Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Kesepuluh

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 10
KISAH
Setelah diketahui pelanggaran Manusia, Para Malaikat Penjaga meninggalkan Firdaus, dan naik kembali ke Sorga untuk membenarkan penjagaan mereka, dan dibenarkan, Allah menyatakan bahwa masuknya Setan tidak bisa dicegah oleh mereka. Dia mengirim AnakNya untuk menghakimi para Pelanggar tersebut, Yang turun dan memberi Keputusan sesuai; lalu dalam belas kasihan menutupi mereka berdua, dan naik kembali. Dosa dan Maut yang duduk hingga saat itu di Gerbang Gerbang Neraka, oleh ikatan ajaib merasakan keberhasilan Setan di Dunia baru ini, dan dosa yang dilakukan oleh Manusia, menetapkan diri untuk tidak duduk lebih lama lagi terkungkung di Neraka, namun untuk mengikuti Setan Bapa mereka naik ke tempat Manusia: Untuk membuat jalan tersebut lebih mudah dari Neraka menuju Dunia ini pergi dan pulang, mereka meletakkan sebuah Jalan Raya yang lebar atau Jembatan diatas Kekacauan, menurut Jalur yang pertama kali dibuat oleh Setan; lalu bersiap siap untuk Bumi, mereka mendapatinya bangga akan keberhasilannya sedang kembali ke Neraka; ucapan saling memberi selamat mereka. Setan tiba di Pandemonium, di sidang penuh menceritakan dengan pongah keberhasilannya melawan Manusia; bukannya elu eluan malah dihibur dengan desisan umum oleh seluruh pendengarnya, yang terubah bersama dirinya juga tiba tiba menjadi Ular, sesuai dengan hukumannya yang diberikan di Firdaus; lalu disesatkan dengan tampaknya Pohon terlarang yang tumbuh bangkit di hadapan mereka, mereka dengan rakus menjangkau untuk mengambil Buahnya, mengunyah debu dan abu pahit. Perbuatan selanjutnya Dosa dan Maut; Allah memberitahukan sebelumnya Kemenangan akhir AnakNya atas mereka, dan pembaruan segala sesuatu; namun untuk saat tersebut memerintahkan Malaikat MalaikatNya untuk mengakibatkan beberapa perubahan di Langit dan Zat Zat Dasar. Adam lebih dan lebih lagi melihat keadaannya yang jatuh meratapi dengan amat sangat, menolak penghiburan dari Hawa; perempuan itu bertetap dan akhirnya menentramkannya: lalu untuk menghindari Kutuk yang akan jatuh atas Keturunan mereka, mengajukan pada Adam cara cara penuh kekerasan yang tidak disetujuinya, namun dengan menyimpan harapan yang lebih baik, mengingatkan perempuan itu akan Janji yang baru dibuat pada mereka, bahwa Keturunan sang perempuan akan dibalaskan terhadap sang Ular, dan menasehatinya bersamanya untuk mencari Damai dari KeAllahan yang dimurkakan, melalui pertobatan dan permohonan.

Sementara itu tindakan jahat dan penuh kebencian
Setan yang dilakukan di Firdaus, dan bagaimana
Ia dalam sang Ular, telah menyesatkan Hawa,
Perempuan itu menyesatkan Suaminya, untuk mengecap buah mematikan itu,
Telah diketahui di Sorga; sebab apa yang bisa lolos dari Mata [ 5 ]
Allah Yang Melihat Segalanya, atau memperdayai HatiNya
Yang Mahatahu, Yang dalam segala sesuatu bijak dan adil,
Tidak menghalangi Setan untuk mencobai pikiran
Manusia, dengan kekuatan penuh, dan dipersenjatai dengan kehendak bebas,
Utuh untuk bisa mengenali dan menolak [ 10 ]
Tipudaya apapun dari Seteru atau Penjahat apapun.
Sebab mereka masih tahu, dan seharusnya masih mengingat
Suruhan agung untuk tidak mengecap Buah itu,
Siapapun yang dicobai; yang tidak mereka patuhi,
Yang menyebabkan, tidak bisa kurang dari itu, hukuman, [ 15 ]
Dan berlipat ganda dalam dosa, pantas untuk jatuh.
Naik ke Sorga dari Firdaus dengan tergesa gesa
Penjaga Penjaga Malaikat naik, senyap dan sedih
Bagi Manusia, sebab akan keadaannya pada saat itu telah mereka ketahui,
Amat bertanya tanya bagaimana sang Penjahat cerdik telah mencuri [ 20 ]
Jalan masuk tanpa terlihat. Segera sesudah kabar yang tidak disambut itu
Dari Bumi tiba di Gerbang Sorga, menjadi muram
Semua yang mendengarnya, kesedihan muram tidak menyayangkan
Pada waktu itu wajah wajah Sorgawi, namun bercampur
Dengan belas kasihan, tidak melanggar kebahagiaan mereka. [ 25 ]
Disekeliling mereka yang baru tiba, dalam sejumlah besar
Rakyat sorgawi berlari, untuk mendengar dan mengetahui
Bagaimana semuanya terjadi: mereka menuju Tahta Agung Tertinggi
Bertanggung jawab bergegas untuk mempersembahkan diri
Dengan permohonan benar, akan penjagaan mereka yang sepenuhnya, [ 30 ]
Dan dengan mudah dibenarkan; ketika Yang Mahatinggi
Bapa Kekal dari Awan rahasiaNya,
Ditengah tengah Petir demikian mengucapkan suaraNya.
Malaikat Malaikat yang berkumpul, dan kalian Kuasa Kuasa yang kembali
Dari tugas yang tidak berhasil, janganlah menjadi sedih, [ 35 ]
Jangan juga susah oleh kabar kabar ini dari Bumi,
Yang penjagaan tergiatmu tidak bisa mencegahnya,
Yang diberitahukan sebelumnya baru baru ini apa yang akan terjadi,
Ketika pertama kali Pencoba ini melintasi Jurang dari Neraka.
Aku memberitahu kepada kalian saat itu bahwa ia akan berhasil dan bergegas [ 40 ]
Dalam Tugas jahatnya, Manusia akan tergoda
Dan tersanjung melebihi semua, mempercayai kebohongan
Terhadap Penciptanya; tiada Titah dariKu
Menyetujui untuk memampukan Kejatuhannya,
Atau menyentuh dengan saat paling ringan suatu dorongan [ 45 ]
Kehendak bebasnya, pada kecenderungannya sendiri ditinggalkan
Dalam keadaan seimbang. Namun jatuh ia, dan sekarang
Apa yang tersisa namun Keputusan mati itu dijalankan
Atas pelanggarannya Maut dinyatakan pada hari tersebut,
Yang ia menganggapnya sudah sia sia dan hampa, [ 50 ]
Sebab belum dijatuhkan, sebagaimana ditakutinya,
Oleh suatu pukulan langsung; namun akan segera menemukan
Penundaan bukan sebagai pelepasan sebelum hari ini berakhir.
Keadilan tidak akan kembali sebagai hadiah yang dicemooh.
Namun siapa yang Kukirim untuk menghakimi mereka? Siapa namun Engkau [ 55 ]
Anak Sang Wakil, kepadaMu telah Kupindahkan
Segala Penghakiman baik di Sorga, atau Bumi, atau Neraka.
Agar mudah terlihat bahwa Aku memaksudkan
Pengampunan rekan bersama Keadilan, dengan mengirimMu
Sahabat Manusia sebagai Penengah baginya, dirancang baginya [ 60 ]
Baik sebagai Tebusan dan Penebus yang rela bersedia,
Dan ditakdirkan sebagai Manusia sendiri untuk menghakimi Manusia yang jatuh.
Demikian berfirman Sang Bapa, dan memberkas terang
Kepada sisi kananNya KemuliaanNya, atas Sang Anak
Mengkilatkan maju KeAllahan tanpa disamarkan awan; Dia utuh [ 65 ]
Megah semarak seluruh BapaNya dinyatakan
Diungkapkan, dan demikian dengan Ilahi menjawab lembut.
Bapa Kekal, hak bagiMulah untuk bertitah,
Hak bagiKu baik di Sorga maupun di Bumi untuk melakukan kehendakMu
Agung Tertinggi, agar Engkau dalam DiriKu AnakMu terkasih [ 70 ]
Boleh selamanya tetap baik disenangkan. Aku pergi untuk mengadili
Di Bumi mereka pelanggar pelanggarMu, namun Engkau mengetahui,
Siapapun yang diadili, yang terburuk harus jatuh atasKu,
Ketika tiba saatnya, sebab demikianlah kuterima
DihadapanMu; dan tiada menyesal, hal ini didapatkan [ 75 ]
Seadilnya, agar Aku boleh meringankan hukuman mereka
AtasKu dialihkan, namun Aku akan menempa sedemikian
Keadilan bersama Pengampunan, agar boleh paling menyebabkan
Mereka sepenuhnya dipuaskan, dan Engkau ditentramkan.
Pelayanan tiada akan diperlukan, tidak juga Rombongan, dimana tiada [ 80 ]
Yang boleh melihat Penghakiman tersebut, namun mereka yang diadili,
Mereka berdua; yang ketiga paling sesuai saat tiada dihukum,
Terhukum oleh pelariannya, dan Pemberontak terhadap segala Hukum
Hukuman terhadap sang Ular tiada sepantasnya.
Demikian firmanNya, dari Kedudukan bercahayaNya Dia bangkit [ 85 ]
Akan kemuliaan setara yang agung: kepadaNya Tahta Tahta dan Kuasa Kuasa,
Pemerintah Pemerintah, dan Penguasa Penguasa melayani
MenemaniNya menuju Gerbang Sorga, dari sana
Eden dan seluruh Garis Pantai dalam pandangan mata terbentang.
Turun Dia langsung menurun; kecepatan Para illah [ 90 ]
Waktu tidak menghitungkannya, walau dengan saat saat tertangkas dipersayap.
Sekarang Matahari terbenam rendah di Barat
Dari Siang Hari, dan Udara lembut pada jam seharusnya
Untuk mengipasi Bumi yang sekarang terjaga, dan membawa masuk
Kesejukan Sore Hari, ketika Dia dari murka yang lebih sejuk [ 95 ]
Datang sebagai Hakim yang lembut dan Penengah sekaligus
Untuk memberi putusan bagi Manusia: suara Allah mereka dengar
Sekarang berjalan di Taman, oleh angin lembut
Membawanya kepada Telinga mereka, sementara hari tenggelam, mereka mendengar,
Dan dari hadiratNya menyembunyikan diri diantara [ 100 ]
Pepohonan paling rimbun, baik Laki Laki itu dan Istrinya, hingga Allah
Mendekat, demikian kepada Adam memanggil nyaring.
Dimanakah engkau Adam, seharusnya dengan sukacita untuk menemui
KedatanganKu yang terlihat dari jauh? Aku merindukanmu disini,
Tidak disenangkan, sebab disambut dengan kesendirian, [ 105 ]
Dimana tugas yang sudah jelas sebelumnya memunculkan diri tanpa dicari:
Atau datangkah Aku kurang jelas, atau perubahan apa
Meniadakanmu, atau kejadian apa menahanmu? Marilah datang.
Ia datang, dan bersamanya Hawa, dengan lebih benci, walau yang pertama
Melanggar, keduanya muram, dan gelisah; [ 110 ]
Kasih tiada dalam wajah mereka, baik kepada Allah
Atau kepada satu sama lain, namun kesalahan tampak,
Dan aib, dan kegelisahan, dan keputusasaan,
Kemarahan, dan tegar tengkuk, dan kebencian, dan tipudaya.
Lalu Adam setelah lama ragu, demikian menjawab singkat. [ 115 ]
Aku mendengarMu di Taman, dan akan suaraMu
Menjadi takut, sebab aku telanjang, dan menyembunyikan diriku. Kepadanya
Sang Hakim pengasih tanpa menghardik menjawab.
SuaraKu telah sering kaudengar, dan tidak kautakuti,
Namun tetap bersukacita, mengapa sekarang menjadi [ 120 ]
Begitu menakutkan bagimu? Bahwa engkau telanjang, siapa
Yang telah memberitahumu? Apakah engkau makan dari Pohon
Yang akannya Kuperintahkan kepadamu bahwa engkau tidak boleh memakannya?
Kepadanya demikian Adam amat susah terpukul menjawab.
Oh sorga! Dalam keadaan jahat pada hari ini aku berdiri [ 125 ]
Dihadapan Hakimku, apakah untuk menjalani
Sendirian seluruh Kejahatan tersebut, atau untuk mendakwa
Diriku yang lain, teman hidupku;
Yang kegagalannya, sementara Kesetiaannya padaku tetap,
Harus kusembunyikan, dan tidak mengungkapkan kesalahannya [ 130 ]
Oleh keluhanku; namun keharusan ketat
Menundukkanku, dan batasan malapetaka
Agar jangan atas kepalaku baik dosa maupun penghukuman,
Betapa tidak tertanggungkan sekalipun, seluruhnya
Dijatuhkan; walaupun aku menahan diriku, namun Engkau [ 135 ]
Akan dengan mudah menandai apa yang kusembunyikan.
Perempuan ini yang telah Kauciptakan sebagai bantuan bagiku,
Dan memberikannya padaku sebagai hadiah sempurnaMu, begitu baik,
Begitu sesuai, begitu diterima, begitu ilahi,
Sehingga dari tangannya aku tidak sanggup mencurigai kejahatan, [ 140 ]
Dan apa yang dilakukannya, apapun oleh sendirinya,
Tindakannya tampaknya membenarkan perbuatan tersebut;
Ia memberi kepadaku dari Pohon itu, dan aku memakannya.
Kepadanya Sang Hadirat berdaulat menjawab demikian.
Apakah ia Allah bagimu, sehingga engkau mematuhinya [ 145 ]
Melebihi suaraNya, atau apakah ia diciptakan sebagai penuntun bagimu,
Lebih unggulkah, atau setara semata mata, sehingga kepadanya
Telah kauserahkan Kejantananmu, dan Tempat
Dimana Allah telah menetapkanmu diatasnya yang diciptakan darimu,
Dan untukmu, yang kesempurnaanmu jauh mengungguli [ 150 ]
Keunggulannya dalam segala martabat sejati: Dihiasi
Memang ia, dan indah menarik
Cintamu, bukan Penaklukkanmu, dan segala Hadiahnya
Sedemikian yang pantas tampaknya dibawah Pemerintahanmu,
Tidak pantas untuk memegang pemerintahan, yang adalah bagianmu [ 155 ]
Dan dirimu, jikalau engkau mengenal dirimu sendiri dengan benar.
Demikian firmanNya, Dia lalu berkata singkat kepada Hawa:
Katakanlah Perempuan, apakah ini yang telah kaulakukan?
Kepadanya Hawa sedih yang hampir oleh aib terlanda,
Segera mengakui, namun tidak dihadapan Hakimnya [ 160 ]
Lantang atau fasih, dengan malu ia menjawab.
Sang Ular memperdayaiku dan aku memakan buah tersebut.
Yang ketika Tuhan Allah mendengarnya, tanpa menunda
Penghakiman diteruskanNya atas yang terkutuk
Sang Ular walaupun hewani, yang tak mampu memindahkan [ 165 ]
Kesalahan atasnya yang membuatnya sebagai alat
Kejahatan, dan dicemari dari tujuan
Penciptaannya; sepatutnyalah terkutuk,
Sebab rusak Sifat Alaminya: untuk mengetahui lebih lagi
Tidak menyangkut kepada Manusia (sebab ia tidak mengetahui lebih jauh lagi) [ 170 ]
Tidak juga menjadi berubah pelanggarannya; namun Allah pada akhirnya
Kepada Setan yang pertama berbuat dosa menjatuhkan hukumannya
Walau dalam tanda tanda rahasia, yang dihakimi dengan sebaik baiknya:
Dan atas sang ular demikian kutukNya dijatuhkan.
Karena engkau telah melakukan hal ini, engkau terkutuk [ 175 ]
Diantara segala Ternak, setiap Hewan di Darat;
Diatas Perutmulah engkau akan berjalan merayap,
Dan debu akan kaumakan sepanjang hari Hidupmu.
Diantara engkau dan Perempuan ini Aku akan mengadakan
Permusuhan, dan diantara Keturunanmu dan Keturunannya; [ 180 ]
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, engkau akan meremukkan tumitnya.
Demikian berfirman Sang Jurubicara, yang lalu dibuktikan
Ketika YESUS anak Maria yang adalah Hawa kedua,
Melihat Setan jatuh bagaikan Petir turun dari Sorga,
Sang Penguasa di Udara; yang lalu bangkit dari KuburNya [ 185 ]
Menundukkan Pemerintah Pemerintah dan Kuasa Kuasa, berkemenangan
Dalam pertunjukan terbuka, dan dengan kenaikan terang benderang
Para Tawanan dipimpinNya sebagai tawanan melalui Udara,
Wilayah itu sendiri oleh Setan telah lama dirampas,
Yang akan diinjak injakNya pada akhirnya dibawah kaki kita; [ 190 ]
Sesungguhnya Dialah yang sekarang menyatakan sebelumnya luka mematikannya,
Dan kepada sang Perempuan demikian KeputusanNya dijatuhkan.
Sengsaramu akan amat Kuperbanyak
Oleh Kandunganmu; Anak Anakmu akan kaulahirkan
Dalam kesakitan, dan kepada kehendak Suamimulah [ 195 ]
Engkau akan tunduk, ia atasmu akan memerintah.
Kepada Adam terakhir penghakimanNya dinyatakan.
Karena engkau telah mendengarkan suara Istrimu,
Dan makan dari Pohon yang mengenainya
Telah Kuperintahkan kepadamu, sambil berfirman: Janganlah kau makan, [ 200 ]
Terkutuklah tanah oleh karenamu, dalam sengsara engkau
Akan makan darinya sepanjang hari Hidupmu;
Duri dan Semak Belukar akan dihasilkannya bagimu
Tanpa diminta, dan engkau akan makan dari Tanaman di Ladang,
Oleh keringat Wajahmu engkau akan memakan Roti, [ 205 ]
Hingga engkau kembali ke tanah, sebab engkau
Dari tanah diambil, ketahuilah Kelahiranmu,
Sebab engkau adalah debu, dan akan kembali menjadi debu.
Demikian Dia menghakimi Manusia, sebagai Hakim dan Juruselamat dikirim,
Dan hajaran langsung Maut yang dibatalkan pada hari itu [ 210 ]
Disingkirkan jauh; lalu dengan berbelas kasih sebab mereka berdiri
DihadapanNya telanjang terhadap udara, yang sekarang
Harus mengalami perubahan, Dia tidak memandang rendah untuk memulai
Sejak saat itu wujud seorang pelayan untuk diambilnya,
Seperti ketika Dia mencuci kaki pelayan pelayannya maka sekarang [ 215 ]
Sebagai Bapa dari KeluargaNya Dia memberi pakaian
Atas ketelanjangan mereka dengan Kulit Hewan, baik yang disembelih,
Atau yang seperti Ular dengan Kulit penuh kemudaan berganti;
Dan tidak berpikir panjang untuk memberi pakaian pada Musuh MusuhNya:
Tidak juga Dia menutupi luar mereka saja dengan Kulit [ 220 ]
Hewan, namun ketelanjangan dalam, yang jauh lebih
Memalukan, dengan Jubah kebenaranNya,
DibentangkanNya untuk menutupi dari pandangan BapaNya.
KepadaNya dengan kenaikan tangkas Dia naik kembali,
Menuju pangkuanNya penuh bahagia kembali duduk [ 225 ]
Dalam kemuliaan seperti pada zaman dahulu kala, kepadaNya menentramkan
Semuanya, walau Maha Mengetahui, apa yang telah terjadi dengan Manusia
Diceritakan kembali, dengan mencampurkan penengahan manis.
Sementara demikian mereka berdosa dan dihakimi di Bumi,
Dalam Gerbang Neraka duduk Dosa dan Maut, [ 230 ]
Saling berhadapan dalam Gerbang Gerbang tersebut, sehingga sekarang
Berdiri terbuka lebar, memuntahkan api api mengamuk
Jauh kedalam Kekacauan, sejak sang Penjahat melewatinya,
Dosa yang membukanya, demikian kepada Maut memulai.
Oh Anak, mengapa kita duduk disini saling memandang satu sama lain [ 235 ]
Tanpa melakukan apapun, sementara Setan Bapa agung kita berusaha
Di Dunia lain, dan Kedudukan yang lebih berbahagia disediakannya
Untuk kita keturunannya yang tersayang? Tidak mungkin bisa
Kecuali bahwa keberhasilan mendatanginya; jikalau kecelakaan,
Sebelum saat ini ia pasti telah kembali, dengan amuk diusir [ 240 ]
Oleh Pembalas Pembalasnya, sebab tiada tempat seperti ini
Yang sesuai untuk penghukumannya, atau pembalasan mereka.
Kupikir aku merasakan kekuatan baru dalam diriku bangkit,
Sayap bertumbuh, dan Kekuasaan diberikan padaku amat luas
Diluar Jurang Dalam ini; apapun yang menarikku terus, [ 245 ]
Apakah hubungan perasaan, atau suatu daya saling berkait
Yang sangat kuat dalam jarak terjauh untuk menyatuka
Dengan kecocokan rahasia hal hal yang sama jenisnya
Melalui pergerakan paling rahasia. Engkau sebagai Bayangku
Tak terpisahkan harus denganku bersama: [ 250 ]
Sebab Maut dari Dosa tiada kuasa yang bisa memisahkannya.
Namun agar jangan kesulitan berjalan kembali
Menahan kembalinya mungkin melalui Jurang ini
Yang tak terseberangi, Tak Tertembus, mari kita mencoba
Pekerjaan berani, yang bagi kuasamu dan kuasaku [ 255 ]
Bukan tidak disanggupi, untuk meletakkan suatu jalur
Melalui Samudera ini dari Neraka menuju Dunia baru itu
Dimana Setan sekarang menaklukkan, sebuah Peringatan
Kepantasan agung kepada seluruh Balatentara neraka,
Untuk mempermudah jalan mereka sejak ini, untuk pergi dan kembali, [ 260 ]
Atau perpindahan, sebagaimana bagian mereka akan memimpin.
Tidak bisa juga aku kehilangan arah, begitu kuatnya ditarik
Oleh daya tarik dan dorongan yang baru dirasakan ini.
Kepadanya demikian sang Bayang kurus menjawab segera.
Pergilah kemana Takdir dan kecenderungan kuat [ 265 ]
Memimpinmu, aku tidak akan berlambat dibelakang, tidak juga tersesat
Di jalan, sementara engkau memimpin, bau sedemikian kuhirup
Akan pembantaian, mangsa tak terhitung jumlahnya, dan kecapan
Rasa Maut dari segala sesuatu yang hidup disana:
Tidak akan juga aku kepada pekerjaan yang engkau usahakan [ 270 ]
Berkekurangan, namun memberikan padamu bantuan setara,
Demikian katanya, dengan nikmat dihirupnya bau
Perubahan mematikan diatas Bumi. Seperti ketika sekawanan
Burung yang lapar, melalui berMil-Mil yang jauh,
Menantikan hari Peperangan, menuju sebuah Lapangan, [ 275 ]
Dimana Pasukan Pasukan terletak berkemah, datang terbang, diumpani
Oleh bau Bangkai Bangkai hidup yang dimaksudkan
Untuk kematian, pada hari selanjutnya, dalam pertempuran berdarah.
Demikian membaui sang Wujud mengerikan, dan terarah naik
Lubang Hidungnya lebar ke Udara gelap, [ 280 ]
Mengetahui akan Sasarannya dari begitu jauh.
Lalu Keduanya keluar dari Gerbang Gerbang Neraka menuju padang belantara
Kekacauan lebar dari Kekacauan yang lembap dan gelap
Terbang bergantian, dan dengan Kuasa (memang besarlah Kuasa mereka)
Melayang diatas Perairan; apa yang mereka dapati [ 285 ]
Padat ataupun becek, seperti didalam Laut mengamuk
Dilemparkan naik dan turun, bersama dengan sesak dibawa
Dari tiap sisi menumpuk menuju mulut Neraka.
Seperti ketika dua Angin Kutub berhembus berlawanan
Diatas Laut Kronia, bersama sama mendorong [ 290 ]
Pegunungan Es, yang menghentikan jalan yang dibayangkan tersebut
Diluar Petsora Kearah Timur, menuju kekayaan
Garis Pantai Cathaia. Tanah yang ditumpukkan tersebut
Maut dengan Gada berbatunya, dingin dan kering,
Seolah olah dengan sebuah Trisula memukulnya, dan ditetapkan seteguh [ 295 ]
Delos yang dulunya terapung; sisanya oleh pandangan matanya
Dibatasi dengan daya Gorgon agar tidak bergerak,
Dan dengan lumpur Aspal; lebar bagaikan Gerbang,
Dalam hingga menuju Dasar Dasar Neraka pantai yang terkumpul itu
Mereka kokohkan, dan Tumpukan besar itu membentuk [ 300 ]
Diatas jurang yang berbusa sebuah Lengkungan tinggi, sebuah Jembatan
Yang panjangnya amat panjang menghubungkan kepada Dinding Terluar
Tak tergerakkan dunia yang sekarang tanpa pertahanan ini
Yang diserahkan kepada Maut; dari sana sebuah jalan lebar,
Mulus, mudah, tanpa halangan turun menuju Neraka. [ 305 ]
Maka, jikalau hal hal besar kepada yang kecil boleh diperbandingkan,
Xerxes, untuk menaruh kuk atas Kebebasan Yunani,
Dari Susa Istananya di Memnonia yang tinggi
Datang ke Laut, dan melalui Hellespont
Menjembatani jalannya, Eropa dengan Asia digabungkan, [ 310 ]
Dan mencambuk dengan banyak hajaran gelombang gelombang yang lancang.
Sekarang mereka telah menghasilkan pekerjaan itu dengan Seni ajaib
Membuat jembatan, sebuah bentangan Batu Batuan yang bergantung
Diatas Jurang Maut yang bergolak, mengikuti jalur
Setan, menuju tempat yang sama dimana ia [ 315 ]
Pertama kali naik dengan Sayapnya, dan mendarat aman
Dari luar Kekacauan menuju sisi luar yang kosong
Dari Dunia yang bulat ini: dengan Paku Paku dari Adamant
Dan Rantai Rantai mereka dikokohkan, terlalu kokoh mereka membuatnya
Dan kuat bertahan; dan sekarang dalam ruang yang kecil [ 320 ]
Batas batas tersebut mempertemukan Sorga Tertinggi
Dan akan Dunia ini, dan di sisi kiri Neraka
Dengan jangkauan panjang terhadang; tiga jalan
Dalam pandangan, menuju masing masing dari ketiga tempat ini dibawa.
Dan sekarang jalan mereka menuju Bumi telah mereka lihat, [ 325 ]
Menuju Firdaus dulu mereka mengarah, ketika lihatlah
Setan dalam keserupaan seorang Malaikat terang
Diantara Centaur dan Skorpio mengarahkan
Zenithnya, sementara Matahari di Aries bangkit:
Dengan menyamar ia datang, namun mereka Anak Anaknya tersayang [ 330 ]
Segera mengenali Bapa mereka, walau dalam penyamaran.
Ia setelah menggoda Hawa, tanpa diperhatikan undur
Kedalam Hutan yang dekat, dan mengubah bentuknya
Untuk mengamati hasilnya, melihat tindakan tipudayanya
Oleh Hawa, walau tanpa menyadari, yang diikuti [ 335 ]
Oleh Suami perempuan itu, ia melihat aib mereka yang mencari
Penutup yang sia sia; namun ketika ia melihat turun
Sang Anak Allah untuk menghakimi mereka maka dengan ketakutan
Ia melarikan diri, tidak berharap untuk lolos, namun menjauhi
Saat itu, sebab takut dengan bersalah apa yang murkaNya [ 340 ]
Boleh tiba tiba menghajarkannya; setelah itu berlalu, ia kembali
Pada Malam Hari, dan mendengar dimana Pasangan tak berdaya itu
Duduk dalam perbincangan menyedihkan mereka, dan berbagai keluhan,
Lalu mengetahui akan hukumannya, yang dimengertinya
Bukan seketika, namun di waktu yang akan datang. Dengan sukacita [ 345 ]
Dan kabar dibawanya, menuju Neraka ia sekarang kembali,
Dan pada ujung Kekacauan, didekat kaki
Jembatan ajaib yang baru ini, tanpa diharapkan
Menemui mereka yang untuk menemuinya telah datang, Keturunannya tersayang.
Sukacita besar saat pertemuan mereka, dan saat memandang [ 350 ]
Jembatan mengagumkan itu sukacitanya bertambah.
Lama ia berdiri mengagumi, hingga Dosa, yang indah darinya
Putrinya yang menawan, demikian memecahkan kesunyian.
Oh Bapa, semua ini adalah perbuatanmu yang agung,
Tanda Kemenanganmu, yang kaulihat bukan sebagai kepunyaanmu sendiri, [ 355 ]
Engkaulah Pencipta dan Pendiri utama mereka:
Sebab aku segera setelah merasakan dalam Hatiku,
Hatiku, yang oleh suatu keselarasan rahasia
Masih bergerak dengan hatimu, tergabung dalam hubungan manis,
Bahwa engkau di Bumi telah makmur, yang wajahmu [ 360 ]
Sekarang juga membuktikannya, namun segera kurasakan
Walau jauh darimu diantara Dunia Dunia, namun terasa
Bahwa aku harus mengikutimu dengan Anakmu ini;
Akibat yang begitu ditakdirkannya menyatukan kita bertiga:
Neraka tidak bisa lagi menahan kita dalam batas batasnya, [ 365 ]
Tidak juga Jurang yang tak terarungi dan samar ini
Menahan dari mengikuti jalurmu yang agung.
Engkau telah mencapai kebebasan kita, yang terkurung
Dalam Gerbang Gerbang Neraka hingga saat ini, engkau memperkuasai kami
Untuk memperkuat sejauh in, dan melapisi [ 370 ]
Dengan Jembatan penuh pertanda ini atas Jurang Maut yang gelap.
Kepunyaanmulah sekarang seluruh Dunia ini, keunggulanmu telah memenangkan
Apa yang tanganmu tidak membangunnya, Hikmatmu mendapatkan
Dengan sulit apa yang telah dihilangkan Perang, dan sepenuhnya membalaskan
Kehancuran kita di Sorga; disini engkau akan memerintah sebagai Raja, [ 375 ]
Disana tidak; disana biarlah Dia yang tetap sebagai Pemenang berkuasa,
Sebagaimana Pertempuran telah menetapkannya, dari Dunia baru ini
Undur, oleh hukumanNya sendiri terasing,
Dan sejak ini Kerajaan denganmu berbagi
Akan segala hal yang dipisahkan oleh batas batas Sorgawi Tertinggi, [ 380 ]
Daerah BujurNya, dari Dunia Bulatmu,
Atau mencobaimu sekarang yang lebih berbahaya bagi TahtaNya.
Kepadanya demikian sang Raja Kegelapan menjawab senang.
Putri yang elok, dan engkau Anak dan Cucu sekaligus,
Bukti tinggi telah kalian berikan untuk menjadi Turunan [ 385 ]
Setan (sebab aku memuliakan diri dalam nama itu,
Lawan Raja Mahakuasa dari Sorga)
Secukupnya telah pantas akan diriku, dari seluruh
Kemaharajaan Neraka, yang begitu dekat dengan pintu Sorga
Telah menemui kemenangan dengan tindakan kemenangan, [ 390 ]
Kemenanganku dengan Pekerjaan mulia ini, dan menjadikan satu Wilayah
Neraka dan Dunia ini, satu Wilayah, satu Benua
Yang mudah dijalani. Maka sementara aku
Turun melalui Kegelapan, diatas Jalanmu dengan mudah
Kepada Kuasa Kuasa rekanku, untuk memperkenalkan mereka [ 395 ]
Dengan keberhasilan keberhasilan ini, dan bersukacita bersama mereka,
Kalian berdua kesini, diantara Lingkar Lingkar yang banyak ini
Semuanya milikmu, langsung turun menuju Firdaus;
Disana berdiam dan Memerintahlan dalam bahagia, sejak saat ini diatas Bumi
Menjalankan kekuasaan dan di Udara, [ 400 ]
Terutama atas Manusia, yang telah dinyatakan sebagai Tuan tunggal atas segalanya,
Ia dulu pastikan sebagai taklukkan kalian, dan yang terakhir kalian bunuh.
Sebagai Penggantiku aku mengirim kalian, dan Mencipta
Wakil Penuh diatas Bumi, dengan keperkasaan tak tertandingi
Keluar dariku: atas daya bersama kalianlah sekarang [ 405 ]
Cengkramanku atas Kerajaan baru ini seluruhnya bergantung,
Melalui Dosa kepada Maut terbuka oleh perbuatanku.
Jikalau kuasa bersama kalian menang, urusan urusan Neraka
Tiada kerugian perlu ditakuti, pergilan dan kuatkanlah diri kalian.
Demikian berkata ia melepas mereka, mereka dengan kecepatan [ 410 ]
Jalur mereka melalui Rasi Rasi Bintang tertebal dijalani
Menyebarkan kutuk mereka; Bintang Bintang yang celaka itu terlihat pucat,
Dan Planet Planet, terhajar dalam susunan Planet, Gerhana sejati
Diderita mereka saat itu. Di jalan lain Setan pergi menuruni
Jalan Utama menuju Gerbang Neraka; di kedua sisi [ 415 ]
Kekacauan yang terpisah sebab dibangun diatasnya berseru,
Dan dengan gelombang berbalik menyerang palang palangnya,
Yang mencemooh kemarahannya: melalui Gerbang tersebut,
Lebar terbuka dan tidak dijaga, Setan lewat,
Dan seluruh disekelilingnya ditemuinya terlantar; sebab mereka [ 420 ]
Yang ditunjuk untuk duduk disana, telah meninggalkan tugas mereka,
Terbang ke Dunia yang lebih diatas; selebihnya semuanya
Jauh kedalam daratan mengundurkan diri, disekeliling dinding dinding
Pandæmonium, Kota dan tempat kedudukan angkuh
Lusifer, demikian ia dinamai melalui rujukan, [ 425 ]
Bintang terang itu yang terhadap Setan dibandingkan.
Disana Berjaga seluruh Legion Legion, sementara para Pembesar
Duduk dalam Sidang, penuh permohonan sebab kejadian apa
Yang mungkin menghadang Maharaja mereka yang dikirim, demikian ia
Saat pergi memberi perintah, dan mereka menaatinya. [ 430 ]
Seperti ketika Orang Tartar itu dari Seteru Rusianya
Dekat Astrakan melalui Dataran Dataran Bersalju
Mengundurkan diri, atau Bactrian Sophi dari tanduk
Bulan Sabit Turki, meninggalkan semuanya hancur diluar
Wilayah Aladule, dalam gerak mundurnya [ 435 ]
Menuju Tauris atau Casbeen. Demikian juga mereka yang baru baru ini
Balatentara yang dikeluarkan dari Sorga, meninggalkan terlantar Neraka terjauh
Sebanyak berMil Mil yang gelap jauhnya, undur dalam Penjagaan waspada
Disekeliling Kota Besar mereka, dan sekarang sedang menunggu
Tiap jam petualang besar mereka dari pencarian [ 440 ]
Akan Dunia Dunia Asing: ia melalui tengah tengah mereka tanpa dikenali,
Dalam penampilan sebagai Malaikat Rakyat ketentaraan
Dari urutan terendah, berlalu; dan dari pintu
Balai Pluto itu, tanpa terlihat
Menaiki Tahta tingginya, yang dibawah bentangan [ 445 ]
Pola termewah terbentang, di ujung atas
Terletak dalam kilauan mewah. Turun sementara
Ia duduk, dan berkeliling disekelilingnya dilihatnya tanpa terlihat:
Akhirnya bagaikan dari sebuah Awan kepala bersinarnya
Dan wujud Bintang terang muncul, atau lebih terang, berpakaian [ 450 ]
Dengan kemuliaan apapun yang diizinkan sejak kejatuhannya
Yang tersisa baginya, atau kilauan palsu: Semuanya takjub
Oleh kilatan yang begitu tiba tiba hingga gerombolan Stygia itu
Mengarahkan wajah mereka, dan ia yang ingin mereka lihat,
Kepala perkasa mereka kembali: nyaringlah elu eluan: [ 455 ]
Maju menerobos bergegas Rekan Rekan bersidang yang agung,
Naik dari Divan gelap mereka, dan dengan sukacita serupa
Menyampaikan selamat mendekatinya, yang dengan tangannya
Mendiamkan, dan dengan kata kata ini memenangkan perhatian.
Tahta, Kekuasaan, Pemerintah, Keunggulan, Kuasa, [ 460 ]
Sebab dalam kepemilikanlah sedemikian, bukan hanya sebab hak saja,
Aku memanggil kalian dan menyatakan kalian sekarang, setelah kembali
Dengan berhasil di luar harapan, untuk memimpin kalian maju
Berkemenangan keluar dari Lobang Dalam neraka ini
Tercela, terkutuk, rumah celaka, [ 465 ]
Dan Penjara Bawah Tanah dari Zalim kita: Sekarang milikilah,
Sebagai Tuan Tuan, sebuah Dunia yang luas, terhadap Sorga asal kita
Sedikit lebih rendah, oleh pertualangan susahku
Dengan bahaya besar tercapai. Lama untuk diceritakan
Apa yang telah kulakukan, apa yang telah kuderita, dengan kesakitan apa [ 470 ]
Mengarungi jurang dalam yang tidak nyata, amat luas, tanpa batas
Akan kebingungan mengerikan, yang diatasnya
Oleh Dosa dan Maut sebuah jalan lebar sekarang diletakkan
Untuk memungkinkan barisan mulia kalian; namun aku
Bekerja keras keluar dari jalanku yang tak dikenal, terpaksa mengendarai [ 475 ]
Jurang Maut tanpa berdasar, tenggelam dalam rahim
Malam yang tanpa asal dan Kekacauan yang liar,
Yang cemburu akan rahasia rahasia mereka dengan ganas menentang
Perjalananku dengan aneh, dengan kebisingan gaduh
Membantah Takdir tertinggi; dari sanalah bagaimana kutemukan [ 480 ]
Dunia yang baru diciptakan, yang kemahsyurannya di Sorga
Lama telah diberitahukan sebelumnya, sebuah Rangka ajaib
Kesempurnaan mutlak, didalamnya Manusia
Ditempatkan dalam Firdaus, oleh pengasingan kita
Dibuat bahagia: Ia dengan tipudaya telah kubujuk [ 485 ]
Dari Penciptanya, dan untuk lebih melebihkan
Takjub kalian, dengan sebuah Apel; Dia oleh sebab itu
Termurkakan, sepantasnya kalian tertawakan, telah menyerahkan
Baik ManusiaNya yang terkasih dan seluruh DuniaNya,
Kepada Dosa dan Maut sebagai mangsa, dan dengan demikian kepada kita, [ 490 ]
Tanpa kita mengalami bahaya, kerja keras, atau waspada,
Untuk menjelajah, dan untuk berdiam, dan atas Manusia
Untuk memerintah, sebagaiman atas semua ia seharusnya memerintah.
Sebenarnya, aku juga telah dihakimiNya, atau malah
Bukan aku, namun Ular hewani yang dalam wujudnya [ 495 ]
Aku menipu Manusia: yang padaku berpunya,
Adalah permusuhan, yang akan ditaruhNya diantara
Aku dan Umat Manusia; aku akan melukai tumitNya;
Benihnya, sebelum mati, akan melukai kepalaku:
Sebuah Dunia siapa yang tak akan membelinya dengan sebuah luka memar, [ 500 ]
Atau kesakitan yang jauh lebih menyakitkan? Kalian mendapatkan cerita
Perbuatanku: Apa lagi yang tersisa, kalian Para illah,
Namun naik dan masuk sekarang dalam bahagia penuh.
Demikian katanya, sebentar ia berdiri, mengharapkan
Seruan bersama dan elu eluan tinggi mereka [ 505 ]
Untuk memenuhi telinganya, namun sebaliknya ia mendengar
Dari segala sisi, dari lidah lidah tak terhitung jumlahnya
Sebuah desisan bersama menakutkan, suara
Cemooh umum; ia terheran heran, namun tidak lama
Berkemudahan, sekarang lebih terheran heran akan dirinya sendiri; [ 510 ]
Parasnya tertarik dirasakannya menjadi tajam dan tipis,
Tangan tangannya menempel kepada Rusuknya, Kakinya bergelut
Satu sama lain, hingga terlempar turun ia jatuh
Seekor Ular mengerikan diatas Perutnya tergeletak,
Dengan enggan, namun sia sia: suatu kuasa yang lebih besar [ 515 ]
Sekarang berkuasa atasnya, dihukum dalam wujudnya saat berdosa,
Sesuai dengan hukumannya: ia pastilah akan berbicara,
Namun desisan balas desisan dikembalikan dengan lidah bercabang
Kepada lidah bercabang, sebab sekarang semuanya diubahkan
Serupa, menjadi Ular semua sebagai pembantu pembantu [ 520 ]
Kerusuhan lantangnya: menakutkanlah kegaduhan
Desisan melalui Balai tersebut, dengan tebal bertumpuk sekarang
Dengan monster monster bergelutan kepala dan ekor,
Kalajengking dan Lebah, dan Amphisbaena yang menakutkan,
Ceraster yang bertanduk, Hydrus, dan Ellops penuh ketakutan, [ 525 ]
Dan Dipsas (tidak begitu tebal menumpuki dulunya Tanah
Yang ditetesi oleh darah Gorgon, atau Pulau
Ophiusa) namun masih terbesar ia ditengah tengah,
Sekarang tumbuh menjadi Naga, lebih besar darinya yang oleh Matahari
Dilahirkan di Lembah Pythia dalam lumpur, [ 530 ]
Python yang besar, dan Kuasanya tidak berkurang tampaknya ia
Diatas semuanya masih dimilikinya; mereka semua
Mengikutinya meluap keluar menuju Lapangan terbuka,
Dimana semua yang masih tersisa dari Kehancuran pemberontakan itu
Jatuh dari Sorga, dalam tempatnya berdiri atau barisan rapi, [ 535 ]
Terangkat dengan pengharapan kapan melihat
Dalam Kemenangan keluar maju Kepala mereka yang mulia;
Mereka melihatnya, namun pemandangan lain malahan, sebuah keramaian
Ular Ular buruk; kengerian atas mereka jatuh,
Dan pengertian penuh ketakutan; sebab apa yang mereka lihat, [ 540 ]
Mereka merasakan diri mereka sendiri sekarang berubah; turun lengan lengan mereka,
Turun baik Tombak maupun Perisai, turun juga mereka secepat itu,
Dan desisan menakutkan tersebut diperbaharui, dan wujud menakutkan
Didapat melalui Penularan, sama dalam hukuman,
Seperti dalam kejahatan mereka. Demikian sambutan yang mereka maksud, [ 545 ]
Berubah menjadi desisan meledak, kemenangan menjadi aib
Jatuh atas diri mereka dari mulut mereka sendiri. Disana terletak
Sebuah Tiang Berhala dekat disana, yang tumbuh seiring perubahan mereka ini,
KehendakNya yang memerintah diatas, untuk menyusahkan
Hukuman diri mereka, dipenuhi dengan Buah yang seperti itu [ 550 ]
Yang tumbuh di Firdaus, umpan Hawa
Yang dipakai oleh sang Pencoba: terhadap pemandangan aneh itu
Mereka menujukan mata berhasrat mereka, membayangkan
Untuk satu Pohon terlarang sejumlah besar
Sekarang bangkit, untuk mengerjakan atas mereka celaka atau aib lebih jauh; [ 555 ]
Namun kering oleh rasa haus yang melepuhkan dan rasa lapar yang ganas,
Walau untuk menyesatkan mereka dikirim, tidak bisa menahan diri,
Namun terus mereka bergulung dalam tumpukan, dan menaiki Pepohonan tersebut
Memanjat, duduk lebih tebal daripada untaian untaian rambut ular
Yang mengikali Megaera: dengan rakus mereka memetik [ 560 ]
Buah Buahan tersebut yang indah dipandang, seperti itu yang tumbuh
Dekat Danau garam belerang itu dimana Sodom menyala;
Ini lebih menyesatkan bukan bagi sentuhan, namun kecapan
Tertipu; mereka dengan bodoh berpikir untuk memuaskan
Selera mereka dengan meluap, bukannya Buah [ 565 ]
Malah mengunyah Abu pahit, yang rasa menjijikkannya
Dengan suara mendecak ditolak: seringkali mereka mencoba,
Dengan menahankan lapar dan dahaga, menjadi mual juga sesering itu,
Dengan kejijikan paling dibenci menggeretakkan rahang mereka
Yang dipenuhi oleh jelaga dan abu; demikianlah mereka sering jatuh [ 570 ]
Kedalam kebohongan yang sama, bukan seperti Manusia
Yang mereka menangi setelah jatuh. Demikian mereka ditulahi
Dan capai oleh Lapar, desisan yang lama dan tanpa henti,
Hingga wujud mereka yang hilang, setelah diizinkan, mereka melanjutkan,
Setiap tahun diperintahkan, beberapa orang mengatakan, untuk mengalami [ 575 ]
Perendahan tahunan ini selama sejumlah hari tertentu,
Untuk menghancurkan keangkuhan mereka, dan sukacita sebab Manusia terbujuk.
Namun beberapa adat istiadat mereka sebarkan
Diantara para Kafir cerita mereka didapati,
Dan Mendongengkan bagaimana sang Ular, yang mereka namai [ 580 ]
Ophion dengan Eurynome, yang meluas
Mempengaruhi Hawa mungkin, memiliki pertama kali pemerintahan
Atas Olympus yang tinggi, dari sana oleh Saturnus disingkirkan
Dan Ops, sebelum Jove Zalim dilahirkan.
Sementara itu di Firdaus pasangan neraka [ 585 ]
Terlalu cepat tiba, Dosa yang ada disana dalam kuasa sebelumnya,
Begitu terjadi, sekarang dalam tubuh, dan untuk berdiam
Penduduk selamanya; dibelakangnya Maut
Dekat mengikuti langkah demi langkah, belum duduk juga
Diatas Kuda pucatnya: kepadanya Dosa demikian memulai. [ 590 ]
Yang kedua keluar dari Setan, Maut yang menaklukkan segalanya,
Apa pendapatmu akan Kemaharajaan kita sekarang, walau diperolehi
Dengan pekerjaan sulit, tidak jauh lebih baik
Daripada berdiam di ambang pintu gelap Neraka untuk duduk berjaga,
Tanpa nama, tanpa ditakuti, dan dirimu sendiri setengah kelaparan? [ 595 ]
Kepadanya demikian sang Monster yang lahir dari Dosa segera menjawab.
Bagiku, yang dengan Lapar abadi tersiksa,
Sama saja Neraka, atau Firdaus, atau Sorga,
Disana terbaik, dimana aku paling boleh menemui mangsa;
Yang disini, walau amat banyak, semuanya tampak terlalu sedikit [ 600 ]
Untuk mengisi Rahang ini, Tubuh tidak berkulit yang besar ini.
Kepadanya sang Ibu cabul menjawab demikian.
Maka engkau kepada Tumbuh Tumbuhan ini, dan Buah Buahan, dan Bunga Bungaan
Santaplah dahulu, pada setiap Hewan selanjutnya, dan Ikan, dan Burung,
Bukannya makanan yang tidak menarik, dan benda apapun [ 605 ]
Oleh Sabit Waktu ditebas jatuh, telanlah tanpa tersisa,
Hingga aku dalam Manusia berdalam melalui Umatnya,
Segala pikirannya, pandangannya, kata katanya, tindakannya semua kupengaruhi,
Dan membumbuinya sebagai mangsamu yang terakhir dan termanis.
Ini dikatakannya, mereka berdua mengambil beberapa jalan, [ 610 ]
Baik untuk menghancurkan, atau membuat menjadi tidak abadi
Segala jenis, dan bagi kehancuran dimatangkan
Cepat atau lambat; yang ketika dilihat Sang Mahakuasa,
Dari KedudukanNya yang megah semarak diantara Para Kudus,
Kepada Urutan Urutan terang tersebut demikian difirmankan suaraNya. [ 615 ]
Lihatlah dengan panas apa Anjing Anjing Neraka ini maju
Untuk menghancurkan dan mengacaukan Dunia itu, yang Aku
Begitu indah dan baik Kuciptakan, dan masih tetap
Menjaganya dalam Keadaan itu, jikalau tidak kebodohan Manusia
Membiarkan masuk Amuk Amuk penghancur ini, yang menyalahkan [ 620 ]
Kebodohan padaKu, demikian juga sang Raja Neraka
Dan Pengikut Pengikutnya, yang dengan begitu mudah
Kubiarkan mereka untuk masuk dan memiliki
Suatu tempat yang begitu sorgawi, dan menutup mata tampaknya
Untuk memuaskan Musuh MusuhKu yang mencemooh, [ 625 ]
Yang tertawa, seolah olah digerakkan oleh suatu goncangan
Gairah, Aku kepada mereka telah menyerahkan semua,
Dengan acak diberikan pada kekacauan mereka;
Dan tidak mereka ketahui bahwa Aku memanggil dan menarik mereka kesana
Anjing Anjing NerakaKu, untuk menjilat sisa dan kotoran [ 630 ]
Yang oleh Dosa manusia yang mencemari dengan noda telah menjatuhi
Atas apapun yang murni, hingga menjadi penuh dan kenyang, hampir meledak
Dengan kotoran yang dihisap dan penuh, dengan satu ayunan
TanganMu yang berkemenangan, Anak yang menyenangkanKu,
Baik Dosa, dan Maut, dan Kubur yang menganga pada akhirnya [ 635 ]
Melalui Kekacauan dilemparkan, menyumbat mulut Neraka
Selamanya, dan memateraikan Rahangnya yang buas kelaparan.
Lalu Langit dan Bumi diperbaharui akan dibuat murni
Untuk kekudusan yang tidak akan menerima noda:
Hingga saat itu Kutuk yang dinyatakan atas keduanya tetap mendahului. [ 640 ]
Dia selesai, dan Pendengar Sorgawi dengan nyaring
Menyanyikan Haleluyah, bagaikan suara Samudera,
Melalui sejumlah besar yang bermazmur: Adil segala jalanMu,
Benar segala TitahMu atas seluruh Pekerjaan TanganMu;
Siapa yang bisa merendahkanMu? Selanjutnya, bagi Sang Anak, [ 645 ]
Pemulih Umat Manusia Yang ditakdirkan, Yang olehNya
Langit dan Bumi yang baru akan bangkit hingga Segala Zaman,
Atau turun dari Sorga turun. Demikianlah mazmur mereka,
Sementara Sang Pencipta memanggil maju dengan nama
Malaikat Malaikat perkasaNya dan memberi mereka beberapa tugas, [ 650 ]
Sebagaimana terbaik diatur sesuai keadaan masa itu. Sang Matahari
Diberi dulu titahNya untuk bergerak sedemikian, bersinar sedemikian,
Agar boleh mempengaruhi Bumi dengan dingin dan panas
Yang sedikit tertahankan, dan dari Utara dipanggilNya
Musim Dingin yang rapuh, dari Selatan untuk membawakan [ 655 ]
Panas musim panas di puncak matahari. Kepada Bulan yang pucat
Tugasnya ditetapkan, kepada lima yang lainnya
Gerakan gerakan dan sifat sifat planet mereka
Dalam Sextil, Bujur, dan Trinus, dan Berlawanan,
Akan pengaruh yang jahat, dan kapan untuk bergabung [ 660 ]
Dalam Sidang yang tidak baik, dan mengajarkan ketetapan
Pengaruh jahat mereka kapan dicurahkan,
Yang mana dari mereka bangkit bersama Matahari, atau terbenam,
Akan terbukti membadai: Kepada Angin Angin mereka menetapkan
Sudut Sudut mereka, kapan dengan keriuhan untuk mengherankan [ 665 ]
Lautan, Udara, dan Pantai, Petir kapan untuk bergulung
Dengan ketakutan melalui Balai Udara yang gelap.
Beberapa mengatakan bahwa Dia menyuruh Malaikat Malaikatnya memiringkan
Kutub Kutub Bumi dua kali sepuluh derajat dan lebih lagi
Dari Sumbu Matahari; mereka dengan kerja keras mendorong [ 670 ]
Miring Lingkar Bumi yang Terpusat: Beberapa mengatakan bahwa Matahari
Disuruh mengarahkan Kendali dari Perjalanan Equinoxnya
Bagaikan lebar yang amat jauh menuju Taurus bersama dengan Ketujuh
Saudari Saudari Atlantik, dan Saudara Kembar Sparta
Naik menuju Kepiting Tropis; dari sana turun terutama [ 675 ]
Melalui Leo dan Perawan dan Timbangan,
Sedalam Capricorn, untuk membawa perubahan
Musim Musim pada tiap Cuaca; jikalau tidak demikian maka Musim Semi
Terus menerus tersenyum atas Bumi dengan Bunga Bungaan bermekaran,
Setara lamanya Siang dan Malam, kecuali bagi mereka [ 680 ]
Diluar Lingkar Lingkar Kutub; bagi mereka Siang
Bersinar tanpa malam, sementara Matahari yang rendah
Untuk menggantikan jaraknya, dalam pandangan mereka
Masih mengelilingi Horizon, dan tidak diketahui
Baik Timur ataupun Barat, mana yang telah melarangkan Salju [ 685 ]
Dari Estotiland yang dingin, dan Selatan sejauh
Dibawah Magellan. Dari Buah yang dikecap itu
Matahari, seperti dari Perjamuan Thyestea, memalingkan
Jalannya yang seharusnya; jikalau tidak bagaimanakah Dunia
Didiami, walau tanpa dosa, lebih dari sekarang, [ 690 ]
Menghindari dingin yang mencubit dan panas yang membakar?
Perubahan perubahan ini di Langit, walau perlahan, menghasilkan
Perubahan serupa di Laut dan Darat, pengaruh bintang,
Uap, dan Kabut, dan Hembusan panas,
Jahat dan Mewabah: Sekarang dari Utara [ 695 ]
Norumbega, dan pantai Samoa
Menerobos keluar dari Penjara Bawah Tanah beku mereka, dipersenjatai dengan es
Dan salju dan hujan es dan hembusan membadai dan ledakan,
Boreas dan Coecias dan Argestes yang riuh
Dan Thrascias mengoyak Hutan Hutan dan menjungkir balikkan Lautan; [ 700 ]
Dengan ledakan berlawanan membalikkan mereka dari Selatan
Notus dan Afer yang hitam dengan Awan Awan bergemuruh
Dari Serraliona; menahankan mereka ini dengan sama ganasnya
Maju menerjang Angin Angin Timur dan Barat
Eurus dan Zephir dengan kegaduhan mereka dari samping, [ 705 ]
Sirocco, dan Libecchio. Demikianlah bermula
Amuk dari hal hal yang tidak bernyawa; namun Pertentangan lebih dulu
Putri Dosa, diantara segala yang tidak bernalar,
Diperkenalkan oleh Maut melalui permusuhan ganas:
Hewan sekarang dengan Hewan berperang, dan Burung dengan Burung, [ 710 ]
Dan Ikan dengan Ikan; untuk memakan Tumbuh Tumbuhan semua meninggalkan,
Menelan satu sama lain; tidak juga berdiri dengan banyak kekaguman
Akan Manusia, namun lari daripadanya, atau dengan wajah muram
Melotot padanya sambil berlalu: semua ini dari luar
Sengsara yang terus bertumbuh, yang ketika Adam melihatnya [ 715 ]
Yang sudah sebagian, walau tersembunyi dalam bayangan tergelap,
Kepada duka ditinggalkan, namun lebih buruk dirasakannya didalam,
Dan dalam Laut gairah yang mengamuk terombang ambing,
Demikian untuk melepas beban dikehendakinya dengan keluhan sedih.
Oh sengsara dari yang bahagia! Inikah akhir [ 720 ]
Dunia mulia yang baru ini, dan aku baru baru saja
Kemuliaan dari Kemuliaan tersebut, yang sekarang menjadi
Terkutuk dari yang diberkati, sembunyikanlah aku dari wajah
Allah, yang untuk memandangNya saat itu adalah puncak
Kebahagiaan: namun baiklah, jikalau disini akan mengakhiri [ 725 ]
Sengsara ini, aku pantas mendapatkannya, dan akan menanggung
Hukuman sepantasnya bagiku; namun ini tidak akan diberikan;
Semua yang kumakan atau minum, atau akan memperanakkan,
Adalah kutuk tersebar. Oh suara yang dulunya didengar
Dengan penuh kesenangan, Bertambah banyaklah dan beranak cuculah, [ 730 ]
Sekarang kematian untuk didengar! Sebab apa yang bisa kutambahkan
Atau kuperbanyak, selain kutuk atas kepalaku?
Siapapun dari segala Zaman yang akan datang, namun merasakan
Kejahatan atasnya yang dibawa olehku, akan mengutuk
Kepalaku, Buruk perbuatan Bapa Leluhur kita yang tidak suci, [ 735 ]
Untuk ini kita boleh berterima kasih kepada Adam; namun terima kasih baginya
Akanlah kenajisan; dengan demikian disamping
Kutukku sendiri yang disuruhkan atasku, semua dariku
Akan dengan suatu aliran balik atasku berbalik,
Atasku seperti atas cahaya pusat alami mereka [ 740 ]
Yang berat, walau dalam tempat mereka. Oh sukacita yang singkat
Akan Firdaus, tersayang dibeli dengan celaka berterusan!
Apakah aku memintaMu, Pencipta, dari Tanah Liatku
Untuk membentukku menjadi Manusia, apakah aku memohon padaMu
Dari kegelapan untuk mengangkatku, atau disini menempatkanku [ 745 ]
Dalam Taman yang nikmat ini? Oleh karena Kehendakku
Tidak setuju pada keberadaanku, maka benarlah
Dan sesuai untuk menghancurkanku menjadi debuku,
Yang berhasrat untuk undur, dan menyerahkan kembali
Semua yang kuterima, tanpa mampu untuk melaksanakan [ 750 ]
Syarat syaratMu yang begitu sulit, yang dengannya aku diharuskan memegang
Kebaikan yang tidak kucari. Dengan kehilangan hal itu,
Hukuman secukupnya, mengapa telah Kautambahkan
Rasa celaka tanpa akhir? Tak dapat dimengerti
KeadilanMu tampaknya; namun untuk mengatakan sebenarnya, terlambat, [ 755 ]
Demikian aku beradu; saat itu seharusnya telah kutolak
Syarat syarat itu apapun juga, ketika mereka diajukan:
Engkau telah menerima mereka; akankah engkau menikmati yang baik,
Lalu mengabaikan syarat syaratnya? Dan walaupun Allah
Menciptakanmu tanpa seizinmu, bagaimana jikalau Anakmu [ 760 ]
Terbukti tidak taat, dan ditegur, menjawab kembali,
Mengapakah engkau memperanakkanku? Aku tidak menghendakinya
Akankah kauterima oleh hinanya kepadamu
Alasan angkuh itu? Namun ia bukan oleh pilihanmu,
Namun oleh keharusan Alami diperanakkan. [ 765 ]
Allah menciptakanmu oleh pilihanNya sendiri, dan akanNya sendiri
Untuk melayaniNya, upahmu dari karuniaNya,
Penghukumanmu adalah adil oleh KehendakNya.
Biarlah demikian, sebab aku tunduk, keputusanNya adalah adil,
Bahwa debulah aku, dan akan menjadi debu kembali: [ 770 ]
Oh jam yang disambut kapanpun itu! Mengapa menunda
TanganNya untuk menjalankan apa yang TitahNya
Telah menetapkannya pada hari ini? Mengapa aku hidup terus,
Mengapa aku dicemooh dengan maut, dan diperpanjang masaku
Untuk kesakitan tanpa mati? Betapa senangnya akan kusambut [ 775 ]
Kematian putusan atasku, dan menjadi Bumi
Tanpa merasa apapun, betapa senang akan membaringkan diriku turun
Seolah olah dalam pangkuan Ibuku! Disana aku akan beristirahat
Dan tidur aman; suaraNya yang menakutkan tiada lagi
Akan Mengguntur di telingaku, tiada ketakutan akan yang lebih buruk [ 780 ]
Padaku dan pada keturunanku akan menyiksaku
Dengan penantian kejam. Namun satu keraguan
Masih terus mengejarku, agar jangan seluruh diriku tidak bisa mati,
Agar jangan nafas murni Kehidupan itu, Roh Manusia
Yang dinafaskan Allah, tidak bisa bersama musnah [ 785 ]
Dengan Gumpal tubuh ini; maka dalam Kubur,
Atau di suatu tempat kelam lainnya siapa yang mengetahuinya
Namun aku akan mati dalam Maut yang hidup? Oh pikiran
Mengerikan, jikalau benar! Namun mengapa? Hanyalah nafas
Kehidupan yang telah berdosa; apakah yang mati namun yang bernyawa [ 790 ]
Dan berdosa? Tubuh tidak memiliki keduanya sepantasnya.
Seluruh dirikulah akan mati: biarlah ini menenangkan
Keraguan tersebut, sebab jangkauan manusia tidak mengetahui lebih jauh.
Sebab walaupun Tuhan atas segalanya tiada terbatas,
Apakah murkaNya juga? Biarlah, manusia tidak demikian, [ 795 ]
Namun ditetapkan bisa mati. Bagaimanakah Dia boleh melaksanakan
Murka tanpa akhir atas Manusia yang oleh Maut harus diakhiri?
Bolehkah Dia membuat Maut yang tidak bisa mati? Hal itu akan menyebabkan
Perlawanan aneh, yang bagi Diri Allah Sendiri
Tidak mungkin dipegang, sebagai suatu Pernyataan [ 800 ]
Kelemahan, bukan Kuasa. Akankah Dia, menarik keluar,
Demi kemarahan, yang terbatas menjadi tidak terbatas
Dalam manusia yang terhukum, untuk memuaskan dayaNya
Yang tak pernah terpuaskan; itu akan meluaskan
KeputusanNya diluar debu dan Hukum Alam, [ 805 ]
Yang olehnya segala Sebab kecuali masih menurut
Pada penerimaan akan kodrat mereka bertindak,
Bukan pada batas Lingkar mereka sendiri. Namun katakanlah
Bahwa Maut bukanlah satu hajaran, seperti yang kukira,
Memusnahkan rasa, namun sengsara tanpa akhir [ 810 ]
Sejak dari hari ini terus menerus, yang kurasakan mulai
Baik dalam diriku, dan diluar diriku, dan dengan demikian bertahan
Terus menerus; Ah aku, ketakutan itu
Datang mengguntur kembali dengan putaran menakutkan
Atas kepalaku yang telanjang; baik Maut dan aku [ 815 ]
Didapati Abadi, dan disatukan dalam satu tubuh keduanya,
Tidak juga aku pada bagianku sendiri, dalamku seluruh
Keturunan berdiri terkutuk: Warisan Leluhur indah
Yang harus kutinggalkan bagi kalian, Anak Anak; Oh jikalau aku mampu
Menghabiskan semuanya sendiri, dan tiada meninggalkannya bagi kalian! [ 820 ]
Demikian diputuskan warisan betapa kalian akan memberkati
Aku yang sekarang adalah kutuk kalian! Ah, mengapa harus seluruh umat manusia
Sebab kesalahan satu orang dengan demikian tanpa bersalah dihukum,
Jikalau tanpa bersalah? Namun apa yang dariku bisa keluar,
Namun seluruhnya jahat, baik Akal dan Kehendak direndahkan, [ 825 ]
Bukan hanya untuk berbuat, namun untuk berkehendak yang sama
Denganku? Bagaimanakah mereka boleh berdiri bebas
Dalam pandangan Allah? Dia setelah segala Perbantahan
Memaksaku mengakui: segala kelitanku sia sia
Dan nalarku, walau melalui Lorong Lorong, tetap memimpinku [ 830 ]
Namun menuju penghukumanku sendiri: pertama dan terakhir
Atasku, diriku saja, sebagai sumber dan pancaran
Segala kejahatan, segala penyalahan sampai sepantasnya;
Demikian juga murka. Harapan bodoh! Bisakah engkau menanggung
Beban itu yang lebih berat daripada Bumi untuk ditanggung [ 835 ]
Daripada seluruh Dunia jauh lebih berat, walaupun dibagi
Dengan Wanita jahat itu? Demikianlah apa yang kaukehendaki,
Dan apa yang kautakuti, serupa menghancurkan segala harapan
Perlindungan, dan menyimpulkanmu sengsara
Diluar segala contoh di masa lalu dan masa depan, [ 840 ]
Serupa dengan Setan sajalah baik kejahatan dan hukuman.
Oh Nurani, kedalam Jurang Maut ketakutan apa
Dan kengerian telah kaudorong aku; yang keluar darinya
Aku tidak menemui jalan, dari dalam menjadi lebih dalam tenggelam!
Demikianlah Adam kepada dirinya sendiri meratap nyaring [ 845 ]
Melalui Malam yang sepi, bukan sekarang, seperti sebelum manusia jatuh,
Tenang dan sejuk, dan lembut, namun dengan Udara hitam
Ditemani, dengan kelembapan dan kekelaman menakutkan,
Yang kepada Nurani jahatnya ditampakkan
Segala sesuatu dengan kengerian ganda: Diatas tanah [ 850 ]
Terbentang ia berbaring, diatas tanah dingin, dan seringkali
Mengutuk Penciptaannya, Maut sesering itu juga dituduhnya
Akan pekerjaan terlambat, sejak dinyatakan
Pada hari pelanggarannya. Mengapa tidak datang Maut,
Katanya, dengan satu hajaran yang disambut tiga kali lipat [ 855 ]
Untuk mengakhiriku? Akankah Kebenaran gagal memegang kata katanya,
Keadilan Ilahi tidak bergegas menjadi adil?
Namun Maut tidak datang pada panggilan, Keadilan Ilahi
Tidak memperbaiki langkah terlambatnya untuk doa maupun seruan.
Oh Hutan Hutan, Oh Mata Mata Air, Bebukitan, Lembah dan Taman, [ 860 ]
Dengan gema lain baru baru ini kuajari Naungan Naunganmu
Untuk menjawab, dan membalaskan kembali jauh Nyanyian Nyanyian lain.
Ia yang demikian terpukul ketika dilihat oleh Hawa yang bersedih,
Tertinggalkan dimana ia duduk, mendekati dekat,
Kata kata lembut pada gairah ganasnya dicobanya: [ 865 ]
Namun perempuan itu dengan pandangan keras ditolaknya.
Keluar dari pandanganku, kau Ular, nama itu terbaik
Cocok denganmu yang bersekutu dengannya, dirimu sama palsunya
Dan dibenci; tiada yang kurang, namun bahwa wujudmu,
Sepertinya, dan warna Ular boleh ditunjukkan [ 870 ]
Tipudayamu didalam, untuk memperingatkan segala Mahluk darimu
Sejak saat ini; agar jangan wujud yang terlalu sorgawi, diperluas
Kepada kepalsuan neraka, menjebak mereka. Namun karenamu
Aku telah tetap bahagia, jikalau tidak keangkuhanmu
Dan kepongahan berkeliaran, ketika setidaknya masih aman, [ 875 ]
Telah menolak peringatanku sebelumnya, dan membenci
Tidak dipercayai, sebab berkehendak dilihat
Walau oleh sang Iblis sendiri, ia kausombongkan
Bisa mengatasi, namun bersama sang Ular bertemu
Dibodohi dan ditipu, olehnya engkau, aku olehmu, [ 880 ]
Sebab mempercayaimu dari sisiku, yang dibayangkan adalah bijak,
Teguh, dewasa, tahan melawan segala serangan,
Dan tidak mengerti bahwa semuanya hanyalah sesuatu yang tampak
Bukannya kebaikan kokoh, semuanya hanya sebuah Rusuk
Bengkok secara alami, dibengkokkan, sebagaimana sekarang tampak, [ 885 ]
Lebih kepada bagian kiri dariku ditarik,
Sebaiknya jika dilempar keluar, sebagai jumlah berlebihan
Terhadap jumlah rusukku seharusnya. Oh mengapakah Allah,
Pencipta bijak, Yang mengisi Sorga tertinggi
Dengan Roh Roh Jantan, akhirnya menciptakan [ 890 ]
Hal yang baru ini di Bumi, cacat indah ini
Dari Alam, dan tidak memenuhi Dunia sekaligus
Dengan Manusia sebagaimana Malaikat Malaikat tanpa Perempuan,
Atau mendapati suatu cara lain untuk menghasilkan
Umat Manusia? Kejahatan ini tidaklah telah menimpa, [ 895 ]
Dan lebih lagi yang akan menimpa, tak terhitung jumlahnya
Gangguan gangguan diatas Bumi melalui jebakan Perempuan,
Dan hubungan langsung dengan Jenis Kelamin ini: sebab apakah
Laki Laki tidak akan pernah menemukan Pendamping sesuai, namun sedemikianlah
Oleh suatu ketidakberuntungan membawa baginya, atau kesalahan, [ 900 ]
Atau siapa yang paling diharapkannya akan jarang didapati
Melalui penyimpangan sang perempuan, namun akan melihatnya didapati
Oleh suatu cara yang jauh lebih buruk, atau jika perempuan itu mencintai, ditahan
Oleh Orang Tua, atau pilihan sang laki laki yang paling berbahagia terlambat
Ditemui, yang sudah berhubungan dan terikat Pernikahan [ 905 ]
Pada seorang Musuh jahat, yang merupakan kebencian atau aibnya:
Dengan bencana tanpa habisnya akan menyebabkan
Terhadap kehidupan Manusia, dan merusak damai rumah tangga.
Ia tidak menambahkan lagi, dan berpaling dari perempuan itu, namun Hawa
Tidak menjadi mundur, dengan Airmata yang tidak berhenti mengalir, [ 910 ]
Dan untaian rambut seluruhnya kusut masai, di kaki laki laki itu
Jatuh dengan rendah hati, dan memeluk mereka, memohon
Damainya, dan demikian meneruskan keluhannya.
Janganlah meninggalkanku demikian, Adam, Sorga saksikanlah
Cinta tulus apa, dan hormat dalam hatiku [ 915 ]
Kutanggung untukmu, dan tanpa menghendakinya telah melanggar,
Dengan tidak bahagia ditipu; sebagai pemohon kepadamu
Aku memohon, dan memeluk lututmu; jangan meninggalkanku,
Dimanapun aku hidup, pandangan lembutmu, bantuanmu,
Nasehatmu dalam kesusahan tersulit ini, [ 920 ]
Adalah kekuatanku dan pertahananku satu satunya: kehilangan dirimu,
Kemanakah akan kubawa diriku, kemana bertahan?
Sementara kita masih hidup, kurang dari satu jam yang singkat mungkin,
Diantara kita berdua biarlah ada damai, berdua bergabung,
Sebagaimana bergabung dalam pelanggaran, dalam satu permusuhan [ 925 ]
Melawan seorang Seteru sesuai hukuman langsung ditunjukkan untuk kita,
Ular kejam itu: Atasku janganlah melaksanakan
Kebencianmu sebab sengsara yang menimpa ini,
Atasku yang sudah terhilang, diriku melebihi dirimu
Lebih sengsara; kita berdua telah berdosa, namun engkau [ 930 ]
Melawan Allah saja, aku melawan Allah dan engkau,
Dan menuju tempat penghakiman akan kembali,
Disana dengan tangisan tangisanku memohon kepada Sorga, agar semua
Keputusan tersebut dari kepalamu dipindahkan boleh turun
Atasku, penyebab satu satunya padamu akan segala celaka ini, [ 935 ]
Aku dan akulah satu satunya sasaran sepantasnya dari kemarahanNya.
Perempuan itu berakhir meratap, dan penderitaan rendahnya,
Tanpa tergerak hingga damai didapati dari kesalahan
Yang telah diakui dan disesali, dalam Adam memunculkan
Belas kasihan; segera hatinya lepas [ 940 ]
Terhadap perempuan itu, hidupnya baru baru saja dan kesenangannya satu satunya,
Sekarang dikakinya tunduk dalam kesusahan,
Mahluk yang begitu indah mencari rujuknya,
Nasehatnya yang telah dikecewakannya, bantuannya;
Sebagai seseorang yang dilucuti, ia kehilangan semua kemarahannya, [ 945 ]
Dan demikian dengan kata kata damai menaikkan perempuan itu segera.
Tanpa berhati hati, dan terlalu berhasrat, seperti sebelumnya,
Demikianlah sekarang akan apa yang tidak kauketahui, yang menghendaki
Penghukuman seluruhnya atas dirimu; sayang,
Tanggung milikmu sendiri dulu, yang hampir tidak mampu menanggung [ 950 ]
Murka sepenuhNya yang baru engkau rasakan bagian terkecil,
Dan kekecewaanku ditanggung begitu susah. Jikalau Doa Doa
Boleh mengubah Titah tinggi, aku menuju tempat tersebut
Akan bergegas mendahuluimu, dan lebih nyaring didengar,
Agar atas kepalaku semuanya dijatuhkan, [ 955 ]
Kelemahanmu dan Jenis Kelamin yang lebih goyah dimaafkan,
Padaku dilakukan dan olehku diungkapkan.
Namun bangkitlah, mari kita jangan lagi beradu, jangan juga menyalahkan
Satu sama lain, cukuplah menyalahkan ke tempat lain, namun berjuang
Dalam pelayanan Kasih, bagaimana kita boleh meringankan [ 960 ]
Beban satu sama lain dalam bagian celaka kita;
Sebab Maut yang dinyatakan pada hari ini, jikalau memang kulihat,
Akan terbukti bukan tiba tiba, namun suatu kejahatan yang bergerak lamban,
Suatu kematian dalam hari hari panjang untuk menambah kesakitan kita,
Dan kepada Keturunan kita (Oh Keturunan tidak berdaya) diturunkan. [ 965 ]
Kepadanya demikian Hawa, sambil memulihkan hati, menjawab.
Adam, melalui percobaan sedih kuketahui
Betapa kecilnya berat kata kataku boleh didapati olehmu,
Yang didapati begitu sesat, maka dari itu oleh kejadian benar
Didapati begitu bernasib buruk; bagaimanapun juga, [ 970 ]
Dipulihkan olehmu, sekotor kotornya aku, kepada tempat
Penerimaan baru, dengan penuh harapan untuk mendapatkan kembali
Cintamu, yang adalah satu satunya kepuasan hatiku
Hidup maupun mati, darimu tidak akan kusembunyikan
Pikiran pikiran apa yang dalam hati bergolakku bangkit, [ 975 ]
Yang hendak memberi suatu kelegaan dari keadaan sulit kita,
Atau akhir, walau keras dan sedih, namun dapat ditanggung,
Sebagaimana dalam keadaan jahat kita, dan merupakan pilihan yang lebih mudah.
Jikalau kasih akan keturunan kita yang paling menyusahkan kita,
Yang harus dilahirkan pada celaka tertentu, ditelan [ 980 ]
Oleh Maut pada akhirnya, dan sengsaralah memang
Untuk menjadi bagi orang lain penyebab sengsara,
Yang diperanakkan oleh kita sendiri, dan dari Perut kita dibawa
Kedalam Dunia terkutuk ini suatu Bangsa penuh celaka,
Yang setelah Hidup yang celaka harus pada akhirnya menjadi [ 985 ]
Makanan bagi Monster yang begitu keji, dalam kuasamulah
Terletak, masih sebelum Kandungan untuk mencegah
Bangsa yang tidak diberkati, bagi mahluk yang belum diperanakkan.
Tanpa beranaklah engkau, tanpa beranaklah tetap:
Agar Maut boleh ditipu akan santapannya, dan dengan kita berdua [ 990 ]
Dipaksa untuk memuaskan Rahang Buasnya.
Namun jikalau kaunilai susah dan sulit,
Berbincang, berpandangan, bercinta, untuk menahan diri
Dari Upacara Upacara Cinta yang sepantasnya, pelukan pelukan Perkawinan manis,
Dan dengan hasrat menderita tanpa harapan, [ 995 ]
Dihadapan sasaran sekarang yang menderita
Dengan hasrat serupa, yang akan merupakan sengsara
Dan siksa yang tidak kurang dari apa yang kita takuti,
Maka baik kita sendiri dan Keturunan sekaligus dibebaskan
Dari apa yang kita takuti bagi berdua, mari kita putuskan, [ 1000 ]
Mari kita cari Maut, atau ia tanpa ditemukan, menyediakan
Dengan tangan kita sendiri Pelayanannya atas diri kita;
Mengapa kita berdiri lebih lama lagi menggigil dibawah ketakutan,
Yang menunjukkan tiada akhir namun Maut, dan memiliki kuasa,
Akan banyak jalan untuk mati dengan pilihan tersingkat, [ 1005 ]
Kehancuran dengan kehancuran untuk dihancurkan.
Perempuan itu mengakhiri kata katanya, atau putus asa bergolak
Memutuskan sisanya; begitu banyak akan Maut pikiran pikirannya
Telah memikirkannya, sehingga mewarnai Pipinya dengan pucat.
Namun Adam dengan nasehat sedemikian tidak tergoyahkan, [ 1010 ]
Pada harapan harapan yang lebih baik pikirannya yang lebih tajam
Dengan bekerja keras telah naik, dan demikian kepada Hawa menjawab.
Hawa, kebencianmu akan hidup dan kesenangan tampaknya
Menyatakan dalammu sesuatu yang lebih halus
Dan unggul daripada apa yang dikutuk oleh pikiranmu; [ 1015 ]
Namun penghancuran diri yang dicari dengan demikian, membantah
Keunggulan itu yang diperkirakan dalammu, dan mengusulkan,
Bukannya kebencianmu, namun sengsara dan penyesalan
Sebab hilangnya kehidupan dan kesenangan yang terlalu kaucintai.
Atau jika engkau merindukan kematian, sebagai akhir terakhir [ 1020 ]
Dari kesengsaraan, dengan demikian berpikir untuk menghindari
Penghukuman yang dinyatakan, jangan meragukan namun Allah
Telah lebih bijak mempersenjatai kemarahan pembalasannya daripada demikian
Dihalangi; lebih banyak lagi kutakuti agar jangan Maut
Dengan demikian dirampas tidak akan mengecualikan kita dari kesakitan [ 1025 ]
Yang harus kita bayar sesuai hukuman; malah tindakan tindakan sedemikian
Ketidakpatuhan sengaja akan memancing Sang Mahatinggi
Untuk membuat kematian dalam diri kita hidup: Maka marilah kita mencari
Suatu pemecahan yang lebih aman, yang kukira
Kulihat dalam pandanganku, mengingat dalam pikiran untuk mematuhi [ 1030 ]
Sebagian Keputusan atas kita, bahwa Keturunanmu akan meremukkan
Kepala sang Ular; perubahan menyedihkan, kecuali
Yang dimaksudkan, kuduga, Seteru besar kita
Setan, yang dalam sang Ular telah merancang
Atas kita tipudaya ini: untuk meremukkan kepalanya [ 1035 ]
Akan merupakan balas dendam memang; yang akan terhilang
Oleh Maut yang dibawa atas diri kita sendiri, atau hari hari tanpa beranak
Ditetapkan, sebagaimana kauajukan; maka Seteru kita
Akan lolos dari hukumannya yang ditetapkan, dan kita
Malah akan menggandakan hukuman kita atas kepala kita. [ 1040 ]
Maka jangan ada lagi mengatakan tentang kekerasan
Melawan diri kita sendiri, dan kemandulan disengaja,
Yang memotong kita putus dari harapan, dan terasa satu satunya
Kepahitan dan keangkuhan, ketidaksabaran dan kebencian,
Keengganan melawan Allah dan kukNya yang adil [ 1045 ]
Yang ditaruh atas Leher kita. Ingatlah dengan amat lembutnya
Dan kemarahan bersabar Dia mendengar dan menghakimi
Tanpa murka atau mencela; kita mengharapkan
Pemusnahan segera, yang kita kira
Yang dimaksudkan dengan Maut pada hari tersebut, ketika lihatlah, atasmu [ 1050 ]
Kesakitan hanya dalam melahirkan Anak diberitahukan sebelumnya,
Dan dengan melahirkan, segera dibayar dengan sukacita,
Buah Rahimmu: Atasku Kutuk tersebut meleset
Terpantul diatas tanah, dengan kerja keras aku harus mendapatkan
Makananku; apa bahayanya? Kemalasan adalah lebih buruk; [ 1055 ]
Pekerjaanku akan mempertahankanku; dan agar jangan Dingin
Atau Panas akan melukai kita, kasihNya pada waktunya
Telah menyediakan tanpa dicari, dan tanganNya
Memberi kita yang tidak pantas pakaian, berbelas kasih sambil Dia menghakimi;
Betapa lebih lagi, jika kita berdoa padaNya, akan telingaNya [ 1060 ]
Terbuka, dan hatiNya cenderung pada belas kasihan,
Dan mengajari kita lebih jauh lagi dengan cara apa untuk menjauhi
Musim Musim yang berbadai, Hujan, Es, Hujan Batu dan Salju,
Yang sekarang Langit dengan beragam Wajah mulai
Menunjukkan pada kita di Gunung ini, sementara Angin Angin [ 1065 ]
Berhembus lembap dan kencang, menyerakkan untaian untaian anggun
Pepohonan menyebar yang indah ini; yang menyuruh kita mencari
Suatu penutup yang lebih baik, suatu kehangatan yang lebih baik untuk menceriakan
Tangan dan Kaki kita yang membeku, sebelum Bintang harian ini
Meninggalkan Malam dingin, bagaimana kita akan sinar sinarnya terkumpul [ 1070 ]
Dipantulkan, boleh dengan bahan mudah terbakar,
Atau dengan benturan dua benda menggesek
Udara tergesek menjadi Api, seperti baru baru ini Awan Awan
Berdesakan atau mendorong dengan Awan Awan kasar dalam kekejutan mereka
Menyalakan Halilintar yang menyambar, yang nyala jatuhnya dilempar turun [ 1075 ]
Menyalakan kulit kayu bergetah dari Pohon Fir atau Pohon Pinus,
Dan mengirim suatu panas nyaman dari jauh,
Yang mungkin boleh menggantikan Matahari: untuk memakai Api sedemikian,
Dan apa yang bagaimanapun boleh menjadi penghiburan atau penyembuhan
Kepada kejahatan yang telah dihasilkan oleh kesalahan kita sendiri, [ 1080 ]
Dia akan mengajari kita yang berdoa, dan akan Karunia
Memohon padaNya, agar kita tidak usah takut
Melewati hidup ini amat luas, yang ditopang
OlehNya dengan banyak penghiburan, hingga kita berakhir
Dalam debu, peristirahatan terakhir dan rumah asal kita. [ 1085 ]
Apa yang lebih baik bisa kita lakukan, daripada menuju tempat
Kembali dimana Dia menghakimi kita, jatuh bersujud
DihadapanNya dengan penuh hormat, dan disana mengakui
Dengan rendah hati kesalahan kesalahan kita, dan memohon ampun, dengan airmata
Mengairi tanah, dan dengan kesah kita Udara [ 1090 ]
Dipenuhi, dikirim dari hati yang menyesal, dalam tanda
Duka yang tidak berpura pura, dan malu yang lemah lembut.
Tidak diragukan bahwa Dia akan mengalah dan berbalik
Dari ketidaksenanganNya; Yang dalam wajah tenangNya,
Ketika Dia tampak paling marah dan paling keras, [ 1095 ]
Apa lagi namun perkenan, karunia, dan belas kasihan bersinar?
Demikian berkata Bapa kita bertobat, tidak juga Hawa
Merasakan lebih sedikit penyesalan: mereka segera menuju tempat
Kembali dimana Dia menghakimi mereka jatuh bersujud
DihadapanNya dengan penuh hormat, dan berdua mengakui [ 1100 ]
Dengan rendah hati kesalahan mereka, dan memohon ampun, dengan airmata
Mengairi tanah, dan dengan kesah mereka Udara
Dipenuhi, dikirim dari hati yang menyesal, dalam tanda
Duka yang tidak berpura pura, dan malu yang lemah lembut.

Akhir Buku Kesepuluh.

No comments: