beban yang jauh lebih berat boleh engkau berharap merasakannya
Dari pasukanku yang akan menang, walau Raja Sorga
Berkendara diatas sayapmu, dan engkau bersama Rekan Rekanmu,
Yang terbiasa akan kuk tersebut, menarik roda roda berkemenanganNya [ 975 ]
Dalam parade melalui jalan raya Sorga beralaskan Bintang.
Sementara ia berkata demikian, Skuadron Malaikat terang tersebut
Menyala nyala merah, menajam seperti tanduk bagaikan bulan sabit
Phalanks mereka, dan mulai menghadangnya di sekelilingnya
Dengan Tombak Tombak siaga, tebal bagaikan ladang [ 980 ]
Ceres yang matang siap dipanen melambai lambai merundukkan
Jumputan biji bijinya yang subur, ke arah mana angin
Meniupkan mereka; sang Penuai yang hati hati berdiri penuh keraguan
Agar jangan di lantai pengirikan jumputan jumputan yang diharapkannya
Ternyata kopong kering. Di sisi lain Setan yang terkaget [ 985 ]
Mengumpulkan segenap keperkasaannya berdiri kokoh,
Bagaikan Teneriff atau Atlas yang tak terpindahkan:
Sosoknya mencapai Langit, dan di Panjinya
Kengerian menghias sebagai Bulu; tidak kurang juga dalam genggamannya
Tampak bagai Tombak dan Perisai: maka segala perbuatan penuh kengerian [ 990 ]
Pastilah akan terjadi, dan tidak hanya Firdaus
Dalam keributan ini, namun Langit Berbintang
Sorga mungkin, atau seluruh Zat Zat Dasar
Paling tidak pastilah hancur lebur, tergoncang dan terkoyak
Oleh kekerasan pertentangan ini, jikalau tidak segera [ 995 ]
Sang Kekal untuk mencegah kehancuran yang sedemikian mengerikan
Menggantungkan di Sorga Timbangan emasnya, yang masih terlihat
Diantara tanda Astrea dan Scorpio,
Dimana segala ciptaan ditimbangNya dahulu,
Bumi bulat yang menggantung dengan Udara seimbang [ 1000 ]
Dalam gerak lawan, sekarang menguji segala kejadian,
Segala Pertempuran dan Wilayah: ditaruhNya dua berat ke atasnya
Hasil masing masing dari perpisahan dan pertempuran;
Yang terakhir dengan cepat naik ke atas, dan menyenggol tiang timbangan;
Yang oleh Gabriel dilihatnya, demikian ia berkata pada sang Penjahat. [ 1005 ]
Setan, aku mengetahui kekuatanmu, dan engkau mengetahui kekuatanku,
Kedua duanya bukan dari kita sendiri namun diberikan; kebodohan apa
Menyombong apa yang bisa dicapai Persenjataan, sebab sebagai milikmu tidak lebih
Daripada yang diizinkan, tidak juga milikku, walau sekarang digandakan
Untuk menginjak injakmu bagai lumpur: sebagai bukti lihatlah ke atas, [ 1010 ]
Dan baca Bagianmu di Tanda sorgawi disana
Dimana engkau ditimbang, dan dinyatakan betapa ringan, betapa lemah,
Jika engkau melawan. Sang Penjahat melihat ke atas dan mengetahui
Timbang bebannya naik jauh: ia tidak tinggal lebih lama lagi; namun pergi
Bersungut sungut, dan bersamanya pergi bayang bayang malam. [ 1015 ]

Akhir Buku Keempat.

No comments: