Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Kelima

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 5
KISAH
Pagi mendekat, Hawa menceritakan kepada Adam mimpinya yang penuh kesusahan; ia tidak menyukainya, namun tetap menghiburnya: Mereka keluar menuju pekerjaan harian mereka: Himne Pagi mereka di Pintu Rumah mereka. Allah menghendaki Manusia tidak mencari cari alasan mengirim Rafael untuk menasihatkannya akan kepatuhannya, akan miliknya yang bebas, akan musuhnya yang sudah dekat; siapakah ia, dan mengapa menjadi musuhnya, dan hal lain apapun juga yang diberikan kepada Adam untuk diketauhi. Rafael turun ke Firdaus, penampilannya digambarkan, kedatangannya diketahui Adam dari jauh yang sedang duduk di pintu Rumahnya; ia keluar menemuinya, membawanya ke tempatnya, menjamunya dengan buah buahan terpilih dari Firdaus yang dikumpulkan oleh Hawa; perbincangan mereka di Meja Makan: Rafael menyampaikan pesannya, mengingatkan Adam akan keadaannya dan musuhnya; menceritakan atas permintaan Adam siapa gerangan musuh tersebut, dan bagaimana ia menjadi musuhnya, bermula dari pemberontakan pertamanya di Sorga, dan kejadian sesudahnya; bagaimana ia menarik Legion Legion mengikutinya menuju wilayah wilayah Utara, dan disana membujuk mereka untuk memberontak bersamanya, ia membujuk semuanya kecuali Abdiel seorang Seraf, yang dalam Bantahan membalik dan menentangnya, lalu meninggalkannya.

Sekarang Pagi akan pancaran pancaran memerahnya di Langit Timur
Yang sedang terbit, menaburi bumi dengan Mutiara Timur,
Ketika Adam bangun, begitu biasanya, sebab tidurnya
Ringan bagai Udara, yang muncul sebab pencernaan murni,
Dan udara lembut yang tawar, yang bunyi satu satunya [ 5 ]
Akan daun daunan dan rills berasap, sebagai kipas Aurora,
Yang disebarkan dengan ringan, dan Lagu Pagi melengking
Burung Burung diatas tiap dahan; karenanya lebih lebih lagi
Keheranannya melihat Hawa yang belum terbangun
Dengan Untaian Rambut kusut, dan Pipi berbinar, [ 10 ]
Seolah olah telah beristirahat dengan gelisah: sang laki laki diatas sisinya
Bersandar setengah tegak, dengan pandangan Cinta penuh sayang
Menggantung diatasnya dimabuk asmara, dan memandang
Kecantikan, yang walaupun terjaga maupun tertidur,
Memancarkan keluar keanggunan yang satu satunya; lalu dengan suara [ 15 ]
Lembut, seperti ketika Zefir menghembus keatas Flora,
Tangannya menyentuh lembut, dan berbisik demikian. Terjagalah
Milikku terindah, yang kuperistri, yang terakhir kudapatkan,
Hadiah Sorga terbaik dan terakhir, kesenanganku yang selalu baru,
Terjagalah, pagi bersinar, dan ladang segar [ 20 ]
Memanggil kita, kita tertinggal ufuk, untuk menandai bagaimana telah tumbuh
Tanaman Tanaman yang kita pelihara, bagaimana bermekar Taman Jeruk,
Apa yang diteteskan Mur, dan oleh Gelagah berbalsem,
Bagaimana Alam melukiskan warna warnanya, bagaimana Lebah
Duduk diatas Mekaran menghisapi cairan manis. [ 25 ]
Demikian ia berbisik membangunkannya, namun dengan pandangan terkejut
Atas Adam, yang dipeluknya, lalu ia berkata demikian.
Oh Satu Satunya yang didalamnya seluruh pikiranku menemukan ketenangan,
Kemuliaanku, Kesempurnaanku, senang aku memandang
Wajahmu, dan Pagi yang kembali, sebab aku Malam ini, [ 30 ]
Malam yang seperti ini belum pernah kulalui, telah bermimpi,
Jikalau memang bermimpi, bukan seperti yang biasanya, mengenai engkau,
Akan pekerjaan pekerjaan harian yang dilalui, akan rencana esok hari,
Namun akan pelanggaran dan masalah, yang pikiranku
Tidak pernah mengenalnya hingga malam yang menyusahkan ini; kukira [ 35 ]
Dekat di telingaku seseorang memanggilku keluar berjalan
Dengan suara lembut, aku mengira itu suaramu; ia berkata,
Mengapa engkau tidur Hawa? Sekarang waktu yang menyenangkan,
Yang sejuk, sunyi, kecuali dimana kesunyian menyerah
Kepada Burung yang berkicau pada malam, yang sekarang terjaga [ 40 ]
Menadakan paling manis lagu penuh cintanya; sekarang memerintah
Sang Bulan dalam Lingkaran penuh, dan dengan cahaya lebih menyenangkan
Penuh bayang menampakkan rupa segala hal; dengan sia sia,
Jika tidak ada yang memandang mereka; Sorga terjaga dengan seluruh matanya,
Untuk melihat siapa lagi kecuali engkau, hasrat Alam, [ 45 ]
Yang segala hal bersukacita karena memandangmu, dengan penuh hasrat
Tertarik untuk terus memandang kepada kecantikanmu.
Aku bangkit seperti ketika engkau panggil, namun engkau tidak kutemukan;
Untuk menemukanmu kuarahkan jalanku;
Dan terus, kukira, sendirian kulewati jalan jalan [ 50 ]
Yang membawaku tiba tiba ke Pohon
Pengetahuan yang terlarang: indah tampaknya,
Jauh lebih indah kepada Khayalku daripada saat siang hari:
Dan ketika aku melihat terheran heran, disampingnya berdiri
Seseorang yang berwujud dan bersayap bagai mereka yang dari Sorga [ 55 ]
Yang sering terlihat oleh kita; ikal ikalnya yang berembun meneteskan
Ambrosia; ia juga memandang kepada Pohon tersebut;
Dan Oh Tanaman indah, katanya, yang ditugaskan berbuah,
Tidak adakah yang akan meringankan bebanmu dan mengecap kemanisanmu,
Tidak Allah, tidak juga Manusia; demikian dibencikah Pengetahuan? [ 60 ]
Atau dicemburui, atau larangan apa yang melarang untuk mengecapmu?
Biar siapa yang melarang, tidak akan ada yang menahan dariku
Lebih lama lagi kebaikanmu yang kautawarkan, kalau tidak mengapa ditaruh disini?
Demikian dikatakannya ia tidak berhenti, namun dengan Tangan bertujuan
Dipetiknya, dikecapnya; aku dibekukan oleh kengerian yang berat [ 65 ]
Karena kata kata lantangnya yang ditunjukkan dengan perbuatan begitu lancangnya:
Namun ia amat bersukacita, Oh Buah Ilahi,
Manis dari dirimu sendiri, namun jauh lebih manis lagi ketika dituai,
Terlarang disini, tampaknya, karena hanya pantas
Bagi Allah, dan mampu membuat Manusia menjadi allah: [ 70 ]
Dan mengapa bukan allah dari Manusia, sebab ia baik, semakin banyak
Dibagi bagikan, akan tumbuh lebih berlimpah lagi,
Sang Pencipta tidak akan dirugikan, namun malah lebih dihormati?
Marilah, Mahluk bahagia, Hawa yang indah dan bagai Malaikat,
Engkau juga makanlah; walau engkau sekarang berbahagia, [ 75 ]
Engkau bisa lebih berbahagia lagi, lebih pantas lagi tidak bisa lagi:
Kecaplah ini, dan sejak saat ini berada diantara Para illah
Dirimu sendiri seorang Dewi, yang tidak terbatas pada Bumi,
Namun terkadang di Udara, seperti kami, terkadang
Naik bangkit ke Sorga, oleh karena engkau pantas, dan lihatlah [ 80 ]
Hidup seperti apa yang dijalani Para illah, dan engkaupun hidup demikian.
Demikian berkata, ia mendekat, dan kepadaku mengulurkan,
Bahkan hingga ke mulutku buah yang sama di tangannya
Yang telah dipetiknya; bau lezat menyenangkannya
Amat membangkitkan selera, sehingga aku, kupikir, [ 85 ]
Tidak bisa tidak mengecapnya. Segera naik ke Awan Awan
Bersamanya aku terbang, dan di bawahku memandang
Bumi yang tersebar amat luas, sebuah pemandangan yang luas
Dan bermacam macam: aku terheran heran akan terbangnya dan perubahanku
Ke peninggian yang agung ini; tiba tiba [ 90 ]
Penuntunku hilang, dan aku, kukira, tenggelam ke bawah,
Dan jatuh tertidur; namun Oh betapa senangnya aku terbangun
Untuk mengetahui ini hanyalah mimpi! Demikian Hawa akan Malamnya
Diceritakannya, dan demikian Adam menjawab dengan sedih.
Gambar dan Rupa terbaik diriku dan separuhku yang lebih tersayang, [ 95 ]
Kesulitan pikiran pikiranmu malam ini dalam tidur
Mempengaruhiku sama besarnya; tidak juga bisa kusukai
Mimpi tak dikenal ini, yang bangkit dari kejahatan kutakuti;
Namun kejahatan darimana? Di dalam dirimu tiada bisa menyimpannya,
Sebab engkau diciptakan murni. Namun ketahuilah bahwa didalam Jiwa [ 100 ]
Terdapat banyak Indera Indera lebih rendah yang melayani
Akal Budi sebagai kepala mereka; diantara mereka ini Khayal yang terbesar kedua
Memegang tugasnya; akan segala hal hal luar,
Yang diwakili oleh kelima Indera yang berjaga,
Ia membentuk Khayalan Khayalan, bentuk bentuk bagai Udara, [ 105 ]
Yang oleh Akal Budi dibentuk maupun dibongkar, membingkai
Segala yang kita setujui maupun yang kita tolak, dan menghasilkan
Pengetahuan atau pendapat kita; lalu mengundurkan diri
Ke Ruang tersendirinya ketika Alam beristirahat.
Seringkali selama ia tidak hadir Khayal pencontoh terjaga [ 110 ]
Untuk menirunya; namun salah dibentuknya segala wujud,
Seringkali dihasilkan pekerjaan pekerjaan liar, dan kebanyakan dalam mimpi,
Kata kata tidak cocok dan perbuatan perbuatan yang lama sudah atau baru terjadi.
Beberapa kesamaan demikian kurasa kutemukan
Akan permbicaraan Sore Hari kita yang terakhir kali, dalam mimpimu ini, [ 115 ]
Namun dengan tambahan yang aneh; namun janganlah engkau bersedih.
Kejahatan ke dalam pikiran Allah maupun Manusia
Bisa datang dan pergi, yang demikian tidak disetujui, dan meninggalkan
Tiada cacat atau kesalahan apapun sesudahnya: Yang memberiku harapan
Bahwa apa yang dalam tidur engkau takuti memimpikannya, [ 120 ]
Selagi terjaga tidak akan pernah engkau setujui untuk melakukannya.
Maka jangan berkecil hati, jangan juga mengabuti wajah itu
Yang biasanya lebih ceria dan damai
Daripada ketika Pagi yang indah pertama tersenyum kepada Dunia,
Dan mari kita bangkit kepada pekerjaan pekerjaan kita yang baru [ 125 ]
Diantara Taman Taman, Sumber Sumber Air, dan Bunga Bunga
Yang sekarang memekarkan wangi wangian tersembunyi mereka yang terpilih
Yang disimpankan dari malam, dan disimpankan khusus untukmu.
Demikian ia menceriakan Istrinya yang cantik, dan ia pun ceria,
Namun dengan diam setetes air mata lembut jatuh [ 130 ]
Dari kedua mata, dan disapunya dengan rambutnya;
Dua tetes berharga lainnya yang terletak siap,
Masing masing di kantong Kristal mereka, sang laki laki sebelum tetes tetes itu jatuh
Menciumnya sebagai tanda anggun penyesalan manis
Dan kekaguman saleh, yang takut melakukan pelanggaran. [ 135 ]
Maka semuanya telah terselesaikan, dan mereka bergegas menuju Ladang.
Namun pertama tama dari bawah atap rimbun yang menaungi,
Begitu mereka keluar dan menemui pemandangan terbuka
Bangkitnya hari, dan Matahari, yang baru saja terbit
Dengan lingkar lingkar yang masih mengawang diatas tepi Lautan, [ 140 ]
Yang menembakkan secara mendatar ke bumi sinar berembunnya,
Yang mempertontonkan dalam Pemandangan lebar seluruh Timur
Firdaus dan Dataran Dataran berbahagia Eden,
Mereka membungkuk dalam menyembah, dan memulai
Doa Pagi mereka, yang setiap Pagi dipanjatkan dengan taat [ 145 ]
Dalam berbagai bentuk, sebab tidak berbagai bentuk
Tidak juga sukacita kudus kekurangan bagi mereka untuk memuji
Pencipta mereka, dalam untaian doa yang pantas diucapkan atau dimazmurkan
Tanpa direncanakan, kefasihan segera demikian
Mengalir dari bibir bibir mereka, dalam Prosa atau Ayat berjumlah, [ 150 ]
Yang lebih ternadakan daripada yang memerlukan Suling atau Harpa
Untuk menambahkan kemanisan, dan mereka pun memulai demikian.
Semua ini adalah karya karya agungMu, Bapa kebaikan,
Mahakuasa, milikMulah Wujud alam semesta ini,
Yang begitu indah secara ajaib; maka DiriMu sendiri betapa ajaibnya! [ 155 ]
Tak terucapkan, yang duduk tinggi diatas segala Sorga
Yang bagi kami tidak terlihat atau terlihat samar samar
Dalam karya karyaMu yang terkecil ini, namun semuanya ini menyatakan
Kebaikanmu yang tak terpikirkan, dan Kuasa Ilahi:
Berkatalah kalian yang paling bisa mengatakannya, kalian Anak Anak Terang, [ 160 ]
Para Malaikat, sebab kalian memandang Dia, dan dengan mazmur mazmur
Dan simfoni paduan suara, Siang tanpa Malam,
Mengelilingi TahtaNya bersukacita, kalian yang di Sorga,
Di Bumi bergabunglah kalian segala Mahluk untuk meninggikan
Dia pertama, Dia terakhir, Dia di tengah tengah, dan tanpa akhir. [ 165 ]
Yang Paling Terang di antara Bintang Bintang, terakhir dalam rombongan Malam,
Jika lebih baik engkau bukan milik ufuk,
Jaminan hari yang pasti, yang memahkotai Pagi yang tersenyum
Dengan Mahkotamu yang terang, pujilah Dia dalam Lingkarmu
Sementara hari terbit, jam manis Awal Hari itu. [ 170 ]
Engkau Matahari, akan Dunia besar ini sebagai Mata dan Jiwa,
Akuilah Dia sebagai Yang Lebih Besar darimu, suarakan pujian bagiNya
Dalam jalur abadimu, baik ketika engkau terbit,
Dan ketika puncak Siang telah sampai, dan ketika engkau terbenam.
Bulan, yang sekarang menemui Matahari timur, yang sekarang terbang [ 175 ]
Bersama Bintang Bintang ditetapkan, ditetapkan dalam Lingkar mereka yang terbang,
Dan kalian kelima Api Api berkelana lainnya yang bergerak
Dalam Tarian mistik bukan tanpa Nyanyian, gemakanlah
Pujian bagiNya, yang memanggil keluar Terang dari dalam Kegelapan.
Udara, dan kalian Zat Zat Dasar yang dilahirkan tertua [ 180 ]
Dari Rahim Alam, yang dalam rangkaian berempat berlari
Dalam Lingkar Terus Menerus, dalam berbagai bentuk; dan bercampur
Dan memelihara segala hal, biarlah perubahan tanpa henti kalian
Panjatkan berbagai pujian baru kepada Pencipta agung kita.
Kalian Kabut dan Uap yang sekarang bangkit naik [ 185 ]
Dari Bukit atau Danau beruap, yang gelap maupun kelabu,
Hingga Matahari melukis tepianmu yang melambai dengan Emas,
Demi menghormati Pencipta agung Dunia bangkitlah,
Apakah untuk menghiasi dengan Awan Awan langit yang tak berwarna,
Atau membasahi Bumi yang haus dengan hujan yang jatuh, [ 190 ]
Baik kalian naik maupun turun panjatkanlah juga pujian bagiNya.
Pujian bagiNya kalian Angin Angin, yang berhembus dari keempat Penjuru,
Bernafas lembut atau kuat; dan lambaikanlah puncak kalian, kalian Pepohonan Pinus,
Bersama segala Tanaman, dalam Penyembahan melambailah.
Segala Sumber Air dan kalian, yang bergemericik, sedang kalian mengalirkan, [ 195 ]
Bisik bisikan penuh nada, dengan bergemericik nadakanlah pujian bagiNya.
Gabungkanlah segala suara kalian segala Jiwa yang hidup; kalian segala Burung,
Yang sambil bernyanyi terbang naik hingga ke Gerbang Sorga,
Bawalah pada sayap sayap kalian dan dalam nada nada kalian pujian bagiNya;
Kalian yang meluncur didalam Perairan, dan kalian yang berjalan [ 200 ]
Diatas Bumi, dan melangkah dengan agung, atau merayap rendah;
Saksikanlah jikalau aku berdiam diri, baik Pagi maupun Sore,
Kepada Bukit, atau Lembah, Sumber Air, atau pepohonan segar
Yang bersuara oleh karena Mazmurku, dan mengajarkan pujian bagiNya.
Salam Tuhan alam semesta, Yang masih berkelimpahan [ 205 ]
Untuk memberi kepada kami kebaikan semata; dan jikalau malam
Telah mengumpulkan kejahatan apapun atau yang tersembunyi,
Buyarkanlah, sebagaimana sekarang terang membuyarkan kegelapan.
Demikian mereka berdoa tanpa dosa, dan kepada pikiran mereka
Kedamaian teguh segera kembali dan ketenangan yang diinginkan. [ 210 ]
Mereka segera bergegas kepada pekerjaan desa mereka di pagi hari
Diantara embun embun dan bunga bunga manis; dimana ada baris
Pohon pohon Berbuah terlalu rimbun menggapaikan terlalu jauh
Dahan dahan terawat mereka, dan memerlukan tangan tangan untuk menahan
Pelukan tanpa buah: atau mereka menuntun Pokok Anggur [ 215 ]
Untuk menikahi Elm nya; ia mempersuamikan menggandengnya
Tangan tangan diperistrinya, dan dengannya dibawanya
Mas kawinnya Untai Untai yang dipungut, untuk menyemarakkan
Daun daunnya yang kering. Demikian mereka bekerja dipandang
Dengan belas kasih oleh Raja Sorga yang agung, dan kepadaNya dipanggil [ 220 ]
Raphael, Roh yang ramah itu, yang bersedia
Untuk berperjalanan bersama Tobias, dan memastikan
Pernikahannya dengan Wanita yang telah tujuh kali diperistri.
Raphael, kataNya, engkau mendengar apa yang terjadi di Bumi
Setan yang telah lolos dari Neraka melalui Jurang gelap [ 225 ]
Telah naik sampai di Firdaus, dan bagaimana diganggunya
Malam ini pasangan manusia itu, bagaimana ia merancang
Dalam mereka untuk sekaligus merusak seluruh umat manusia.
Maka pergilah, setengah hari ini sebagai teman dengan teman
Berbicaralah dengan Adam, dalam Rumah atau naungan apapun [ 230 ]
Engkau temukan ia yang mengundurkan diri dari terik Siang,
Untuk menghentikan sejenak pekerjaan hariannya dengan jamuan,
Atau dengan istirahat; dan sampaikan pembicaraan demikian,
Yang boleh menasihatkannya akan keadaannya yang berbahagia,
Kebahagiaan dalam kuasanya yang bebas kepada kehendak, [ 235 ]
Yang bebas kepada Kehendak bebasnya, Kehendaknya walau bebas,
Namun boleh berubah; dari sana peringatkan ia untuk berhati hati
Jalannya terlalu dianggap aman: katakan kepadanya bersiaga
Akan bahaya baginya, dan dari siapa, musuh apa
Yang baru jatuh dari Sorga, yang sekarang merancang [ 240 ]
Kejatuhan mereka yang lain dari keadaan bahagia yang serupa;
Oleh kekerasan, tidak, sebab itu akan ditahankan,
Namun dengan tipudaya dan kebohongan; akan ini beritahukan kepadanya,
Agar jangan dengan melanggar dengan sengaja ia berpura pura
Terkejut, tidak dinasehati, tidak diperingatkan sebelumnya. [ 245 ]
Demikian berbicara Sang Bapa Kekal, dan memenuhi
Segala Keadilan: tidak juga berlambat lambat sang Kudus bersayap
Setelah tugasnya diterimanya; namun dari antara
Beribu ribu Kegagahan Sorgawi, dimana ia berdiri
Ditudingi dengan sayap sayap megahnya, bangkit naik dengan ringan [ 250 ]
Terbang melalui tengah Sorga; segala Paduan Suara malaikat
Membuka jalan pada kedua sisi, untuk memberi jalan bagi kecepatannya
Melalui segala jalan Sorga Tertinggi; hingga sampai pada Gerbang
Sorga ia tiba, gerbang tersebut terbuka sendiri lebar
Berputar pada Poros emas, sebagaimana telah dikerjakan [ 255 ]
Ilahi dirangkakan oleh Sang Pembangun berdaulat.
Dari sana, tiada awan, atau, untuk mengaburkan pandangannya,
Bintang yang menghalangi, sekecil apapun bisa dilihatnya,
Bukan tidak sesuai kepada Lingkar Lingkar berkilau lainnya,
Bumi dan Taman Allah, yang dimahkotai dengan Pepohonan Cedar [ 260 ]
Diatas segala Bukit. Seperti ketika malam Kaca
Galileo, yang kurang pasti, mengamati
Tanah Tanah dan Wilayah Wilayah yang dibayangkan ada di Bulan:
Atau Juru Kemudi dari tengah tengah Cyclades
Delos atau Samos pertama kali muncul melihat dari jauh [ 265 ]
Sebuah gumpalan kecil awan. Turun kesana dengan cepat terbangnya
Ia bergegas, dan melalui Langit Sorgawi yang luas
Berlayar diantara dunia dan dunia, dengan sayap teguh
Lalu diatas angin kutub, lalu dengan Sayap tangkas
Membelah udara yang lembut; hingga sampai dalam puncak [ 270 ]
Tertinggi Terbangnya Burung Elang, kepada segala Burung ia tampak bagai
Feniks, dilihat oleh semua, bagai Burung tunggal tersebut
Saat hendak menyimpankan peninggalan jasadnya dimana bagi Matahari
Kuil Terang, menuju ke Thebes Mesir ia terbang.
Segera diatas bukit Timur Firdaus [ 275 ]
Ia mendarat, dan kembali kepada wujudnya semula
Seorang Seraf bersayap; enam sayap dipakainya, untuk menaungi
Wujudnya yang Ilahi; sepasang yang menutupi
Tiap bahunya yang lebar, turun menjubahi dadanya
Dengan Hiasan kerajaan; sepasang yang di tengah [ 280 ]
Melingkari pinggangnya bagai Ikat Pinggang berbintang, dan mengeliling
Menutupi perut dan pahanya dengan Emas bulu
Dan warna warni yang dicelup di Sorga; yang ketiga di kakinya
Membayangi pada tiap tumitnya dengan zirah berbulu sayap
Yang ditaburi warna langit. Bagaikan anak Maia ia berdiri, [ 285 ]
Dan mengibaskan Bulunya, sehingga wewangian Sorgawi memenuhi
Seluruh lingkar luas tersebut. Segera mengenalinya seluruh Kumpulan
Para Malaikat yang berjaga; dan kepada pangkatnya,
Dan kepada pesannya bangkit tinggi penuh hormat;
Sebab mereka menduga ia sedang bertugas menyampaikan suatu pesan agung. [ 290 ]
Dilewatinya Kemah Kemah berkilau mereka, dan sekarang sampai
Ke dataran penuh bahagia tersebut, melalui Taman Taman Mur,
Dan Wewangian berbunga, Cassia, Nard, dan Balsem;
Sebuah Padang Belantara penuh kemanisan; sebab Alam disini
Tumbuh liar dalam puncak kekuatannya, dan merajut sesukanya [ 295 ]
Khayal Khayal Perawannya, melimpahkan lebih banyak kemanisan,
Dengan liar melebihi Aturan ataupun Keahlian; kebahagiaan yang amat sangat.
Ia datang maju melalui Hutan berempah rempah tersebut
Adam segera mengetahuinya, ketika ia duduk di pintu
Rumahnya yang sejuk, sementara Matahari yang duduk di puncak [ 300 ]
Menyinarkan langsung ke bawah sinar sinarnya yang nyala, untuk menghangatkan
Rahim Bumi yang terdalam, kehangatan tersebut melebihi yang diperlukan Adam;
Dan Hawa yang berada di dalam, yang sedang menyiapkan pada masanya
Buah buahan lezat untuk makan malam, penuh citarasa untuk menyenangkan
Selera sejati, dan tidak akan mengecewakan kehausan [ 305 ]
Akan tegukan tegukan sari bunga dalamnya, dari aliran air bagai susu,
Murbei atau Anggur: kepadanya demikian Adam memanggil.
Bergegaslah kemari Hawa, dan pantas matamu memandang
Ke Timur diantara Pepohonan disana, wujud yang betapa mulianya
Bergerak datang ke arah sini; hingga tampak bagai Pagi lainnya [ 310 ]
Yang terbit pada tengah hari; Suatu suruhan agung dari Sorga
Untuk kita mungkin dibawanya, dan akan menjamin
Hari ini menjadi Tamu bagi kita. Namun pergilah bergegas,
Dan apa yang ada dalam segala persediaanmu, bawa keluar dan tuang
Berkelimpahan, yang pantas untuk menghormati dan menerima [ 315 ]
Orang Asing Sorgawi kita; kita sanggup memberi dengan baik
Kepada para pemberi kita hadiah hadiah mereka sendiri, dan melimpahkan banyak
Dari yang dilimpahkan dengan banyak, dimana Alam melipat gandakan
Pertumbuhannya yang subur, dan dengan melepaskan beban bertumbuh
Lebih berbuah lagi, yang mengajarkan kepada kita untuk tidak menahan. [ 320 ]
Kepadanya demikian Hawa. Adam, rangka bumi yang dikuduskan,
Yang diilhami Allah, akan menyajikan sedikit persediaan, dimana tersimpan,
Dalam segala musim, matang untuk dimakan yang bergantung pada dahan;
Kecuali apa yang oleh penyimpanan perlahan memperoleh kepadatan
Untuk memelihara, dan dilarutkan oleh kelembapan semu: [ 325 ]
Namun aku akan bergegas dan dari tiap dahan dan cabang,
Tiap Tanaman dan Labu paling berair akan memetik yang terpilih
Untuk menjamu tamu Malaikat kita, maka ia
Melihatnya akan mengakui bahwa disini di Bumi
Allah telah membagikan kelimpahanNya sama seperti di Sorga. [ 330 ]
Demikian katanya, bergegas diutus tampaknya
Ia berbalik, dengan maksud pikiran pikiran ramah
Pilihan apa yang akan dipilihnya terbaik untuk kelezatan,
Dalam urutan apa, ia berniat tidak mencampur
Berbagai rasa, yang tidak cocok dicampur, tidak anggun, namun menyajikan [ 335 ]
Rasa demi rasa yang disajikan dengan perubahan paling selaras,
Mendorongnya, dan dari tiap cabang lemah lembut
Apapun juga yang oleh Bumi sang Ibu yang mengandung semua memberikannya
Di India Timur maupun Barat, atau pantai tengah
Di Pontus atau Pantai Punisia, atau dimana [ 340 ]
Alcinous memerintah, buah buahan berbagai jenis, dalam kulit,
Kasar, atau berkulit lembut, atau kulit berbulu, atau cangkang
Dikumpulkannya, suatu Persembahan yang banyak, dan diatas papan
Ditumpuknya dengan tangan yang tidak menahan; untuk minuman Anggur
Dihancurkannya, cairan tidak beragi, dan minuman [ 345 ]
Dari berbagai jenis murbei, dan diperasnya dari biji biji manis
Diolahnya menjadi krim manis, tidak juga untuk menampung semuanya ini
Ia kekurangan cawan murni, lalu ditaburinya tanah
Dengan Mawar dan Wewangian dari semak yang tidak dibakar.
Sementara Bapa agung Purba kita, untuk menemui [ 350 ]
Tamunya yang ilahi, berjalan maju, tanpa rombongan
Menemaninya kecuali dengan yang seutuhnya dari dirinya sendiri
Segala kesempurnaan; dalam dirinya sendiri segala kedudukannya,
Lebih khusyuk daripada kemegahan membosankan yang mengiringi
Para Penguasa, ketike Rombongan kaya dan panjang mereka [ 355 ]
Ditarik Kuda Kuda, dan Kipas Kipas yang disapukan Emas
Menyilaukan awan awan, dan membuat mereka semua terbengong bengong.
Mendekati kehadirannya Adam walaupun tidak terkagum amat sangat,
Namun mendekati dengan tunduk dan hormat yang lemah lembut,
Sebagaimana kepada yang lebih tinggi Kodratnya, menunduk rendah, [ 360 ]
Demikian katanya. Kelahiran Sorga, sebab tempat lain
Tiada yang bisa selain Sorga menampung wujud yang amat mulia;
Sebab dengan turun dari Tahta Tahta diatas,
Tempat tempat bahagia disana engkau telah bersedia sebentar
Berkekurangan, dan menghormati tempat ini, jaminlah bersama kami [ 365 ]
Hanya kami berdua, yang oleh hadiah berdaulat memiliki
Tanah luas ini, di Rumah sejuk disana
Berisitirahat, dan apa yang disediakan paling terpilih dari Taman ini
Duduk dan kecaplah, hingga panas tengah hari ini
Berlalu, dan Matahari memancar lebih sejuk. [ 370 ]
Kepadanya sang Keunggulan Malaikat menjawab lembut.
Adam, aku datang demikian, bukan juga engkau demikian
Diciptakan, atau tempat seperti ini untuk ditinggalimu,
Sehingga tidak bisa kauundang, walau sebagai Roh dari Sorga
Untuk mengunjungimu; bawalah kemana Rumahmu berada [ 375 ]
Dinaungi sejuk; sebab tengah hari ini, hingga Sore bangkit
Aku boleh sesuka hati. Maka menuju Rumah Hutan itu
Mereka databf, yang tersenyum bagaikan Pohon Pomona
Yang berpakaian bunga bungaan dan bau bau wangi; namun Hawa
Tidak berpakaian, namun dirinya sendiri lebih indah menawan [ 380 ]
Daripada Peri Hutan, atau Dewi terindah sekalipun yang diceritakan
Mereka bertiga yang berjalan jalan telanjang di Gunung Ida,
Ia berdiri untuk menjamu tamunya dari Sorga; tiada tudung
Diperlukannya, Kesuciannya teguh, tiada pikiran tidak pantas
Merubah warna pipunya. Kepadanya sang Malaikat Salam [ 385 ]
Ditumpangkannya, salam kudus yang dipakai
Lama sesudah itu untuk memberkati Maria, sang Hawa kedua.
Salam Ibu Umat Manusia, yang Rahim suburmu
Akan memenuhi Dunia lebih banyak dengan Anak Anakmu Laki Laki
Daripada dengan berbagai buah segala Pepohonan Allah [ 390 ]
Telah menumpuki Meja ini. Dinaikkan akan gundukan berumput
Meja mereka, dan tempat tempat duduk berlumut di sekelilingnya,
Dan pada Bujur luasnya dari sisi ke sisi
Seluruh Musim Dingin ditumpukkan, walau Musim Semi dan Musim Dingin disini
Menari bergandengan tangan. Sejenak mereka berbincang bincang; [ 395 ]
Tidak usah mereka takut Makan Malam menjadi dingin; maka begini dimulai
Bapa Moyang kita. Orang asing Sorgawi, silahkan engkau mencicipi
Seluruh kelimpahan ini dari Pemelihara kita, dari Siapa
Seluruh kebaikan sempurna yang tak terukur, turun,
Bagi kami sebagai makanan dan untuk kesenangan telah dibuatNya [ 400 ]
Bumi menghasilkan; makanan yang kurang berkenan mungkin
Bagi Kodrat rohani; hanya inilah yang kuketahui,
Bahwa satu Bapa Sorgawi memberi kepada semuanya.
Kepadanya sang Malaikat. Maka dari itu apa yang diberikanNya
(Biarlah pujian bagiNya selalu dimazmurkan) kepada manusia sebagiannya [ 405 ]
Rohani, boleh kepada Para Roh termurni didapati
Makanan yang tidak mengecewakan: dan makanan juga bagi mereka
Kodrat kodrat cerdas memerlukannya
Sebagaimana bagi kodratmu yang Berakal Budi; dan keduanya memiliki
Dalam diri mereka setiap Indera yang lebih rendah [ 410 ]
Akan indera, olehnya mereka mendengar, melihat, membaui, menyentuh, mengecap,
Mengecap memakan, mencerna, menyerap,
Dan mengubah yang jasmani menjadi yang rohani.
Sebab ketahuilah, segala apa yang diciptakan, butuh
Dirawat dan diberi makan; akan Zat Zat Dasar [ 415 ]
Yang lebih berat memberi makan yang lebih murni, Bumi kepada Laut,
Bumi dan Laut memberi makan Udara, Udara kepada Api Api
Sorgawi, dan yang paling rendah pertama Bulan;
Oleh sebab itu di wajahnya noda noda tersebut, yang belum dibersihkan
Segala uap yang belum diubahkan menjadi zatnya. [ 420 ]
Tidak juga Bulan tidak menghembuskan zat makanan
Dari Benuanya yang lembab kepada Lingkar Lingkar yang lebih tinggi.
Matahari yang memberi cahaya kepada semuanya, menerima
Dari segala penerimanya ganti pemberian
Dalam hembusan hembusan lembab, dan pada Sore Hari [ 425 ]
Menghirup dari Lautan: walau di Sorga Pepohonan
Kehidupan menghasilkan buah buahan ambrosia, dan pokok pokok anggur
Menghasilkan Sari Bunga, walau dari tiap tiap dahan setiap Pagi
Kami menyapu Embun Embun lembut bersinar, dan menemukan tanah
Ditutupi oleh biji bijian bagai mutiara: namun Allah telah disini [ 430 ]
Membeda bedakan kelimpahannya dengan berbagai kesenangan baru,
Sehingga boleh diperbandingkan dengan Sorga; dan untuk dikecap
Jangan mengira bahwa aku akan sungkan sungkan. Maka mereka duduk,
Dan menyantap dari makanan mereka, tidak juga tampaknya
Sang Malaikat, tidak dalam bentuk bagai kabut, bualan umum [ 435 ]
Para Ahli Agama, namun dengan selera berkeinginan
Akan rasa lapar sebenarnya, dan memakan dengan memanaskan
Untuk merubah zat; apa yang tersisa, berlalu lewat
Melalui Para Roh dengan mudahnya; tidak usah heran; jika oleh api
Batubara hitam sang Ahli Kimia Percobaan [ 440 ]
Bisa mengubah, atau menganggapnya mungkin untuk mengubah
Segala Logam dari Bijih Logam terberat menjadi Emas sempurna
Seakan akan Ditambang. Sementara di Meja Hawa
Melayani telanjang, dan cawan cawan mereka yang penuh mengalir
Terisi penuh hingga ke tepian akan minuman menyenangkan: Oh kepolosan [ 445 ]
Yang pantas di Firdaus! Jika boleh, maka,
Sememangnya Anak Anak Allah boleh beralasan karena
Merasa cinta kepada pemandangan tersebut; namun di hati mereka
Kasih yang tidak berahi memerintah, tidak juga kecemburuan
Dimengerti, yang merupakan Neraka bagi Kekasih yang disakiti.
Maka setelah dengan makanan dan minuman mereka dicukupkan [ 450 ]
Yang tidak membebani Alam, muncul pikiran tiba tiba
Dalam Adam, agar jangan melewatkan kesempatan
Yang diberikan kepadanya oleh Pertemuan agung ini untuk mengetahui
Akan hal hal diatas Dunianya, dan akan kodrat mereka [ 455 ]
Yang berdiam tinggal di Sorga, yang keunggulannya dilihatnya
Melebihi dirinya sendiri begitu jauh, yang wujud wujud terang mereka
Sebagai pancaran Ilahi, yang Kuasa agungnya begitu jauh
Melebihi manusia, maka kata kata penuh kehati hatiannya
Demikian disusunnya bagi sang Pelayan di Sorga Tertinggi. [ 460 ]
Penghuni bersama Allah, sekarang aku tahu benar
Engkau berkenan, dalam hal kehormatan ini yang engkau berikan kepada manusia,
Yang dibawah atap rendahnya engkau telah bersedia menjamin
Untuk masuk, dan mengecap segala buah buahan dari bumi ini,
Makanan yang bukan untuk Para Malaikat, namun diterima demikian, [ 465 ]
Sehingga tampaknya engkau tidak mungkin boleh
Makan pada perjamuan perjamuan agung di Sorga: namun dibandingkan dengan apa?
Kepadanya sang Pejabat bersayap menjawab.
Oh Adam, Sang Mahakuasa satu, dariNya
Segala hal berasal, dan naik kembali kepadaNya, [ 470 ]
Jikalau tidak kehilangan kebaikan, semuanya diciptakan
Demikian sempurna adanya, semuanya dari satu bahan asal,
Diwujudkan dalam berbagai wujud, berbagai derajat
Kodrati, dan dalam segala yang hidup, akan kehidupan;
Namun lebih indah dibentuk, lebih rohani, dan murni, [ 475 ]
Yang lebih dekat padaNya ditempatkan atau lebih dekat melayani
Masing masing ditugaskan dalam berbagai Lingkar pekerjaan mereka,
Dari tubuh hingga roh semuanya bekerja, dalam batasan batasan
Yang diperbandingkan pada tiap jenis. Demikianlah dari akar
Batang hijau tumbuh lebih ringan, dari sana dedaunan [ 480 ]
Lebih ringan lagi, terakhir bunga utuh yang bercahaya
Bernafaskan bau bauan roh: bunga bungaan dan buah mereka
Makanan bagi manusia, secara bertahap diuapkan
Hingga mencapai kepada tahap Roh Roh kehidupan, kepada hewan,
Kepada mahluk cerdas, memberi baik kehidupan maupun perasaan, [ 485 ]
Khayal dan pengertian, yang darinya Jiwa
Menerima Akal Budi, dan akal budi sebagai kodratnya,
Perbincangan, atau Pencerahan; perbincangan
Paling sering milikmu, yang terakhir kebanyakannya milik kami,
Berbeda dalam derajat, akan jenisnya sama saja. [ 490 ]
Tidak usah heran, apa yang Allah lihat baik bagimu
Jikalau tidak kutolak, namun mengubahnya, sama sepertimu,
Menjadi zat yang sepantasnya; mungkin tiba waktunya ketika manusia
Bersama Para Malaikat boleh berbagi, dan mendapati
Makanan yang tidak menyusahkan, tidak juga Makanan yang terlalu ringan: [ 495 ]
Dan dari zat zat makanan jasmani ini mungkin
Tubuh kalian boleh akhirnya berubah seluruhnya menjadi Roh,
Menjadi semakin baik oleh jalannya waktu, dan dipersayap naik
Sorgawi, seperti kami, atau boleh sesukamu
Disini atau di Firdaus Sorgawi berdiam tinggal; [ 500 ]
Jikalau kalian didapati patuh, dan mempertahankan
Teguh tanpa berubah kasihNya seluruhnya
Yang kalian adalah keturunanNya. Sementara nikmatilah
Sepuas kalian kebahagiaan apa yang oleh keadaan berbahagia ini
Bisa memahaminya, akan lebih lagi tidak sanggup. [ 505 ]
Kepadanya Bapa umat manusia menjawab,
Oh roh berkenan, tamu pembawa kebaikan,
Engkau telah mengajari dengan baik jalan yang boleh mengarahkan
Pengetahuan kami, dan langkah Alam engkau tunjukkan
Dari pusat hingga tepi lingkarnya, dimana [ 510 ]
Dalam perenungan akan segala yang diciptakan
Langkah demi langkah kami boleh naik kepada Allah. Namun katakanlah,
Apa artinya peringatan yang engkau ikut sertakan itu, jika kalian didapati
Patuh? Bisakah kami kekurangan kepatuhan
KepadaNya, atau mungkin meninggalkan kasihNya [ 515 ]
Yang membentuk kami dari debu, dan menaruh kami disini
Penuh hingga ukuran paling penuh kebahagiaan apa
Hasrat hasrat manusia bisa mencari atau menemuinya?
Kepadanya sang Malaikat. Anak Sorga dan Bumi,
Dengarkanlah: Bahwa engkau bahagia, engkau berhutang kepada Allah; [ 520 ]
Bahwa engkau terus demikian, berhutang kepada dirimu sendiri,
Yaitu, kepada kepatuhanmu; diatasnya engkau berdiri.
Ini peringatan yang kuberikan padamu; dengarkanlah nasehatku.
Allah menciptakanmu sempurna, bukan tidak bisa berubah;
Dan sungguh baik diciptakanNya engkau, namun untuk bertahan [ 525 ]
Dia menyerahkannya pada kuasamu, menetapkan kehendakmu
Bebas alamiah, tidak diatasi oleh Takdir
Yang tidak bisa dilolosi, atau keharusan ketat;
Dia menghendaki pelayanan sukarela dari kita,
Bukan yang diharuskan, yang demikian kepadaNya [ 530 ]
Tidak mendapati penerimaan, tidak juga bisa dicari, sebab bagaimana
Bisa hati, yang tidak bebas, dicobai apakah mereka melayani
Sukarela atau tidak, yang melakukan apa yang harus mereka lakukan
Oleh Takdir, dan tidak bisa memilih yang lainnya?
Diriku sendiri dan seluruh Balatentara Malaikat yang berdiri [ 535 ]
Di hadapan Allah yang bertahta, keadaan bahagia kami
Pertahankan, seperti engkau akan keadaanmu, sementara kepatuhan kami bertahan;
Atas kepastian lain tidak ada; dengan sukarela kami melayani
Karena kami mengasihi dengan sukarela, sebagaimana dalam kehendak kami
Untuk mengasihi atau tidak; dalam hal ini kami berdiri atau jatuh: [ 540 ]
Dan Beberapa memang jatuh, jatuh kepada ketidakpatuhan,
Dan jatuh demikian dari Sorga kedalam Neraka terdalam; Oh jatuh
Dari keadaan berbahagia yang betapa tingginya kedalam celaka yang amat sangat!
Kepadanya Bapa Moyang kita. Kata katamu
Kudengarkan dengan ingin, dan dengan telinga yang lebih senang [ 545 ]
Pengajar Ilahi, aku telah mendengar, ketika
Mazmur Mazmur Kerubim saat malam dari Bukit Bukit bersebelahan
Mengirimkan Musik dari Udara: tidak kuketahui juga
Akan kehendak dan perbuatan yang diciptakan bebas;
Namun agar kami jangan pernah lupa mengasihi [ 550 ]
Pencipta kami, dan mematuhiNya yang perintahNya
Satu satunya, namun betapa adilnya, pikiran pikiranku tetap
Meyakinkanku dan masih meyakinkan: walau apa yang engkau ceritakan
Telah berlalu di Sorga, Ada keraguan dalamku yang menggerakkanku,
Dengan hasrat untuk mendengar lebih banyak, jika engkau menyetujui, [ 555 ]
Menceritakan sepenuhnya, yang pastilah akan aneh,
Yang pantas didengar dengan diam yang Khusyuk;
Dan kita masih memiliki sebagian besar hari, sebab baru saja Matahari
Telah menyelesaikan setengah perjalanannya, dan baru saja memulai
Setengah lainnya di Wilayah agung Sorga. [ 560 ]
Demikianlah Adam mengajukan permintaan, dan Rafael
Setelah berdiam sejenak menyetujui, memulai demikian.
Hal hal tinggi engkau meminta dariku, Oh yang terutama diantara umat manusia,
Tugas menyedihkan dan sulit, sebab bagaimana aku akan menceritakan
Kepada indera manusia perbuatan perbuatan tak terlihat [ 565 ]
Para Roh yang berperang; bagaimana tanpa penyesalan
Kehancuran begitu banyak yang dulunya mulia
Dan sempurna sementara mereka berdiri; bagaimana akhirnya terungkap
Rahasia rahasia Dunia lain, yang barangkali
Tidak boleh diungkapkan? Namun untuk kebaikanmu [ 570 ]
Hal ini diberikan, dan apa yang mengatasi jangkauan
Indera manusia, aku akan mengakrabkannya,
Dengan menyamakan wujud rohani kepada wujud jasmani,
Agar boleh menyampaikan sebaik baiknya, namun bagaimana jikalau Bumi
Hanyalah bayang dari Sorga, dan segala hal didalamnya [ 575 ]
Yang satu bagaikan yang lainnya, lebih dari yang diduga di bumi?
Ketika Dunia ini masih belum ada, dan Kekacauan Liar
Memerintah dimana sekarang Sorga bergulung, dimana Bumi sekarang terletak
Seimbang diatas Pusatnya, ketika pada suatu hari
(Sebab Waktu, walau dalam Kekekalan, berlaku [ 580 ]
Kepada gerak, mengukur segala hal dengan mantap
Oleh masa sekarang, masa lalu, atau masa depan) pada hari demikian
Setelah satu Tahun agung Sorga, seluruh Balatentara Sorgawi Tertinggi
Para Malaikat dipanggil oleh panggilan Kemaharajaan,
Tak terhitung jumlahnya dihadapan Tahta Sang Mahakuasa [ 585 ]
Muncul dari segala ujung Sorga tampak
Dibawah Para Pejabat mereka dalam urutan urutan terang in orders bright
Selaksa ribu Panji Panji terangkat tinggi,
Bendera bendera dan Panji Panji Salib diantara Barisan Depan dan Garis Belakang
Melambai lambai di Udara, dan untuk membeda bedakan [ 590 ]
Tingkatan, Urutan, dan Derajat;
Atau pada Kain Kain berkilat mereka tertera
Tanda Tanda Peringatan Kudus, segala tindakan Kecemburuan dan Kasih
Yang tercatat nyata. Demikianlah ketika dalam Lingkar Lingkar
Jangkauan tak terungkapkan mereka berdiri, [ 595 ]
Lingkar dalam lingkar, Sang Bapa tak terbatas,
Yang olehnya dalam bahagia duduk di pangkuanNya Sang Anak,
Di tengah tengah bagaikan dari sebuah Gunung berapi api, yang puncaknya
Menjadi tidak tampak oleh karena amat terangnya, berbicara demikian.
Dengarlah kalian segala Malaikat, Keturunan Terang, [ 600 ]
Tahta, Kekuasaan, Penguasa, Keunggulan, Kuasa,
Dengarlah TitahKu, yang akan tetap tak dapat ditarik kembali.
Hari ini telah Kuperanakkan Dia yang Kunyatakan
AnakKu satu satuNya, dan diatas Bukit kudus ini
Dia telah diurapi, Yang sekarang kalian lihat [ 605 ]
Pada sisi kananKu; Aku menunjukNya sebagai Kepala kalian;
Dan demi DiriKu sendiri telah bersumpah kepadaNya akan bertelut
Segala lutut di Sorga, dan akan mengaku Dia sebagai Tuhan:
Di bawah Pemerintahan Perwakilan agungNya tetaplah
Dipersatukan sebagai satu Jiwa tunggal [ 610 ]
Selama lamanya bahagia: barangsiapa yang tidak mematuhiNya
Tidak mematuhi Aku, melanggar persatuan, dan pada hari itu juga
Dilemparkan keluar dari Allah dan tempat yang diberkati, jatuh
Kedalam kegelapan yang amat sangat, ditelan sedalam dalamnya, tempatnya
Ditetapkan tanpa penebusan, tanpa akhir. [ 615 ]
Demikian berkata Sang Mahakuasa, dan akan kata kataNya
Semuanya tampak senang, semuanya tampaknya, namun tidak semuanya.
Pada hari itu, seperti hari hari khusyuk lainnya, mereka habiskan
Dalam mazmur dan tarian di sekeliling Bukit suci,
Tarian mistik, yang Lingkar berbintang disana [ 620 ]
Dari Planet Planet dan yang ditetapkan dalam segala Jalurnya
Paling mirip demikian, segala jalan jalan yang rumit,
Mengitari suatu pusat, saling melingkari, namun lebih teratur
Daripada semuanya itu, ketika mereka tampaknya tidak teratur sekalipun,
Dan dalam segala gerak mereka keselarasan Ilahi [ 625 ]
Memuluskan nada nada menawannya, sehingga telinga Allah Sendiri
Mendengar dengan senang. Sore Hari pun mendekat
(Sebab kami mempunyai juga Sore Hari dan Pagi Hari,
Bagi kami untuk perubahan yang menyenangkan, yang tidak dibutuhkan)
Maka dari tarian ke jamuan manis mereka berbalik [ 630 ]
Penuh hasrat, seluruhnya dalam Lingkaran Lingkaran sebagaimana mereka berdiri,
Meja Meja disusun, dan dengan tiba tiba ditumpuk
Dengan Makanan Malaikat, dan Sari Bunga bagai rubi mengalir
Dalam Mutiara, dalam Berlian, dan Emas padat,
Buah segala Pokok Anggur yang lezat, yang tumbuh di Sorga. [ 635 ]
Mereka duduk diatas bunga bungaan, dan dimahkotai dengan mahkota bunga segar,
Mereka makan, mereka minum, dan dalam persekutuan manis
Mereguk keabadian dan sukacita, dengan aman
Akan kelimpahan dimana ukuran penuh satu satunya yang membatasi
Kelimpahan, dihadapan Sang Raja Pemberi segalanya, yang melimpahkan [ 640 ]
Dengan tangan pemurah, Yang bersukacita oleh karena sukacita mereka.
Maka ketika Malam ambrosia dengan Awan Awan yang dihembuskan
Dari gunung tinggi tempat Allah, yang darinya baik terang maupun bayang
Muncul keluar, wajah Sorga yang paling terang telah berubah
Kepada Gelap yang lebih anggun (sebab Malam tidak muncul disana [ 645 ]
Dalam tudung yang lebih gelap) dan Embun Embun benderang membujuk
Semuanya untuk beristirahat kecuali mata Allah yang tidak pernah tidur,
Meluas di seluruh Dataran, dan jauh lebih luas lagi
Dari seluruh Bumi yang bulat ini mereka tersebar di Dataran,
(Sedemikianlah Balai Allah) sejumlah besar Para Malaikat [ 650 ]
Yang tersebar dalam segala Kumpulan dan Kelompok Kemah mereka menjangkau
Di sisi Aliran Aliran Air hidup diantara Pohon Pohon Kehidupan,
Tenda Tenda tak terhitung jumlahnya, dan dengan tiba tiba didirikan,
Kemah Kemah Sorgawi, dimana mereka tidur
Dikipasi oleh Angin Angin sejuk, kecuali mereka yang dalam jalur mereka [ 655 ]
Segala Himne Merdu di sekeliling Tahta berdaulat
Berganti ganti sepanjang malam: namun tidak demikian terjaga
Setan, demikian ia dinamai sekarang, namanya yang dahulu
Tidak terdengar lagi di Sorga; ia dari yang terutama,
Jikalau bukan Penghulu Malaikat yang terutama, besar Kuasanya, [ 660 ]
Dalam perkenaannya dan keutamaannya, namun dipenuhi
Dengan irihati terhadap Anak Allah, yang pada hari itu
Diberi kehormatan oleh BapaNya yang agung, dan dinyatakan
Mesias Raja yang diurapi, tidak bisa ditanggungnya
Oleh keangkuhannya pemandangan itu, dan ia merasa dirinya direndahkan. [ 665 ]
Dari sejak itu niat jahat dalam dikandungnya dan cemooh,
Segera setelah tengah malam membawakan jam jam gelap
Paling nyaman untuk tidur dan kesunyian, ia menetapkan diri
Bersama segala Legionnya untuk pergi, dan meninggalkan
Tanpa disembah, tak dipatuhinya Tahta agung tertinggi [ 670 ]
Dengan penuh menghina, dan bawahan sesudahnya
Dibangunkannya, demikian ia berkata kepadanya secara rahasia.
Tidurkah engkau, Rekan tersayang, tidur apa yang bisa menutup
Kelopak matamu? Dan ingatlah Titah apa
Dari kemarin, yang baru saja melewati mulut [ 675 ]
Sang Mahakuasa Sorga. Engkau kepadaku akan segala pikiranmu
Hendak kausampaikan, aku akan pikiranku kepadamu hendak kusampaikan;
Ketika terjaga kita berdua satu; bagaimana bisa saat ini
Tidurmu menentangnya? Engkau melihat Hukum Hukum baru ditetapkan;
Hukum baru dariNya Yang memerintah, boleh membangkitkan pikiran baru [ 680 ]
Dalam kita yang melayani, Nasehat Nasehat baru, untuk memperbincangkan
Hal meragukan apa yang bisa terjadi kemudian; selebihnya lagi di tempat ini
Tidak aman diucapkan. Engkau kumpulkanlah
Dari Berlaksa laksa mereka yang kita pimpin sebagai kepala;
Katakan pada mereka bahwa oleh perintah, sebelum Malam kelam [ 685 ]
Mengundurkan Awan bayangnya, aku harus bergegas,
Dan seluruh mereka yang melambaikan Panji Panji mereka dibawahku,
Kembali ke rumah dalam barisan terbang dimana kita memiliki
Sudut Utara, disana untuk mempersiapkan
Hiburan yang pantas untuk menerima Raja kita [ 690 ]
sang Mesias agung, dan perintah perintah baruNya,
Yang dengan bergegas melalui segala Tingkat Jabatan
Berkehendak lewat berkemenangan, dan memberi Hukum Hukum.
Demikian berkata sang Penghulu Malaikat palsu, dan meresapkan
Pengaruh buruk ke dalam hati lengah [ 695 ]
Rekannya; ia memanggil bersamaan,
Atau beberapa satu per satu, para Kuasa Perwalian,
Yang sebagai Wakil dibawahnya, diberitahukannya, sebagaimana diajari,
Bahwa sang Mahatinggi memerintahkan, Malam itu juga,
Saat itu juga ketika Malam telah melelapkan Sorga, [ 700 ]
Panji Jabatan agung tersebut harus bergerak;
Memberitahukan alasan yang dibuat buat, dan menaruh didalamnya
Kata kata tersamar dan kecemburuan, untuk menyatakan
Atau mencemari nama baik; namun semuanya mematuhi
Tanda yang diberikan tersebut, dan suara atasan [ 705 ]
Pembesar agung mereka; sebab besar memang
Namanya, dan tinggi derajatnya di Sorga;
Wajahnya, bagaikan Bintang Timur yang menuntun
Rombongan bintang bintang, menyesatkan mereka, dan dengan kebohongan
Menarik bersamanya sepertiga Balatentara Sorga: [ 710 ]
Sementara itu mata Kekal, yang pandangannya mengetahui
Segala pikiran paling tersembunyi sekalipun, dari Gunung kudusNya
Dan dari tengah tengah Lampu Lampu emas yang membakar
Setiap malam di hadapannya, melihat tanpa cahaya mereka
Pemberontakan bangkit, melihat dalam siapa, bagaimana tersebar [ 715 ]
Diantara anak anak Pagi, sejumlah besar apa
Yang berkumpul untuk menentang Titah agungNya;
Dan sambil tersenyum kepada Anak tunggalNya berkata demikian.
Anak, Engkau Yang didalamMu Kulihat kemuliaanKu
Dalam pancaran penuh, Pewaris segala keperkasaanKu, [ 720 ]
Hampir saja sekarang Kita perlu mengkhawatirkan untuk boleh yakin
Akan Kemahakuasaan Kita, dan dengan Lengan apa
Kita bermaksud memegang apa yang Kita nyatakan sejak zaman purbakala
Akan KeAllahan maupun Kemaharajaan, sesungguhnya seorang seteru
Sedang bangkit, yang bermaksud menegakkan Tahtanya [ 725 ]
Setara dengan kepunyaan Kita, di seluruh Daerah Utara yang luas;
Tidak juga ia puas demikian, dimilikinya pikiran untuk mencobai
Dalam pertempuran, Kuasa apa yang Kita miliki, atau hak Kita.
Mari Kita bernasehat, dan kepada marabahaya ini menarik
Dengan bergegas kekuatan apa yang tersisa, dan seluruhnya dipekerjakan [ 730 ]
Dalam pembelaan Kita, agar jangan tanpa sadar Kita kehilangan
Tempat tinggi Kita ini, Tempat Kudus Kita, Bukit Kita.
KepadaNya Sang Anak dengan wajah tenang dan jernih
Guntur Ilahi, tidak disebabkan, murni,
Menjawab. Bapa Perkasa, Engkau akan seteru seteruMu [ 735 ]
Engkau tertawakan dengan benar, dan dengan aman
Menertawakan segala rancangan sia sia mereka dan kegaduhan sia sia,
Hal ini Kemuliaan bagiKu, Yang kebencian mereka
Menunjukkannya nyata, ketika mereka melihat segala Kuasa Kerajaan
Diberikan padaKu untuk menundukkan keangkuhan mereka, dan akan terjadi [ 740 ]
Mereka akan tahu apakah Aku sigap untuk menaklukkan
Mereka yang Memberontak terhadapMu, atau didapati terkecil di Sorga.
Demikian berkata Sang Anak, namun Setan bersama Kuasa Kuasanya
Telah jauh pergi dengan sayap bergegas, sebuah Balatentara
Tak terhitung jumlahnya bagaikan Bintang Bintang Malam, [ 745 ]
Atau Bintang Bintang Pagi, bagai tetes tetes Embun, yang oleh Matahari
Memantulkan bagai Mutiara pada setiap daun dan setiap bunga.
Banyak wilayah mereka lewati, Daerah Daerah Perwalian perkasa
Serafim dan Pembesar Pembesar dan Tahta Tahta
Dalam Derajat tingkat tiga mereka, Wilayah Wilayah yang kepadanya [ 750 ]
Seluruh Daerah Kekuasaanmu, Adam, tidak lebih
Daripada Taman ini kepada seluruh Bumi,
Dan seluruh Lautan, dari satu bulatan penuh
Yang diregangkan Mendatar; yang setelah melewati
Akhirnya sampai kepada batas batas Utara [ 755 ]
Mereka sampai, dan Setan menuju kedudukan Kerajaannya
Tinggi diatas sebuah Bukit, berkilat jauh, seperti sebuah Gunung
Yang naik dari sebuah Gunung, dengan Piramid Piramid dan Menara Menara
Diukir dari Tambang Berlian, dan Batu Batuan Emas,
Istana Lucifer besar, (demikianlah dinamai [ 760 ]
Bangunan itu dalam Bahasa umat manusia
Diterjemahkannya) yang tidak lama sesudahnya, ia
Mengakui segala kesetaraan dengan Allah,
Dalam peniruan Gunung itu yang diatasnya
Mesias dinyatakan di depan mata seluruh Sorga, [ 765 ]
Gunung Pertemuan namanya;
Dari sana ia mengumpulkan segala Kumpulannya,
Berpura pura diperintahkan untuk bermufakat
Mengenai penerimaan agung Raja mereka,
Yang akan datang kesana, dan dengan Keahlian fitnah [ 770 ]
Akan kebenaran yang dipalsukannya demikian didengar mereka.
Tahta, Kekuasaan, Pemerintahan, Keunggulan, Kuasa,
Jikalau segala Gelar megah ini masih tetap
Bukan sekedar gelar saja, sebab oleh Titah
Seseorang saat ini telah melimpahkan pada diriNya sendiri [ 775 ]
Segala Kuasa, dan meredupkan kita dibawah nama
Raja yang diurapi, untukNyalah segala keterburu buruan ini
Gerak berbaris pada tengah malam, dan bergegas bertemu disini,
Semua ini hanya untuk bermufakat bagaimana kita bisa paling baik
Dengan apa yang bisa dirancang akan penghormatan baru [ 780 ]
MenerimaNya yang datang untuk menerima dari kita
Upeti lutut yang masih belum terbayarkan, sujud hina,
Terlalu banyak untuk Satu, namun kepada Dua bagaimana bisa ditahankan,
Kepada Yang Satu dan kepada Gambar dan RupaNya yang dinyatakan?
Namun bagaimana jika nasehat nasehat yang lebih baik boleh menegakkan [ 785 ]
Pikiran pikiran kita dan mengajar kita untuk membuang Kuk ini?
Akankah kalian menundukkan leher kalian, dan memilih untuk menelutkan
Lutut yang berserah? Kalian tidak akan, jika aku yakin
Mengenal kalian benar, atau jika kalian mengenal diri kalian sendiri
Penghuni Asal dan Anak Anak Sorga yang sebelumnya dimiliki [ 790 ]
Bukan oleh siapa siapa, dan jika tidak semuanya setara, namun bebas,
Bebas dengan setara; sebab Tingkatan dan Derajat
Tidak bertentangan dengan kebebasan, namun mendirikannya dengan baik.
Maka Siapa yang bisa dengan beralasan atau berhak memegang
Kekuasaan Kerajaan atas mereka yang hidup oleh hak [ 795 ]
Yang setara denganNya, jika dalam kuasa dan kemegahan lebih kecil,
Namun dalam kebebasan setara? Atau boleh mengenalkan
Hukum dan Ketetapan atas kita, yang tanpa hukum
Tidak berbuat kesalahan, lebih lebih lagi karena ini hendak menjadi Tuhan kita,
Dan mencari pemujaan sehingga menyalah gunakan [ 800 ]
Gelar Gelar Kemaharajaan tersebut yang menyatakan
Kodrat kita ditetapkan untuk memerintah, bukan untuk melayani?
Sejauh itu perkataan lancangnya tanpa kendali
Memperoleh pendengar, ketika diantara para Serafim
Abdiel, yang daripadanya tiada dengan lebih penuh hasrat memuja [ 805 ]
Sang Allah, dan perintah perintah Ilahi dipatuhinya,
Berdiri, dan dalam nyala kecemburuan keras
Luapan murkanya menentang demikian.
Oh alasan penuh hujat, palsu dan angkuh!
Kata kata yang tidak pernah didengar satu telinga pun di Sorga [ 810 ]
Diharapkan, lebih lebih lagi darimu, tidak tahu berterima kasih
Dalam kedudukan dirimu sendiri begitu tinggi diatas Rekan Rekanmu.
Bolehkah engkau dengan pidato durhaka mengutuk
Titah Allah yang adil, yang dinyatakan dan disumpah,
Bahwa kepada AnakNya satu satuNya atas hak dilimpahkan [ 815 ]
Dengan Tongkat Kekuasaan Kerajaan, segala Jiwa di Sorga
Akan menelutkan lutut, dan dalam penghormatan yang sudah seharusnya
MengakuiNya Raja yang sejati? Tidak adil katamu
Sungguh tidak adil, untuk mengikat dengan Hukum mereka yang bebas,
Dan yang setara diatas yang setara untuk dibiarkan Memerintah, [ 820 ]
Satu diatas semua dengan kuasa abadi.
Akankah engkau memberi Hukum pada Allah, akankah engkau memperbantahkan
DenganNya inti inti kebebasan, Yang telah menciptakan
Engkau sebagaimana dirimu, dan membentuk Kuasa Kuasa Sorga
Sebagaimana disenangiNya, dan menetapkan keberadaan mereka? [ 825 ]
Namun oleh pengalaman kita diajari betapa baiknya,
Dan akan kebaikan kita, dan akan martabat kita
Betapa penuh penyediaan Dia, betapa jauh dari pikiranNya
Untuk membuat kita lebih kecil, malah hendak meninggikan
Keadaan bahagia kita dibawah satu Kepala lebih dekat [ 830 ]
Dipersatukan. Namun untuk memberikannya padamu memang tidak adil,
Bahwa setara diatas yang setara Memerintah sebagai Raja:
Dirimu walau agung dan penuh kemuliaan engkau anggap,
Atau seluruh Kodrat Malaikat bergabung menjadi satu,
Setara kepadaNya Anak Yang diperanakkan begotten Son, olehNyalah [ 835 ]
Oleh karena FirmanNya Sang Bapa perkasa menciptakan
Segala hal, bahkan engkau, dan segala Roh Roh Sorga
OlehNya diciptakan dalam derajat benderang mereka,
Memahkotai mereka dengan Kemuliaan, dan untuk Kemuliaan mereka menamai
Segala Tahta, Kekuasaan, Pemerintahan, Keunggulan, Kuasa, [ 840 ]
Kuasa Kuasa Kodrati, tidak juga oleh PemerintahanNya diredupkan,
Namun dibuat lebih terhormat, sebab Dia sebagai Kepala
Menjadi lebih kecil sebagai salah satu dari kita,
Segala HukumNya adalah Hukum kita, segala kehormatan diberikan padaNya
Kembali kepada kita juga. Hentikanlah amuk durhaka ini, [ 845 ]
Dan jangan mencobai hal hal ini; namun bergegas untuk menenangkan
Bapa yang marah, dan Anak yang marah,
Selagi Pengampunan masih boleh didapatkan jika dicari saat ini.
Demikian berbicara sang Malaikat berapi api, namun kecemburuannya
Tiada yang mendukung, sebab dinilai tidak pada tempatnya, [ 850 ]
Atau sendirian dan kasar, karenanya bersukacita
Sang Murtad, dan dengan lebih sombong menjawab demikian.
Bahwa kita diciptakan katamu? Dan karya
Tangan tangan kedua, oleh tugas diberikan
Dari Bapa kepada AnakNya? Hal aneh dan baru! [ 855 ]
Pengajaran yang seharusnya kita ketahui bila dipelajari: siapa yang melihat
Kapan penciptaan ini? Ingatkah engkau
Penciptaanmu, sementara Sang Pencipta memberi keberadaanmu?
Kami tidak mengenal waktu ketika kami bukan seperti sekarang;
Tidak tahu siapapun juga sebelum kami, diperanakkan diri, dibangkitkan diri [ 860 ]
Oleh kuasa kami sendiri yang mematangkan, ketika jalur tak terhindarkan
Telah melingkari Lingkar penuhnya, kelahiran matang
Sorga tempat asal kami ini, Anak Anak Sorgawi.
Keperkasaan kami milik kami sendiri, tangan kanan kami sendiri
Akan mengajar kami perbuatan perbuatan tertinggi, dengan bukti mencobai [ 865 ]
Siapa yang setara dengan kami: maka engkau akan memandang
Apakah dengan permohonan kami hendak
Menyapa, dan mengelilingi Tahta Sang Mahakuasa
Memohon atau mengepung. Laporan ini,
Segala kabar ini bawalah kepada Sang Raja yang diurapi; [ 870 ]
Dan terbang, agar jangan kejahatan menghadang jalanmu.
Ia berkata, dan bagai bunyi air dalam
Gumam kasar menggemakan pada kata katanya sambutan
Melalui Balatentara tak terbatas, tidak lebih kecil karenanya
Sang Seraf menyala nyala tanpa takut, walau sendirian [ 875 ]
Dikelilingi seluruhnya oleh seteru seteru, menjawab lantang demikian.
Oh yang terasing dari Allah, Oh roh terkutuk,
Ditinggalkan segala kebaikan; aku melihat kejatuhanmu
Ditetapkan, dan anggota anggota teguhmu dilibatkan
Dalam penipuan keji ini, penularan yang tersebar [ 880 ]
Baik akan kejahatan dan hukumanmu: sejak saat ini
Tidak usah bersusah hati bagaimana berhenti dari kuk
Mesias Allah; segala Hukum Hukum yang pemurah itu
Tidak akan dijaminkan, Titah Titah lain
Menentangmu telah dikeluarkan tanpa dapat ditarik kembali; [ 885 ]
Tongkat Kekuasaan Emas yang telah kautolak itu
Sekarang menjadi Gada Besi untuk menghancurkan dan mematahkan
Ketidakpatuhanmu. Dengan baik engkau menasehatiku,
Namun bukan karena nasehat atau ancamanmu aku terbang
Meninggalkan Kemah Kemah jahat yang ditetapkan ini, agar jangan murka [ 890 ]
Bersegera, mengamuk menyala tiba tiba
Tidak membeda bedakan: sebab segeralah berharap merasakan
PetirNya atas kepalamu, api yang menghanguskan.
Maka Siapa Yang menciptakanmu engkau akan mengetahui sambil meratap,
Ketika Siapa Yang bisa memusnahkanmu akan kau ketahui. [ 895 ]
Demikian berkata sang Seraf Abdiel yang didapati setia,
Diantara segala yang tidak beriman, ia satu satunya yang beriman;
Diantara tak terhitung jumlahnya mereka yang palsu, tidak tergerak,
Tidak tergoncang, tidak terbujuk, tidak takut
Kesetiaannya dipegangnya, Cintanya, Kecemburuannya; [ 900 ]
Tidak karena jumlah, tidak juga contoh membuatnya
Goyah dari kebenaran, atau mengubah pikiran tetapnya
Walau sendirian. Dari tengah tengah mereka ia berjalan lewat,
Jauh jalannya melalui cemooh bermusuhan, yang ditahannya
Lebih unggul, tidak juga ditakutinya kekerasan; [ 905 ]
Dan dengan cemooh balasan ia membalikkan punggungnya
Pada Menara Menara angkuh tersebut yang ditetapkan bagi kehancuran secepatnya.

Akhir Buku Kelima.

No comments: