Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Ketiga

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 3
KISAH
Allah yang duduk diatas TahtaNya melihat Setan terbang menuju dunia ini, yang baru saja diciptakan; menunjukkannya kepada Sang Anakyang duduk di sebelah kananNya; menubuatkan keberhasilan Setan dalam menyesatkan umat manusia; dan membersihkan Keadilan dan KebijaksanaanNya dari segala tanggungan, sebab telah diciptakanNya Manusia bebas dan cukup mampu berdiri melawan Pencobanya; namun menyatakan tujuan karuniaNya kepadanya, dikarenakan ia jatuh bukan oleh niat jahatnya sendiri, seperti Setan, namun dibujuk olehnya. Sang Anak Allah memberikan puji pujian kepada BapaNya untuk perwujudan tujuan penuh karuniaNya kepada Manusia; namun Allah menyatakan, bahwa Karunia tidak bisa ditujukan kepada Manusia tanpa memenuhi keadilan ilahi; Manusia telah melanggar keagungan Allah dengan mengingini KeAllahan, dan karenanya dengan seluruh Keturunannya ditetapkan untuk mati dan harus mati, kecuali seseorang ada yang mampu untuk membayar pelanggarannya, dan menjalani Hukumannya. Sang Anak Allah dengan bersedia menawarkan DiriNya sebagai Tebusan bagi Manusia: Sang Bapa menerimaNy, menetapkan kelahiranNya, mengumumkan peninggianNya diatas segala Nama di Sorga dan Bumi; dan memerintahkan seluruh Para Malaikat untuk memuja Dia; mereka patuh, dan berKidung seiring Kecapi mereka dalam Paduan Suara lengkap, merayakan Sang Bapa dan Sang Anak. Sementara itu Setan mendarat diatas Cembungan Lingkar terluar Dunia ini; dimana sambil berkelana ia pertama kali menemukan sebuah tempat yang sejak itu dinamakan Penantian Kesia-siaan; dan mahluk dan benda apa yang terbang keatas sana; darisana ia sampai ke Gerbang Sorga, yang digambarkan naik sebagai tangga, dan air diatas Cakrawala yang mengalir di sekelilingnya: Arah perjalanannya darisana menuju Matahari; ia menemukan disana Uriel Penguasa Matahari, namun lebih dahulu ia mengubah wujudnya sebagai Malaikat yang lebih rendah; dan berpura pura dipenuhi hasrat berapi api untuk melihat Ciptaan baru dan Manusia yang telah ditempatkan Allah disana, bertanya kepadanya tempat kediaman manusia, dan diarahkan olehnya; ia terlebih dahulu mendarat di Gunung Niphates.

Salam terang kudus, keturunan Sorga yang sulung,
Atau yang merupakan pancaran Kekal dari Yang Kekal
Sanggupkan aku menyatakanMu tanpa bersalah? Sebab Allah adalah terang,
Dan tidak pernah kecuali dalam terang yang tak terhampiri
Berdiam dalam Kekekalan, berdiam juga didalamMu, [ 5 ]
Pancaran terang wujud cemerlang yang tak tercipta.
Atau Engkau lebih senang mendengar disebutkan sebagai aliran suci Sorgawi,
Yang SumberNya siapa yang mengetahui? Sebelum Matahari,
Sebelum Sorga Engkau telah ada, dan oleh suara
Allah, bagaikan Jubah membungkus [ 10 ]
Dunia air gelap dan dalam yang bangkit,
Yang dimenangkan dari jurang tak terbatas yang kosong dan tak berbentuk.
Engkau kukunjungi kembali saat ini dengan sayap sayap berani,
Yang telah lolos dari Kolam Stygia, walau tertahan lama
Dalam perjalanan tanpa arah itu, sementara dalam perjalananku [ 15 ]
Melalui kegelapan terjauh dan di tengah membawa
Dengan nada nada lain bagai diiringi Kecapi Orpheus
Aku menyanyikan tentang Kekacauan dan Malam Abadi,
Yang diajarkan padaku oleh Roh Pembawa Ilham Sorgawi untuk berperjalanan turun
Melalui kegelapan, dan keatas aku naik kembali, [ 20 ]
Walau penuh kesulitan dan lama: Engkau kukunjungi kembali dengan selamat,
Dan merasakan Terang kehidupanMu yang berdaulat; namun Engkau
Tidak mengunjungi kembali mataku ini, yang berputar dengan sia sia
Untuk mencari sinar tajamMu, dan tidak menemukan ufuk;
Begitu tebalnya lapisan pekat telah memadamkan Bola Mataku, [ 25 ]
Atau menutupi mereka dengan kesuraman. Namun tidak lebih
Berhenti aku berkelana dimana Roh Roh Ilham berjalan
Di Mata Air Jernih, atau Taman sejuk, atau Bukit Cerah,
Yang tersambar oleh cinta Kidung suci; namun terutama
Engkau Sion dan Aliran Aliran air yang mengalir di bawah [ 30 ]
Yang mencuci kakimu yang dikuduskan, dan yang bersuara mengalir,
Tiap malam kukunjungi: tidak juga kulupakan
Kedua lainnya mereka yang sama Ditakdirkan denganku,
Demkian juga aku sama dengan mereka dalam kemahsyuran,
Thamyris yang buta dan Mæonides yang buta, [ 35 ]
Dan Tiresias dan Phineus Para Nabi dahulu kala.
Mereka mengambil dari pikiran pikiran mereka, yang langsung menggerakkan
Ayat ayat penuh keselarasan; bagaikan Burung yang berjaga
Yang bernyanyi dalam kegelapan, dan dalam Persembunyian tertutup bersembunyi
Menadakan Nada malamnya. Demikianlah setiap Tahunnya [ 40 ]
Musim Musim berganti, namun tidak kepadaku datang
Siang Hari, atau kedatangan manis Sore atau Pagi Hari,
Atau pemandangan merekahnya bunga musim semi, atau Mawar Musim Panas,
Atau kawanan burung, atau ternak, atau wajah manusia yang ilahi;
Namun malah awan, dan kegelapan terus menerus [ 45 ]
Mengelilingiku, dari jalan jalan penuh keceriaan anak anak manusia
Aku terputus, dan akan Kitab pengetahuan yang indah
Yang ditunjukkan dengan kekosongan Alam Semesta
Akan karya karya Alam bagiku terhilang dan terhapus,
Dan kebijaksanaan dari satu jalan tertutup rapat. [ 50 ]
Jauh lebih baik Engkau Terang Sorgawi
Yang bersinar didalam, dan untuk pikiranku dengan segala kekuatanya
Engkau sinari, disana tanamkan mata, segala kabut dari sana
Bersihkan dan bubarkan, sehingga aku boleh melihat dan memberitahukan
Hal hal yang tidak kelihatan bagi mata manusia. [ 55 ]
Saat itu Sang Bapa Mahakuasa dari atas sana,
Dari Sorga Tertinggi suci dimana Dia duduk
Tinggi Bertahta diatas segala ketinggian, mengarahkan MataNya ke bawah,
Segala pekerjaan tanganNya dan pekerjaan mereka sekaligus dilihatNya:
Di sekelilingNya seluruh Orang Orang Kudus Sorga [ 60 ]
Berdiri banyak bagaikan Bintang Bintang, dan di depan mataNya Dia menerima
Puji pujian dan berkat tak terucapkan; di sebelah kananNya
Gambar dan Rupa yang bersinar dari KemuliaanNya duduk,
AnakNya; Di Bumi Dia terlebih dahulu mengarahkan pandangan
Kedua Orang Tua kita yang pertama, yang masih satu satunya dua orang [ 65 ]
Dari umat manusia, di Taman bahagia itu diletakkan,
Menuai buah buah abadi sukacita dan kasih,
Sukacita tanpa diganggu, kasih tak tertandingi
Dalam kesendirian penuh kebahagiaan; Dia lalu melihat
Neraka dan Teluk diantaranya, dan Setan disana [ 70 ]
Mengitari tembok Sorga di sisi malam
Di atas Udara ringan, dan saat itu bersiap sedia
Untuk menyambar turun dengan sayap sayap capai, dan kaki kaki berhasrat
Di batas kosong terluar Dunia ini, yang tampaknya bagai
Tanah kokoh yang diletakkan tanpa Cakrawala, [ 75 ]
Tanpa pasti dimana, di Lautan atau di Udara.
Allah melihatnya dari tempat tinggiNya,
Dimana masa lalu, masa sekarang, masa depan dipandangNya sekaligus,
Demikian kepada Anak TunggalNya Dia mengetahui sebelumnya dan berbicara.
Anak TunggalKu yang Kuperanakkan, lihatkah Engkau amuk apa [ 80 ]
Yang menggerakkan musuh Kita, yang tidak ada batas
Bisa menahannya, tidak rintang rintang Neraka, tidak semua rantai rantai
Yang dilemparkan atasnya disana, belum juga Jurang Dalam utama
Yang merintangi luas bisa menahannya; begitu berhasratnya ia tampaknya
Melakukan balas dendam yang putus asa, yang akan kembali menimpa [ 85 ]
Kepalanya yang memberontak. Dan sekarang
Melewati segala rintangan yang dilolosinya ia terbang menjalani jalannya
Tidak jauh dari Sorga, di Daerah Daerah terang,
Langsung menuju Dunia yang baru diciptakan,
Dan Manusia yang ditempatkan disana, dengan tujuan untuk mencoba [ 90 ]
Jika ia bisa menghancurkannya dengankekuatan, atau lebih buruk lagi,
Dengan tipudaya palsu disesatkannya; dan akan disesatkannya
Sebab manusia akan mendengarkan kebohongannya yang menyesatkan,
Dan dengan gampangnya melanggar satu satunya Perintah,
Satu satunya sumpah kepatuhannya: Demikian ia akan jatuh, [ 95 ]
Ia dan Keturunannya yang tak beriman: salah siapa?
Siapa namun salahnya sendiri? Tak tahu berterima kasih, ia dari Aku
Memiliki semua yang bisa dimilikinya; Aku menciptakannya adil dan benar,
Cukup kuat untuk berdiri, walau bebas untuk jatuh.
Demikian Kuciptakan seluruh Kuasa Kuasa Sorgawi [ 100 ]
Dan Roh Roh, baik mereka yang berdiri teguh maupun mereka yang gagal;
Dengan bebas mereka yang berdiri teguh berdiri, dan jatuh juga mereka yang jatuh.
Jika tidak bebas, bukti apa yang bisa mereka berikan dengan tulus
Akan kesetiaan sejati, Iman atau Kasih yang tetap,
Dimana mereka melakukan apa yang harus dilakukan, tampaknya, [ 105 ]
Bukan apa yang ingin mereka lakukan? Pujian apa yang bisa mereka terima?
Kesenangan apa Kudapatkan dari kepatuhan sedemikian,
Dimana Kehendak Bebas dan Akal Budi (Akal Sehat juga suatu pilihan)
Tidak berguna dan sia sia, dimana keduanya kehilangan kebebasan,
Kedua duanya menjadi diam, malahan melayani keharusan, [ 110 ]
Bukan melayaniKu. Maka demikian mereka sebagaimana harusnya,
Demikian mereka diciptakan, tidak bisa mereka dengan benar menuduh
Pencipta mereka, atau penciptaan mereka, atau Takdir mereka,
Seakan akan penetapanKu mengatasi
Kehendak bebas mereka, seolah olah ditetapkan oleh Perintah mutlak [ 115 ]
Atau pengetahuan sebelumnya yang agung; mereka sendiri yang menetapkan
Pemberontakan mereka, bukan Aku: jikalau Aku tahu sebelumnya,
Pengetahuan sebelumnya tidak berpengaruh atas kesalahan mereka,
Yang tidak kurangnya telah memastikan beberapa hal yang tak diketahui sebelumnya.
Maka tanpa dorongan atau bayangan terkecil Takdir, [ 120 ]
Atau apapun yang olehKu terlihat sebelumnya tanpa bisa diubah,
Mereka telah melanggar, Sumber pada diri mereka sendiri dalam semuanya
Baik apa yang mereka putuskan dan apa yang mereka pilih; sebab demikian
Kubentuk mereka bebas, dan mereka harus tetap bebas,
Hingga mereka memperbudakkan diri sendiri: atau Aku harus mengubah [ 125 ]
Sifat mereka, dan menarik kembali Titah agung
Yang tidak terubahkan, Abadi, yang menetapkan
Kebebasan mereka, mereka sendiri yang menetapkan kejatuhan mereka.
Yang pertama oleh dorongan sendiri jatuh,
Terbujuk diri sendiri, jatuh oleh diri sendiri: Manusia jatuh terbujuk [ 130 ]
Oleh yang pertama: Manusia akan mendapatkan karunia,
Yang lainnya tidak akan: dalam Pengampunan dan Keadilan,
Di seluruh Sorga dan Bumi, demikian kemuliaanKu akan unggul,
Namun Pengampunan dulu dan yang terakhir akan bersinar paling terang.
Demikian sambil Allah berkata, keharuman ambrosia memenuhi [ 135 ]
Seluruh Sorga, dan dalam diri Roh Roh yang dipilih dan diberkati
Rasa sukacita baru tanpa sebab meresapi mereka:
Tanpa banding Sang Anak Allah terlihat
Penuh kemuliaan, di dalamNya seutuhnya BapaNya bersinar
Sebenar benarnya dinyatakan, dan di wajahNya [ 140 ]
Belas kasihan Ilahi tampak dengan jelas,
Kasih tanpa akhir, dan Karunia tak terukur,
Yang dikatakannya demikian olehNya kepada BapaNya.
Oh Bapa, penuh karunia kata kata yang menutup
Kalimat berdaulatMu, bahwa Manusia akan menemukan karunia; [ 145 ]
Yang oleh karenanya baik Sorga dan Bumi akan menaikkan tinggi
Puji pujian kepadaMu, dengan bunyi tak terhitung jumlahnya
Banyak Kidung dan Mazmur Mazmur suci, yang dengannya TahtaMu
Dikelilingi akan menyerukan Engkau selamanya diberkati.
Sebab haruskah Manusia akhirnya terhilang, haruskah Manusia [ 150 ]
MahlukMu yang baru yang begitu dikasihi, Anak bungsuMu
Jatuh karena terjerat tipudaya, walau disebabkan juga
Oleh kebodohannya sendiri? Hal itu dari Engkau jauhlah,
Jauhlah itu dari Engkau, Bapa, Yang adalah Hakim
Atas segala ciptaan, dan Yang satu satuNya menghakimi dengan adil. [ 155 ]
Atau akankah sang Musuh dengan demikian memperoleh
Tujuannya, dan menggagalkan tujuanMu, akankah dipenuhinya
Niat jahatnya, dan kebaikanMu dibatalkannya,
Atau dengan angkuh kembali walau ke penghukuman yang lebih berat,
Namun dengan balas dendam tercapai dan menuju Neraka [ 160 ]
Menarik mengikuti dia seluruh Umat manusia,
Yang olehnya dicemarkan? Atau akankah Engkau sendiri
Menghapuskan CiptaanMu, dan membatalkan,
Demi ia, apa yang demi kemuliaanMu telah Engkau ciptakan?
Maka kebaikanMu dan kebesaranMu juga [ 165 ]
Akan dipertanyakan dan dihujat tanpa pembelaan.
Kepada Siapa Sang Pencipta agung demikian menjawab.
Oh AnakKu, di dalamMu JiwaKu menemukan kesenangan utama,
Anak PangkuanKu, Anak Yang satu satuNya
FirmanKu, kebijaksanaanKu, dan kekuatanKu yang dinyatakan, [ 170 ]
Semua telah Engkau katakan sebagaimana pikiranKu adanya, semua
Sebagaimana tujuan AbadiKu telah menetapkannya:
Manusia tidak akan terhilang begitu saja, tapi akan diselamatkan siapa saja yang mau,
Namun bukan oleh kehendak di dalamnya, namun oleh karunia didalamKu
Yang dijanjikan dengan bebas; sekali lagi Aku akan memperbaharui [ 175 ]
Kekuatannya yang jatuh, walau diserahkan dan diperbudak
Oleh dosa kepada hasrat hasrat memuncak yang cemar;
Akan Kutopang, bahkan sekali lagi ia akan berdiri
Dengan seimbang melawan seteru mematikannya,
OlehKu akan kutopang, supaya ia tahu betapa rapuh [ 180 ]
Keadaan kejatuhannya, dan kepadaKu berhutang
Segala penyelamatannya, dan tidak kepada yang lain kecuali kepadaKu.
Beberapa telah Kupilih oleh karunia khusus
Terpilih diatas semuanya; demikianlah kehendakKu:
Sisanya akan mendengarKu memanggil, dan seringkali diperingatkan [ 185 ]
Akan keadaan penuh dosa mereka, dan untuk pada saatnya menentramkan
Allah yang dimurkakan sementara karunia yang ditawarkan
Mengundang mereka; sebab Aku akan menerangi indera mereka yang menjadi gelap,
Dengan apa yang mencukupi, dan melembutkan hati sekeras batu
Untuk berdoa, berbalik, dan mempersembahkan kepatuhan yang sepatutnya. [ 190 ]
Kepada Doa, pertobatan, dan kepatuhan yang sepatutnya,
Yang jikalau dilakukan dengan niat sungguh sungguh,
TelingaKu tidak akan lamban, mataKu tidak akan tertutup.
Dan Aku akan menempatkan di dalam mereka sebagai penuntun
WasitKu Kesadaran, yang jikalau mereka mau mendengarkannya, [ 195 ]
Yang terus menerus dipakai dengan baik oleh mereka akan mencapai,
Dan berusaha terus sampai akhirnya, akan tiba dengan selamat.
Inilah kesabaranKu yang lama dan saat karuniaKu
Mereka yang mengabaikan dan mencemooh, tak akan pernah mengecapnya;
Namun yang keras akan dikeraskan, yang buta akan lebih dibutakan lagi, [ 200 ]
Agar mereka tersandung, dan jatuh lebih dalam;
Dan tidak seorangpun namun yang demikian dari pengampunan kukecualikan.
Namun semuanya masih belum terjadi; Manusia tidak mematuhi,
Tidak setia melanggar kesetiaannya, dan berdosa
Melawan Keunggulan Agung Sorga, [ 205 ]
Mengingini KeAllahan, dan dengan demikian kehilangan semua,
Dan untuk menebus Pengkhianatannya tidak memiliki apa apa,
Namun kepada kehancuran dikhususkan dan ditetapkan,
Ia dengan seluruh keturunannya harus mati,
Ia harus mati atau Keadilan yang harus mati; kecuali baginya [ 210 ]
Ada yang mampu, dan sama bersedianya, membayar
Keharusan yang ketat, kematian ganti kematian.
Katakanlah Kuasa Kuasa Sorgawi, dimana akan kita temukan kasih sedemikian,
Siapa dari kalian yang akan menjadi bisa mati untuk menebus
Dosa mematikan Manusia, dan yang benar untuk menyelamatkan yang sesat, [ 215 Yang berdiam tersayang dalam kemurahan hati Sorga?
Dia bertanya, namun seluruh Paduan Suara Sorgawi berdiri bisu.
Dan ada kesunyian di Sorga: demi manusia
Pelindung atau Penengah tidak ada yang muncul,
Lebih lebih lagi yang berani membawakan atas kepalanya sendiri [ 220 ]
Keharusan mematikan itu, dan menetapkan diri sebagai tebusan.
Dan saat itu tanpa penebusan seluruh umat manusia
Pastilah terhilang, diserahkan kepada Maut dan Neraka
Oleh hukuman keras, jikalau tidak Anak Allah,
Yang didalamNya berdiam kepenuhan kasih Ilahi, [ 225 ]
Pembelaan tersayangNya demikian dilanjutkanNya.
Bapa, kata kataMu telah selesai, manusia akan menemukan karunia
Dan karunia yang tidak setengah setengah, yang mengarahkan jalannya,
Yang tercepat diantara utusan utusanMu yang dipersayap,
Untuk mendatangi seluruh mahlukMu, dan kepada semua [ 230 ]
Yang datang tanpa diharapkan, tanpa diminta, tanpa dicari,
Berbahagialah manusia, demikian ia datang; ia akan bantuannya
Tidak pernah bisa dicarinya, begitu ia mati dalam dosa dan terhilang;
Penebusan bagi dirinya atau persembahan yang sepantasnya,
Bagi ia yang berhutang dan jatuh, tidak ada baginya untuk bisa dibawanya: [ 235 ]
Lihatlah Aku, Aku baginya, kehidupan ganti kehidupan
Kutawarkan, ke atasKu biarlah murkaMu jatuh;
Perhitungkanlah Aku sebagai manusia; Aku deminya akan meninggalkan
PangkuanMu, dan kemuliaan ini di sampingMu
Dengan bersedia kutanggalkan, dan deminya akhirnya Aku akan mati [ 240 ]
Dengan senang hati, ke atasKu biar Maut menghajarkan segala amuknya;
Di bawah kuasa suramnya Aku tidak akan lama
Berbaring takluk; Engkau telah memberi padaKu untuk memiliki
Hidup dalam DiriKu untuk selamanya, olehMu Aku hidup,
Walau sekarang Aku menyerah kepada Maut, dan menjadi Haknya [ 245 ]
Semua yang dalamKu bisa mati, namun hutang akan dibayarkan,
Engkau tidak akan meninggalkanKu di kubur yang hina
Sebagai Mangsanya, tidak akan juga Engkau biarkan JiwaKu yang tak bernoda
Selamanya tinggal disana dengan kecemaran;
Namun Aku akan bangkit Berkemenangan, dan menaklukkan [ 250 ]
PenaklukKu, yang akan kehilangan Rampasan yang dibanggakannya;
Maut akan menerima luka mematikannya, dan akan tunduk
Dengan rendah, sengat mematikannya akan dilucuti.
Aku diatas Udara tinggi dalam Kemenangan agung
Akan memimpin Tawanan Neraka keluar dari Neraka, dan mempertontonkan [ 255 ]
Kuasa kuasa kegelapan dalam belenggu. Engkau akan melihat
Dengan senang, dari Sorga akan melihat ke bawah dan tersenyum,
Sementara olehMu dibangkitkan akan Kuhancurkan seluruh SeteruKu,
Dan Maut pada akhirnya, dan dengan Bangkainya menyumpal Dunia Orang Mati:
Lalu dengan sejumlah besar orang orang tebusanKu [ 260 ]
Akan memasuki Sorga setelah kepergianKu yang lama, dan kembali,
Bapa, untuk memandang wajahMu, dimana tidak ada awan
Kemarahan yang tampak, namun damai yang pasti,
Dan perdamaian; murka tidak akan ada lagi
Sejak saat itu, namun di hadiratMu Sukacita sepenuhnya. [ 265 ]
Kata kataNya berhenti disini, namun wajahNya lemah lembut
Diam namun berbicara, dan bernafaskan kasih abadi
Kepada manusia yang rapuh, yang diatas segala galanya terpancar
Kepatuhan sebagai Anak: sebagai sebuah korban
Dengan bersedia dipersembahkan, Dia melayani kehendak [ 270 ]
BapaNya yang agung. Kekaguman menawan
Seluruh Sorga, terheran heran apa artinya ini, dan untuk apa
Bertanya tanya; namun segera Sang Mahakuasa menjawab demikian:
Oh Engkau Yang di Sorga dan Bumi merupakan satu satuNya Damai
Yang terdapat bagi umat manusia yang dimurkai, Oh Engkau [ 275 ]
Satu satuNya kesenanganKu! Engkau tahu benar betapa tersayangnya,
BagiKu seluruh pekerjaan tanganKu, tidak juga Manusia yang terkecil
Walau yang terakhir diciptakan, sehingga baginya Kurelakan
Engkau dari pangkuanKu dan di tangan kananKu, untuk menyelamatkan,
Dengan kehilangan Engkau seketika, seluruh Umat Manusia yang terhilang. [ 280 ]
Engkaulah yang akan menjadi salah satu dari mereka yang hanya bisa ditebusMu,
Sifat mereka juga disatukan kepada SifatMu;
Dan Engkau sendiri akan menjadi Manusia diantara anak anak manusia di Bumi,
Menjadi daging, pada saatnya, sebagai keturunan Anak Dara,
Melalui kelahiran ajaib: Ambillah bagiMu tempat Adam [ 285 ]
Sebagai Kepala seluruh umat manusia, walau sebagai Anak Adam.
Sebagaimana didalamnya binasa seluruh umat manusia, maka didalamMu
Seperti dari akar kedua akan dipulihkan,
Sebanyak yang akan dipulihkan, tanpaMu tidak ada keselamatan.
Pelanggarannya membuat seluruh Keturunannya bersalah, kelayakanMu [ 290 ]
Yang tertanam dalam mereka akan membersihkan mereka yang meninggalkan
Segala perbuatan mereka baik yang benar maupun yang jahat,
Dan hidup tertanam didalamMu, dan dariMu
Menerima hidup yang baru. Maka Anak Manusia, sebagaimana seadilnya,
Akan membayar untuk Manusia, akan diadili dan mati, [ 295 ]
Dan bangkit dari kematian, dan naik bersamaNya bangkit
Saudara SaudaraNya, yang ditebus dengan hidupNya yang berharga.
Maka kasih Sorgawi akan mengatasi kebencian Neraka,
Memberikan kepada maut, dan mati untuk menebus,
Dengan mahalnya menebus apa yang kebencian Neraka [ 300 ]
Begitu murahnya menghancurkannya, dan masih tetap menghancurkan
Dalam mereka yang, ketika mereka bisa, tidak mau menerima karunia.
Tidak juga Engkau dengan turun untuk mengambil
Sifat Manusia, mengurangi atau merendahkan sifatMu sendiri.
Karena Engkau telah, walau Bertahta dalam kebahagiaan tertinggi [ 305 ]
Setara dengan Allah, dan sama setaranya menikmati
Buah buah KeAllahan, menanggalkan semuanya untuk menyelamatkan
Seluruh Dunia dari terhilang selama lamanya, dan telah didapatkan
Atas Kelayakan lebih pantas sebagai Anak Allah daripada Hak Lahir,
Didapatkan paling layak menjadi demikian karena Engkau Baik, [ 310 ]
Jauh lebih baik daripada Agung atau Tinggi; karena dalam Engkau
Kasih lebih berkelimpahan daripada Kemuliaan,
Maka PerendahanMu akan meninggikan
Bersama sama Engkau KemanusiaanMu juga ke Tahta ini;
Disini Engkau akan duduk sebagai manusia, disini akan Memerintah [ 315 ]
Sebagai Allah dan Manusia, sebagai Anak Allah dan Anak Manusia,
Diurapi sebagai Raja alam semesta, seluruh Kuasa
Kuberikan kepadaMu, untuk memerintah selamanya, dan memegang
KelayakanMu; dibawah Engkau sebagai Kepala Tertinggi
Tahta, Penguasa, Kuasa, Kekuasaan Aku taklukkan: [ 320 ]
Semua lutut akan bertelut kepadaMu, akan mereka yang tinggal
Di Sorga, atau Bumi, atau dibawah Bumi di Neraka;
Saat Engkau datang dengan penuh kemuliaan dari Sorga
Akan tampak di Langit, dan dariMu dikirim
Penghulu Malaikat yang memanggil untuk mengumumkan [ 325 ]
PenghakimanMu yang ditakuti: segera dari keempat Penjuru Angin
Seluruh orang hidup, dan orang orang mati yang dipanggil
Dari segala Zaman menuju Penghakiman umum
Akan bergegas, dan begitu gaduhnya sehingga membangunkan mereka dari tidur.
Lalu dihadapan seluruh Orang Orang KudusMu, Engkau akan menghakimi [ 330 ]
Orang orang dan Para Malaikat jahat, mereka berjajar akan tenggelam
Oleh KeputusanMu; Neraka akan dipenuhi,
Dan sejak itu akan selamanya tertutup. Sementara itu
Dunia akan terbakar, dan dari abunya bangkit
Langit dan Bumi yang baru, dimana orang benar akan hidup [ 335 ]
Dan setelah seluruh kesusahan mereka yang lama
Akan melihat masa masa keemasan, yang penuh perbuatan perbuatan keemasan,
Dimana Sukacita dan Kasih akan menang, dan Kebenaran yang indah.
Maka Engkau akan meletakkan Tongkat Kekuasaan kerajaanMu,
Sebab pada saat itu Tongkat Kekuasaan kerajaan tidak akan dibutuhkan lagi, [ 340 ]
Allah akan menjadi Semua didalam Semuanya. Tetapi kalian semua Para illah,
Sembahlah Dia, yang untuk mencapai semuanya ini mati,
Sembahlah Sang Anak, dan hormati Dia seperti Aku.
Begitu Sang Mahakuasa selesai berkata kata, seluruh
Kawanan besar Para Malaikat dengan sebuah seruan [ 345 ]
Nyaring bagaikan dari banyak orang tak terjumlahkan, dengan manis
Sebagaimana dari suara suara diberkati, mengucapkan sukacita, Sorga bergema
Dengan Yobel, dan Hosanna nyaring memenuhi
Wilayah Wilayah abadi tersebut: dengan rendah hati menghormati
Ke arah kedua Tahta mereka berlutut, dan ke tanah [ 350 ]
Dengan penyembahan khusuk mereka melemparkan ke bawah
Mahkota Mahkota mereka yang berajutkan Amarant dan Emas,
Amarant Abadi, Bunga yang dulunya
Di Firdaus, dekat Pohon Kehidupan
Mulai mekar, namun segera oleh pelanggaran manusia [ 355 ]
Dipindahkan kembali ke Sorga dimana pertama kali tumbuh, disana tumbuh,
Dan bunga bunga banyak yang menaungi Air Kehidupan,
Dan dimana sungai Kebahagiaan di tengah tengah Sorga
Mengairi Bunga Bunga Elisia dengan aliran Cerahnya;
Dengan bunga bunga yang tak pernah layu ini Para Roh terpilih [ 360 ]
Mengikat ikal rambut megah mereka yang berajutkan cahaya,
Saat itu dalam Rangkai Rangkai longgar dilemparkan tebal, diatas terangnya
Jalan yang bagaikan Laut Jasper bersinar
Ungu oleh Mawar Mawar Sorgawi bagaikan tersenyum.
Lalu Memahkotai diri mereka dengan Kecapi emas yang diambil mereka, [ 365 ]
Kecapi yang terus dinadakan, yang bergemerlapan disisi mereka
Tergantung bagai Tabung Panah, dan dengan Preamble manis
Simfoni yang mempesonakan mereka melagukan
Mazmur suci mereka, dan membangunkan sukacita tinggi;
Tidak satu suarapun terkecuali, tidak ada suara yang tidak bergabung [ 370 ]
Sebagai bagian nyanyian, demikianlah keselarasan yang ada di Sorga.
Engkau Bapa mereka pertama tama mazmurkan Mahakuasa,
Tidak Berubah, Abadi, Tidak Terbatas,
Raja Kekal; Engkau Sumber segala sesuatu,
Sumber Terang, DiriMu sendiri tidak terlihat [ 375 ]
Di tengah tengah kilauan penuh kemuliaan dimana Engkau duduk
Bertahta tanpa terdekati, namun ketika Engkau menaungi
Kilauan penuh sinarMu, dan melalui awan
Yang mengelilingi di sekelilingMu bagai Kediaman yang bercahaya,
Sehingga bagaikan gelap dengan kilauan amat terang ujung ujungMu, [ 380 ]
Namun menyilaukan Sorga, sehingga Serafim paling terang
Tidak bisa mendekat, namun menudungi mata mereka dengan kedua sayap,
Engkau selanjutnya mereka mazmurkan yang sulung dari segala Ciptaan,
Anak yang Diperanakkan, Kesetaraan Ilahi,
Yang pada wajahMu yang jelas terlihat, tanpa awan [ 385 ]
Dibuat tampak, Sang Bapa Mahakuasa dinyatakan,
Yang tidak ada satu Mahluk bisa memandang; pada Engkau
Berdiam kilauan cemerlang KemuliaanNya,
Diam di dalam Engkau Roh kuasaNya tinggal.
Dia akan Sorga segala Sorga dan seluruh Kuasa Kuasa didalamnya [ 390 ]
OlehMu diciptakanNya, dan olehMu dilemparkanNya
Kekuasaan Kekuasaan yang Berhasrat: Engkau pada hari itu
Tidak menahankan Guntur BapaMu yang penuh kengerian,
Tidak juga Engkau hentikan roda roda Kereta berapi apiMu, yang menggoncangkan
Rangka Sorga yang abadi, sementara diatas leher [ 395 ]
Para Malaikat berperang yang terserak Engkau berkendara.
SekembaliNya dari pengejaran seluruh Kuasa KuasaMu dengan seruan kuat
Meninggikan hanya Engkau, Anak kekuatan BapaMu,
Untuk menjalankan pembalasan murka atas seteru seteruNya,
Tidak demikian atas Manusia; ia jatuh melalui niat jahat mereka, [ 400 ]
Bapa Pengampunan dan Karunia, Engkau tidak menghukum
Begitu kerasnya, namun lebih condong mengasihani:
Begitu AnakMu yang tersayang dan satu satuNya
Melihat Engkau bertujuan tidak meghukum Manusia yang rapuh
Begitu kerasnya, namun lebih condong kepada belas kasihan, [ 405 ]
Dia untuk menentramkan murkaMu, dan mengakhiri perbantahan
Antara Pengampunan dan Keadilan yang tampak di wajahMu,
Tanpa mempedulikan Kebahagiaan dimana Dia duduk
Di sampingMu, menawarkan DiriNya untuk mati
Untuk pelanggaran manusia. Oh kasih tanpa tandingan, [ 410 ]
Kasih yang tidak bisa ditemukan yang tidak Ilahi!
Salam Anak Allah, Juru Selamat Manusia, NamaMu
Akan menjadi pujian berulang ulang MazmurKu
Sejak saat ini, dan tidak akan pernah pujianMu oleh KecapiKu
Dilupakan, tidak juga dipisahkan dari pujian kepada BapaMu. [ 415 ]
Demikian mereka di Sorga, diatas Lingkar berbintang,
Saat saat bahagia mereka dalam sukacita dan berKidung dijalani.
Sementara itu di Lingkaran kokoh dan jelas
Dunia yang bulat ini, yang ujung terjauhnya memisahkan
Lingkar Lingkar lebih kecil yang berkilau, tertutup [ 420 ]
Dari Kekacauan dan jalan Kegelapan yang tua,
Setan mendarat dan berjalan: sebuah Lingkar jauh disana
Tampak baginya, saat itu tampak sebuah Benua tanpa batas
Gelap, hancur, dan liar, dibawah kegeraman Malam
Terlihat tanpa bintang, dan badai badai yang terus menerus mengancam [ 425 ]
Dari Kekacauan menghembus kemana mana, di bawah langit;
Kecuali sisi itu yang dari tembok Sorga
Walau jauh sedikit kilauan kecil tampak
Akan udara cemerlang yang tidak begitu digoncang dengan keributan badai:
Disini sang Penjahat berjalan dalam ruang luas. [ 430 ]
Seperti ketika seekor Burung Nasar yang berbiak di Imaus,
Yang puncak bersaljunya berbatasan dengan Orang Tartar yang berkelana,
Terbang dari Daerah yang sedikit mangsanya
Untuk memakan daging Domba atau Anak Domba yang baru lahir
Diatas Bukit Bukit dimana Kumpulan Ternak makan, terbang menuju Sungai [ 435 ]
Ganga atau Hydaspes, aliran aliran sungai di India;
Namun dalan perjalanannya mendarat di Dataran Dataran gersang
Di Sericana, dimana Orang Orang Tionghoa berkendara
Dengan Layar dan Angin diatas Kendaraan ringan yang terbuat dari rotan:
Demikian di Lautan Tanah yang berangin ini, sang Penjahat [ 440 ]
Berjalan naik dan turun sendirian menuju mangsanya,
Sendirian, sebab Mahluk lain di tempat itu
Baik yang hidup maupun yang mati tidak ada yang ditemukan,
Belum ada, namun sejumlah besar setelah itu dari bumi
Naik kesana bagai uap Udara terbang [ 445 ]
Diantara segala hal yang sementara dan sia sia, ketika Dosa
Telah memenuhi pekerjaan manusia dengan kesia siaan:
Baik segala hal sia sia, dan semua mereka yang dalam kesia siaan
Membangun harapan tersayang mereka akan Kemuliaan atau wujud abadi,
Atau kebahagiaan dalam kehidupan sekarang maupun setelah kematian; [ 450 ]
Semua mereka yang telah beroleh upah di Bumi, buah buah
Tahyul menyakitkan dan Hasrat buta,
Yang hanya mencari pujian manusia, disini mereka temukan
Pembalasan sepantasnya, kosong sama seperti perbuatan mereka;
Segala pekerjaan Alam yang tidak terselesaikan ada disini, [ 455 ]
Yang menghapuskan, mengerikan, atau bercampur kacau,
Yang hancur di bumi, melayang kesini, dan dengan sia sia,
Hingga pemusnahan akhir, berkelana disini,
Bukan di Bulan yang berseberangan, seperti yang dimimpikan beberapa orang;
Dataran Dataran perak itu lebih mungkin mereka yang berdiam, [ 460 ]
Orang Orang Kudus yang terangkat, atau Roh Roh tengah
Antara jenis Malaikat dan Manusia:
Disana Anak Anak hasil hubungan yang jahat lahir
Pertama kali di Dunia kuno para Raksasa muncul
Dengan banyak perbuatan sia sia, walau mahsyur pada saat itu: [ 465 ]
Selanjutnya para pembangun Babel di Dataran
Sennaar, dan masih tetap juga dengan rancangan sia sia
Babel Babel baru, jika mereka memiliki kesempatan, akan mereka bangun:
Yang lainnya datang sendirian; ia yang untuk dianggap
Seorang allah, melompat dengan senang ke dalam nyala api Ætna [ 470 ]
Empedocles, dan ia yang demi menikmati
Elysium Plato, melompat ke dalam Laut,
Cleombrotus, dan banyak lagi terlalu panjang untuk disebutkan,
Bocah Bocah dan Orang Orang Tolol, Para Petapa dan Biarawan
Putih, Hitam dan Kelabu, dengan segala kemegahan mereka. [ 475 ]
Disini Penziarah Penziarah berkelana, yang tersesat begitu jauh mencari
Di Golgotha Dia mati, yang hidup di Sorga;
Dan mereka yang untuk memastikan akan masuk ke Firdaus
Dalam matinya mengenakan jubah Dominic,
Atau dalam pakaian Fransiscan berpikir hendak lewat tersamar; [ 480 ]
Mereka melewati ketujuh Planet, dan melewati yang ditetapkan,
Dan Lingkar Kristal itu yang keseimbangannya mengukur berat
Trepidasi yang dibicarakan, dan yang menjadi penggerak utama;
Lalu Santo Petrus di Pintu Sorga tampaknya
Menunggu mereka dengan Kunci Kuncinya, dan di kaki [ 485 ]
Sorga mereka mendaki naik dengan Kaki mereka, ketika lihatlah
Sebuah angin kuat yang marah dari kedua Sisi
Menghembuskan mereka menempuh selaksa Liga kesana kemari
Terbang ke udara yang tidak menentu; lalu kalian bisa melihat
Penutup Kepala, Kerudung dan Jubah dengan pemakainya terlempar [ 490 ]
Dan terhembus menjadi Kain Lusuh, lalu Relik, Tasbih,
Surat Pengampunan Dosa, Surat Anugerah, Surat Pengampunan, Surat Keputusan,
Menjadi permainan Angin: semua ini naik berputar putar melayang
Terbang melalui sisi belakang Dunia ini hingga jauh
Ke Limbo besar dan luas, yang sejak itu dinamakan [ 495 ]
Firdaus bagi Orang Orang Bodoh, yang sedikit orang tidak mengetahuinya
Lama setelah itu, namun saat itu masih belum berpenghuni, dan belum dijalani;
Seluruh Lingkar kegelapan ini ditemukan sang Penjahat sewaktu dilewatinya,
Dan lama ia berkelana, hingga akhirnya kilauan
Cahaya ufuk tampak dan bergegas ke arah sana [ 500 ]
Langkah langkahnya diarahkan; jauh disana tampak kepadanya
Naik ke atas bertahap tahap amat menakjubkan
Naik hingga ke tembok Sorga sebuah Bangunan tinggi,
Sampai ke atasnya, namun tampak jauh lebih kaya
Pekerjaan tangan tersebut bagaikan sebuah Gerbang Istana Kerajaan [ 505 ]
Dengan Bagian Depan dari Intan dan Emas
Dihiasinya, tebal dengan Batu Batu Permata dari timur bergemerlapan
Pintu tersebut berkilauan, tanpa dapat ditiru di Bumi
Dengan Contoh, maupun digambar dengan Pensil gambar.
Tangga tersebut sama seperti yang dilihat Yakub [ 510 ]
Malaikat Malaikat naik dan turun, kumpulan kumpulan
Para Penjaga yang terang, ketika ia dari Esau meloloskan diri
Ke Padan-Aram di dataran Luz,
Ia bermimpi di malam hari di bawah Langit terbuka,
Dan bangunnya berseru, Sesungguhnya inilah Gerbang Sorga [ 515 ]
Tiap Tangga dengan maksud tersembunyi, tidak juga mereka berdiri
Disana setiap saat, namun terkadang ditarik ke atas Sorga
Sehingga tak terlihat, dan di bawahnya Laut berkilau mengalir
Yang terbuat dari Batu Jasper, atau Mutiara cair, dimana
Mereka yang kemudian datang dari Bumi, tiba dengan berlayar, [ 520 ]
Diangkat oleh Malaikat Malaikat, atau terbang diatas Danau tersebut
Terangkat dalam sebuah Kereta Berkuda yang ditarik oleh Kuda Kuda berapi.
Tangga Tangga tersebut saat itu diturunkan, apakah untuk menantang
Sang Penjahat dengan jalan naik yang mudah, atau memperburuk
Pengusiran menyedihkannya dari pintu pintu Kebahagiaan. [ 525 ]
Langsung tampak terbuka di bawah,
Tepat diatas Firdaus tempat yang berbahagia itu,
Sebuah jalan turun ke Bumi, sebuah jalan lebar,
Lebih lebar daripada masa sesudah itu
Diatas Gunung Sion, dan, walaupun tetap besar juga jalan itu, [ 530 ]
Diatas Tanah Perjanjian yang kepada Allah begitu tersayangnya,
Melalui jalan itu, sering berkunjung ke Suku Suku yang berbahagia itu,
Dalam tugas agung Malaikat MalaikatNya datang dan pergi
Sering melewati jalan itu, dan MataNya memilih memandang
Dari Paneas mata air sungai Yordan [ 535 ]
Hingga ke Beersaba, dimana Tanah Kudus
Berbatasan dengan Mesir dan pantai Arabia;
Begitu lebar tampaknya jalan itu, dimana batas batas ditetapkan
Atas kegelapan, bagaikan yang membatasi gelombang Lautan.
Setan dari sana saat itu di tangga terbawah [ 540 ]
Yang menaiki dengan anak anak tangga Emas hingga ke Gerbang Sorga
Melihat ke bawah terheran heran pemandangan tiba tiba
Seluruh Dunia ini sekaligus. Seperti ketika seorang Pengintai
Melalui jalan jalan gelap dan gersang penuh bahaya menjalani
Sepanjang malam; akhirnya seiring merekahnya ufuk cerah [ 545 ]
Mencapai puncah sebuah Bukit yang tinggi didakinya,
Yang matanya menemukan tanpa disadarinya
Harapan indah sebuah tanah asing of some forein land
Pertama kali dilihat, atau sebuah Kota Besar terkenal
Dihiasi dengan Menara Menara Tinggi berkilau dan Bangunan Tinggi, [ 550 ]
Yang saat itu Matahari yang Terbit menampakkan cemerlang dengan sinarnya.
Keheranan demikian menawan, sekalipun setelah melihat Sorga,
Roh jahat itu, namun lebih ditawan rasa iri
Akan pemandangan seluruh Dunia ini yang dilihatnya begitu indah.
Ia memandang ke sekeliling, dan dengan baik, dimana ia berdiri [ 555 ]
Begitu tinggi di atas Lingkar melingkar
Bayangan Malam yang terbentang; dari Titik Timur
Libra hingga ke Bintang terang yang menampakkan
Andromeda jauh hingga ke Lautan Atlantic
Diluar Horizon; lalu dari Kutub ke Kutub [ 560 ]
Ia memandang seluruhnya, dan tanpa berhenti lebih lama lagi
Turun langsung menuju Daerah pertama Dunia diluncurkannya
Terbangnya menurun, dan mengawang dengan mudah
Melalui Udara murni lembut jalannya yang tak terlihat mata
Diantara Bintang Bintang tak terhitung jumlahnya, yang bersinar [ 565 ]
Dari jauh bagai bintang, namun dari dekat bagai Dunia Dunia lain,
Atau bagai dari Dunia lain, atau Pulau Pulau bahagia,
Bagai Taman Taman Hesperia itu yang mahsyur sejak dulu kala,
Dataran Dataran beruntung, dan Taman Taman dan Lembah Lembah berbunga,
Pulau Pulau amat bahagia, namun siapa yang tinggal senang disana [ 570 ]
Ia tidak berhenti menanyakannya: diatas mereka semuanya
Matahari keemasan dalam kemegahan bagaikan Sorga
Menarik matanya: Kesana jalannya diarahkan
Melalui Cakrawala yang tenang; namun naik atau turun
Dari pusat, atau bukan dari pusat, sulit dipastikan, [ 575 ]
Atau Gerak Memanjang, dimana Penerang agung tersebut
Jauh diantara Rasi Rasi Bintang terang dan banyak,
Yang dari mata Kekuasaannya menjaga jarak yang seharusnya,
Menyebarkan Cahaya dari jauh; dan sementara mereka bergerak
Dalam tarian Bintang dalam jumlahyang menghitung [ 580 ]
Hari, bulan, dan tahun, ke arah Lampunya yang menyinari semua
Mengarahkan dengan cepat berbagai gerakan mereka, atau diarahkan
Oleh sinar Magnetnya, yang dengan lembut menghangatkan
Alam Semesta, dan ke tiap tiap bagian dalam
Dengan penembusan lembut, walau tak terlihat, [ 585 ]
Menembakkan cahaya tak terlihat bahkan hingga ke kegelapan:
Demikian ajaibnya ditetapkan Tempat benderangnya.
Disana mendarat sang Penjahat, bagai sebuah noda seperti yang mungkin
Sang Ahli Bintang di Bulatan berkilau Matahari
Melalui Teropong Optik mengkilatnya belum pernah melihatnya. [ 590 ]
Tempat itu ditemukannya terang melebihi segala ungkapan,
Dibandingkan dengan apapun di Bumi, baik Logam maupun Batu;
Tidak semua bagian sama, namun semuanya sama sama diresapi
Cahaya benderang, bagai Besi berkilat kilat karena api;
Jikalau logam, sebagian bagaikan Emas, bagian lain Perak cerah; [ 595 ]
Jikalau batu, Carbuncle kebanyakannya atau Krisolit,
Rubi atau Topaz, hingga bagai Kedua Belas yang berkilau
Di baju penutup Dada Harun, dan sebuah batu lagi
Yang lebih seringkali dibayangkan dan bukannya dilihat,
Batu itu, atau seperti itu yang dibawah disini [ 600 ]
Orang Orang Bijak dengan sia sia begitu lama telah mencarinya,
Dengan sia sia, walau dengan Keahlian hebat mereka ikat
Raksa yang berubah ubah, dan memunculkan tanpa terikat
Dalam berbagai bentuk Proteus tua dari Laut,
Yang dikeringkan melalui sebuah Limbec menjadi bentuk Asalnya. [ 605 ]
Tidak usah heran jika dataran dataran dan daerah disana
Bernafaskan Elixir murni, dan Sungai Sungai mengalirkan
Emas Cair, ketika dengan satu sentuhan menyilaukan
Matahari Sang Ahli Kimia Pertama yang begitu jauh dari kita
Menghasilkan dengan bercampur Kelembapan Bumi [ 610 ]
Di kegelapan di bawah bumi begitu banyak benda benda berharga
Yang berwarna warni begitu mulia dan hasil yang begitu langka?
Disini banyak hal hal baru dijumpai Iblis
Tanpa terkagum kagum, jauh dan lebar matanya memandang,
Sebab tidak ada rintangan kepada matanya, tidak ada bayangan, [ 615 ]
Namun seluruhnya berkilau Matahari, seperti ketika Sinarnya pada Siang Hari
Memuncak dari Equator, seperti mereka sekarang
Mengarah ke atas dengan langsung, darinya tidak memancar dari sekeliling
Sehingga dapat muncul bayangan dari tubuh nyata, dan Udara,
Lebih jelas dari manapun, menajamkan pandangan matanya [ 620 ]
Menuju benda benda jauh, dimana segera ia
Lihat dalam pandangannya seorang Malaikat penuh kemuliaan berdiri,
Yang sama seperti dilihat Yohanes juga di Matahari:
Terlihat punggungnya saja, namun terangnya tidak tersembunyikan;
Akan Sinar Sinar matahari memancar, sebuah mahkota emas [ 625 ]
Melingkari Kepalanya, tidak kurang Ikal Ikal Rambutnya dibelakang
Megah jatuh di Bahunya dengan sayap sayap
Teruntai berombak; sedang sibuk dengan suatu tugas penting
Tampaknya ia, atau tetap dalam pemikiran dalam.
Senanglah sang Roh jahat sebab sekarang ia berharap [ 630 ]
Menemukan siapa yang bisa mengarahkan jalannya yang berkelana
Ke Firdaus tempat kedudukan bahagia Manusia,
Akhir perjalanannya dan permulaan celaka kita.
Namun pertama ia merubah bentuk sebenarnya,
Yang jikalau tidak mungkin akan menyebabkan bahaya atau tertundanya ia: [ 635 ]
Dan sekarang bagaikan seorang Kerub muda,
Bukan yang terutama, namun sedemikian rupa di wajahnya
Kemudaan tersenyum Sorgawi, dan ke setiap Anggota Tubuh
Meresapkan keanggunan sepantasnya, demikian pintarnya ia berpura pura;
Dibawah sebuah Mahkota Kecil rambutnya yang teruntai [ 640 ]
Dengan ikal ikal yang jatuh lembut di kedua pipinya, sayap dipakainya
Dengan berwarna warni bulu ditaburi dengan Emas,
Pakaiannya cocok untuk kecepatan nyaman, dan memegang
Didepan langkah langkah anggunnya sebuah tongkat Perak.
Ia tidak mendekat tanpa terdengar, sang Malaikat bercahaya, [ 645 ]
Sebelum ia mendekat, menolehkan wajah bercahayanya,
Sebab telah didengarnya, dan langsung diketahui
Sang Penghulu Malaikat Uriel, satu dari ketujuh
Yang melayani di hadirat Allah, paling dekat ke TahtaNya
Berdiri siap melayani, dan merupakan MataNya [ 650 ]
Yang menjelajahi seluruh Sorga, atau turun ke Bumi
Menjalankan perintah perintah cepatNya melalui tempat basah maupun kering,
Melalui Laut dan Darat; kepadanya Setan menyapa demikian;
Uriel, sebab engkau dari antara ketujuh Roh yang berdiri
Di hadapan Tahta tinggi Allah, yang bercahaya penuh kemuliaan, [ 655 ]
Mereka akan kehendak langsungNya yang agung
Sebagai Pewarta melalui Sorga tertinggi membawakannya,
Dimana seluruh Anak AnakNya mendengarkan Kedutaanmu;
Dan disini paling mungkin melalui ketetapan agung
Bisa mendapatkan kehormatan serupa, dan sebagai MataNya [ 660 ]
Dengan sering mengunjungi seluruh Ciptaan baru ini;
Tidak terucapkan hasratku untuk melihat, dan mengenal
Seluruh pekerjaan pekerjaanNya yang ajaib ini, namun terutama Manusia,
Kesenangan dan kesukaanNya yang terutama, ia yang untuknya
Seluruh pekerjaanNya yang begitu ajaib ini ditetapkanNya, [ 665 ]
Telah membawaku dari Paduan Suara Kerubim
Sendirian berkelana. Seraf Paling Terang mohon beritahukan
Dimana diantara semua Lingkar Lingkar berkilau ini telah bagi Manusia
Sebagai tempat kedudukan tetapnya, atau jika tidak ada tempat yang tetap,
Namun seluruh Lingkar Lingkar bersinar ini sesukanya ditinggali; [ 670 ]
Agar aku boleh menemukannya, dan dengan memandang secara diam diam,
Atau dengan kekaguman terbuka melihatnya
Yang atsnya Sang Pencipta agung telah menganugerahkan
Dunia Dunia, dan yang atasnya seluruh karunia karunia ini ditumpahkan;
Agar baik dalam dia dan dalam segala hal, sebagaimana seharusnya, [ 675 ]
Sang Pencipta Alam Semesta boleh kita puji;
Yang dengan adil telah menyingkirkan Seteru Seteru Pemberontak
Ke dalam Neraka terdalam, dan untuk memperbaiki kehilangan itu
Menciptakan Bangsa Manusia bahagia yang baru ini
Untuk melayani Dia dengan lebih baik: sungguh bijaklah segala jalanNya. [ 680 ]
Demikian berbicara sang pembohong palsu tanpa diketahui;
Sebab tidak Manusia atau Malaikat bisa membedakan
Kemunafikan, satu satunya kejahatan yang berjalan
Tanpa terlihat, kecuali kepada Allah saja,
Melalui kehendakNya yang mengizinkan, melalui Sorga dan Bumi: [ 685 ]
Dan seringkali walau kebijakan terjaga, kecurigaan tertidur
Di Gerbang kebijaksanaan, dan kepada kepolosan
Menyerahkan tugasnya, sementara kebaikan tidak menyangka yang jahat
Dimana tampakanya tidak ada kejahatan: Yang saat sekali itu menipu
Uriel, walau sebagai Wali Matahari, dan sebagai [ 690 ]
Roh bermata paling tajam dari semuanya di Sorga;
Yang kepada sang Penyamar penuh tipu daya yang keji
Dalam kebenarannya menjawab demikian.
Malaikat Bercahaya, hasratmu yang cenderung ingin mengetahui
Segala pekerjaan Allah, dan dari itu untuk memuliakan [ 695 ]
Sang Pencipta Karya agung, tidaklah berlebihan
Yang bisa dipersalahkan, namun malah semakin pantas dipuji
Semakin tampak berlebihan lagi, yang telah membawamu kemari
Dari Rumah Sorgamu demikian sendirian,
Untuk menyaksikan dengan matamu sendiri apa yang mungkin bagi beberapa [ 700 ]
Berpuas diri dengan laporan yang didengar di sorga saja:
Sebab memang ajaib segala pekerjaan tanganNya,
Dan menyenangkan untuk dikenal, dan paling pantas dalam segala hal
Diingat ingat dengan seluruh nikmat dan sukacita;
Namun pikiran diciptakan mana yang bisa memahami [ 705 ]
Jumlah mereka, atau kebijaksanaan tak terbatas
Yang menciptakan mereka, namun malah menyembunyikan erat rahasia mereka.
Aku melihat ketika oleh FirmanNya Kegelapan tak berbentuk,
Bahan cetakan dunia ini, bertumpuk tumpuk:
Kebingungan mendengar suaraNya, dan kegaduhan liar [ 710 ]
Dikalahkan, dan muncul ketakterbatasan luas yang dibatasiNya;
Hingga pada perintah keduaNya kegelapan melarikan diri,
Terang bersinar, dan keteraturan muncul dari ketidakteraturan:
Dengan tangkas menuju beberapa Sudut mereka bergegas
Zat Zat dasar berat, Tanah, Air, Udara, Api, [ 715 ]
Dan zat kodrati Sorgawi yang membentuk Sorga
Terbang keatas, dinyalakan menjadi berbagai bentuk,
Yang bergulung melingkar, dan berubah menjadi Bintang Bintang
Tak terhitung jumlahnya, sebagaimana engkau lihat, dan bagaimana mereka bergerak;
Masing masing memiliki tempatnya yang ditetapkan, masing masing jalurnya, [ 720 ]
Sisanya dalam lingkaran membatasi Alam Semesta ini.
Lihatlah kebawah ke Lingkar itu yang sisi tampaknya dari sini
Jelas bercahaya dari sana, walau hanya dipantulkan, berkilau demikian;
Tempat itu adalah Bumi kedudukan Manusia, cahaya itu
Siangnya, yang jikalau tidak sama seperti Setengah Bagiannya [ 725 ]
Akan diduduki Malam, namun disana Bulan yang bersebalahan
(Demikianlah dinamakan Bintang indah di seberangnya) sebagai bantuannya
Menjalankan tugas pada waktunya, dan jalur melingkarnya tiap bulan
Terus berakhir, terus memulai lagi melalui Sorga tengah,
Dengan cahaya pinjaman dalam ketiga bentuknya [ 730 ]
Demikian berisi dan menjadi kosong untuk menerangi Bumi,
Dan dalam kekuasaan pucatnya menahan malam.
Titik itu yang kesana kutunjuk adalah Firdaus,
Tempat tinggal Adam, taman taman besar itu Rumahnya.
Arahmu tidak mungkin bisa salah, aku harus selalu melihat kesana. [ 735 ]
Demikian jawabnya, ia pun berbalik, dan Setan membungkuk rendah,
Sebagaimana sepantasnya pada Roh Roh yang lebih tinggi di Sorga,
Dimana kehormatan seharusnya dan rasa hormat tidak diabaikan siapapun,
Ia pergi, dan menuju batas Bumi dibawah,
Turun dari Jalur Matahari, bergegas berharap akan berhasil, [ 740 ]
Mengarahkan jalan curamnya melalui jalur jalur di Udara,
Dan tidak berhenti sedikitpun, hingga diatas Niphates ia mendarat.

Akhir Buku Ketiga.

No comments: