Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Pertama

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot
BUKU 1
PENGANTAR

Buku pertama ini mengajukan, mula mula dengan singkat, seluruh Pokok Bahasan, ketidakpatuhan Manusia, dan karenanya hilangnya Taman Firdaus dimana ia ditempatkan: Lalu menyinggung penyebab utama kejatuhannya, Sang Ular, atau tepatnya Setan di dalam Sang Ular; yang memberontak dari Allah, dan menarik ke sisinya banyak Legion Legion Malaikat, atas perintah Allah diusir keluar dari Sorga dengan seluruh Anggotanya ke dalam Jurang Dalam yang besar. Hal mana yang telah terjadi, Syair ini telah dari tengah kejadian, mempertontonkan Setan dengan Malaikat Malaikatnya sekarang jatuh dalam Neraka, digambarkan disini, bukan di Tengah Alam Semesta (sebab Langit dan Bumi boleh diduga belum diciptakan, jelas belum terkutuk) namun di sebuah tempat kegelapan yang amat sangat, paling cocok dinamai Kekacauan: Disini Setan dengan Malaikat Malaikatnya berbaring di Lautan Api, terhajar Petir dan tercengang cengang, setelah suatu masa tertentu pulih, seolah olah dari sebuah kebingungan, memanggil naik ia yang terbesar sesudahnya dalam Kedudukan dan Martabat yang berbaring di sisinya; mereka berunding mengenai kejatuhan mereka yang menyengsarakan. Setan membangunkan seluruh Legion Legionnya, yang sampai saat itu berbaring terperangah dalam keadaan yang sama; Mereka bangkit, Jumlah mereka, susunan Perang, Pemimpin Pemimpin mereka yang terkemuka disebutkan, sama dengan Berhala Berhala yang dikenal di kemudian hari di Kanaan dan Negeri Negeri yang bersebelahan. Kepada mereka ini Setan menujukan Kata Katanya, menghibur mereka dengan harapan masih bisa mendapatkan Sorga kembali, namun akhirnya memberitahukan kepada mereka mengenai sebuah Dunia baru dan Mahluk baru yang akan diciptakan, menurut sebuah Nubuat atau berita kuno di Sorga; sebab bahwa para Malaikat telah lama ada sebelum Ciptaan yang kelihatan ini, adalah pendapat banyak Bapa Bapa Gereja yang mula mula. Untuk mencari kebenaran Nubuat ini, dan hal apa yang akan diputuskan atas ini ia mengajukan suatu Sidang Tertinggi. Apa yang Rekan Rekannya kemudian usahakan. Pandemonium Istana Setan muncul, tiba tiba dibangun dari Jurang Dalam: Rekan Rekan Neraka duduk bersidang disana.

Mengenai Ketidaktaatan Manusia yang Pertama, dan Buah
Pohon Terlarang itu, yang kecapan mematikannya
Membawa Maut ke dalam Dunia, dan seluruh celaka kita,
Dengan hilangnya Eden, sehingga Sang Manusia yang lebih Agung
Memulihkan kita, dan mendapatkan kembali Kedudukan penuh kebahagiaan itu, [ 5 ]
Bernyanyilah Ilham Sorgawi, yang di puncak rahasia
Horeb, atau Sinai, telah mengilhami
Gembala tersebut, yang pertama kali mengajari Bangsa Pilihan,
Pada Mulanya bagaimana Langit dan Bumi
Muncul dari Kekacauan: Atau jikalau Bukit Sion [ 10 ]
Lebih menyenangkan Engkau, dan Aliran Siloa yang mengalir
Deras di samping Nabi Allah; Demikianlah aku
Memanggil bantuanMu bagi Nyanyian pertualangan olehku
Yang tidak dengan setengah setengah bermaksud terbang tinggi
Di atas Gunung Aonia, sementara hendak mencapai [ 15 ]
Hal hal yang belum pernah dicoba dalam Prosa dan Rima.
Dan terutama Engkau Wahai Roh, Yang lebih menyenangi
Melebihi segala Bait hati yang benar dan murni,
Ajari aku, sebab Engkau tahu; Engkau pada mulanya
Ada disana, dan dengan sayap sayap perkasa terbentang [ 20 ]
Bagaikan burung dara melayang diatas Kekacauan yang luas
Dan mematangkannya: Apa yang dalam diriku gelap
Terangilah, apa yang rendah, naikkan dan topang;
Sehingga sampai kepada puncak Pernyataan agung ini
Aku boleh menyatakan Penyediaan Kekal, [ 25 ]
Dan membenarkan segala jalan Allah kepada manusia.
Katakan dahulu. Sebab Sorga tidak menyembunyikan apapun dari mataMu
Tidak juga Dasar Neraka yang dalam, katakan dahulu penyebab apa
Memindahkan Nenek Moyang kita dari Keadaan yang bahagia itu,
Diperkenan oleh Sorga begitu tingginya, sehingga jatuh [ 30 ]
Dari Pencipta mereka, dan melanggar KehendakNya
Jikalau tidak karena satu larangan saja, sudah menjadi Penguasa Penguasa Dunia?
Siapa yang pada mulanya membujuk mereka ke dalam pembangkangan keji itu?
Sang Ular Neraka; ialah itu, yang tipu dayanya
Dibangkitkan dengan Iri Hati dan Dendam, menyesatkan [ 35 ]
Ibu Umat Manusia, dan pada masanya Keangkuhannya
Telah melemparkannya keluar dari Sorga, dengan seluruh Balatentaranya
Para Malaikat Pemberontak, dengan bantuan mereka ia bercita cita
Menempatkan dirinya dalam Kemuliaan diatas Rekan Rekannya,
Ia yakin telah mampu menandingi Sang Maha Tinggi, [ 40 ]
Jika ia menentang; dan dengan tujuan penuh hasrat
Melawan Tahta dan Kuasa Kerajaan Allah
Membangkitkan Perang durhaka di Sorga dan Pertempuran penuh keangkuhan
Dengan usaha sia sia. Ia oleh Sang Kuasa Mahabesar
Melemparkannya dengan kepala terbakar menyala dari Langit Abadi [ 45 ]
Dengan keruntuhan mengerikan dan kobaran api turun
Ke dalam kengerian tanpa dasar, disana untuk berdiam
Dalam Rantai Rantai Adamant dan Api penghukuman,
Yang telah berani menantang Sang Mahakuasa berperang.
Sembilan kali Jangka Waktu yang mengukur Siang dan Malam [ 50 ]
Bagi manusia, ia dengan para anggotanya yang mengerikan
Tergeletak takluk, berguling dalam Teluk berapi api
Terperangah walaupun abadi: Namun hukumannya
Menyimpankannya bagi lebih banyak murka lagi; sebab sekarang pikiran
Baik mengenai kebahagiaan yang hilang dan kesakitan berkelanjutan [ 55 ]
Menyiksa dia; ke sekeliling ia melemparkan pandangannya penuh ratap
Yang menyaksikan siksaan dan kekejutan yang besar
Bercampur dengan keangkuhan degil dan kebencian teguh:
Dengan segera sejauh jarak pandang Malaikat ia memandang
Keadaan buruk yang porak poranda dan liar, [ 60 ]
Sebuah Penjara Bawah Tanah yang mengerikan, pada seluruh sisinya meluas
Bagaikan sebuah Perapian besar menyala nyala, namun dari nyala nyala tersebut
Tiada cahaya, namun malahan kegelapan yang tampak
Yang hanya menunjukkan pemandangan pemandangan celaka,
Daerah daerah penuh duka, bayang bayang ratapan, dimana damai [ 65 ]
Dan perhentian tidak pernah bisa berdiam, harapan tidak kunjung datang
Yang datang kepada semua; namun siksaan tanpa akhir
Tetap memburu, dan Banjir berapi api, dinyalakan
Oleh Belerang yang selalu terbakar tidak habis habisnya:
Tempat yang demikian telah disediakan oleh Keadilan Kekal [ 70 ]
Untuk mereka yang memberontak, disini Penjara mereka ditetapkan
Dalam kegelapan yang amat sangat, dan bagian mereka ditempatkan
Sejauhnya disingkirkan dari Allah dan terang Sorga
Bagai dari Pusat Semesta tiga kali jaraknya ke Ujung terjauh.
Sungguh betapa berbedanya dengan tempat darimana mereka jatuh! [ 75 ]
Disana kawan kawan kejatuhannya, dilanda
Oleh Banjir dan Beliung api yang menderu deru,
Ia segera melihat mereka, dan yang menggeliat di sisinya
Ia yang kuasanya kedua setelahnya, dan sesudahnya dalam kejahatan,
Lama sesudah itu dikenal di Palestina, dan dinamai [ 80 ]
Beelzebub. Kepada siapa sang Musuh Utama,
Dan kemudian di Sorga dinamai Setan, dengan kata kata penuh tantangan
Memecahkan kesunyian yang menakutkan demikian memulai.
Jikalau engkau adalah ia; Namun Oh betapa jatuhnya! betapa berubahnya
Darinya, yang di Dunia Terang yang bahagia [ 85 ]
Berpakaian cahaya abadi gemilang melebihi
Berlaksa laksa malaikat malaikat terang: Jikalau ia oleh persekutuan bersama,
Pikiran dan persetujuan bersama, harapan setara
Dan marabahaya dalam Usaha Gemilang tersebut,
Digabungkan denganku dulu, sekarang kesengsaraan telah menggabungkanmu [ 90 ]
Dalam keruntuhan setara: ke dalam Lobang Dalam mana kaulihat
Dari ketinggian bagimana jatuh, begitu jauh lebih kuat terbukti
Dia dengan GunturNya: dan hingga saat itu siapakah yang mengetahui
Kuasa TanganNya yang mendahsyatkan? Namun bukan karena itu,
Bukan juga apa yang Sang Pemenang Berkuasa dalam amukNya [ 95 ]
Dapat menjatuhkan atas kita, maka aku menyesal atau berubah,
Walaupun tampak berubah dari luar; pikiran teguh itu
Dan cela yang mulia, yang timbul dari perasaan hak yang dirampas,
Bersama dengan mereka yang paling perkasa membangkitkanku untuk melawan,
Dan ke dalam perlawanan ganas membawa juga [ 100 ]
Pasukan roh roh bersenjata yang tidak terhitung jumlahnya
Yang berani tidak menyenangi pemerintahanNya, dan lebih memilih aku,
Kekuatan penuhNya ditentang dengan kekuatan permusuhan
Dalam Pertempuran penuh keraguan di Dataran Dataran Sorga,
Dan menggoncangkan tahtaNya. Kenapa kalau kita kalah di medan perang? [ 105 ]
Tidak semuanya terhilang; Kehendak yang tak tertaklukkan,
Dan pelajaran dendam, kebencian abadi,
Dan keberanian untuk tidak pernah tunduk atau menyerah:
Dan apalagi yang tidak bisa ditundukkan?
Kemuliaanku tidak akan pernah oleh murka atau keperkasaanNya [ 110 ]
Merampasnya dariku. Untuk menunduk dan memohon pengampunan
Dengan lutut bertelut, dan mengIlahikan kekuatanNya,
Yang oleh sebab kengerian Tanganku baru baru ini
Meragukan KemaharajaanNya Sendiri, yang sememangnya rendah,
Yang merupakan aib dan malu dibawah [ 115 ]
Kejatuhan ini; sebab oleh Takdir maka kekuatan ilah ilah
Dan wujud Sorgawi ini tidak bisa binasa,
Sebab melalui pengalaman kejadian besar ini
Dalam hal Persenjataan tidak lebih buruk, dalam pandangan ke depan jauh lebih maju,
Kita bisa dengan harapan yang lebih berhasil menetapkan diri [ 120 ]
Untuk melancarkan baik dengan kuasa atau tipudaya Perang abadi
Tanpa terdamaikan lagi, kepada Lawan besar kita,
Yang sekarang berkemenangan, dan dalam sukacita berlebihan
Sendirian memerintah sebagai Zalim Sorga.
Demikian sang Malaikat Murtad berkata, walau dengan kesakitan, [ 125 ]
Menyombongkan diri dengan gaduh, namun digoncang rasa putus asa yang dalam:
Dan segera dijawabnya oleh Rekannya yang lantang.
Wahai Raja, Wahai Penghulu banyak Kuasa Kuasa yang Bertahta,
Yang memimpin Serafim yang terkepung ke Peperangan
Dibawah pimpinanmu, dan dengan perbuatan perbuatan penuh kengerian [ 130 ]
Tanpa takut, membahayakan Raja kekal Sorga;
Dan menguji Keunggulan agungNya,
Apakah ditopang oleh kekuatan, atau Peluang, atau Takdir,
Terlalu jelas aku melihat dan menyesalkan kejadian mengerikan itu,
Yang dengan kejatuhan menyedihkan dan kekalahan keji [ 135 ]
Telah menyebabkan kita kehilangan Sorga, dan seluruh Balatentara perkasa ini
Dalam kehancuran penuh kengerian ditundukkan serendah rendahnya,
Sejauh ilah ilah dan Hakekat Sorgawi
Bisa binasa: sebab pikiran dan roh tetap
Tidak tertaklukkan, dan kekuatan segera kembali, [ 140 ]
Walau seluruh Kemuliaan kita padam, dan keadaan bahagia
Disini ditelan oleh kesengsaraan tanpa akhir.
Namun bagaimana jikalau Dia Penakluk kita, (Yang sekarang aku
Yakin dalam hal kuasa adalah Mahakuasa, sebab tidak kurang
Dari sedemikian bisa mengatasi kuasa seperti kita semua) [ 145 ]
Telah menyisakan untuk kita semangat dan kekuatan kita seutuhnya
Agar dengan sepenuhnya kita menderita dan menahan segala kesakitan kita,
Sehingga kita dengan demikian boleh mencukupi kemarahanNya yang penuh dendam,
Atau melakukan bagiNya pelayanan yang lebih besar sebagai taklukan taklukanNya
Sesuai hak Peperangan, apapun urusanNya itu [ 150 ]
Disini di Pusat Neraka bekerja didalam Api,
Atau melaksanakan Perintah PerintahNya di Jurang Dalam yang suram;
Maka bagaimana hal itu bisa menolong kita walaupun kita masih merasakan
Kekuatan yang tidak berkurang, atau wujud abadi
Untuk menjalani penghukuman kekal? [ 155 ]
Kepadanya dengan kata kata cepat sang Musuh Utama menjawab.
Kerub yang Jatuh, menjadi lemah memang sengsara
Melakukan maupun Menderita: namun akan hal ini yakinlah,
Untuk berbuat kebaikan yang seharusnya takkan pernah menjadi tugas kita,
Namun selalu untuk berbuat jahat kesenangan kita satu satunya, [ 160 ]
Sebab berlawanan dengan Kehendak agungNya
Yang kita lawan. Jikalau demikian PenyediaanNya
Dari kejahatan kita hendak menghasilkan kebaikan
Pekerjaan kita haruslah untuk membengkokkan tujuan tersebut,
Dan dari kebaikan tetap juga mencari cara untuk kejahatan; [ 165 ]
Yang seringkali mungkin berhasil, dengan demikian mungkin
Akan membuat sedih hatiNya, jikalau aku tidak gagal, dan mengacaukan
Rencana rencana terdalamNya dari tujuan mereka yang ditakdirkan.
Namun lihatlah sang Pemenang yang marah telah memanggil kembali
Hamba hamba pembalasanNya dan pengejaran [ 170 ]
Kembali ke Gerbang Gerbang Sorga: Hujan Api Belerang
Meluncur mengejar kita dalam badai, yang dihembuskan telah menyalakan
Gelombang berapi, yang dari Jurang Tinggi
Sorga menerima kita jatuh, dan Petir,
Dipersayap dengan Halilintar menyala nyala dan murka meledak ledak, [ 175 ]
Mungkin telah kehabisan sambarannya, dan sekarang berhenti
Untuk meraung melalui Jurang Dalam yang luas dan tak terbatas.
Janganlah kita melepaskan kesempatan ini, apakah cemooh,
Atau murka yang terpuaskan memberikannya dari Lawan kita.
Lihatkah engkau Dataran suram disana, menyedihkan dan liar, [ 180 ]
Tempat kebinasaan, hampa akan cahaya,
Kecuali apa yang oleh kemilau nyala nyala api ganas ini
Menampakkanya pucat dan mengerikan? Kesana mari kita menuju
Dari lemparan gelombang gelombang berapi ini,
Disana beristirahat, jikalau bisa ditemukan istirahat disana, [ 185 ]
Dan menyusun kembali Kuasa Kuasa kita yang terhajar,
Bersepakat bagaimana kita bisa dengan demikian menyerang sekuatnya
Musuh kita, kekalahan kita sendiri bagaimana memperbaikinya,
Bagaimana mengatasi Bencana mengerikan ini,
Bantuan apa yang bisa kita dapatkan dari Harapan, [ 190 ]
Jikalau tidak tekad apa dari keputusasaan.
Demikian Setan berbicara ke Kawan terdekatnya
Dengan Kepala diangkat tinggi diatas gelombang, dan Mata
Yang berkilat menyala nyala, Bagian Bagian lainnya
Terbaring dalam Banjir berapi, mencapai jauh panjang dan besar [ 195 ]
Berbaring terapung berlipat lipat kali ukuran, dalam ukuran sebesar
Seperti mereka yang oleh Dongeng Dongeng disebutkan berukuran mengerikan,
Titan, atau yang lahir dari Bumi, yang berperang melawan Yupiter,
Briaeros atau Taifun, yang Sarangnya
Terletak dekat Tarsus kuno, atau mahluk Laut itu [ 200 ]
Lewiatan, yang dari segala pekerjaanNya Allah telah
Menciptakannya paling besar yang merenangi arus Samudera:
Ia mungkin tidur di antara buih buih laut Norwegia
Nahkoda sebuah Perahu kecil yang diombang ambingkan malam,
Mengiranya sebagai sebuah Pulau, sering, seperti yang diceritakan para Pelaut, [ 205 ]
Dengan Jangkar tertancap di kulitnya yang bersisik
Berlabuh di sisinya dibawah Arus, sementara Malam
Memenuhi Lautan, dan berharap Pagi berlambat lambat:
Demikian terentang besar panjangnya sang Penjahat Utama terbaring
Dirantai diatas Lautan api, tidak lagi juga sejak itu [ 210 ]
Telah mengangkat atau menaikkan kepalanya, namun atas kehendak
Dan izin agung Sorga yang memerintah atas semua
Membiarkan dia sekehendaknya pada rancangan rancangan jahatnya,
Sehingga dengan kejahatan berulang ulang dia akan
Menumpukkan atas dirinya penghakiman, sementara ia menghendaki [ 215 ]
Kejahatan pada yang lainnya, dan dengan amuk bisa melihat
Bagaimana semua niat jahatnya akhirnya menghasilkan
Kebaikan tanpa batas, karunia dan belas kasihan ditunjukkan
Atas Manusia yang olehnya terbujuk, namun atas dirinya sendiri
Kebingungan penuh gaduh, murka dan pembalasan ditumpahkan. [ 220 ]
Kedepan ia bangkit tegak dari Kolam Api
Sosok perkasanya; di sisi masing masing nyala nyala api
Terdorong mundur menundukkan puncak puncak runcing, dan bergulung
Berasap tebal, meninggalkan di tengah tengah suatu Lembah penuh kengerian.
Lalu dengan sayap sayap terentang ia mengarahkan perjalanannya [ 225 ]
Mengawang, mengapung diatas Udara gelap
Terasa olehnya berat yang tidak biasanya, sehingga di atas Tanah kering
Ia mendarat, jikalau itu adalah Tanah yang selalu terbakar
Oleh api padat, seperti Lautan Api oleh api cair;
Dan demikian tampak warnanya, seperti ketika kekuatan [ 230 ]
Angin bawah tanah memindahkan sebuah Gunung
Yang direnggut dari Pelorus, atau sisi hancur
Gunung Etna yang meledak, yang berkobar kobar
Dan menyala nyala isinya disana membuahkan Api,
Dirasuk oleh murka Mineral, dan dibantu oleh hembusan Angin, [ 235 ]
Dan meninggalkan dasar hangus yang seluruhnya dipenuhi
Dengan bau busuk dan asap: Tempat peristirahatan demikian diinjak telapak
Dari kaki kaki yang terhina. Ia diikuti selanjutnya oleh Kawannya,
Mereka berdua berbangga telah mengarungi banjir Stygia
Sebagai ilah ilah, dan dengan kekuatan mereka sendiri yang telah pulih, [ 240 ]
Bukan dengan bantuan Kuasa yang diatas segala galanya.
Inikah Daerah, ini Tanah, Cuaca,
Berkatalah sang Penghulu Malaikat yang terhilang, ini kedudukan
Yang harus kita terima ganti Sorga, kesuraman penuh ratapan ini
Sebagai ganti cahaya sorgawi itu? Biarlah demikian, sebab Dia [ 245 ]
Yang sekarang adalah Berdaulat bisa menentukan dan memerintahkan
Apa yang dianggap benar: paling jauh dari Dia paling baik
Yang telah disamai akal budi, dibuat unggul oleh kekuatan
Diatas mereka yang setara denganNya. Selamat tinggal Dataran Dataran bahagia
Dimana Sukacita selamanya tinggal: Hai kengerian, hai [ 250 ]
Dunia neraka, dan engkau Neraka terdalam
Terimalah Pemilikmu yang baru: Ia yang membawa
Pikiran yang tidak terubahkan oleh Tempat atau Waktu.
Pikiran adalah tempatnya tersendiri, dan dengan sendirinya
Bisa membuat Neraka bagai Sorga, atau Sorga bagai Neraka. [ 255 ]
Dimanapun sama saja, jikalau aku masih tetap sama,
Dan harus menjadi apakah aku, namun tetap dibawah Dia
Yang telah dibuat menjadi lebih besar oleh PetirNya? Disini paling tidak
Kita akan bebas; Sang Mahakuasa tidak membangun
Disini untuk kemudian dicemburuiNya, tidak akan mengusir kita dari sini: [ 260 ]
Disini kita bisa memerintah dengan aman, dan dalam pilihanku
Memerintah adalah hasrat yang sepatutnya bahkan di Neraka sekalipun:
Lebih baik memerintah di Neraka, daripada melayani di Sorga.
Namun demikian baiklah kita kepada teman teman setia kita,
Rekan rekan dan sekutu sekutu kekalahan kita bersama [ 265 ]
Yang terbaring tercengang cengang diatas Kolam penuh kelupaan itu,
Dan memanggil mereka agar jangan berbagi dengan kita bagian mereka
Di Rumah yang sengsara ini, atau sekali lagi
Dengan Kekuatan dikumpulkan mencoba lagi apa yang mungkin masih bisa
Didapatkan kembali di Sorga, atau apa lagi yang masih bisa terhilang di Neraka? [ 270 ]
Demikian Setan berbicara, dan kepadanya Beelzebub
Demikian menjawab. Pemimpin Pasukan Pasukan terang,
Yang tidak seorangpun bisa mengalahkannya kecuali Sang Mahakuasa,
Jikalau segera mereka mendengar suaramu, permohonan mereka yang paling hidup
Akan harapan dalam ketakutan dan bahaya, yang terdengar begitu sering [ 275 ]
Dalam kegawatan terburuk sekalipun, dan di ujung bahaya
Peperangan dalam amuknya, dalam seluruh serangan
Merupakan tanda paling meyakinkan bagi mereka, mereka akan segera melanjutkan
Keberanian baru dan bangkit lagi, walau sekarang mereka terbaring
Menggeliat dan bersujud di Lautan Api disana, [ 280 ]
Seperti kita sebelumnya, terkejut dan terheran heran,
Tidak mengherankan, jatuh dari ketinggian yang sedemikian menghancurkan.
Ia baru saja menyelesaikan kalimatnya ketika sang Penjahat besar
Bergerak menuju pantai; perisai beratnya
Yang ditempa dengan api sorgawi, padat, besar dan bulat, [ 285 ]
Digantungkannya di punggung; lingkaran lebarnya
Tergantung di bahunya bagaikan Bulan, yang Bulatannya
Melalui Kaca Teleskop dilihat oleh sang Seniman dari Tuscan
Pada Sore Hari dari puncak bukit Fesole,
Atau di Valdarno, untuk menemukan Tanah Tanah baru, [ 290 ]
Sungai Sungai atau Pegunungan di Bulatan Dunianya yang berbintik bintik.
Tombaknya, yang untuk menyamainya Pohon Pinus tertinggi
Yang ditebang di bukit bukit di Norwegia, untuk menjadi Tiang Layar
Bagi seorang Laksamana agung, cuma seperti tongkat,
Ia berjalan dengannya untuk menopang langkah langkah penuh kesulitan [ 295 ]
Diatas Kapur yang terbakar, tidak seperti langkah langkah
Di Langit Biru Sorga, dan Cuaca berat
Menghajar sisi tubuhnya penuh kesakitan, yang dilontarkan oleh Api;
Walau demikian ia bertahan, sehingga sampai di Pantai
Laut berapi api tersebut, ia berdiri dan memanggil [ 300 ]
Legion Legionnya, Wujud Wujud Malaikat, yang terbaring merenung
Tebal bagai Dedaunan Musim Dingin yang menutupi Aliran Aliran Air
Di Vallombrosa, dimana bayang bayang Etruria
Menjangkau jauh diatas menutupinya; atau biji bijian yang tersebar
Mengapung, ketika dengan Angin Angin ganas Orion mempersenjatai diri [ 305 ]
Telah mengaduk aduk Pantai Laut Merah, yang gelombangnya menjungkir balikkan
Busiris dan Pasukan Berkudanya dari Memphis,
Sementara dengan kebencian keji mereka mengejar
Para Pendatang yang tinggal di Goshen, yang memandang
Dari amannya pantai seberang Bangkai Bangkai mereka yang terapung [ 310 ]
Dan Roda Roda Kereta Berkuda yang remuk, begitu tebal tersebar
Hina dan terhilang mereka terbaring, menutupi Banjir Berapi,
Karena terheran heran akan perubahan mereka yang mengerikan.
Ia memanggil begitu keras, sehingga seluruh Jurang Dalam berongga
Neraka menggema. Para Penguasa, Para Pembesar, [ 315 ]
Para Tentara Perang, Bunga Sorga, dahulu milikmu, sekarang terhilang,
Jikalau kekagetan seperti ini bisa membelenggu
Roh roh abadi; atau telahkah kalian memilih tempat ini
Setelah kelelahan Peperangan untuk membaringkan
Keunggulanmu yang capai, untuk penghiburan yang bisa kalian temukan [ 320 ]
Untuk tidur disini, seperti di Lembah Lembah Sorga?
Atau dalam sikap menghamba demikian telahkah kalian bersumpah
Untuk memuja Sang Penakluk? Yang sekarang melihat
Kerubim dan Serafim berguling guling dalam Banjir Berapi
Dengan Persenjataan dan Panji Panji terserak, hingga akhirnya [ 325 ]
Pengejar pengejar tangkasNya dari Gerbang Gerbang Sorga melihat
Keunggulan tersebut, dan turun menginjak injak kita
Menyambar, atau dengan Halilintar Halilintar sambung menyambung
Memakukan kita ke dasar Jurang Dalam ini.
Bangunlah, bangkitlah, atau jatuhlah selama lamanya. [ 330 ]
Mereka mendengar, dan merasa malu, dan naik mereka bangkit
Diatas sayap, seperti ketika mereka yang seharusnya berjaga
Bertugas, ditemukan sedang tertidur oleh orang yang mereka takuti,
Mereka membangunkan dan membangkitkan diri mereka sebelum benar benar terbangun.
Bukan juga mereka tidak melihat kesusahan berat [ 335 ]
Dimana mereka berada, atau tidak merasakan kesakitan yang ganas;
Namun kepada Suara Panglima mereka mereka segera patuh
Tidak terhitung jumlahnya. Seperti ketika Tongkat penuh kuasa
Anak Amran di masa kesusahan Mesir
Melambai di Pantai, dan memanggil naik suatu awan gelap [ 340 ]
Belalang Belalang Pelahap, bergerak diatas Angin Timur,
Yang diatas Daerah Kekuasaan Firaun yang durhaka menggantung
Bagaikan Malam, dan menggelapkan seluruh Tanah Nil:
Begitu juga tidak terhitung jumlahnya Malaikat Malaikat jahat itu terlihat
Mengawang dengan sayap dibawah Kolong Neraka [ 345 ]
Diantara Api Api diatas, di bawah, dan di sekeliling;
Sehingga, sebagai tanda diberikan, Tombak yang terangkat
Milik Sultan besar mereka melambai untuk mengarahkan
Jalur mereka, dengan sama seimbang mereka turun mendarat
Di atas batu belerang kokoh, dan memenuhi seluruh Dataran; [ 350 ]
Sejumlah banyak, yang bahkan Daerah Utara yang penuh penduduk
Tak pernah mengeluarkan sedemikian dari perutnya yang membeku, untuk menyeberangi
Sungai Rhine atau Danaw, ketika Anak Anaknya yang biadab
Datang bagai Banjir Besar atas Daerah Selatan, dan menyebar
Dibawah Gibraltar sampai ke padang pasir Libia. [ 355 ]
Kedepan dari seluruh Pasukan dan tiap Kelompok
Para Kepala dan Pemimpin menuju ke tempat dimana telah berdiri
Panglima besar mereka; Bentuk bentuk dan wujud wujud bagaikan allah
Mengungguli manusia, Kewibawaan Penguasa,
Dan Kuasa Kuasa yang ketika masih di Sorga duduk diatas Tahta Tahta; [ 360 ]
Walaupun akan Nama Nama mereka di Catatan Catatan Sorgawi sekarang
Tiada suatu peringatan lagi dilenyapkan dan dihapus
Oleh Pemberontakan mereka, dari Kitab Kitab Kehidupan.
Belum juga mereka diantara keturunan of Hawa
Mendapat Nama Nama baru, hingga berkelana diatas Bumi, [ 365 ]
Melalui ketahanan tinggi Para illah akan ujian ujian manusia,
Dengan kepalsuan dan kebohongan sebagian besar
Umat Manusia mereka rusak agar meninggalkan
Allah Pencipta mereka, dan yang tidak kelihatan dari
KemuliaanNya yang menciptakan mereka, diubah [ 370 ]
Seringkali menjadi Gambaran Mahluk Buas, dihiasi
Dengan Agama Agama gemerlap penuh Semarak dan Emas,
Dan memuja Iblis Iblis sebagai ilah ilah:
Saat itu mereka dikenal oleh manusia dengan Nama Nama berbeda beda,
Dan berbagai Berhala di seluruh Dunia Kafir. [ 375 ]
Katakanlah, Ilham, Nama mereka saat itu, siapa pertama, siapa terakhir,
Dibangunkan dari tidur, diatas Pembaringan berapi itu,
Atas panggilan Kaisar agung mereka, sesuai urutan
Datang satu persatu dimana ia berdiri diatas jalur telanjang,
Sementara kerumunan keji masih berdiri jauh? [ 380 ]
Penghulu mereka yang dari Lobang Dalam Neraka
Berkelana mencari mangsa di bumi, yang berani menempatkan
Kedudukan mereka lama sesudah Kedudukan Allah,
Mezbah Mezbah mereka di samping Mezbah MezbahNya, ilah ilah yang dipuja
Di antara Bangsa Bangsa di sekeliling, dan berani berdiam dekat [ 385 ]
YHWH yang mengguntur dari Sion, Yang bertahta
Diantara Kerubim; ya, seringkali ditempatkan
Di dalam Tempat KudusNya sendiri Tempat Penyembahan bagi mereka,
Kekejian Kekejian; dan dengan hal hal terkutuk
Upacara KudusNya, dan Perjamuan SuciNya dinajiskan, [ 390 ]
Dan dengan kegelapan mereka berani menghadapi terangNya.
Pertama tama Molokh, Raja mengerikan berlumuran dengan darah
Korban manusia, dan airmata orangtua,
Walau karena keributan Genderang dan Ceracap gaduh
Tak terdengar tangisan anak anak mereka, yang melewati api [ 395 ]
Menuju Berhala kejamnya. Kepadanya Bani Amon
Menyembah di Raba dan Datarannya yang berair,
Di Argob dan di Basan, sampai ke aliran sungai
Arnon yang paling jauh. Tidak puas juga dengan
Tempat yang begitu lancang, hati paling bijak [ 400 ]
Salomo ia bujuk dengan tipudaya untuk membangun
Kuilnya tepat menghadap Bait Allah
Diatas Puncak nyaman itu, dan menjadikan Tempat Berhalanya
Lembah Hinnom yang menyenangkan, sejak saat itu dinamai Tofet
Dan Gehenna hitam disebutkan, suatu Gambaran Neraka. [ 405 ]
Selanjutnya Kemos, kengerian keji Bani Moab,
Dari Aroar sampai ke Nebo, dan padang gurun
Abarim yang paling selatan; di Hesbon
Dan Horonaim, Daerah Kekuasaan Seon, dibalik
Lembah berbunga Sibma yang dibungkus Pokok Pokok Anggur, [ 410 ]
Dan Eleale sampai ke Kolam Aspal.
Peor Nama lainnya, ketika ia menyesatkan
Israel di Sittim saat keluarnya mereka dari Nil
Untuk melakukan baginya upacara upacara najis, yang menyebabkan celaka bagi mereka.
Dari sana juga Kekejian Kekejiannya yang penuh hawa nafsu diperbesar olehnya [ 415 ]
Bahkan sampai ke Bukit kecelaan, disisi Tiang Berhala
Molokh pembunuh, dengan nafsunya yang dikeraskan oleh kebencian;
Hingga Yosia yang baik menyingkirkan mereka dari sana ke Neraka.
Dengan mereka datang, yang dari sungai berbatasan
Efrat tua sampai ke Aliran Air yang memisahkan [ 420 ]
Mesir dari tanah Siria, memiliki Nama Nama umum
Baalim dan Ashtaroth yang laki laki,
Dan yang Perempuan. Sebab bagi Roh Roh sekehendak mereka
Bisa berbentuk Lelaki maupun Perempuan, atau keduanya sekaligus; begitu lembut
Dan tidak terbatas Hakekat mereka murni [ 425 ]
Tidak terikat atau terbelenggu dengan sendi maupun anggota tubuh,
Tidak juga didirikan atas kekuatan tulang yang rapuh,
Seperti daging yang memberatkan; namun dalam wujud apapun yang mereka pilih
Melebar atau memadat, terang maupun kabur,
Bisa melaksanakan rencana rencana mereka yang tak terlihat, [ 430 ]
Dan pekerjaan pekerjaan kasih maupun permusuhan dilaksanakan.
Demi mereka itu Bani Israel sering meninggalkan
Sumber Kekuatan mereka yang hidup, dan ditinggalkan tanpa bakti oleh mereka
MezbahNya yang benar, mereka menunduk turun dengan rendah
Kepada ilah ilah hewani; yang karenanya kepala mereka serendah itu juga [ 435 ]
Tertunduk di Pertempuran, takluk di hadapan Tombak
Musuh musuh yang dibenci. Dengan mereka ini dalam sepasukan
Datang Astoreth, yang oleh Orang Orang Fenisia dinamai
Astarte, Ratu Sorga, dengan Tanduk Tanduk bulan sabit;
Yang kepada Patung berkilaunya setiap malam dibawah Bulan [ 440 ]
Perawan Perawan Sidon mempersembahkan Nazar dan Nyanyian mereka,
Di Sion juga bukan tidak dinyanyikan, dimana berdiri
Kuilnya diatas Gunung aib itu, dibangun
Oleh Raja yang gemar berzinah itu, yang hatinya walau besar,
Tertipu oleh Perempuan Perempuan Kafir yang cantik, jatuh [ 445 ]
Kepada Berhala Berhala najis. Thammuz datang berikutnya di belakang,
Yang lukanya setiap tahun di Libanon menyebabkan
Perempuan Perempuan Siria meratapi nasibnya
Dalam perbuatan perbuatan zinah sepanjang satu hari Musim Panas,
Sementara Adonis yang mengalir lancar dari Batu asalnya [ 450 ]
Mengalir berwarna ungu ke Laut, seumpamanya karena darah
Thammuz yang terluka setiap tahun: Kisah Cinta tersebut
Menulari putri putri Sion dengan panas yang sama,
Yang gairah gairah liarnya di Serambi Kudus
Tampak oleh Yehezkiel, ketika oleh Penglihatan dibawa [ 455 ]
Matanya mengamati Penyembahan Berhala keji
Yang dilakukan Kaum Yehuda yang terbuang. Selanjutnya datang ia
Yang meratap sejadi jadinya, ketika Tabut Perjanjian yang Tertangkap
Mencacatkan Patungnya yang berwujud hewan, kepala dan kedua tangan terputus
Di dalam Kuilnya sendiri, di ujung tangga, [ 460 ]
Dimana ia roboh, dan memalukan Penyembah Penyembahnya:
Dagon Namanya, Binatang Buas dari Laut, dari atas Manusia
Dan kebawah Ikan: namun telah juga Kuilnya tinggi
Didirikan di Azotus, ditakuti di seluruh Sisi Pantai
Palestina, di Gat dan Askalon [ 465 ]
Dan perbatasan Akron dan Gaza's.
Ia diikuti Rimmon, yang Tempat Kedudukan menyenangkannya
Adalah Damaskus yang Indah, di Sisi Sisi subur
Sungai Abbana dan Pharphar, aliran aliran air yang berkilau.
Ia juga lancang menentang bait Allah: [ 470 ]
Pernah ia kehilangan seorang Kusta dan mendapat seorang Raja,
Ahas sang Penakluk yang bodoh, yang olehnya dibujuk
Untuk meruntuhkan dan mengganti Mezbah Allah
Dengan mezbah dari Siria, yang diatasnya dibakar
Korbannya yang najis, dan memuja ilah ilah [ 475 ]
Yang telah ditaklukkan olehnya. Setelah mereka ini muncul
Sekelompok yang dengan Nama Nama kuno Termahsyur,
Osiris, Isis, Horus dan Rombongan mereka
Dengan wujud mengerikan dan sihir penuh aniaya
Mesir yang penuh kekerasan dan Imam Imamnya, mereka mencari [ 480 ]
Ilah ilah mereka yang berkelana tersamar dalam wujud wujud hewan
Bukannya wujud manusia. Tidak juga Israel lolos dari
Kekejian tersebut ketika Emas mereka yang dipinjam membentuk
Anak Lembu di Horeb: dan sang Raja Pemberontak
Melipatgandakan dosa tersebut di Betel dan di Dan, [ 485 ]
Menyamakan Penciptanya dengan Lembu yang Merumput,
YHWH, yang dalam satu Malam ketika Dia lewat
Dari Mesir berjalan, menjatuhkan dengan satu hajaran
Baik anak anak sulung dan seluruh ilah ilahnya yang mengembik.
Belial datang terakhir, saat itu suatu roh yang keji melebihinya [ 490 ]
Tiada yang telah jatuh dari Sorga, atau dengan lebih jijik menyukai
Kejahatan sejadi jadinya: Kepadanya tiada Kuil didirikan
Atau Mezbah berasap; namun siapa yang lebih sering dari dia
Dalam Bait dan di Mezbah Mezbah, ketika para Imam
Berubah fasik, seperti Anak Anak Lelaki Eli, yang memenuhi [ 495 ]
Dengan nafsu dan kekerasan bait Allah.
Di banyak Sidang dan Istana ia juga Memerintah
Dan di Kota Kota yang mewah, dimana keributan
Kerusuhan naik mengatasi Menara Menara tertinggi,
Dan pelanggaran dan kesalahan: Dan ketika Malam [ 500 ]
Menggelapkan Jalanan, maka berkelana Anak Anak
Belial, meluap luap dengan kekurangajaran dan anggur.
Saksikan Jalanan Sodom, dan pada malam itu
Di Gibeah, ketika pintu rumah ia yang menyambut
Menyerahkan seorang Wanita untuk menghindari pemerkosaan yang lebih buruk. [ 505 ]
Mereka ini yang terkemuka dalam kedudukan dan kekuatan;
Sisanya terlalu banyak untuk diceritakan, walau jauh lebih terkenal,
Ilah ilah Ionia, yang oleh Bani Java dijunjung
Sebagai ilah ilah, namun diakui sesudah Langit dan Bumi
Yang dianggap sebagai Bapa dan Ibu mereka; Titan putra sulung Langit [ 510 ]
Dengan keturunannya yang amat besar, dan hak lahirnya dirampas
Oleh Saturnus yang lebih muda, darinya oleh Yupiter yang lebih perkasa
Putra darinya dan Rhea mendapati perlakuan yang sama;
Demikian jugalah Yupiter merampas pemerintahan: mereka ini pertama kali di Kreta
Dan Ida dikenal, lalu di puncak Bersalju [ 515 ]
Olimpus yang dingin memerintah Langit tengah
Sorga tertinggi bagi mereka; atau di Tebing Delfi,
Atau di Dodona, dan di seluruh perbatasan
Tanah Doria; atau yang dengan Saturnus tua
Melarikan diri melewati Adria menuju Taman Taman Hesperia. [ 520 ]
Dan melalui daerah Keltik menjalani Pulau Pulau terujung.
Semua ini dan banyak lagi datang; namun dengan wajah wajah
Tertunduk dan muram, namun sedemikian dimana tampak
Samar samar segelintir sukacita, karena telah menemukan penghulu mereka
Tidak dalam keputusasaan, karena mereka tidak terhilang [ 525 ]
Dalam kekalahan; yang di wajahnya tampak
Bagai suatu keraguan: namun dengan keangkuhannya
Segera memulihkan diri, dengan kata kata sombong, yang seolah olah mengandung
Arti bernilai, namun bukan isi sesungguhnya, dengan lembut membangkitkan
Keberanian mereka yang melemah, dan membuang ketakutan mereka. [ 530 ]
Dengan segera perintah diberikan pada saat suara peperangan
Sangkakala dan Gambus yang berbunyi keras hendaknya ditegakkan tinggi
Panjinya yang perkasa; kehormatan yang membanggakan itu dijalankan oleh
Azazel sebagai haknya, seorang Kerub yang tinggi sosoknya:
Yang dari Tongkat berkilaunya mengibarkan
Bendera Kekaisarannya, yang dengan kekuatan penuh maju tinggi [ 535 ]
Bersinar bagai Bintang Jatuh melambai lambai oleh arus Angin
Dengan Batu Permata dan kilauan Keemasan disulam dengan megah,
Segala ketentaraan dan Tanda Kemenangan Serafim: sementara itu
Logam yang berbunyi meraungkan bunyi Peperangan: [ 540 ]
Yang olehnya Balatentara alam semesta tersebut menaikkan
Sahutan yang merobek Kolong Neraka, dan jauh di luarnya
Membawa kengerian bagi Pemerintahan Kekacauan dan Malam yang ada sejak dulu kala.
Dengan segera melalui kesuraman terlihat
Selaksa Panji Panji bangkit ke Udara [ 545 ]
Dengan Warna Warna Semarak melambai lambai: naik juga
Bagaikan Hutan luas amat banyak Tombak: dan Ketopong Ketopong bergerombol
Muncul, dan perisai perisai terangkat dalam susunan tebal
Yang dalamnya tak terukur: Dengan segera mereka bergerak
Dalam susunan Falanks sempurna mengikuti suasana Doria [ 550 ]
Oleh Suling dan Seruling lembut; sebagaimana yang dinaikkan
Ke ketinggian semangat paling mulia Pahlawan Pahlawan kuno
Yang mempersenjatai diri menuju Pertempuran, dan bukannya dengan amuk
Namun bernafaskan semangat keberanian teguh, kokoh dan tak tergerakkan
Oleh ketakutan maut untuk gerak lolos atau gerak mundur yang hina, [ 555 ]
Tidak juga berkekurangan kuasa untuk melemahkan dan membujuk
Dengan sentuhan sentuhan sesungguhnya, pikiran yang kacau, dan menyingkirkan
Siksaan dan keraguan dan ketakutan dan duka dan kesakitan
Dari pikiran manusia maupun malaikat. Demikian mereka
Bernafaskan kekuatan bersatu dengan keputusan teguh [ 560 ]
Bergerak dengan diam mengikuti Rebana lembut yang meringankan
Langkah langkah menyakitkan diatas tanah terbakar; dan sekarang
Bergerak maju dalam pandangan, mereka berdiri, sebuah Garis Depan menakjubkan
Yang panjang mengerikan dan penuh Senjata Senjata berkilau kilau, dalam wujud
Prajurit Prajurit Perang kuno dengan Tombak dan Perisai tersusun, [ 565 ]
Menantikan perintah apa yang oleh Penghulu perkasa mereka
Akan diberikan: sepanjang Susunan bersenjatanya ia
Menujukan matanya yang berpengalaman, dan segera menjangkau
Melihat seluruh Pasukan, tersusun dengan baik,
Wajah dan sosok mereka bagai ilah ilah, [ 570 ]
Jumlah mereka terakhir dihitung olehnya. Dan sekarang hatinya
Mengembang dengan kebanggaan, dan hatinya mengeras karena kekuatannya
Ia meninggikan dirinya: Sebab tidak pernah sejak manusia diciptakan,
Tampak kekuatan yang sedemikian, yang dapat disamakan dengan pasukannya
Bisa mengungguli pasukan kecil itu [ 575 ]
Yang diperangi oleh Burung Burung Bangau: walau seluruh keturunan Raksasa
Phlegra dengan Bangsa para Pahlawan digabungkan
Yang bertempur di Thebes dan Ilium, di kedua sisi mereka
Bergabung ditambah dengan ilah ilah; dan apa yang diceritakan
Dalam Dongeng atau Kisah Putra Uther [ 580 ]
Dikelilingi oleh Para Ksatria Inggris dan Armorik;
Dan semua yang sejak itu, baik yang Dibaptis maupun yang Kafir
Bertanding di Aspramont dan Montalban,
Damaskus atau Maroko, atau Trebisond,
Atau yang dikirim oleh Biserta dari pantai Afrika [ 585 ]
Ketika Charlemagne dengan seluruh Rekan Sekutunya jatuh
Di Fontarabbia. Sebegitu jauhnya pasukannya diluar
Perbandingan dengan kemahiran manusia, namun mematuhi
Panglima mereka yang menakutkan: ia diatas semua mereka
Dalam bentuk dan gerak gerik menonjol penuh kebanggaan [ 590 ]
Berdiri bagai Menara; wujudnya masih belum kehilangan
Seluruh terangnya yang mula mula, tidak juga tampak
Kurang dari Penghulu Malaikat yang jatuh, dan kelimpahan
Kemuliaan tersamar: Seperti ketika Matahari baru terbit
Menengok melalui Udara berkabut yang Datar [ 595 ]
Tanpa Sinar Cahayanya, atau dari balik Bulan
Dalam Gerhana suram memancarkan cahaya penuh bencana
Atas separuh Bangsa Bangsa, dan dengan ketakutan akan perubahan
Menyusahkan Raja Raja. Begitu tergelapkan, namun bersinar
Diatas mereka semua ia sang Malaikat Penghulu: namun wajahnya [ 600 ]
Luka luka dalam digariskan oleh Halilintar, dan kesusahan
Di pipinya yang memucat, namun dibawah Dahinya
Kebaranian teguh, dan Keangkuhan pasti
Menantikan pembalasan dendam: kejam matanya, namun menunjukkan
Tanda tanda penyesalan dan kesengsaraan karena melihat [ 605 ]
Kawan kawan dalam kejahatannya, para pengikut
(Jauh tidak demikian dahulu dipandangnya dalam kebahagiaan) dikutuk
Selamanya ditetapkan bagian mereka dalam kesakitan,
Berjuta juta Roh Roh yang karena kesalahannya dikeluarkan
Dari Sorga, dan dari Sang Kemuliaan Kekal dilemparkan [ 610 ]
Karena pemberontakannya, namun begitu setianya mereka berdiri,
Kemuliaan mereka mengering. Laksana ketika Api dari Sorga
Telah menghanguskan Pohon Pohon Ek di Hutan, atau Pohon Pohon Pinus di Gunung,
Dengan puncak hangus mereka tumbuh megah walaupun tidak berdaun
Berdiri diatas Perapian yang tersambar. Ia sekarang bersiap [ 615 ]
Berbicara; dengan segera Barisan Barisan mereka yang digandakan dilengkungkan
Dari sayap ke sayap, dan setengah melingkarinya di sekeliling
Dengan seluruh Rekan Rekannya: perhatian ke ia membuat mereka diam.
Tiga kali ia mencoba, dan tiga kali karena siksaan cela,
Airmata seperti yang ditangiskan Para Malaikat, memancar keluar: akhirnya [ 620 ]
Kata kata diselingi dengan desahan menemukan jalan keluar.
Oh Berlaksa Laksa roh roh abadi, Oh Kuasa Kuasa
Tak tertandingi, namun melawan Sang Mahakuasa, dan perjuangan tersebut
Tidak hina, walaupun kejadian tersebut penuh kengerian,
Sebagaimana tampak dari tempat ini, dan perubahan mengerikan ini [ 625 ]
Penuh kehinaan untuk diucapkan: namun kekuatan pikiran apa
Yang melihat atau mengetahui sebelumnya, dari Kedalaman
Pengetahuan lampau atau sekarang, bisa merasa takut,
Bagaimana kekuatan bersatu ilah ilah, bagaimana yang sedemikian
Yang berdiri disini, bisa mengenal pukulan mundur? [ 630 ]
Sebab siapa yang masih bisa mempercayai, walau sesudah kekalahan sekalipun,
Bahwa seluruh Legion Legion perkasa ini, yang pengucilannya
Telah mengosongkan Sorga, akan gagal naik kembali
Bangkit sendirinya, dan memiliki kembali tempat kedudukan asalnya?
Bagiku jadilah saksi wahai seluruh Balatentara Sorga, [ 635 ]
Jikalau persetujuan yang berbeda, atau bahaya dijauhi
Olehku, telah menyebabkan hilangnya harapan kita. Namun Dia yang memerintah
Sang Raja di Sorga, hingga saat itu dengan aman
Duduk diatas TahtaNya, ditegakkan oleh kedudukan kuno,
Persetujuan atau adat, dan Kedudukan KerajaanNya [ 640 ]
DitunjukkanNya sepenuhnya, namun masih tetap menyembunyikan kekuatanNya,
Sehingga memancing usaha kita, dan menyebabkan kejatuhan kita.
Maka dari sekarang kita tahu akan keperkasaanNya, juga akan keperkasaan kita sendiri
Janganlah kita mencari perkara, jangan juga merasa takut akan
Perang baru, yang terjadi; bagian yang lebih baik bagi kita tetap [ 645 ]
Untuk bekerja dalam rancangan rahasia, dengan tipuan atau tipudaya
Apa yang tidak bisa dicapai kekuatan: supaya Dia setidaknya
Pada akhirnya mendapati dari kita, yang diatasiNya
Dengan kekuatan, telah mengatasi setengah saja seteruNya.
Ruang boleh menghasilkan Dunia Dunia baru; mengenai hal ini telah tersebar [ 650 ]
Ada cerita yang mahsyur di Sorga bahwa Dia tidak lama lagi
Bermaksud menciptakan, dan disana menanamkan
Sebuah keturunan, yang dianggap oleh pilihanNya
Sepantasnya diperkenan sama seperti Putra Putra Sorga:
Serangan pertama kita, kesana atau dimanapun juga: [ 655 ]
Sebab Lobang Dalam Neraka ini tidak akan pernah menahan
Roh Roh Sorgawi dalam Penahanan, tidak juga Jurang Dalam
Lama tertutup di bawah kegelapan. Namun pikiran pikiran ini
Harus dimatangkan dengan Persetujuan Penuh: Damai tidak mungkin, [ 660 ]
Siapa yang bisa berpikir Takluk? Peranglah, Perang
Terbuka maupun termaksud harus ditetapkan.
Ia berbicara: dan untuk meneguhkan kata katanya, dihunuskan
Berjuta juta pedang pedang berapi, dicabut dari sisi paha paha
Kerubim yang perkasa; kilauan yang tiba tiba [ 665 ]
Menerangi Neraka hingga jauh sekeliling: dengan angkuh mereka mengamuk
Melawan Sang Mahatinggi, dan ganasnya dengan senjata yang digenggam
Dihantamkan ke Perisai Perisai mereka yang membunyikan kegaduhan perang,
Melontarkan perlawanan menuju ke kolong Sorga.
Ada berdiri sebuah Bukit tidak jauh dari sana yang puncak mengerikannya [ 670 ]
Memuntahkan api dan asap yang bergulung; selebihnya seluruhnya
Berkilau dengan kilatan cemerlang, tidak diragukan lagi pertanda
Bahwa dalam perutnya tersembunyi Batu logam,
Hasil pekerjaan Belerang. Kesana dipersayap dengan kecepatan
Sepasukan berjumlah besar bergerak cepat. Seperti ketika Kawanan Kawanan [ 675 ]
Perintis dengan bersenjatakan Cangkul dan Pacul
Mendahului Tentara Kerajaan, untuk menggali dataran,
Atau mendirikan Pertahanan. Mamon memimpin mereka,
Mamon, Roh yang berdiri paling bungkuk yang telah jatuh
Dari sorga, sebab bahkan di sorga sekalipun mata dan pikirannya [ 680 ]
Selalu menyerong ke bawah, yang lebih mengagumi
Kekayaan jalanan Sorga, Emas yang diinjak injak,
Daripada menikmati hal lainnya yang ilahi atau kudus
Dalam penglihatan penuh berkat: pertama oleh karenanya
Umat manusia juga, dan oleh sarannya diajar, [ 685 ]
Mengobrak abrik Pusat Bumi, dan dengan tangan tangan durhaka
Membongkar perut Bumi ibu mereka
Demi Harta yang tersembunyi lebih dalam. Segera anggota anggotanya telah
Membuka kedalam Bukit tersebut luka yang lebar
Dan menggali keluar rusuk rusuk Emas. Jangan ada yang mengagumi [ 690 ]
Kekayaan yang tumbuh di Neraka; tanah itu paling cocok
Mendapatkan beban berharga tersebut. Dan disini biar mereka
Yang menyombongkan diri dalam hal hal dunia, dan keajaiban menceritakan
Tentang Babel, dan pekerjaan pekerjaan Raja Raja Memphis
Mengetahui bagaimana Tugu Kemahsyuran mereka yang paling besar, [ 695 ]
Dan Kekuatan dan Keahlian dengan mudah dikalahkan
Oleh roh roh murtad, dan dalam satu jam
Apa yang dalam satu zaman mereka dengan kerja keras tidak habis habisnya
Dan tangan tangan tak terhitung jumlahnya hampir tidak dapat melakukannya.
Dekat di Dataran itu dalam banyak ruang ruang kecil disiapkan, [ 700 ]
Yang dibawahnya mengalir nadi nadi berisi api cair
Mengalir dari Lautan Api, sejumlah besar kedua
Dengan Keahlian ajaib menemukan Batu Logam berat,
Memisahkan tiap jenis, dan menyingkirkan kotoran dari Emas tersebut:
Yang ketiga segera juga telah membentuk dalam tanah [ 705 ]
Bermacam macam cetakan, dan dari ruang ruang kecil mendidih
Dengan cara pemindahan yang aneh mengisi setiap sudut kosong,
Seperti dalam sebuah Organ dari satu hembusan angin
Menuju barisan banyak Pipa dinafaskan oleh papan suara tersebut.
Segera keluar dari bumi suatu Bentuk besar [ 710 ]
Bangkit bagai suatu Hembusan, dengan suara
Banyak Pagelaran Gambus dan suara suara manis,
Dibangun bagai sebuah Kuil, dimana Tiang Tiang bulat
Dipasang, dan tiang tiang Doria ditimpa
Dengan Lengkungan Emas; tidak kekurangan juga [ 715 ]
Atap Lancip atau Sanggahan, yang diukir dengan Ukiran Ukiran timbul,
Atapnya dilapisi Emas. Tidak Babel,
Maupun Alkairo yang agung akan kemegahan sedemikian
Mampu menyamainya dalam seluruh kemuliaan mereka, untuk menyemayamkan
Belus atau Serapis ilah ilah mereka, atau menahtakan [ 720 ]
Raja Raja mereka, ketika Mesir dengan Asiria bertanding
Dalam kekayaan dan kemegahan. Tumpukan yang naik itu
Berdiri tetap dengan tingginya yang agung, dan segera pintu pintunya
Membuka lipatan lipatan mereka yang menonjol menunjukkan dengan lebar
Didalam, ruang ruangnya yang luas, diatas halus [ 725 ]
Dan rata lantainya: dari atap melengkung
Bagai Kalung dengan Sihir cerdik berbaris banyak
Lampu Lampu Berbintang dan Mangkuk Mangkuk Pembakaran yang dinyalakan
Dengan Nafta dan Aspal memancarkan terang
Bagaikan dari langit. Rombongan yang terburu buru itu [ 730 ]
Masuk dengan penuh kekaguman, dan beberapa memuji karya tersebut
Dan beberapa Pembuatnya: tangannya dikenal
Di Sorga dari banyak bangunan tinggi Bermenara,
Dimana Malaikat Malaikat Pemegang Tongkat Kekuasaan berdiam,
Dan duduk sebagai Para Penguasa, yang kepada mereka Sang Raja Tertinggi [ 735 ]
Ditinggikan ke kuasa sedemikian, dan diberi untuk memerintah,
Masing masing dalam Tingkatan sendiri sendiri, dan Kedudukan terang.
Bukan juga namanya tidak terdengar atau tidak dikagumi
Di Yunani kuno; dan di tanah Ausonia
Orang orang memanggilnya Mulciber; dan bagaimana ia jatuh [ 740 ]
Dari Sorga, menurut dongeng mereka, dilemparkan oleh Yupiter yang marah
Curam melalui Benteng Kristal: dari Pagi Hari
Hingga Siang Hari ia jatuh, dari Siang Hari hingga Sore Hari berembun,
Di suatu hari Musim Panas; dan bersama Matahari yang terbenam
Terjatuh dari Titik Tertinggi bagaikan sebuah Bintang yang jatuh, [ 745 ]
Di Lemnos Pulau Aegea: demikian diceritakan mereka,
Suatu kesalahan; sebab ia dengan kekacauan pemberontakan tersebut
Jatuh jauh sebelumnya; tidak juga ada yang bisa menolongnya saat itu
Karena telah membangun di Sorga Menara Menara tinggi; tidak juga ia lolos
Sebab seluruh Alatnya, namun dengan kepalanya terlebih dahulu dikirim [ 750 ]
Dengan anggota anggota pekerjanya untuk membangun di Neraka.
Sementara Utusan Utusan bersayap atas perintah
Kuasa Berdaulat, dengan Upacara yang penuh kekaguman
Dan Sangkakala berbunyi di seluruh Balatentara mengumumkan
Sebuah Sidang tinggi yang segera akan diadakan [ 755 ]
Di Pandemonium, Ibukota agung
Setan dan Rekan Rekannya: panggilan mereka memanggil
Dari tiap Kawanan dan Resimen lengkap
Atas tempat atau pilihan yang paling pantas; mereka segera
Beratus ratus dan beribu ribu datang bergerombol [ 760 ]
Menghadiri: seluruh jalan masuk dipenuhi, Gerbang Gerbang
Dan Serambi Serambi luas, namun terutama Balainya yang amat luas
(Walau bagai dataran tertutup, dimana Juara Juara pemberani
bergegas maju bersenjata, dan di tahta Sultan
Menantang pasukan berkuda Paynim yang terbaik [ 765 ]
Untuk bertempur sampai mati atau bertanding dengan Lembing)
Ramai dipenuhi, baik di tanah maupun di udara,
Tersapu oleh desis sayap sayap yang bergesekan. Bagai Kawanan Lebah
Di musim semi, ketika Matahari dengan Taurus bergerak,
Menumpahkan lebah lebah muda di sekeliling Sarang mereka [ 770 ]
Dalam kumpulan kumpulan; diantara embun dan bunga bunga segar
Terbang kesana kemari, atau di Papan Kayu yang dihaluskan,
Yang merupakan daerah pinggiran Benteng mereka yang dibangun dari Jerami,
Yang baru digosok dengan Lilin, berkumpul dan merundingkan
Masalah masalah Kenegaraan mereka. Begitu ramai kerumunan di udara [ 775 ]
Berkerumun sempit; hingga Tanda diberikan.
Lihatlah suatu keajaiban! Mereka yang hingga saat itu tampak
Besarnya melebihi Bani Raksasa di Bumi
Sekarang lebih kecil dari kurcaci paling kecil, di ruang sempit
Bergerombol tak terhitung, seperti Suku Pigmi Kerdil [ 780 ]
Di balik gunung India, atau Bangsa Peri,
Yang Pesta Pesta tengah malamnya, disisi sebuah Hutan
Atau Mata Air terlihat oleh Petani yang terlambat pulang,
Atau mimpi yang dilihatnya, sementara di atas kepalanya Bulan
Duduk sebagai Pengadil, dan lebih dekat ke Bumi [ 785 ]
Menjalani jalurnya yang pucat, mereka dengan riang dan dalam tarian
Penuh hasrat, dengan Lagu memukau mempesonakan telinganya;
Segera dengan sukacita dan ketakutan hatinya meloncat.
Demikian roh roh yang tak bertubuh hingga ke bentuk terkecil
Mengurangi bentuk mereka yang amat besar, dan langsung, [ 790 ]
Walau masih tidak terhitung di tengah tengah Balai
Sidang neraka itu. Namun jauh di dalam
Dan dalam ukuran semula sebagai diri mereka sendiri
Para Pembesar Serafim yang agung dan Kerubim
Dalam ruang tertutup dan pertemuan rahasia duduk [ 795 ]
Seribu Mahluk setengah ilahi diatas kursi kursi emas,
Hadir seluruhnya. Setelah kesunyian singkat lalu
Dan panggilan dibacakan, sidang agung tersebut dimulai.

Akhir Buku Pertama.

2 comments:

Unknown said...

Hi, saya bersyukur ada orang seperti Anda yang menerjemahkan seluruh Paradise Lost. Skripsi saya juga tentang Paradise Lost. Saya harap bisa diskusi tentang sastra dengan Anda.

email saya: e5iong@yahoo.com

snurfitriani353 said...
This comment has been removed by the author.