Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Ketujuh

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 7
KISAH
Rafael atas permintaan Adam menceritakan bagaimana dan mengapa dunia ini pertama kali diciptakan; bahwa Allah, setelah pengusiran Sstan dan Malaikat Malaikatnya keluar dari Sorga, menyatakan kesenangannya untuk menciptakan suatu Dunia lain dan Mahluk Mahluk lain untuk berdiam didalamnya; mengirim AnakNya dengan Kemuliaan dan disertai oleh Malaikat Malaikat untuk melakukan karya Penciptaan dalam enam hari: Malaikat Malaikat merayakan dengan Kidung Kidung segala pekerjaan tersebut, dan kenaikanNya kembali ke Sorga.

Turunlah dari Sorga Urania, dengan nama itu
Jika dengan benar engkau dipanggil demikian, yang Suara ilahimu
Mengikuti, diatas Bukit Olympia aku menukik,
Terbang diatas sayap Pegasus.
Artinya, bukan Namanya yang kupanggil: sebab engkau [ 5 ]
Bukan dari kesembilan Muse, tidak juga di puncak
Olympus tua berdiam, namun dilahirkan Sorgawi,
Sebelum Bukit Bukit muncul, atau Mata Air mengalir,
Engkau bersama Hikmat Abadi berbincang bincang,
Hikmat Saudara Perempuanmu, dan bersamanya bermain main [ 10 ]
Di hadirat Bapa Mahakuasa, Yang disenangkan
Oleh Nyanyian Sorgawimu. Naik dipimpin olehmu
Ke dalam Sorga segala Sorga aku telah menganggap diriku,
Seorang Tamu dari Bumi, dan menghirup Udara Sorgawi Tertinggi,
Olahanmu; dengan keamanan yang sama dibimbing turun [ 15 ]
Kembalikanlah aku kepada Zat Dasar Asalku:
Agar jangan dari Kuda terbang ini tanpa dikekang, (sebagaimana dahulu
Bellerophon, walau dari Udara yang lebih rendah)
Terlempar jatuh, diatas Dataran Ailea aku jatuh
Tersesat disana berkelana dan penuh kesedihan. [ 20 ]
Setengah lagi belum dinyanyikan, namun dibatasi lebih sempit
Didalam Lingkar Harian yang tampak;
Berdiri diatas Bumi, bukan dibawa melalui Kutub,
Lebih aman aku Bernyanyi dengan suara manusia, tanpa berubah
Menjadi serak atau bisu, walau jatuh pada hari hari jahat, [ 25 ]
Pada hari hari jahat walau terjatuh, dan lidah lidah jahat;
Dalam kegelapan, dan disergap sekeliling oleh marabahaya,
Dan kesendirian; namun tidak sendirian, sementara engkau
Mengunjungi tidurku Tiap Malam, atau ketika Pagi
Mewarnai ungu Langit Timur: tetaplah engkau mengatur Nyanyianku, [ 30 ]
Urania, dan akan menemukan pendengar yang pantas, walau sedikit saja.
Namun singkirkan jauh jauh ketidakselarasan biadab
Bacchus dan Para Pemabuknya, Bangsa
Keriuhan liar yang mengoyak Pujangga Tracia itu
Di Rhodope, dimana Pepohonan dan Batu Batuan memberi telinga [ 35 ]
Untuk mendengar takjub, hingga kegaduhan biadab menenggelamkan
Baik Harpa maupun Suara; tidak bisa juga sang Muse membela
Anaknya. Maka jangan engkau gagal, ia yang memohon kepadamu:
Sebab engkau Sorgawi adanya, ia sebuah mimpi kosong.
Katakanlah Dewi, apa yang kemudian terjadi saat Rafael, [ 40 ]
Sang Penghulu Malaikat yang ramah, telah memperingatkan sebelumnya
Adam melalui contoh mengerikan agar berhati hati akan
Kemurtadan, melalui apa yang menimpa di Sorga
Atas para Pemurtad itu, agar jangan hal serupa menimpa
Di Firdaus atas Adam atau Keturunannya, [ 45 ]
Yang diperintahkan untuk tidak menyentuh Pohon terlarang tersebut,
Jikalau mereka melanggar, dan menyinggung perintah satu satunya itu,
Yang begitu mudah dipatuhi diantara pilihan
Segala citarasa lainnya untuk menyenangkan selera mereka,
Walau berubah ubah. Ia bersama Hawa yang diperistrinya [ 50 ]
Mendengar penuh perhatian cerita tersebut, dan dipenuhi
Dengan kekaguman, dan Ilham yang dalam karena mendengar
Akan hal hal yang demikian agung dan asing, hal hal yang kepada pikiran mereka
Begitu tidak terbayangkan seperti kebencian di Sorga,
Dan Perang yang begitu dekat dengan Damai Allah di sukacita [ 55 ]
Dengan kebingungan sedemikian: namun kejahatan itu segera
Diusir kembali menimpa kembali seperti banjir atas mereka
Yang darinya ia muncul, yang tidak mungkin bercampur
Dengan Keberkatan. Sehingga Adam segera mengusir
Segala keraguan yang bangkit di hatinya: dan lalu [ 60 ]
Dibawa, masih tanpa berdosa, dengan hasrat untuk mengetahui
Hal yang lebih dekat yang mungkin berkaitan dengannya, bagaimana Dunia ini
Langit dan Bumi yang tampak pertama kali muncul,
Kapan, dan mengapa diciptakan, untuk tujua apa,
Apa yang didalam Eden atau diluarnya dilakukan [ 65 ]
Sebelum ingatannya, sebagaimana seseorang yang kehausannya
Baru dipuaskan sedikit masih memandangi aliran air yang mengalir,
Yang gemericik airnya terdengar membangkitkan kehausan baru,
Meneruskan demikian untuk bertanya pada Tamu Sorgawinya.
Hal hal agung, dan penuh keajaiban di telinga kami, [ 70 ]
Jauh berbeda dari Dunia ini, engkau telah ungkapkan
Utusan Ilahi, oleh kesukaan dikirim
Turun dari Sorga Tertinggi untuk memperingatkan sebelumnya
Kami dalam waktunya akan hal yang mungkin akan menjadi kehilangan kami,
Tanpa diketahui, yang pengetahuan manusia tidak dapat menggapainya: [ 75 ]
Yang akannya kepada Kebaikan tak terbatas kami berhutang
Terima kasih abadi, dan tegurannya
Kami terima dengan tujuan khusyuk untuk mematuhi
Tanpa berubah kehendak berdaulatNya, Yang merupakan tujuan
Keberadaan kami. Namun karena engkau telah menjaminkan [ 80 ]
Dengan lembut untuk pengajaran kami untuk menyampaikan
Hal hal yang diatas pikiran Fana, yang masih perlu
Kami ketahui, seakan akan kepada hikmat tertinggi tampaknya,
Yang rela turun lebih rendah lagi, dan menceritakan
Apa yang mungkin tidak lebih kurang mencukupi kami ketahui, [ 85 ]
Bagaimana pertama kali bermula Langit ini yang kami pandang
Jauh begitu tinggi, dengan Api Api bergerak dihias
Tak terhitung banyaknya, dan ini yang menyediakan atau memenuhi
Segala ruang, Udara berpendar, dengan lebar saling menyatu
Mencakup sekeliling Bumi yang indah ini, sebab apa [ 90 ]
Menggerakkan Sang Pencipta di Kediaman kudusNya
Melalui segala Kekekalan akhir akhir ini untuk membangun
Dalam Kekacauan, dan memulai karya tersebut, berapa cepat
Diselesaikan, jikalau tidak dilarang boleh engkau menyingkapkan
Apa yang kami, tidak untuk menyelidiki rahasia bertanya [ 95 ]
Mengenai Kemaharajaan AbadiNya, namun untuk lebih
Untuk meninggikan pekerjaan tanganNya, lebih kami ketahui.
Dan Terang Hari besar masih hendak berlari
Banyak dari Perlombaannya walau curam, tergantung di Langit
Ditahan oleh suaramu, suaramu yang berkuasa didengarnya, [ 100 ]
Dan akan berlambat lebih lama untuk mendengarmu menceritakan
Penciptaannya, dan Kelahiran bangkit
Alam dari Jurang Dalam yang tidak tampak:
Atau jikalau Bintang Timur dan Bulan
Bergegas mendengarmu, Malam bersamanya akan membawa [ 105 ]
Kesunyian, dan Tidur mendengarkanmu akan berjaga,
Atau kami boleh menyuruh ketidakhadirannya, hingga Nyanyianmu
Berakhir, dan melepasmu sebelum Pagi bersinar.
Demikian Adam memohon pada Tamunya yang mulia:
Dan demikian sang Malaikat bagai Allah menjawab lembut. [ 110 ]
Ini juga permintaanmu yang diminta dengan berhati hati
Kaudapatkan: walau untuk menceritakan karya karya Sang Mahakuasa
Kata kata apa atau lidah Seraf bisa mencukupi,
Atau hati manusia mencukupi untuk mengerti?
Namun apa yang bisa kaudapatkan, yang bisa terbaik melayani [ 115 ]
Untuk memuliakan Sang Pencipta, dan membuat
Engkau juga lebih bahagia, tidak akan ditahankan
Untuk didengar olehmu, Tugas demikian dari atas
Telah kuterima, untuk menjawab hasratmu
Akan pengetahuan dalam batasan batasan; diluar penahanan diri [ 120 ]
Untuk bertanya, jangan juga biarkan dugaan dugaanmu sendiri mengharapkan
Hal hal yang tidak disingkapkan, yang Sang Raja tidak tampak,
Satu satuNya Mahatahu telah menahankannya dalam Malam,
Yang tidak bisa diberitahukan pada siapapun juga di Bumi atau Sorga:
Cukuplah yang tersisa untuk diselidiki dan diketahui. [ 125 ]
Namun Pengetahuan adalah bagaikan makanan, dan tidak kurangnya memerlukan
Penguasaan Diri atas Selera, untuk mengetahui
Dalam ukuran apa yang bisa ditampung pikiran dengan baik,
Jikalau tidak ia menindas dengan Kelebihan, dan segera mengubah
Hikmat menjadi Kebodohan, seperti Makanan menjadi Angin. [ 130 ]
Maka ketahuilah, bahwa setelah Lusifer dari Sorga
(Demikian ia dinamai, dulunya lebih terang diantara segala Balatentara
Malaikat Malaikat, daripada Bintang itu diantara segala Bintang Bintang)
Jatuh bersama Legion Legionnya yang menyala nyala melalui Jurang Dalam
Kedalam tempatnya, dan Sang Anak agung kembali [ 135 ]
Berkemenangan bersama Orang Orang KudusNya, Sang Mahakuasa
Bapa Kekal dari TahtaNya melihat
Sejumlah besar mereka, dan kepada AnakNya berkata demikian.
Maka Seteru Kita yang iri telah gagal, yang mengira
Semua seperti dirinya pemberontak, yang dengan bantuan mereka [ 140 ]
Kekuatan tinggi yang tak tercapai ini, kedudukan
KeAllahan yang agung tertinggi, hendak menggulingkan Kita,
Ia yakin telah bisa merebut, dan dalam tipudaya
Menarik amat banyak, yang tempat mereka bukan disini lagi;
Namun sebagian yang jauh lebih banyak masih tersisa, Aku melihat, [ 145 ]
Penempatan mereka, Sorga yang masih ramai berpenduduk memiliki
Jumlah yang cukup untuk memiliki Wilayah Wilayahnya
Walau lebar, dan Bait agung ini untuk didatangi
Dengan Pelayanan sepantasnya dan Upacara Upacara khusyuk:
Namun agar jangan hatinya meninggikannya dalam kerusakan [ 150 ]
Yang sudah terjadi, yang telah mengosongkan Sorga
KerusakanKu dengan bodoh dianggapnya, Aku bisa memperbaiki
Pengurangan itu, jikalau yang demikian adalah kehilangan
Yang terhilang sendirinya, dan dalam sekejap akan menciptakan
Sebuah Dunia lain, dari satu orang seluruh Umat [ 155 ]
Manusia tak terhitung jumlahnya, disana untuk berdiam,
Bukan disini, hingga oleh derajat kelayakan dinaikkan
Mereka membuka bagi diri mereka sendiri pada akhirnya jalan
Naik kesini, yang dicobai dibawah kepatuhan lama,
Dan Bumi diubahkan menjadi Sorga, dan Sorga menjadi Bumi, [ 160 ]
Satu Kerajaan, Sukacita dan Kesatuan tanpa akhir.
Sementara itu tinggallah dengan santai, kalian Kuasa Kuasa Sorga,
Dan oleh FirmanKu, Anak Yang diperanakkan, olehMu
Ini Kulakukan, berbicaralah Engkau, dan akan terlaksana:
RohKu Yang menaungi dan keperkasaan bersamaMu [ 165 ]
Kukirim besertaMu, berkendaralah maju, dan suruhkan Jurang Dalam
Dalam batas batas yang ditetapkan menjadi Langit dan Bumi,
Tanpa batas Jurang Dalam, karena Akulah yang mengisi
Ketidakterbatasan, tidak juga kosong ruang tersebut.
Walau Aku tak terbatas mengundurkan DiriKu sendiri, [ 170 ]
Dan tidak mengirimkan kebaikanKu, yang adalah bebas
Untuk bertindak atau tidak, Keharusan dan Peluang
Tidak mendekatiKu, dan apa yang Kukehendaki adalah Takdir.
Demikian berkata Sang Mahakuasa, dan kepada yang diucapkanNya
FirmanNya, KeAllahan Anak, melaksanakannya. [ 175 ]
Dengan segera segala Tindakan Allah, lebih tangkas
Daripada waktu atau gerak, namun kepada telinga manusia
Tidak bisa tanpa jalan pembicaraan dikatakan,
Yang dikatakan sebagaimana yang bisa diterima oleh pengertian manusia.
Kemenangan besar dan sukacita ada di Sorga [ 180 ]
Ketika demikian terdengar dinyatakan kehendak Sang Mahakuasa;
Kemuliaan mereka nyanyikan kepada Sang Mahatinggi, kabar baik
Kepada manusia di masa depan, dan dalam tempat kediaman mereka damai sejahtera:
Kemuliaan kepadaNya yang kemarahan pembalasan adilNya
Telah menyingkirkan mereka yang fasik dari depan mataNya [ 185 ]
Dan dari tempat kediaman orang orang benar; kepadaNya
Kemuliaan dan puji pujian, yang hikmatNya telah menetapkan
Kebaikan dari kejahatan diciptakan, untuk menggantikan
Roh Roh jahat sebuah Umat yang lebih baik untuk dibawa
Kedalam ruang kosong mereka, dan disana meresapkan [ 190 ]
KebaikanNya kepada Segala Dunia dan Zaman tanpa batas.
Demikian bernyanyi Segala Tingkatan Malaikat: Sementara Sang Anak
Dalam Perjalanan agungNya sekarang tampak,
Berikatkan Kemahakuasaan, dimahkotai Pancaran Terang
KeIlahian Megah, Hikmat dan Kasih [ 195 ]
Amat besar, dan seluruh Diri Bapa dalam DiriNya terpancar.
Di sekeliling KeretaNya tak terhitung tumpah ruah
Kerubim dan Serafim, Pembesar Pembesar dan Tahta Tahta,
Dan Keunggulan Keunggulan, Roh Roh bersayap, dan Kereta Kereta bersayap,
Dari Persenjataan Allah, dimana berdiri pada masa lalu [ 200 ]
Berlaksa laksa diantara dua Gunung tembaga yang disimpankan
Untuk hari yang khusyuk itu, untuk tuaian yang sudah dekat,
Perlengkapan Sorgawi; dan sekarang datang maju
Secara langsung, sebab didalam mereka Roh hidup,
Yang menyertai Tuhan mereka: Sorga membuka lebar [ 205 ]
Gerbang Gerbangnya yang tetap selama lamanya, bersuara Selaras
Yang diatas Engsel Engsel emas bergerak, untuk memberi jalan
Raja Kemuliaan dalam FirmanNya yang kuat kuasa
Dan Roh Yang datang untuk menciptakan Dunia Dunia baru.
Diatas tanah sorgawi Mereka berdiri, dan dari tepi pantai [ 210 ]
Mereka memandang Jurang Maut tak terukur yang amat luas
Mengamuk bagaikan Laut, gelap, penuh kehancuran, liar,
Naik dari dasar dihempaskan oleh angin angin mengamuk
Dan gelombang gelombang menerjang, bagai Gunung Gunung untuk menyerang
Ketinggian Sorga, dan mencampurkan Kutub dengan Pusat. [ 215 ]
Diam, kalian gelombang gelombang riuh, dan engkau Jurang Dalam, damai,
Demikian berkata Sang Firman Mahasegala, akhiri keributan kalian:
Tidak juga berdiam Diri, namun diatas Sayap Sayap Kerubim
Terangkat tinggi, berkendara dalam Kemuliaan Bapa
Jauh kedalam Kekacauan, dan Dunia yang masih belum dilahirkan; [ 220 ]
Sebab Kekacauan mendengar suaranya: Dia segala IringanNya
Mengikuti dalam iring iringan terang untuk melihat
Penciptaan, dan segala keajaiban keperkasaanNya.
Lalu berhenti diam Roda Roda yang menyala, dan di tanganNya
Dia mengambil Jangka emas, yang dipersiapkan [ 225 ]
Dalam simpanan Abadi Allah, untuk memberi batas
Alam Semesta ini, dan segala sesuatu yang diciptakan:
Satu kaki dipusatkanNya, dan yang lainnya diputar
Mengelilingi melalui kegelapan dalam yang amat luas,
Dan berkata, sejauh ini membentang, sejauh ini batas batasmu, [ 230 ]
Ini Ukuranmu yang ditetapkan, Oh Dunia.
Demikian Allah menciptakan Langit, demikian juga Bumi,
Bahan yang belum terbentuk dan kosong: Kegelapan dalam
Menutupi Jurang Dalam: namun diatas ketenangan air
Sayap sayapNya yang melayang membentang Roh Allah, [ 235 ]
Dan daya kekuatan hidup dimasukkan, dan kehangatan kehidupan
Melalui Tumpukan cair itu, namun kebawah dimurnikan
Ampas ampas Neraka dingin yang keras kasar dan hitam
Yang berlawanan terhadap kehidupan: lalu dibentuk, lalu dibentuk membulat
Yang mirip satu dengan yang lainnya, yang lainnya ke beberapa tempat [ 240 ]
Dipisahkan, dan diantara mereka muncul keluar Udara,
Dan Bumi yang seimbang dengan sendirinya bergantung pada Pusatnya.
Jadilah Terang, berfirmanlah Allah, dan segera Terang
Sorgawi, yang sulung dari segala sesuatu, kodrat murni
Bangkit dari Jurang Dalam, dan dari Timur Asalnya [ 245 ]
Untuk berperjalanan melalui kekelaman udara itu memulai,
Dilingkarkan dalam sebuah Awan terang benderang, sebab Matahari masih
Belum ada; ia dalam sebuah Kemah berawan
Berdiam sebentar. Allah melihat bahwa Terang itu baik adanya;
Dan terang dari kegelapan oleh Separuh Lingkar [ 250 ]
Dibagi: Terang itu Siang, dan Kegelapan sebagai Malam
DinamaiNya. Demikianlah pada Hari pertama Sore dan Pagi:
Tidak juga ia berlalu tanpa dirayakan, tidak juga tanpa dinyanyikan
Oleh Para Paduan Suara Sorgawi, ketika Cahaya Timur
Pertama menghembus keluar dari Kegelapan mereka lihat; [ 255 ]
Hari lahir Langit dan Bumi; dengan sukacita dan sahutan
Mereka mengisi Lingkar Alam Semesta yang hampa,
Dan menyentuh Kecapi Kecapi Emas mereka, dan berkidung memuji
Allah dan segala pekerjaan tanganNya, sebagai Pencipta mereka menyanyikanNya,
Baik ketika Sore pertama kali ada, dan ketika Pagi pertama kali. [ 260 ]
Lagi, Allah berfirman, jadilah Cakrawala
Ditengah air, dan biarlah ia memisahkan
Perairan dari perairan: dan Allah membuat
Cakrawala, hamparan cair, murni,
Tembus pandang, Zat Dasar Udara, diresapkan [ 265 ]
Dalam lintasan mencapai hingga cekungan terluar
Lingkar Dunia yang besar ini: pemisah yang kokoh dan pasti,
Segala air yang di bawah dari yang diatas
Memisah: sebab sebagaimana Bumi, demikian juga Dia akan Dunia
Dibangunnya diatas Perairan tenang yang mengelilingi, dalam lebarnya [ 270 ]
Samudera Kristal, dan kegaduhan nyaring
Kekacauan jauh dipindahkan, agar jangan terjangan hawa ganas
Yang sambung menyambung mungkin mengganggu seluruh rangka:
Dan Langit dinamaiNya Cakrawala itu: demikian pada Sore
Dan Pagi Paduan Suara menyanyikan Hari kedua. [ 275 ]
Bumi sudah berbentuk, namun masih dalam Rahim
Perairan, Janin belum berbentuk tergantung,
Belum muncul: diseluruh muka Bumi
Samudera Raya mengalir, tidak diam saja, namun dengan kehangatan
Cairan subur melembutkan seluruh Lingkarnya, [ 280 ]
Menyuburkan sang Ibu agung untuk mengandung,
Penuh padat dengan kelembapan menyuburkan, ketika Allah berfirman
Berkumpullah sekarang kalian segala Perairan dibawah Langit
Menuju satu tempat, dan biarlah Tanah kering muncul.
Dengan segera Gunung Gunung besar muncul [ 285 ]
Bangkit, dan punggung punggung telanjang lebar mereka terangkat
Hingga mencapai Awan Awan, puncak puncak mereka menaiki Langit:
Demikian tingginya juga terangkat Bukit Bukit tegak, demikian rendah
Tenggelam ke bawah sebuah dasar hampa lebar dan dalam,
Bejana Perairan yang menampung: kesana mereka [ 290 ]
Bergegas dengan pencurahan senang, bergulung keatas
Bagai titik titik air yang di debu membulat dari yang kering;
Sebagian bangkit dalam bentuk Dinding kristal, atau tonjolan langsung,
Karena bergegas; pelarian sedemikian perintah agung itu mengakibatkannya
Atas banjir banjir riuh: bagaikan Balatentara saat panggilan [ 295 ]
Sangkakala (sebab mengenai Balatentara sudah engkau dengar)
Berkelompok pada Panji mereka, demikian juga gerombolan air,
Gelombang bergulung atas Gelombang, di jalan manapun yang mereka temui,
Jikalau curam, dengan terjangan deras, jika melalui Dataran,
Melandai lembut; tidak juga menahan mereka Batu maupun Bukit, [ 300 ]
Namun mereka, atau dibawah tanah, atau jalur lebar
Dengan kelokan bagai Ular berkelana, menemukan jalan mereka,
Dan atas lumpur basah menjejakkan Saluran Saluran dalam;
Mudah saja, Allah telah menyuruh tanah menjadi kering,
Semua namun yang dalam segala perairan itu, dimana Sungai Sungai sekarang [ 305 ]
Mengalir, dan terus menerus menarik kumpulan lembap mereka.
Tanah kering, Bumi, dan bejana besar
Perairan yang berkumpul dinamaiNya Lautan:
Dan melihat bahwa ia baik adanya, dan berfirman, Biarlah Bumi
Menumbuhkan Rumpur hijau, Biji Bijian yang menghasilkan Daun, [ 310 ]
Dan Pohon Buah yang menghasilkan Buah menurut jenisnya;
Yang Bijinya ada dalam dirinya sendiri diatas Bumi.
Dia baru saja berfirman, ketika Bumi yang terlanjang, hingga saat itu
Padang pasir dan kosong, tidak indah dipandang, tidak dihias,
Menumbuhkan Rumput yang lembut, yang kerimbunannya menutupi [ 315 ]
Wajah Semestanya dengan kehijauan yang menyenangkan,
Lalu Tanam Tanaman akan segala jenis daun, yang tiba tiba berbunga
Membuka bermacam warna warni mereka, dan menyemarakkan
Pangkuannya dengan wangi wangian manis: dan mereka ini baru saja mekar,
Maju tumbuh tebal Pokok Anggur yang bergerombol, maju menjalar [ 320 ]
Labu yang harum, naik berdiri Teberau yang runcing
Berbaris tempur di ladangnya: dan Semak yang rendah,
Dan Belukar dengan rambut kusut masai: terakhir
Bangkit bagai dalam Tarian segala Pepohonan yang megah, dan menyebarkan
Cabang cabang mereka yang bergantungkan Buah amat banyak; atau ditaburi [ 325 ]
Bunga mereka: dengan pepohonan tinggi bukit bukit dimahkotai,
Dengan kumpulan tanaman lembah lembah dan tiap sisi mata air,
Dengan batas batas sepanjang Sungai Sungai. Sehingga Bumi sekarang
Tampak bagaikan Sorga, sebuah tempat dimana Para illah boleh berdiam,
Atau berkelana dengan senang hati, dan suka mengunjungi [ 330 ]
Hutan hutannya yang suci: walau Allah belum menurunkan hujan
Diatas Bumi, dan manusia untuk merawat tanah
Belum ada satupun, namun dari Bumi sebuah Kabut berembun
Pergi naik dan mengairi seluruh tanah, dan tiap
Tanaman di ladang, dimanapun adanya di Bumi [ 335 ]
Diciptakan Allah, dan tiap Tanaman, sebelum ia tumbuh
Di batang hijau; Allah melihat bahwa ia baik adanya.
Demikianlah Sore dan Pagi dicatat pada Hari Ketiga.
Lagi Sang Mahakuasa berfirman: Jadilah Benda Benda Penerang
Tinggi di bentangan Langit untuk membagi [ 340 ]
Siang dari Malam; dan biarlah mereka menjadi Tanda Tanda,
Untuk Musim, dan untuk Hari, dan Tahun yang silih berganti,
Dan biarlah mereka menjadi Penerang seperti Kutetapkan
Tugas mereka di Cakrawala Sorga
Untuk memberi Cahaya keatas Bumi; dan demikian adanya. [ 345 ]
Dan Allah menciptakan dua Penerang besar, besar akan kegunaan mereka
Kepada Manusia, yang lebih besar untuk menguasai Siang,
Yang lebih kecil bergantian pada Malam: dan menciptakan Bintang Bintang,
Dan meletakkan mereka di Cakrawala Sorga
Untuk menyinari Bumi, dan menguasai Siang [ 350 ]
Dalam pertukaran mereka, dan menguasai Malam,
Dan Terang dari Kegelapan dipisahkan. Allah melihat,
Mengamati Karya agungNya, bahwa ia baik adanya:
Sebab akan Wujud Wujud Sorgawi pertama Matahari
Sebuah Lingkar perkasa dirangkaiNya, tidak bercahaya pada mulanya, [ 355 ]
Walau dari Zat Sorgawi: lalu membentuk Bulan
Bulat, dan tiap kebesaran Bintang Bintang,
Dan menabur dengan Bintang Bintang di Sorga tebal bagaikan sebuah ladang:
Akan Terang yang merupakan bagian lebih besar diambilNya,
Ditanam dari Persemayaman berawanNya, dan meletakkannya [ 360 ]
Dalam Lingkar Matahari, yang dibuat berlobang lobang untuk menerima
Dan meminum Terang cair itu, kokoh untuk menyimpankan
Sinar sinarnya yang terkumpul, suatu Istana agung Cahaya saat itu.
Kesana bagaikan ke Sumber mereka Bintang Bintang lain
Memperbaiki diri, dalam Guci Guci emas mereka mengambil Cahaya, [ 365 ]
Dan dari sana Planet Timur itu menghias tanduk tanduknya;
Melalui warna atau pantulan mereka menambahkan
Jenis cahaya kecilnya sendiri, walau dari pandangan manusia
Begitu jauh disana, dengan ukuran kecil terlihat.
Pertama di Timurnya Dian mulia itu tampak, [ 370 ]
Penguasa Hari, dan sekeliling Cakrawala
Menyediakan dengan Sinar Sinar terang, senang untuk berlari pada
Panjang jalurnya melalui jalur tinggi Langit: kelabu
Ufuk, dan Pleiades dihadapannya menari
Melepaskan pengaruh manis: kurang bercahaya Bulan, [ 375 ]
Namun berseberangan di Barat yang rata ditetapkan
Sebagai cerminnya, dengan wajah utuh meminjam Cahayanya
Darinya, sebab akan terang lain tidak diperlukannya
Dalam hal itu, dan tetap jarak itu dijaga
Hingga malam, hingga di Timur gilirannya bersinar, [ 380 ]
Berputar atas Sumbu Sorga yang besar, dan Pemerintahannya
Dengan beribu ribu Terang Terang yang lebih kecil berbagi dipegang,
Dengan beribu ribu kali beribu ribu Bintang Bintang, yang saat itu muncul
Menaburi Separuh Lingkar Langit: Yang saat itu pertama kali dihias
Dengan Cahaya Cahaya terang mereka yang Terbit dan Bangkit, [ 385 ]
Sore yang senang dan Pagi yang senang memahkotai hari keempat.
Dan Allah berfirman, biarlah segala Perairan menghasilkan
Hewan melata dengan Anak Anaknya amat banyak, Jiwa yang hidup:
Dan biarlah Burung terbang diatas Bumi, dengan sayap sayap
Ditunjukkan pada Cakrawala Langit yang terbuka. [ 390 ]
Dan Allah menciptakan Ikan Paus yang besar, dan tiap
Jiwa yang hidup, tiap yang melata, yang dengan banyak
Perairan menghasilkannya menurut jenis mereka,
Dan tiap Burung bersayap menurut jenisnya;
Dan melihat bahwa ia baik adanya, dan memberkati mereka, sambil berkata, [ 395 ]
Beranakcuculah, bertambah banyak, dan di Samudera
Dan Danau Danau dan Sungai Sungai yang mengalir penuhilah segala air;
Dan biarlah Burung bertambah banyak di atas Bumi.
Segera Danau dan Lautan, tiap Muara dan Teluk
Dengan Ikan Muda tak terhitung jumlahnya melimpah, dan Segala Kumpulan [ 400 ]
Ikan yang dengan Sirip dan Sisik berkilau mereka
Meluncur dibawah Ombak hijau, dalam Kumpulan yang seringkali
Mengerubuti tengah Laut: sebagian sendirian atau dengan kawan
Merumputi rumput Laut sebagai penggembalaan mereka, dan melalui Taman Taman
Koral berkeliaran, atau bermain main dengan lirikan cepat [ 405 ]
Menunjukkan kepada Matahari jubah berombak mereka dibintiki dengan Emas,
Atau dalam cangkang Mutiara mereka bersantai, memperhatikan
Zat makanan lembap, atau dibawah Karang Karang akan makanan mereka
Dalam Zirah bersendi mengawasinya: dalam kelembutan Anjing Laut,
Dan Lumba Lumba yang melengkung bermain: sebagian bertubuh besar [ 410 ]
Berendam tanpa tergoyahkan, amat besar Rengkuhannya
Membadaikan Samudera: disana Lewiatan
Yang terbesar diantara segala Mahluk hidup, di Laut Dalam
Terbentang bagaikan sebuah Semenanjung baik tidur maupun berenang,
Dan tampak bagaikan sebuah Daratan yang bergerak, dan di Sisik Sisiknya [ 415 ]
Menarik masuk, dan dari Belalainya menyemburkan keluar sebuah Laut.
Sementara itu di Gua Gua hangat, dan Rawa dan pantai
Keturunan mereka sama banyaknya menetas, dari Telur yang segera
Merekah dengan retakan alami menampilkan keluar
Anak anak yang belum bisa terbang, namun segera berbulu dan bersayap [ 420 ]
Mereka melengkapi seluruh Bulu mereka, dan menerbangi tinggi udara lembut
Dengan pekikan menghinakan tanah, dibawah sebuah awan
Dalam pandangan mata; disana Elang dan Stork
Diatas Bukit Bukit dan puncak Pohon Cedar membangun Sarang mereka:
Sebagian dengan santai menerbangi Daerah itu, sebagian lebih bijak [ 425 ]
Bersama sama, berbaris dalam suatu bentuk menembus jalur mereka,
Cerdas akan musim musim, dan melancarkan maju
Rombongan Udara mereka tinggi diatas Laut
Terbang, dan diatas Daratan dengan sayap bersama
Memudahkan penerbangan mereka; demikian mengarah Bangau berhati hati [ 430 ]
Perjalanan tahunannya, dibawa diatas Angin Angin; Udara,
Mengawang, saat mereka lewat, dikipasi dengan bulu bulu tak terhitung jumlahnya:
Dari Cabang ke Cabang Burung Burung terkecil dengan lagu
Menghibur Hutan Hutan, dan merentangkan sayap sayap warna warni mereka
Hingga Sore, tidak juga saat itu Jalak yang khusyuk [ 435 ]
Berhenti berkicau, namun sepanjang malam menadakan lagu lembutnya:
Yang lain di Danau Danau Keperakan dan Sungai Sungai Memandikan
Dada mereka yang berbulu; Angsa dengan leher Melengkung
Diantara sayap sayap putihnya berjubah dengan bangga, Mengayuhkan
Pembawaannya dengan kaki berdayung: namun sering mereka meninggalkan [ 440 ]
Air, dan bangkit naik dengan Sayap Sayap kaku, memuncaki
Langit Udara tengah: Yang lainnya diatas tanah
Berjalan kokoh; Ayam Jantan berjengger yang sahutan nyaringnya menyuarakan
Jam jam sunyi, dan yang lainnya yang Rombongan semaraknya
Menghiasinya, diawarnai dengan warna warna Meriah [ 445 ]
Pelangi dan Mata Mata Berbintang. Demikian segala Perairan
Dipenuhi Ikan Ikan, dan Udara, dengan Burung Burung,
Sore dan Pagi mengkhusyukkan hari Kelima.
Keenam, dan akan Penciptaan yang terakhir bangkit
Dengan Kecapi Kecapi Sore dan Doa Pagi, ketika Allah berfirman, [ 450 ]
Biarlah Bumi mengeluarkan Jiwa hidup menurut jenis masing masing,
Ternak dan segala yang Merayap, dan Hewan Bumi,
Masing masing menurut jenisnya. Bumi mematuhi, dan segera
Membuka Rahim suburnya menghasilkan dalam suatu Kelahiran
Mahluk Mahluk hidup tak terhitung jumlahnya, wujud wujud yang utuh, [ 455 ]
Berkaki tangan dan tumbuh dewasa: keluar dari tanah bangkit
Bagai dari Sarangnya Hewan liar dimana ia berdiam
Di Hutan liar, di Semak, Rerimbunan, atau Sarang;
Diantara Pepohonan dengan Berpasangan mereka bangkit, mereka berjalan:
Ternak di Ladang Ladang dan Padang Padang hijau: [ 460 ]
Yang itu jarang dan bersendirian, yang ini dalam kawanan kawanan
Merumput sekaligus, dan dalam Kumpulan luas bangkit naik.
Ladang Ladang berumput itu lalu Beranak Sapi, sekarang setengah tampak
Singa yang Kekuningan, mencakar cakar untuk membebaskan
Bagian belakangnya, lalu menerjang bagai bebas dari Belenggu Belenggu, [ 465 ]
Dan Meliar mengibaskan surainya yang Bergaris; Kucing Hutan,
Macan Tutul, dan Harimau, bagai Tikus Tanah
Bangkit, Tanah yang hancur dilemparkan diatas mereka
Di Bukit Bukit; Babi Hutan yang tangkas dari bawah tanah
Mengangkatkan kepalanya yang bercabang: baru saja dari cetakannya [ 470 ]
Behemoth yang terbesar lahir dari Bumi mengangkat naik
Keluasannya: Menggugurkan Kawanan Kawanan Hewan dan mengembik bangkit,
Bagaikan Tanaman: hidup di dua tempat antara Laut dan Darat
Kuda Nil dan Buaya yang bersisik.
Sekaligus datang maju segala yang melata di tanah, [ 475 ]
Serangga maupun Cacing; mereka yang itu melambaikan kipas rampingnya
Sebagai sayap, dan Makanan terkecil dihisapi
Dalam segala Semarak yang dipakai sebagai kebanggaan Musim Panas
Dengan bintik bintik Emas dan Ungu, biru langit dan hijau:
Mereka yang ini bagaikan segaris ukuran panjang mereka digambarkan, [ 480 ]
Menggarisi tanah dengan jejak melekuk; tidak semuanya
Berukuran kecil secara Alamiah; sebagian dari jenis Ular
Ajaib panjangnya dan dengan kemegahan bergulung
Lipatan Ular mereka, dan ditambah dengan sayap. Pertama merayap
Semut yang hemat, penuh penyediaan [ 485 ]
Akan masa depan, dalam ruang kecil hati yang besar terbungkus,
Pola kesamaan yang adil barangkali
Sesudah ini, tergabung dalam Suku Suku rakyatnya
Sebagai Persemakmuran: bergerombol selanjutnya muncul
Lebah Betina yang memberi makan Suaminya Berdengung [ 490 ]
Dengan nikmat, dan membangun Ruang Ruang lilinnya
Dengan Madu disimpan: sisanya tak terhingga,
Dan engkau mengetahui Kodrat mereka, dan memberi mereka Nama,
Tidak usah kepadamu diulangi; tidak juga tak diketahui
Sang Ular Hewan paling cerdik diantara segala yang di darat, [ 495 ]
Akan bentangan besar terkadang, dengan Mata Mata lantang
Dan Surai berambut mengerikan, walau kepadamu
Tidak lancang, namun taat pada panggilanmu.
Saat itu Sorga dalam segala Kemuliaannya bersinar, dan memutarkan
Gerakan gerakannya, saat tangan Penggerak pertama yang agung [ 500 ]
Pertama kali menggulirkan jalur mereka; Bumi dalam pakaian megahnya
Utuh tersenyum penuh keindahan; Udara, Air, Bumi,
Oleh Burung, Ikan, Hewan, diterbangi, direnangi, dijalani
Dalam jumlah besar; dan akan hari Keenam masih tersisa;
Masih kurang karya Agung, akhir [ 505 ]
Dari segalanya masih belum terlaksana; seorang Mahluk yang tidak membungkuk
Dan Liar seperti Mahluk Mahluk lainnya, namun dikaruniakan
Kekudusan Akal Budi, boleh mendirikan tegak
Sosoknya, dan teguh dengan Dahi tenang
Memerintah diatas yang lainnya, mengetahui diri sendiri, dan dari sana [ 510 ]
Berjiwa besar untuk berhubungan dengan Sorga,
Namun tahu berterima kasih untuk mengakui darimana kebaikannya
Turun, kesana dengan hati dan suara dan mata
Diarahkan dalam Ketaatan, untuk memuja
Dan menyembah Allah Tertinggi, yang membuatnya sebagai kepala [ 515 ]
Dari segala karyanya: maka Sang Mahakuasa
Bapa Kekal (Sebab dimanakah Dia tidak
Hadir) demikian kepada AnakNya berkata dengan jelas.
Marilah sekarang kita menjadikan Manusia dalam gambar dan rupa Kita, Manusia
Dalam keserupaan dengan Kita, dan biarlah mereka memerintah [ 520 ]
Atas Ikan dan Burung di Laut dan Udara,
Hewan di Darat, dan diatas segala Bumi,
Dan segala hewan melata yang melata diatas tanah.
Ini difirmankanNya, Dia membentukmu, Adam, engkau Oh Manusia
Debu dari tanah, dan kedalam hidungmu dihembuskan [ 525 ]
Nafas Kehidupan; dalam Gambar dan RupaNya Sendiri Dia
Menciptakanmua, dalam Gambar dan Rupa Allah
Nyata, dan engkau menjadi Jiwa yang hidup.
Laki laki diciptakanNya engkau, namun pasanganmu
Perempuan untuk Keturunan; lalu memberkati Umat Manusia, dan berfirman, [ 530 ]
Beranak cuculah, bertambah banyak, dan penuhilah Bumi,
Taklukkanlah, dan peganglah Kekuasaan sepenuhnya
Atas Ikan di Laut, dan Burung di Udara,
Dan setiap mahluk hidup yang bergerak diatas Bumi.
Dimanapun diciptakan, sebab belum ada tempat [ 535 ]
Yang dikhususkan dengan nama, dari sana, sebagaimana kauketahui
Dia membawamu kedalam Taman penuh nikmat ini,
Taman ini, ditanam dengan Pohon Pohon Allah,
Yang nikmat dipandang dan dikecap;
Dan bebas segala buah buahan menyenangkan mereka sebagai makanan [ 540 ]
Diberikan kepadamu, segala jenis ada disini yang dihasilkan oleh Bumi,
Keragaman tanpa akhir; namun akan Pohon
Yang dikecap memberikan pengetahuan akan yang Baik dan yang Jahat,
Engkau tidak boleh; pada hari engkau memakannya, engkau akan mati;
Mautlah hukuman yang ditetapkan, berhati hatilah, [ 545 ]
Dan kuasai dengan baik seleramu, agar jangan dosa
Mengejutkanmu, dan pengiring hitamnya Maut.
Disini Dia selesai, dan segala yang telah diciptakanNya
Dipandang, dan melihat bahwa semuanya itu baik adanya;
Demikian Sore dan Pagi menyelesaikan hari Keenam: [ 550 ]
Namun tidak sebelum Sang Pencipta dari pekerjaanNya
Berhenti, walau tidak menjadi lelah, keatas kembali
Naik ke Sorga segala Sorga tempat kediamanNya yang agung,
Dari sana untuk memandang Dunia yang baru diciptakan ini
Sebagai tambahan KemaharajaanNya, bagaimana tampaknya [ 555 ]
Dalam pemandangan dari TahtaNya, betapa baiknya, betapa indahnya,
Menjawab Gagasan agungNya. Keatas Dia berkendara
Diikuti dengan seruan dan suara
Paduan musik selaksa Kecapi yang menadakan
Keselarasan Malaikat: Bumi, Udara, [ 560 ]
Bergema, (engkau mengingat sebab engkau mendengarnya)
Segala Sorga dan seluruh Rasi Bintang berdering,
Planet Planet di penempatan mereka berdiri mendengar,
Sementara Semarak terang naik penuh kegembiraan.
Terbukalah, kalian Gerbang Gerbang abadi, mereka bernyanyi, [ 565 ]
Terbukalah, kalian Segala Sorga, pintu pintumu yang hidup; persilakanlah masuk
Sang Pencipta agung dari pekerjaanNya kembali
Penuh Kemegahan, Enam hari pekerjaanNya, sebuah Dunia;
Terbukalah, dan sejak ini akan sering demikian; sebab Allah akan rela
Mengunjungi dengan sering kediaman Orang Orang benar [ 570 ]
Dengan senang, dan dengan hubungan sering
Kesana akan mengirim Utusan Utusan bersayapNya
Dalam tugas tugas Karunia tinggi. Demikian bernyanyi
Rombongan penuh kemuliaan yang naik: Dia melalui Sorga,
Yang membuka lebar Pintu Pintunya yang menyala nyala, dibawa [ 575 ]
Menuju bait Allah yang Abadi menunjukkan jalannya,
Sebuah jalan yang lebar dan luas, yang debunya adalah Emas
Dan jalannya Bintang Bintang, bagai Bintang Bintang bagimu tampaknya,
Terlihat di Tata Surya, jagat Bimasakti itu
Yang setiap malam sebagai sebuah Daerah melingkar kaulihat [ 580 ]
Yang dibubuki dengan Bintang Bintang. Dan sekarang di Bumi yang Ketujuh
Sore bangkit di Eden, sebab Matahari
Telah ditetapkan, dan terang dari Timur datang,
Mendahului Malam; tatkala diatas gunung kudus
Sorga pada puncaknya yang terletak tinggi, Tahta Kemaharajaan [ 585 ]
KeAllahan, ditetapkan selamanya teguh dan kokoh,
Sang Kuasa Anak tiba, dan mendudukkan Diri
Bersama BapaNya yang agung (sebab Dia juga pergi
Tanpa terlihat, namun tetap tinggal juga, keuntungan sedemikian
Dimilki Kemahahadirat) dan pekerjaan tersebut ditetapkan, [ 590 ]
Asal dan akhir dari segala sesuatu, dan dari pekerjaan itu
Sekarang beristirahat, memberkati dan menguduskan hari Ketujuh,
Seakan beristirahat pada hari itu dari segala pekerjaannya,
Namun tidak dalam kesunyian kekudusan dijaga; Kecapi
Terus bekerja dan tidak beristirahat, Pipa yang khusyuk, [ 595 ]
Dan Dulcimer, seluruh Alat Musik dengan suara manis,
Semua bunyi Gesekan oleh Tali atau Kawat Emas
Menghasilkan Nada Nada lembut, bercampur dengan Suara
Paduan Suara atau Kesatuan; akan kemenyan Awan Awan
Berasap dari Pengasap Pengasap Emas menyembunyikan Gunung itu. [ 600 ]
Penciptaan dan segala tindakan Keenam hari itu mereka nyanyikan,
Besar segala pekerjaan tanganMu, YHWH, tanpa akhir
KuasaMu; pikiran apa bisa mengukurMu atau lidah
MenceritakanMu; lebih agung sekarang sekembalimu
Daripada dari Para Malaikat Raksasa; Engkau pada hari itu [ 605 ]
Membesarkan PetirMu; namun untuk menciptakan
Lebih besar daripada diciptakan untuk menghancurkan.
Siapa yang bisa mengurangiMu, Raja perkasa, atau membatasi
KemaharajaanMu? Dengan mudah usaha angkuh
Roh Roh murtad dan segala Nasehat mereka sia sia [ 610 ]
Telah Engkau pukul mundur, sementara dengan durhaka mereka berpikir
Untuk mengurangiMu, dan dariMu mengundurkan
Jumlah penyembah penyembahMu. Ia yang hendak
MengecilkanMu, melawan tujuannya melayani
Untuk menyatakan lebih lagi keperkasaanMu: kejahatannya [ 615 ]
Engkau gunakan, dan darinya menciptakan lebih banyak kebaikan.
Saksikanlah Dunia yang baru diciptakan ini, sebuah Sorga lainnya
Dari Gerbang Sorga tidak jauh, terletak dalam pandangan
Di Hyaline yang jernih, Lautan Kaca itu;
Akan kebesarannya hampir amat sangat besar, dengan Bintang Bintang [ 620 ]
Banyak jumlahnya, dan setiap Bintang mungkin sebuah Dunia
Sebagai tujuan tempat tinggal; namun Engkau mengetahui
Musim musim mereka: diantara semua ini kediaman manusia,
Bumi dengan Lautan dibawahnya dibatasi,
Tempat kediaman mereka yang menyenangkan. Tiga kali bahagia manusia, [ 625 ]
Dan anak anak manusia, yang telah Allah demikian memajukan mereka,
Diciptakan dalam Gambar dan RupaNya, disana untuk berdiam
Dan menyembahNya, dan sebagai upahnya untuk memerintah
Atas segala KaryaNya, diatas Bumi, di Laut, atau Udara,
Dan bertambah banyak sebuah Bangsa Penyembah [ 630 ]
Kudus dan benar: tiga kali bahagia jika mereka mengenal
Kebahagiaan mereka, dan tetap berusaha berdiri benar.
Demikian bernyanyi mereka, dan Sorga Tertinggi berdering,
Dengan Haleluya: Demikianlah Hari Sabat dijaga.
Dan permintaanmu anggaplah sekarang dipenuhi, yang menanyakan [ 635 ]
Bagaimana pertama kali Dunia ini dan rupa segala sesuatu bermula,
Dan apa yang sebelum ingatanmu dilakukan
Dari permulaan, agar keturunanmu
Diberitahukan olehmu boleh tahu; jika yang lain engkau cari
Apapun juga, tidak melewati pengertian manusia, katakanlah. [ 640 ]

Akhir Buku Ketujuh.

No comments: