Logo

Logo

Monday, March 19, 2007

Paradise Lost - Buku Keenam

Paradise Lost - Terjemahan oleh Adot

BUKU 6

KISAH
Rafael terus menceritakan bagaimana Mikhael dan Gabriel dikirim keluar untuk bertempur melawan Setan dan Malaikat Malaikatnya. Pertempuran pertama digambarkan: Setan dan Kuasa Kuasanya mengundurkan diri pada Malam: Ia menyatakan sebuah Sidang, menemukan Alat Alat iblis, yang pada hari kedua Pertempuran membuat Mikhael dan Malaikat Malaikatnya terkacaukan; Namun, mereka pada akhirnya mencabut Gunung Gunung melindas baik kekuatan maupun Peralatan Peralatan Setan: Namun Kegaduhan itu belum berakhir, Allah pada hari ketiga mengirim Mesias AnakNya, Yang bagiNya Dia telah menyimpankan kemuliaan Kemenangan itu: Dia dalam Kuasa BapaNya datang ke tempat tersebut, dan menyebabkan segala LegionNya untuk berdiri diam pada kedua sisi, dengan KeretaNya dan Petir berkendara ke tengah tengah Musuh MusuhNya, mengejar mereka yang tidak mampu menolak menuju dinding Sorga; yang membuka, mereka melompat turun dengan kengerian dan kebingungan kedalam tempat penghukuman yang dipersiapkan bagi mereka didalam Jurang Dalam: Mesias kembali dengan kemenangan kepada BapaNya.

Semalaman sang Malaikat tanpa takut tidak dikejar
Melalui Dataran Utama Sorga yang lebar meneruskan jalannya, hingga Pagi,
Dibangunkan oleh Para Hori yang berkeliling, dengan jangkauan bersemu merah
Membuka gerbang gerbang Terang. Ada suatu Gua
Didalam Gunung Allah, dekat kepada TahtaNya, [ 5 ]
Dimana terang dan kegelapan dalam lingkaran terus menerus
Masuk dan keluar bergiliran, yang menghasilkan di seluruh Sorga
Perubahan alami yang anggun, bagaikan Siang dan Malam;
Terang muncul keluar, dan di pintu lainnya
Kegelapan yang samar masuk, sampai masanya [ 10 ]
Untuk menudungi Sorga, walau kegelapan disana boleh jadi
Bagaikan tengah hari disini; dan sekarang maju keluar Pagi
Sebagaimana di Sorga tertinggi, dihiasi dengan Emas
Sorgawi Tertinggi, dari hadapannya Malam disingkirkan,
Ditembusnya dengan Sinar Sinar timur: ketika seluruh Dataran [ 15 ]
Ditutupi dengan amat banyak Skuadron Skuadron terang para petempur,
Kereta Kereta dan Persenjataan menyala, dan Kuda Kuda berapi api
Memantulkan kilatan atas kilatan, pertama kali muncul pada pandangannya:
Perang dilihatnya, perang sudah dekat, dan diketahuinya
Sudah diketahui apa yang sebagai berita dipikirnya [ 20 ]
Hendak dilaporkannya: dengan senang ia bergabung
Diantara Kuasa Kuasa bersahabat itu yang menerimanya
Dengan sukacita dan sambutan sambutan nyaring, bahwa satu
Bahwa dari begitu banyak Berlaksa Laksa jatuh, namun satu
Kembali tidak terhilang: Menuju ke bukit suci [ 25 ]
Mereka membawanya disambut dengan agung, dan dibawa
Menghadap kedudukan agung tertinggi; yang darinya sebuah suara
Dari tengah tengah sebuah Awan Emas terdengar lembut.
Hamba Allah, baik sekali perbuatanmu itu, dengan baik telah kau perjuangkan
Pertempuran yang lebih baik, yang sendirian telah mempertahankan [ 30 ]
Melawan sejumlah besar yang memberontak Tujuan
Kebenaran, dalam perkataan lebih perkasa daripada mereka dalam Kekuatan;
Dan demi kesaksian Kebenaran telah menahankan
Aib Seluruh Dunia, yang jauh lebih buruk ditahankan
Daripada kekerasan: sebab ini saja yang engkau pedulikan [ 35 ]
Agar berdiri diperkenan dalam pandangan Allah, walau segala Dunia
Menilaimu melenceng: penaklukan yang lebih mudah sekarang
Tersisa bagimu, dibantu oleh balatentara teman teman ini,
Terus pada seteru seterumu dengan lebih penuh kemuliaan kembali
Daripada saat engkau pergi dicemooh, dan untuk menundukkan [ 40 ]
Dengan kekuatan, yang menolak akal budi sebagai Hukum bagi mereka,
Akal budi sejati sebagai Hukum mereka, dan sebagai Raja mereka
Mesias, yang oleh hak kepantasan Memerintah.
Pergilah Mikhael Penguasa Balatentara Sorgawi,
Dan engkau selanjutnya dalam kemahiran Ketentaraan [ 45 ]
Gabriel, pimpin menuju Pertempuran Anak AnakKu ini
Tak tertaklukkan, pimpin maju Orang Orang KudusKu yang dipersenjatai
Dalam Beribu Ribu dan Berjuta Juta berbaris untuk bertempur;
Setara jumlahnya kepada anggota anggota yang fasik itu
Yang memberontak, terhadap mereka dengan Api dan Kekuatan bermusuhan [ 50 ]
Serang tanpa rasa takut, dan hingga ke tepi Sorga
Kejar dan lemparkan mereka keluar dari Allah dan kebahagiaan,
Kedalam tempat penghukuman mereka, Jurang
Tartarus, yang bersiap membuka lebar
Kekacuan berapi apinya untuk menerima kejatuhan mereka. [ 55 ]
Demikian berkata suara Berdaulat tersebut, dan Awan Awan mulai
Menggelapkan seluruh Bukit, dan asap asap bergulung
Dalam jalinan gelap, nyala nyala api enggan, pertanda
Murka yang dibangkitkan: tidak juga dengan kurang ngerinya kenyaringan
Sangkakala Sorgawi yang dari tempat tinggi ditiupkan: [ 60 ]
Yang pada perintahnya Kuasa Kuasa Ketentaraan,
Yang berdiri bagi Sorga, dalam Bujur perkasa menggabungkan
Persatuan yang tidak tertahankan, bergerak maju
Dalam diam Legion Legion terang mereka, kepada suara
Keselarasan alat alat musik yang menafaskan [ 65 ]
Kegagahan Kepahlawanan kepada perbuatan perbuatan penuh pertualangan
Dibawah Pemimpin Pemimpin mereka yang bagai Allah, dalam Tujuan
Allah dan MesiasNya. Terus mereka bergerak
Tidak juga Lembah membentang, tidak Hutan, tidak Aliran Air membagi [ 70 ]
Barisan mereka yang sempurna; sebab tinggi diatas tanah
Barisan mereka, dan Udara tenang menyangga
Langkah langkah ringan mereka, seperti ketika seluruh jenis
Burung Burung dalam barisan teratur dengan sayap
Datang dipanggil diatas Eden untuk menerima [ 75 ]
Nama nama mereka darimu; demikian melalui banyak dataran dataran
Sorga mereka berbaris, dan banyak Wilayah Wilayah luas
Sepuluh kali lipat lebar bumi ini: akhirnya
Jauh di Lintang di Utara muncul
Dari ujung ke ujung Daerah berapi api, terbentang [ 80 ]
Dalam penampakan peperangan, dan lebih dekat lagi tampak
Berpancar dengan sinar sinar tegak tak terhitung jumlahnya
Tombak Tombak kaku, dan Ketopong Ketopong bergerombol, dan Perisai Perisai
Bermacam macam, dengan Pernyataan penuh bual ditunjukkan,
Kuasa Kuasa Setan yang berkelompok bergegas terus [ 85 ]
Dengan perjalanan penuh amuk; sebab mereka merancang
Pada hari itu juga dengan bertempur, atau dengan tiba tiba
Merampas Gunung Allah, dan diatas TahtaNya
Mendudukkan pencemburu KedudukanNya, yang angkuh
Sang penghasrat, namun segala rancangan mereka terbukti bodoh dan sia sia [ 90 ]
Di tengah jalan: walau aneh bagi kami tampaknya
Pada mulanya, bahwa Malaikat dengan Malaikat akan berperang,
Dan dalam perjamuan ganas bertemu, yang biasanya bertemu
Begitu sering dalam Pesta Pesta sukacita dan kasih
Penuh sepakat, sebagai anak anak Satu Bapa Agung [ 95 ]
Berkidung pada Sang Bapa Kekal: namun sahutan
Pertempuran pun bermula, dan suara melanda
Ketibaan segera mengakhiri tiap pikiran yang lebih lembut.
Tinggi di tengah tengah ditinggikan sebagai seorang allah
Sang Pemurtad duduk diatas Keretanya yang terang bagai Matahari [ 100 ]
Berhala Kemegahan Ilahi, ditutupi
Oleh Kerubim Menyala Nyala, dan Perisai Perisai emas;
Yang dinyalakan dari Tahtanya yang megah, sebab sekarang
Diantara Balatentara dan Balatentara tersebut hanya tersisa ruang sempit,
Suatu sela penuh kengerian, dan Barisan Depan menghadap Barisan Depan [ 105 ]
Dimunculkan berdiri dalam barisan mendahsyatkan
Yang panjangnya mengerikan: didepan Kereta berawan itu,
Di ujung kasar pertempuran sebelum beradu,
Setan dengan langkah langkah luas dan angkuh maju,
Datang bagai menara, dipersenjatai dengan Adamant dan Emas; [ 110 ]
Abdiel tidak bisa menahankan pemandangan itu, dimana ia berdiri
Diantara yang paling perkasa, yang bermaksud melakukan perbuatan teragung,
Dan demikian hatinya sendiri yang tidak menjadi takut menyelidikinya.
Oh Sorga! Bahwa keserupaan demikian kepada Yang Mahatinggi
Masih tetap tinggal, dimana iman dan kejujuran [ 115 ]
Tidak tetap; maka tidakkah seharusnya kekuatan dan keperkasaan
Gagal dimana Kebajikan gagal, atau terbukti paling lemah
Dimana ia paling lantang; walau tampaknya tidak tertaklukkan?
Keperkasaannya, dengan mempercayai bantuan Yang Mahakuasa,
Hendak kucobai, yang Akal Budinya telah kucobai [ 120 ]
Tidak teguh dan palsu; bukan apa apa juga melainkan adil adanya,
Bahwa ia yang dalam perbantahan Kebenaran telah menang,
Akan menang dalam Kekuatan, dalam kedua perseteruan sekalipun
Sebagai Pemenang; walau kasar pertentangan itu dan keji,
Ketika Akal Budi harus berurusan dengan kekuatan, namun demikianpun [ 125 ]
Yang paling beralasan bahwa Akal Budi akan mengatasi.
Demikian berpikir, dan dari Rekan Rekannya yang bersenjata
Maju melangkah dari arah berlawanan, di tengah jalan ditemuinya
Seterunya yang berani, oleh penghadangan ini menjadi lebih
Marah lagi, dan demikian menantangnya dengan aman. [ 130 ]
Angkuh, pantaskah engkau? Harapanmu adalah untuk mencapai
Ketinggian hasratmu tanpa dilawan,
Tahta Allah yang tidak dijagai, dan sisiNya
Ditinggalkan oleh kengerian Kuasamu
Atau lidah tajammu; bodoh, tidak kau berpikir betapa sia sia [ 135 ]
Melawan yang Mahakuasa dengan bangkit dalam Kekuatan;
Yang dari hal hal terkecil sanggup tanpa akhir
Membangkitkan Balatentara tak habis habisnya untuk mengalahkan
Kebodohanmu; atau dengan tanganNya saja
Menjangkau melebihi segala batas dengan satu hajaran [ 140 ]
Tanpa dibantu bisa saja menghabiskanmu, dan menenggelamkan
Legion Legionmu dibawah kegelapan; namun kaulihat
Tidak semuanya dari Kumpulanmu; ada yang akan Iman
Lebih disenanginya, dan Bakti kepada Allah, walau saat itu
Padamu tidak tampak, ketika aku sendirian [ 145 ]
Tampaknya di Duniamu bersalah karena menentang
Dari semuanya: Sekteku kaulihat, sekarang kautahu terlalu terlambat
Betapa sedikitnya terkadang yang tahu, ketika beribu ribu melakukan kesalahan.
Yang kepadanya sang seteru besar dengan mata mencemooh melirik dari samping
Menjawab demikian. Buruk akibatnya bagimu, namun pada masa dinantikan [ 150 ]
Akan pembalasanku, pertama akan diberikan untukmu yang kembali
Dari pelarian, Malaikat memberontak, untuk menerima
Upahmu yang sepantasnya, serangan pertama
Tangan kanan yang dimurkakan ini, sejak pertama kali lidahmu
Diilhami dengan pertentangan berani melawan [ 155 ]
Sepertiga Para illah, yang bertemu dalam Sinode
Untuk menyatakan Keilahian mereka, yang sementara mereka merasakan
Kekuatan ilahi dalam mereka, bisa mengizinkan
Kemahakuasaan tidak kepada siapapun. Namun dengan baik engkau datang
Dihadapan kawan kawanmu, berhasrat memenangkan [ 160 ]
Dariku Bulu Tanda Kemenangan, agar keberhasilanmu boleh menunjukkan
Kehancuran bagi yang lainnya: perhentian diantaranya ini
(Agar jangan engkau bersombong tidak terjawab) untuk memberi tahumu;
Pertama kalinya kukira bahwa Kebebasan dan Sorga
Bagi Jiwa Jiwa sorgawi adalah seluruhnya satu; namun sekarang [ 165 ]
Kulihat bahwa kebanyakan walau malas lebih suka melayani,
Roh Roh Penghamba, yang terlatih untuk Perjamuan dan Nyanyian;
Demikian jugalah engkau mempersenjatai diri, Kepujanggaan Sorga,
Yang hendak mengadu penghambaan dengan kebebasan,
Maka perbuatan mereka yang diperbandingkan hari ini akan membuktikan. [ 170 ]
Kepadanya dengan singkat demikian Abdiel menjawab keras.
Pemurtad, masih juga engkau melakukan kesalahan, tidak akan menemukan akhir
Kesalahanmu, yang telah jauh dari jalan kebenaran:
Dengan tidak adil kaurendahkan ia dengan nama
Penghambaan untuk melayani Yang ditetapkan Allah, [ 175 ]
Atau Alam; Allah dan Alam memerintahkan yang sama,
Ketika yang memerintah adalah yang terpantas, dan mengungguli
Mereka yang diperintahnya. Inilah penghambaan,
Untuk melayani yang tidak berhikmat, atau ia yang telah memberontak
Menentang yang lebih pantas darinya, seperti kepunyaanmu melayanimu, [ 180 ]
Dirimu sendiri tidak bebas, namun diperbudak kepada dirimu sendiri;
Namun dengan nyaring berani menegur pelayanan kami.
Memerintah saja engkau di Neraka Kerajaanmu, biar kulayani
Di Sorga Allah yang diberkati selamanya, dan yang Ilahi dariNya
Suruhan suruhannya kupatuhi, yang paling pantas dipatuhi, [ 185 ]
Namun Rantai Rantai di Neraka, bukan Dunia kauharapkan: sementara itu
Dariku kembali, seperti yang kaukatakan sebelumnya, dari pelarian,
Salam ini atas Lambang durhakamu terimalah.
Demikian berkata, suatu genggaman mulia ia naikkan,
Yang tidak berdiam, namun begitu cepat dengan badai jatuh [ 190 ]
Pada Lambang angkuh Setan, sehingga tiada penglihatan,
Tidak juga gerak dari pikiran yang tangkas, lebih lebih lagi Perisainya
Boleh menghadang kehancuran demikian: sepuluh langkah lebar
Ia terpukul mundur; yang kesepuluh pada lutut yang bertelut
Tombak beratnya mengacung keatas; bagaikan di Bumi [ 195 ]
Angin angin dibawah tanah atau air memaksakan jalan
Dari sisi, telah mendorong sebuah Gunung dari kedudukannya
Setengah tenggelam bersama segala Pepohonan Pinusnya. Takjub menawan
Tahta Tahta Pemberontak, namun amuk yang lebih besar sebab melihat
Demikian direndahkan juara perkasanya, sukacita kami penuh, dan sahutan, [ 200 ]
Tanda awal Kemenangan dan hasrat ganas
Pertempuran: pada saat itu Mikhael menyuruhkan bunyi
Sangkakala Penghulu Malaikat; melalui luasnya Sorga
Ia berbunyi, dan Balatentara yang setia menggemakan
Hosana kepada Yang Mahatinggi: tidak juga berdiri memandang [ 205 ]
Legion Legion yang berlawanan, tidak juga kurang menakutkan bergabung
Dalam goncangan mengerikan itu: lalu amuk badai bangkit,
Dan kegaduhan sedemikian yang di Sorga hingga saat itu
Tidak pernah terjadi, Senjata atas Zirah beradu ribut
Pertentangan mengerikan, dan Roda Roda menggila [ 210 ]
Kereta Kereta lantang mengamuk; mengerikan keributan
Pertentangan; diatas kepala desis desis menakutkan
Anak Anak Panah berapi dalam lontaran menyala nyala terbang,
Dan terbang menaungi kedua Balatentara dengan api.
Sehingga dibawah Langit berapi bersama sama menyerang [ 215 ]
Kedua kelompok utama Pertempuran, dengan serangan penuh kehancuran
Dan murka tak terpadamkan; seluruh Sorga
Menggema, dan jikalau Bumi ada pada saat itu, seluruh Bumi
Pasti telah bergoncang hingga ke Pusatnya. Keheranan apa? Ketika
Berjuta juta Malaikat perang yang ganas bertempur [ 220 ]
Pada kedua sisi, yang terkecil daripada mereka sanggup memakai
Zat Zat Dasar ini, dan mempersenjatai diri dengan kekuatan
Seluruh Wilayah mereka: betapa lebih lagi Kuasa
Balatentara melawan Balatentara tak terhitung jumlahnya membangkitkan
Ledakan menakutkan berperang, dan mengganggu, [ 225 ]
Walau tidak menghancurkan, kedudukan Asal mereka yang berbahagia;
Jikalau tidak Sang Raja Kekal Mahakuasa
Dari bentengNya di Sorga tinggi menetapkan
Dan membatasi keperkasaan mereka; walau berjumlah sedemikian
Sehingga tiap Legion yang terbagi boleh tampak [ 230 ]
Bagai Balatentara yang amat banyak, dalam kekuatan tiap tangan bersenjata
Bagai sebuah Legion; dipimpin dalam pertempuran, namun Pemimpin tampaknya
Tiap Pejuang sendirian bagai seorang Kepala, berkeahlian
Kapan hendak maju, atau berdiri, atau membalikkan condongnya
Pertempuran, kapan membuka, dan kapan menutup [ 235 ]
Peraduan Perang yang menakutkan; tiada pikiran melarikan diri,
Tiada akan mengundurkan diri, tiada perbuatan yang tidak pantas
Yang menyatakan ketakutan; masing masing bergantung pada diri sendiri,
Sebagaimana satu satunya dalam kekuatannya bergantung saat
Kemenangan; perbuatan perbuatan kemahsyuran abadi [ 240 ]
Dilakukan, namun tanpa batas: sebab luas tersebar
Perang tersebut dan bermacam macam; kadang kadang diatas tanah kokoh
Pertempuran berdiri, lalu terbang naik diatas sayap utama
Menyiksa segala Udara; seluruh Udara saat itu tampaknya
Bagai Api yang Beradu: lama waktunya dalam keadaan seimbang [ 245 ]
Perang tersebut bergantung; hingga Setan, yang pada hari itu
Telah menunjukkan kekuatan berbakat, dan menemui dalam Kekuatan Bersenjata
Tiada yang setara, berarung melalui serangan menghancurkan
Serafim bertempur yang bingung, pada akhirnya
Melihat dimana Pedang Mikhael menghajar, dan menjatuhkan [ 250 ]
Banyak Skuadron sekaligus, dengan ayunan besar memakai dua tangan
Dipakainya dari jauh mata pedang mengerikan itu datang turun
Menghancurkan lebar; kehancuran sedemikian untuk dilawannya
Ia pun bergegas, dan menantangkan Lingkar berbatu
Adamant berlapis sepuluh, Perisainya yang kokoh [ 255 ]
Sebuah lingkaran yang amat luas: Pada kedatangannya
Sang Penghulu Malaikat agung dari pekerjaan perangnya
Berhenti, dan merasa senang sebab berharap saat itu juga untuk mengakhiri
Perang Saudara di Sorga, untuk menundukkan seteru besar
Atau Tawanan diseret dalam Rantai, dengan kerutan wajah bermusuhan [ 260 ]
Dan wajah seluruhnya menyala nyala memulai lebih dahulu.
Sumber kejahatan, yang tidak dikenal sebelum pemberontakanmu,
Tidak dinamai di Sorga, sekarang amat banyak, sebagaimana yang kaulihat
Segala Tindakan pertentangan penuh kebencian ini, kebencian bagi semuanya,
Walau paling berat akan ukuran yang adil atas dirimu sendiri [ 265 ]
Dan pengikut pengikutmu: bagaimana telah kauganggu
Kedamaian Sorga yang diberkati, dan kedalam Alam membawa
Penderitaan, yang tidak tercipta hingga kejahatan
Pemberontakanmu? Bagaimana telah kauresapkan
Niat jahatmu kedalam beribu ribu, dahulunya berdiri benar [ 270 ]
Dan setia, sekarang terbukti palsu. Namun jangan berpikir disini
Untuk menyusahkan Kedudukan Kudus; Sorga melemparkanmu keluar
Dari segala Batas Batasnya. Sorga kedudukan kebahagiaan
Tidak menampung pekerjaan kekerasan dan Perang.
Sejak dari ini, dan kejahatan pergi bersamamu [ 275 ]
Keturunanmu, ke tempat kejahatan, Neraka,
Engkau dan anggotamu yang jahat; disana biar kalian bercampur aduk,
Sebelum Pedang pembalasan ini memulai kehancuranmu,
Atau suatu pembalasan tiba tiba yang dipersayap dari Allah
Menghujanimu dengan kesakitan bertambah tambah. [ 280 ]
Demikian berkata sang Penguasa Malaikat; yang kepadanya demikian
Sang Musuh. Tidak usah juga kaupikir dengan hembusan
Ancaman kosong untuk membuat kagum ia yang dengan perbuatan
Kau masih belum sanggup. Sudahkah engkau membuat yang terkecil dari mereka ini
Melarikan diri, atau jikalau mereka jatuh, namun mereka bangkit lagi [ 285 ]
Tak tertaklukkan, lebih mudahkah bagi mereka berurusan denganku
Sehingga engkau berharap, dengan angkuh, dan dengan ancaman ancaman
Untuk mengejarku dari sini? Jangan salah menyangka bahwa akan berakhir demikian
Pertentangan ini yang kausebut kejahatan, namun kami menyebutnya
Pertentangan Kemuliaan: yang hendak kami menangkan, [ 290 ]
Atau merubah Sorga ini sendiri menjadi Neraka
Yang kaudongengkan itu, namun disini kami hendak tinggal bebas,
Jikalau bukan untuk memerintah: sementara itu kuasamu yang terkuat,
Dan digabungkan denganNya yang dinamai Mahakuasa yang membantumu,
Aku tidak melarikan diri, namun telah mencarimu jauh dan dekat. [ 295 ]
Mereka mengakhiri pembicaraan, dan keduanya bersiaga bertempur
Tak terkatakan; sebab siapa, walau dengan bahasa
Para Malaikat, bisa menceritakan, atau kepada hal hal apa
Yang disamakan diatas Bumi dengan jelas, yang sanggup mengangkat
Pikiran manusia menuju ketinggian sedemikian [ 300 ]
Akan Kuasa bagaikan Allah: sebab mereka tampak bagai allah allah,
Berdiri maupun bergerak, dalam sosok, gerakan, kekuatan
Sanggup menentukan Kemaharajaan Sorga yang agung.
Lalu disambarkan Pedang Pedang berapi mereka, dan diatas Udara
Membuat Lingkaran Lingkaran ngeri; bagai dua Matahari lebar Perisai mereka [ 305 ]
Berkilat berlawanan, sementara pengharapan berdiri
Dalam kengerian; dari tiap sisi dengan tangkas mengundur
Dimana sebelumnya pertempuran paling gaduh, gerombolan Malaikat tersebut,
Dan menyisakan sebuah ruang lebar, yang tidak aman dalam angin
Keributan sedemikian, demikian hendak menetapkan [ 310 ]
Hal hal besar dengan yang kecil, jikalau kesecocokan Alam pecah,
Diantara Rasi Perbintangan perang pun bangkit,
Dua Planet menerjang dengan wujud bermusuhan
Akan perlawanan paling ganas di tengah Langit,
Boleh bertempur, dan Lingkar Lingkar berbenturan mereka mengamuk. [ 315 ]
Bersama mereka berdua dengan Kekuatan terkuat sesudah Sang Mahakuasa,
Menaikkan mendekat satu hajaran mereka bidikkan
Yang boleh menentukan, dan tidak usah diulangi,
Seakan akan tidak cukup kuatnya, sekaligus; tidak juga lebih unggul tampaknya
Dalam keperkasaan atau tangkisan tangkas; namun pedang [ 320 ]
Mikhael dari Persenjataan Allah
Diberikan padanya yang ditempa sedemikian, sehingga tiada yang tajam
Atau kepadatan boleh menahan mata pedang itu: ia memukul
Pedang Setan dengan kekuatan curam menghajar
Menurun, dan dengan setengah tebasan membelah, tanpa tertahankan, [ 325 ]
Namun dengan tebasan balik melingkar yang dalam, masuk dengan dalam membelah
Seluruh sisi kanannya; lalu Setan pertama kali mengenal kesakitan,
Dan menggeliat ia kesana kemari bergoncang goncang; begitu nyerinya
Pedang yang memotong dengan luka terbuka
Melewatinya, namun zatnya Sorgawi menutup [ 330 ]
Tidak lama terpisahkan, dan dari robekannya
Suatu aliran cairan Nektar keluar mengalir
Sebagai darah, sebagaimana yang diberdarahkan oleh Roh Roh Sorgawi,
Dan seluruh Zirahnya ternoda yang sebelumnya begitu gemilang.
Segera dari seluruh sisi bantuan baginya bergegas [ 335 ]
Oleh banyak Malaikat yang kuat, yang menghadangkan
Pertahanan, sementara yang lainnya membawanya diatas Perisai mereka
Kembali ke Keretanya; dimana ia berdiri undur
Jauh dari barisan barisan peperangan; disana mereka membaringkannya
Menggertakkan gigi karena sengsara dan benci dan rasa malu [ 340 ]
Karena diketahuinya dirinya bukan tidak tertandingi, dan keangkuhannya
Direndahkan oleh hardikan sedemikian, begitu jauh dibawah
Keyakinannya untuk menyamai Allah dalam kekuatan.
Namun ia segera sembuh; sebab Roh Roh yang hidup keseluruhan
Berdaya kehidupan dalam segala bagian, bukan seperti manusia yang lemah [ 345 ]
Di Isi Perut, Jantung atau Kepala, Hati atau Ginjal;
Tidak bisa kecuali dengan pemusnahan mati;
Tidak juga di wujud mengalir mereka luka mematikan
Diterima, tidak lebih dari yang bisa pada Udara mengalir:
Seluruh Jantung mereka hidup, seluruh Kepala, seluruh Mata, seluruh Telinga, [ 350 ]
Seluruh Kecerdasan, seluruh Indera, dan sebagaimana mereka senangi,
Mereka Menganggotai Tubuh mereka, dan mewarnai, membentuk atau mengukurkan
Mereka mengambil bentuk, sebagaimana paling mereka sukai, padat atau encer.
Sementara itu di bagian bagian lain perbuatan serupa pantas mendapat
Peringatan, dimana keperkasaan Gabriel bertempur, [ 355 ]
dan dengan Sahutan Perang ganas menembus barisan terdalam
Molokh Raja penuh amuk, yang ditantangnya
Dan pada roda roda Keretanya untuk menyeretnya terbelenggu
Diancamnya, tidak juga dari Sang Kudus Sorga
Menahankan lidah hujatnya; namun segera [ 360 ]
Terbelah turun hingga ke pinggang, dengan Persenjataannya yang hancur
Dan kesakitan tak dikenal melarikan diri melolong. Pada tiap sayapnya
Uriel dan Rafael seterunya yang bersombong,
Walau besar, dan Dipersenjatai dengan Batu Berlian,
Menaklukkan Adramelekh, dan Asmadai, [ 365 ]
Dua Tahta berkuasa, yang menjadi kurang dari allah allah
Mereka cemoohkan, namun segera mengenal pikiran yang lebih kecil dalam pelarian,
Remuk oleh luka luka mengerikan melalui Zirah Lempeng dan Zirah Cincin,
Tidak juga Abdiel berdiri saja tanpa berpikir mengusik
Kumpulan yang fasik, namun dengan pukulan berlipat ganda [ 370 ]
Ariel dan Ariokh, dan kekerasan
Ramiel menghanguskan dan meledak menjungkir balikkan semuanya.
Aku boleh menceritakan akan beribu ribu, dan nama nama mereka
Diabadikan disini di Bumi; namun mereka yang terpilih
Para Malaikat berpuas dengan kemahsyuran mereka di Sorga [ 375 ]
Tidak mereka cari pujian dari manusia: jenis yang lainnya
Dalam keperkasaan walau ajaib dan dalam Tindakan Tindakan Perang,
Tidak juga akan Kemahsyuran kurang inginnya, namun oleh hukuman
Dibatalkan dari Sorga dan ingatan suci,
Tanpa nama dalam ketiadaan gelap biar mereka berdiam tinggal. [ 380 ]
Sebab kekuatan yang terpisah dari Kebenaran dan dari Keadilan,
Tidak pantas dialu alukan, tidak pantas akan apapun namun teguran
Dan aib, namun yang berhasrat akan kemuliaan
Gila hormat, dan melalui kekejian mencari kemahsyuran:
Maka kesunyian Abadi sebagai hukuman mereka. [ 385 ]
Dan sekarang Para Perkasa mereka ditundukkan, pertempuran dimenangkan,
Dengan banyak yang terluka parah; kehancuran segala bentuk
Memasuki mereka, dan kekacauan keji; di seluruh tanah
Diseraki oleh zirah yang remuk, dan diatasnya tumpukan
Kereta dan Pengendara berbaring dijungkir balikkan [ 390 ]
Dan Kuda Kuda berbuih berapi api; apapun yang berdiri, menyusut
Terhempas kelelahan, diantara Balatentara Setan yang capai
Hampir tidak sanggup mempertahankan diri, atau terkejut oleh ketakutan pucat,
Maka pertama kali terkejut oleh ketakutan dan rasa sakit
Melarikan diri dengan hina, kejahatan demikian dibawakan [ 395 ]
Oleh dosa ketidakpatuhan, hingga saat itu
Tidak bisa dipengaruhi oleh ketakutan atau pelarian atau kesakitan.
Jauh dari demikian Orang Orang Kudus yang tidak dipengaruhi oleh kekerasan
Dalam Falank Kubus maju seluruhnya dengan teguh,
Tidak tertaklukkan, dipersenjatai tanpa dapat ditembus: [ 400 ]
Keunggulan yang begitu tinggi ketidakberdosaan mereka
Memberikannya atas seteru seteru mereka, mereka yang tidak berdosa,
Yang tidak melakukan ketidakpatuhan; dalam pertempuran mereka berdiri
Tanpa lelah, tidak mempan disakiti
Oleh luka, walau dari tempat mereka boleh disingkirkan dengan kekerasan. [ 405 ]
Maka Malam memulai jalurnya, dan diatas Sorga
Menyebabkan kegelapan, gencatan menyenangkan dijatuhkan,
Dan kesunyian atas kegaduhan ribut Perang:
Dibawah naungan Berawannya keduanya mengundurkan diri,
Baik Penakluk maupun Tertakluk: diatas medan yang dipertempurkan [ 410 ]
Mikhael dan Malaikat Malaikatnya berkemenangan
Berkemah, meletakkan Berjaga Para Penjaga mereka di sekeliling,
Api api Kerubim yang melambai lambai: di bagian lain
Setan dengan para pemberontaknya menghilang,
Jauh dalam kegelapan berdiam, dan tiada beristirahat, [ 415 ]
Pembesar Pembesarnya kepada Sidang dipanggil pada malam;
Dan di tengah tengah mereka tanpa terusik memulai demikian.
Oh yang sekarang dicobai dalam bahaya, sekarang diketahui dalam Kekuatan
Yang tidak bisa ditaklukkan, Kawan Kawan tersayang,
Yang didapati pantas bukan hanya atas Kebebasan saja, [ 420 ]
Yang merupakan tujuan terlalu kecil, namun apa yang lebih lagi boleh kita hasilkan,
Kehormatan, Kekuasaan, Kemuliaan, dan kemahsyuran,
Yang telah bertahan sehari dalam pertempuran meragukan
(Dan jikalau sehari, mengapa bukan hari hari Abadi?)
Apa yang Tuhan Sorga telah mengirim paling kuat [ 425 ]
Menentang kita dari sekeliling TahtaNya, dan menilainya
Cukup untuk menundukkan kita kepada kehendakNya,
Namun terbukti bukan demikian: maka bisa melakukan kesalahan, tampaknya,
Di hari depan kita boleh menganggapnya, walau hingga sekarang ini
Dianggap Mahatahu. Benar memang, kurang dipersenjatai kokoh, [ 430 ]
Beberapa kekurangan kita alami dan kesakitan,
Yang hingga sekarang tidak dikenal, namun begitu dikenal segera dikutuk,
Sebab sekarang kita mengetahui wujud Sorgawi Tertinggi kita ini
Tidak bisa dipengaruhi luka mematikan
Tak bisa dimusnahkan, dan walau ditusuk oleh luka, [ 435 ]
Segera menutup, dan disembuhkan oleh kekuatan asal kita.
Maka akan kejahatan yang begitu kecil begitu mudahnya juga terpikirkan
Obatnya; mungkin Kekuatan Persenjataan yang lebih berlaku,
Senjata senjata yang lebih keras, ketika selanjutnya kita bertemu,
Boleh berguna membuat lebih baik bagi kita, dan lebih buruk bagi seteru kita, [ 440 ]
Atau menyamakan apa yang diantara kita membuat perbedaan tersebut,
Dalam Kodrat Alam tidak sesuatupun: jikalau sebab tersembunyi lainnya
Membuat mereka Unggul, sementara kita bisa menjaga
Tak tersakiti pikiran kita, dan pengertian teguh,
Pencarian sepantasnya dan nasehat akan mengungkapkannya. [ 445 ]
Ia duduk; dan di majelis tersebut selanjutnya berdiri
Nisrokh, diantara Para Penguasa ia yang terutama;
Ia berdiri bagaikan yang melarikan diri dari pertempuran kejam,
Penuh sakit kerja keras, Persenjataannya yang remuk terpecah pecah kacau,
Dan dengan wajah mendung menjawab demikian berkata. [ 450 ]
Penyelamat dari Tuan Tuan yang baru, pemimpin kepada kebebasan
Penikmatan hak kita sebagai Para illah; namun susah
Bagi Para illah, dan pekerjaan yang terlalu tidak seimbang kita dapati
Melawan lengan lengan tidak setara untuk bertempur dalam kesakitan,
Melawan yang tidak tersakiti, tak dipengaruhi apapun; yang dari kejahatan itu [ 455 ]
Kehancura pastilah menyusul; sebab mencukupi untuk apa
Keberanian atau kekuatan, walau tak tertandingi, yang ditundukkan oleh kesakitan
Yang menaklukkan semuanya, dan membatalkan tangan tangan
Pejuang Perkasa. Rasa kesenangan mungkin boleh kita
Hilangkan dari hidup, dan tidak mengeluh, [ 460 ]
Namun hidup puas, yang merupakan hidup paling tenang:
Namun kesakitan adalah sengsara sempurna, yang terburuk
Dari segala kejahatan, dan berlebihan, menjungkir balikkan
Segala kesabaran. Ia yang maka dari itu bisa menemukan
Dengan lebih penuh kekuatan bagaimana kita boleh menyerang [ 465 ]
Musuh Musuh kita yang masih belum terluka, atau mempersenjatai
Diri kita dengan pertahanan serupa, bagiku pantas mendapat
Tidak lebih kurang dari apa yang kita berhutang untuk penyelamatan.
Kepadanya dengan wajah tenang Setan menjawab.
Bukannya tidak tercipta itu, yang engkau dengan benar [ 470 ]
Mempercayainya begitu penting bagi keberhasilan kita, kubawakan;
Siapa dari kita yang memandang permukaan terang
Rangka Sorgawi ini yang diatasnya kita berdiri,
Benua Sorga yang luas ini, dihiasi
Dengan Tanaman, Buah, Bunga Ambrosia, Batu Batu Permata dan Emas, [ 475 ]
Yang Matanya begitu sekilas meninjau
Hal hal ini, sehingga tidak memikirkan darimana mereka tumbuh
Dalam di bawah tanah, bahan bahan yang gelap dan kasar,
Gumpalan mudah terbakar dan berapi api, hingga disentuhkan
Dengan sinar Sorga, dan dinyalakan mereka menembakkan [ 480 ]
Begitu indah, memancar menjadi cahaya berpendar.
Semua ini dalam Tempat Kelahiran gelap mereka di Dalam Tanah
Akan menghasilkan bagi kita matang dengan api neraka,
Yang kedalam Alat Alat kosong panjang dan bulat
Dengan lapisan tebal, dan pada ujung lainnya disentuhkan sentuhan api [ 485 ]
Memadat dan mengamuk akan memuntahkan keluar
Dari jauh dengan suara guntur diantara seteru seteru kita
Peralatan kejahatan sedemikian yang akan menghancurkan
Berkeping keping, dan menghantam apa saja yang berdiri
Melawan, sehingga mereka akan menakuti bahwa kita telah melucuti [ 490 ]
Sang Pengguntur akan halilintarNya satu satunya yang ditakuti.
Tidak akan lama juga pekerjaan kita, namun sebelum ufuk,
Hasilnya akan memenuhi harapan kita. Sementara itu bangkitlah;
Buang ketakutanmu; kepada kekuatan dan nasehat bergabung
Tidak usah memikirkan kesulitan, apalagi berputus asa. [ 495 ]
Ia selesai, dan kata katanya kepada wajah wajah murung mereka
Mencerahkannya, dan membangkitkan harapan mereka yang terpukul.
Penemuan itu dikagumi oleh semuanya, dan masing masing, bagaimana ia
Bisa lalai menjadi penemunya, begitu mudah tampaknya
Begitu ditemukan, yang belum ditemukan kebanyakan akan mengiranya [ 500 ]
Tidak mungkin: namun boleh jadi dari Bangsamu
Di hari hari mendatang, saat Niat Jahat berlimpah limpah,
Seseorang yang bermaksud jahat, atau diilhami
Dengan rancangan iblis mungkin menciptakan
Peralatan serupa untuk menulahi Anak Anak manusia [ 505 ]
Untuk dosa, untuk perang dan pembantaian satu sama lain dimaksudkan.
Segera dari Sidang menuju kerja mereka terbang,
Tidak ada yang berdiri berbantah, tangan tangan tak terhitung jumlahnya
Bersiaga, dalam sekejap mereka membongkar
Lebar tanah Sorgawi, dan melihat dibawahnya [ 510 ]
Zat zat asal Alam dalam kekasaran
Kandungannya; Buih Belerang dan Nitro
Mereka temukan, mereka campur, dan dengan Keahlian mengagumkan,
Mereka ramu dan bubukkan sehingga menjadi
Butir butir amat hitam, dan dipindahkan ke penyimpanan: [ 515 ]
Sebagian nadi nadi tersembunyi itu digalikan (tidak juga di Bumi ini
Isi Perutnya tidak sama) Zat Batu Batuan dan Batu,
Yang dengannya untuk membuat Alat Alat mereka dan Bola Bola
Kehancuran lontaran; sebagian dari mereka akan sumbu bakaran
Menyediakannya, ganas dengan satu sentuhan api. [ 520 ]
Maka semuanya sebelum terbitnya hari, dibawah Malam terjaga
Dengan rahasia mereka selesaikan, dan dalam urutan disusun,
Dengan pengerjaan diam diam tanpa diintai.
Lalu ketika Pagi Timur yang terang muncul di Sorga
Naik bangkit Para Malaikat Pemenang, dan kepada Persenjataan [ 525 ]
Nafiri pagi Dinyanyikan: dengan Bersenjata mereka berdiri
Dibawah Tenda Emas, Balatentara terang benderang,
Segera berkumpul; yang lainnya dari Bukit Bukit diterangi ufuk
Melihat ke sekeliling, dan Para Pengintai bersenjata ringan mengarungi tiap Batas,
Tiap sudut, untuk menandai seteru yang terletak jauh, [ 530 ]
Dimana terletak, atau kemana melarikan diri, atau jikalau hendak bertempur,
Sedang bergerak atau sedang berhenti: ia segera dilihat mereka
Dibawah Panji Panji Perang terbentang bergerak mendekat, dalam kelambanan
Namun Batalion yang kokoh; kembali dengan Kecepatan tercepat
Zofiel, dengan sayap paling tangkas diantara Kerubim, [ 535 ]
Datang terbang, dan ditengah Udara menyahut nyaring demikian.
Persenjatai dirimu, Pejuang, Persenjatai untuk pertempuran, seteru sudah dekat,
Yang kita kira melarikan diri, akan meniadakan bagi kita pengejaran panjang
Hari ini, tidak usah takut ia melarikan diri; dalam begitu tebal Awan
Ia datang, dan diam pada wajahnya kulihat [ 540 ]
Ketetapan sedih dan aman: biarlah tiap dari kita
Mengikatkan jubah Sekeras Berliannya dengan baik, dan tiap tiap
Memasangkan benar Ketopongnya, menggenggam kokoh Perisai melingkarnya,
Yang dipakai merata atau tinggi, sebab hari ini akan tercurah turun,
Jika kuduga ada sesuatu, bukan hujan gerimis, [ 545 ]
Namun badai menerjang Anak Anak Panah yang berkait api.
Demikian diperingatkannya mereka mempersiapkan diri, dan segera
Dalam urutan, berhenti dari segala beban gangguan;
Segera tanpa terganggu mereka mengambil Kesiagaan,
Dan kedepan bergerak Bertempur; ketika memandang [ 550 ]
Tidak jauh dengan langkah berat sang Seteru
Mendekat dengan kasar dan besar; dalam Kubus hampa
Memindahkan Peralatan iblisnya, ditembus
Pada tiap sisi dengan Skuadron Skuadron Tebal yang membayangi,
Untuk menyembunyikan penipuan itu. Saling memandang keduanya berdiri [ 555 ]
Sebentar, namun tiba tiba di depan muncul
Setan: Dan demikian didengar Memerintahkan dengan nyaring.
Barisan Depan, ke Kanan dan ke Kiri singkapkan Bagian Depan;
Agar semua boleh melihat yang membenci kita, bagaimana kita mencari
Perdamaian dan pengendalian diri, dan dengan hati terbuka [ 560 ]
Berdiri siap untuk menerima mereka, jikalau mereka menyukai
Tawaran kita, dan tidak berbalik melenceng;
Namun itu kuragukan, bagaimanapun juga saksikanlah Sorga,
Sorga engkau segera saksikanlah, sementara kami melontarkan
Dengan bebas bagian kami; kalian yang ditunjuk berdiri [ 565 ]
Lakukan seperti yang ditugaskan pada kalian, dan dengan singkat sentuhlah
Apa yang kita ajukan, dan dengan nyaring agar semua boleh mendengar.
Demikian mencemooh dengan teka teki ia baru
Selesai; ketika ke Kanan dan ke Kiri Bagian Depan
Terbagi, dan ke tiap Barisan Belakang mengunduran diri. [ 570 ]
Yang kepada mata kami menemukan hal baru dan aneh,
Tiga baris Tiang Tiang yang ditempatkan berbaring
Diatas Roda Roda (sebab paling menyerupai Tiang Tiang kelihatannya
Atau wujud hampa terbuat dari Kayu Ek atau Kayu Fir
Dengan dahan dahan yang dipotong, yang ditebang di Hutan atau Gunung) [ 575 ]
Tembaga, Besi, rangka Batu, jikalau tidak mulut mulut mereka
Dengan rongga mengerikan menganga kepada kami lebar,
Yang menandakan gencatan kosong; di belakang tiap tiapnya
Seorang Seraf berdiri, dan ditangannya sebuah Sumbu
Tegak melambai lambai berujung api; sementara kami menunggu, [ 580 ]
Dengan tertib berdiri didalam pikiran kami merasa lucu,
Tidak untuk lama, sebab tiba tiba semua sekaligus Sumbu Sumbu mereka
Majukan, dan kepada lubang sempit disentuhkan
Dengan sentuhan paling sederhana. Segera dalam nyala api,
Namun segera dikaburkan oleh asap, seluruh Sorga tampaknya, [ 585 ]
Dari Alat Alat bertenggorok dalam itu dilontarkan, yang raungannya
Merobek Udara dengan kegaduhan keras,
Dan mencabut segala isi perutnya, memuntahkan dengan keji
Isi perut iblis mereka, Halilintar rantai berantai dan Hujan Api
Bulatan Bulatan Besi, yang terhadap Balatentara Pemenang [ 590 ]
Diarahkan, dengan amuk yang begitu tak terkendali menghajar,
Sehingga siapa yang dihantam, tidak ada yang sanggup berdiri diatas kaki,
Walau jika tidak demikian berdiri kokoh bagai Batu Karang, namun jatuh turun
Beribu ribu, Malaikat atas Penghulu Malaikat berguling;
Segera karena Persenjataan mereka, tanpa bersenjata mereka mungkin boleh [ 595 ]
Dengan mudah sebagai Roh Roh menghindar tangkas
Dengan lipatan cepat atau memindahkan diri; namun sekarang
Pencerai beraian keji mengikuti dan penghancuran dipaksakan;
Tidak juga hal itu berguna untuk menenangkan barisan barisan rapat mereka. [ 600 ]
Apa yang harus mereka lakukan? Jikalau mereka maju menerjang, dihantam mundur
Terulang, dan dijungkir balikkan dengan hina
Berlipat ganda, akan membuat mereka lebih dihinakan lagi,
Dan bagi seteru seteru mereka sebagai bahan tertawaan; sebab dalam pandangan
Berdiri berurut Serafim dalam sebaris lainnya
Dalam sikap tubuh untuk meledakkan tembakan kedua mereka [ 605 ]
Yaitu Petir: berbalik dikalahkan kembali
Lebih mereka benci. Setan memandang kesusahan mereka,
Dan kepada Kawan Kawannya dengan mencemooh memanggil.
Oh Teman Teman, mengapa tidak maju datang Pemenang Pemenang angkuh ini?
Sebelumnya mereka dengan ganas datang, dan ketika kita, [ 610 ]
Untuk menjamu mereka seara adil dengan Wajah terbuka
Dan Hati, (kita bisa berbuat lebih apa lagi?) mengajukan syarat syarat
Pengaturan, segera mereka merubah pikiran mereka,
Terbang pergi, dan jatuh dalam kegembiraan aneh,
Sehingga mereka menari, namun sebagai tarian tampaknya [ 615 ]
Agak berlebihan dan liar, mungkin
Karena sukacita akan perdamaian yang ditawarkan: namun kukira
Jika ajuan kita sekali lagi didengar
Kita boleh mendorong mereka kepada keputusan yang cepat.
Kepadanya demikian Belial dalam suasana hati bermain main yang serupa, [ 620 ]
Pemimpin, syarat syarat yang kita kirim adalah syarat syarat yang berat,
Yang isinya sulit, dan penuh kuasa mendorong mereka pulang,
Sehingga bisa kita lihat hal ini lucu bagi mereka semua,
Dan membuat banyak tersandung, yang menerimanya dengan benar,
Perlu dari kepala hingga kaki mengerti benar; [ 625 ]
Tidak dimengerti mereka, hadiah ini mereka punyai juga,
Mereka menunjukkan kepada kita ketika seteru seteru kita tidak berjalan benar.
Demikian diantara mereka sendiri dalam suasana senang
Berdiri menghina, yang meninggikan dalam pikiran mereka diluar
Segala keraguan akan kemenangan, keperkasaan kekal [ 630 ]
Untuk ditandingi dengan penemuan mereka mereka anggap
Begitu mudah, dan akan PetirNya mereka membuat bahan cemoohan,
Dan menertawakan seluruh BalatentaraNya, sementara mereka berdiri
Sebentar dalam kesulitan; namun mereka tidak berdiri lama,
Murka mendorong mereka pada akhirnya, dan mendapatinya sebagai senjata [ 635 ]
Yang cocok untuk melawan kejahatan neraka sedemikian.
Segera (lihatlah keunggulan, kekuatan
Yang Allah telah menaruhnya dalam Malaikat Malaikat perkasaNya)
Mereka melemparkan segala Persenjataan mereka, dan menuju Bukit Bukit
(Sebab Bumi memiliki keragaman ini dari Sorga [ 640 ]
Akan kesenangan terletak pada Bukit dan Dataran)
Tangkas bagai kilas Halilintar mereka berlari, mereka terbang,
Dari dasar dasarnya dilonggarkan kesana dan kemari
Mereka mencabut Bukit Bukit yang berkedudukan dengan segala isinya,
Batu Batu, Air, Hutan, dan dengan puncak rimbunnya [ 645 ]
Diangkat naik dibawa dengan tangan tangan mereka: Menakjubkan,
Memang, dan kengerian menawan Balatentara pemberontak itu,
Ketika datang menuju mereka dengan begitu menakutkan mereka melihat
Dasar Gunung Gunung diarahkan keatas,
Hingga keatas Alat Alat terkutuk berbaris tiga itu [ 650 ]
Mereka melihatnya ditimpakan, dan segala keyakinan mereka
Terkubur dalam dalam dibawah beratnya Gunung Gunung,
Diri mereka berikutnya terserang, dan atas kepala mereka
Puncak Puncak Besar dilontarkan, yang di Udara
Datang membayangi, dan menindas seluruh Legion Legion yang bersenjata, [ 655 ]
Zirah mereka menambah bahaya bagi mereka, dihancurkan kedalam dan meremukkan
Ke dalam wujud mereka menusuk, yang membawa kesakitan bagi mereka
Tanpa dapat diredakan, dan banyak erangan penuh kesengsaraan,
Lama mereka berjuang dibawah, sebelum mereka dapat meloloskan diri
Keluar dari penjara sedemikian, walau sebagai Roh Roh cahaya paling murni, [ 660 ]
Paling murni pada mulanya, sekarang cemar yang bertumpuk oleh sebab dosa.
Yang lainnya dengan meniru sebagai Persenjataan
Turut mengambil, dan merobek Bukit Bukit bersebelahan;
Sehingga Bukit Bukit ditengah Udara menemui Bukit Bukit
Dilemparkan kesana kemari dengan lontaran menakutkan, [ 665 ]
Sehingga di bawah tanah, mereka bertempur dalam bayang buruk;
Kegaduhan neraka; Perang tampak bagai sebuah Permainan beradab
Dibanding kepada keributan ini; kebingungan mengerikan ditumpukkan
Atas kebingungan yang naik: dan saat itu seluruh Sorga
Pastilah telah hancur lebur, terbentang runtuh, [ 670 ]
Jikalau tidak Sang Bapa Mahakuasa dimana Dia duduk
Berdiam di Tempat PerlindunganNya di Sorga dengan aman,
Berpetunjuk mengenai hasil segala galanya, melihat sebelumnya
Pertikaian ini, dan mengizinkan semuanya, bernasehat:
Agar tujuan agungNya dengan demikian boleh dipenuhiNya, [ 675 ]
Untuk menghormati AnakNya yang Diurapi terbalaskan
Atas musuh musuhNya, dan untuk menyatakan
Segala kuasa atasNya dipindahkan: maka kepada AnakNya
Penyerta TahtaNya demikian dikatakanNya.
Pancaran Gemilang KemuliaanKu, Anak yang Kukasihi, [ 680 ]
Anak Yang di wajahMu apa yang tidak terlihat menjadi terlihat
Dengan jelas, yaitu KeAllahanKu,
Dan Yang ditanganMu Kulakukan TitahKu,
Kemahakuasaan Kedua, dua hari telah berlalu,
Dua hari, sebagaimana Kita menghitung hari hari di Sorga, [ 685 ]
Sejak Mikhael dan Kuasa Kuasanya maju pergi untuk menjinakkan
Mereka yang tidak taat; sangat susah pertempuran mereka,
Sebagaimana sepastinya, ketika dua Seteru sedemikian bertemu bersenjata;
Sebab kepada diri mereka sendiri Kutinggalkan, dan Engkau mengetahui,
Setara dalam Penciptaan mereka diciptakan, [ 690 ]
Kecuali apa yang telah dirusak oleh dosa, yang sampai saat ini masih terjadi
Tanpa terlihat, sebab Aku menahankan penghukuman mereka;
Maka dalam pertempuran terus menerus mereka harus bertahan
Tanpa akhir, dan tiada pemecahan akan ditemukan:
Perang yang capai telah melakukan apa yang bisa dilakukan Perang, [ 695 ]
Dan dalam murka tak terkendali melepaskan kekang,
Dengan Gunung Gunung seolah olah dengan Senjata, yang menghasilkan
Hasil yang liar di Sorga, dan berbahaya bagi semuanya.
Dua hari telah berlalu, hari ketiga adalah kepunyaanMua;
UntukMu telah Kutetapkan, dan sampai saat ini [ 700 ]
Telah Kutahankan, agar Kemuliaan tersebut boleh menjadi milikMu
Mengakhiri Perang besar ini, sebab tiada selain Engkau
Yang bisa mengakhirinya. KepadaMu Keunggulan dan Kebajikan sedemikian
Amat besar telah Kutaruh, agar semua boleh mengetahui
Di Sorga dan Neraka KuasaMu tiada bandingan, [ 705 ]
Dan Kegaduhan sesat ini dikuasaiMu,
Untuk menyatakanMu paling pantas menjadi Pewaris
Akan segala hal, untuk menjadi Pewaris dan menjadi Raja
Melalui Urapan Suci, yaitu hakMu yang sepantasnya.
Pergilah Engkau yang Paling Perkasa dalam keperkasaan BapaMu, [ 710 ]
Naikilah KeretaKu, tuntun Roda Roda yang cepat
Yang menggoncangkan dasar dasar Sorga, keluarkan segala PerangKu,
BusurKu dan Petir, Persenjataan MahakuasaKu
Pakaikanlah, dan Pedang atas PahaMu yang perkasa;
Kejar anak anak Kegelapan ini, lemparkan mereka keluar [ 715 ]
Dari segala batas batas Sorga kedalam Jurang Dalam yang terdalam:
Disana biar mereka belajar, sebagaimana mereka sukai, untuk membenci
Allah dan Mesias Raja yang diurapiNya.
Dia berkata, dan atas AnakNya dengan Sinar Sinar langsung
Memancar penuh, Dia akan segala dipancarkan BapaNya secara utuh [ 720 ]
Dengan langsung menerimanya ke wajahNya,
Dan demikian Sang Allah Anak menjawab bicara.
Oh Bapa, Oh Yang Tertinggi dari segala Tahta Sorgawi,
Yang Pertama, Mahatinggi, Mahakudus, Mahabaik, Engkau selalu ingin
Memuliakan AnakMu, Aku selalu ingin memuliakanMu, [ 725 ]
Sebagaimana yang seadilnya; ini Kuperhitungkan sebagai Kemuliaan bagiKu,
PeninggianKu, dan kesenanganKu yang sepenuhnya,
Bahwa Engkau amat berkenan kepadaKu, menyatakan kehendakMu
Dipenuhi, yang untuk memenuhinya adalah segala kebahagiaanKu.
Tongkat Kekuasaan dan Kuasa, pemberianMu, Kuambil, [ 730 ]
Dan dengan lebih senang akan menyerahkannya, ketika pada akhirnya
Engkau akan menjadi segala hal dalam segala hal, dan Aku didalam Engkau
Selama lamanya, dan didalamKu semua yang Engkau kasihi:
Namun siapa yang Engkau benci, Kubenci, dan sanggup memakaikan
Segala kengerianMu, sebagaimana Kupakai kelembutanMu, [ 735 ]
Sebagai Gambar dan RupaMu dalam segala hal; dan akan segera,
Dipersenjatai dengan keperkasaanMu, menyingkirkan dari Sorga para pemberontak,
Dilemparkan ke bawah menuju Rumah buruk mereka yang telah dipersiapkan
Kepada rantai rantai kegelapan, dan Ulat yang tidak bisa mati,
Yang sanggup memberontak dari kepatuhan yang seadilnya kepadaMu, [ 740 ]
Yang untuk mematuhiMu adalah kebahagiaan seutuhnya.
Maka akan Orang Orang KudusMu tanpa bercampur, dan dari yang najis
Jauh terpisah, mengelilingi GunungMu yang kudus
Haleluya yang tidak dibuat buat kepadaMu mereka nyanyikan,
Kidung Kidung pujian agung, dan Aku diantara mereka yang terutama. [ 745 ]
Demikian berkata, Dia menunduk diatas Tongkat KekuasaanNya, bangkit
Dari sebelah kanan Kemuliaan dimana Dia duduk,
Dan Pagi suci ketiga mulai bersinar
Ufuk tiba di Sorga: maju menerjang dengan suara angin topan
Kereta KeAllahan Bapa, [ 750 ]
Mengilatkan nyala nyala tebal, Roda didalam Roda, yang tidak ditarik,
Dirinya sendiri hidup oleh Roh, namun digerakkan
Oleh empat wujud Kerubim, empat Wajah masing masing
Dimiliki ajaib, bagai dengan Bintang Bintang tubuh mereka
Dan Sayap Sayap ditatahi dengan Mata, dengan Banyak Mata roda rodanya [ 755 ]
Terbuat dari Beril, dan Api Api yang mengalir di tengah tengah;
Diatas kepala mereka suatu Cakrawala kristal,
Yang diatasnya sebuah Tahta Safir, yang dilapisi dengan kemurnian
Amber, dan warna warna Busur hujan itu.
Dia dalam Tenda Sorgawi bersenjata lengkap [ 760 ]
Akan Urim yang bersinar, karya yang dibuat secara ilahi,
Menaiki, di sebelah kananNya Kemenangan
Duduk bersayapkan Elang, di sisinya tergantung sebuah Busur
Dan Tabung Panah dengan Petir berkepala tiga tersimpan,
Dan dari sekelilingNya Bumbungan ganas bergulung [ 765 ]
Akan asap dan nyala yang mengamuk, dan kilatan kilatan menakutkan;
Diikuti oleh selaksa ribu Orang Orang Kudus,
Dia maju datang, dari jauh kedatanganNya bersinar,
Dan dua puluh ribu (aku mendengar jumlah mereka)
Kereta Allah, setengahnya di tiap sisi terlihat: [ 770 ]
Dia diatas sayap sayap Kerubim berkendara penuh kuasa
Diatas Langit Kristal, Bertahta dalam Safir.
Amat Mulia jauh dan luas, namun oleh kepunyaanNya sendiri
Pertama kali terlihat, mereka terkejut oleh sukacita yang tak terduga itu,
Tatkala Panji Perang agung Mesias berkilat [ 775 ]
Mengawang dibawa oleh Para Malaikat, TandaNya di Sorga:
Dibawah KepemimpinanNya Mikhael segera menyerahkan
Balatentaranya, tersebar keluar pada kedua Sisi Sayap,
Dibawah Kepala mereka bersatu dalam satu tubuh.
Di hadapanNya Sang Kuasa Ilahi jalanNya disiapkan; [ 780 ]
Oleh perintahNya Bukit Bukit yang tercerabut dikembalikan
Ke tempat masing masing, mereka mendengar suaraNya dan pergi
Dengan patuh, Sorga diperbaharui kembali akan wajahnya yang seharusnya,
Dan dengan Bukit Berbunga segar dan Lembah tersenyum.
Ini dilihat oleh Seteru SeteruNya yang telah kalah namun berdiri keras kepala, [ 785 ]
Dan kepada pertempuran memberontak mengumpulkan Kuasa Kuasa mereka
Tanpa mempedulikan apapun, oleh sebab harapan yang dikandung dari keputusasaan.
Dalam Roh Roh sorgawi bisakah kebengkokan sedemikian berdiam?
Namun untuk meyakinkan yang angkuh Tanda Tanda apa yang mencukupi,
Atau Keajaiban apa sehingga yang keras hatinya boleh mengalah? [ 790 ]
Mereka lebih dikeraskan lagi oleh apa yang mungkin bisa mereka dapat kembali,
Berduka karena melihat KemuliaanNya, saat melihat hal itu
Mereka iri hati, dan berhasrat mencapai keagunganNya,
Berdiri siap bertempur ganas, dengan kekuatan maupun tipudaya
Mengira bisa berjaya, dan pada akhirnya berkemenangan [ 795 ]
Melawan Allah dan Mesias, atau untuk jatuh
Dalam kehancuran semesta pada akhirnya, dan saat itu
Ditarik menuju Pertempuran terakhir, mencemoohkan pelarian diri,
Atau pengunduran capai; ketika Sang Anak Allah yang agung
Kepada segenap BalatentaraNya dikedua sisi berbicara demikian. [ 800 ]
Berdirilah diam dalam barisan terang kalian Orang Orang Kudus, berdirilah disini
Kalian Para Malaikat yang bersenjata, hari ini boleh beristirahat dari Pertempuran;
Setia segala peperanganmu, dan oleh Allah
Diterima, tanpa takut bagi TujuanNya yang benar,
Dan sebagaimana kalian telah menerima, begitu juga kalian telah melakukan [ 805 ]
Tanpa tertaklukkan; namun akan kumpulan terkutuk ini
Penghukuman adalah kepunyaan pada tangan yang lain,
Pembalasan adalah hakNya, atau siapa yang Dia tunjuk satu satuNya;
Jumlah untuk pekerjaan hari ini tidak ditetapkan
Tidak juga sejumlah besar, berdiri sajalah dan lihatlah [ 810 ]
Kemarahan Allah dicurahkan atas mereka yang tidak mengakui Allah
OlehKu, bukan kalian namun Aku telah mereka benci,
Namun dicemburui juga; menentangku segala amuk mereka,
Karena Sang Bapa, Yang kepadaNya di Sorga paling tinggi
Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan berada, [ 815 ]
Telah menghormatiKu sesuai kehendakNya.
Maka dari itu kepadaKu telah ditugaskanNya penghukuman mereka;
Agar mereka boleh mendapatkan keinginan mereka, untuk mencobai denganku
Dalam Pertempuran siapa yang terbukti lebih kuat, mereka semua,
Atau Aku sendiri melawan mereka, sebab dengan kekuatan [ 820 ]
Mereka mengukur segala hal, akan keunggulan lainnya
Tidak mereka contohi, tidak juga peduli siapa yang mereka ungguli;
Tidak juga pertentangan lain dengan mereka Kujaminkan.
Demikian berkata Sang Anak, dan kepada kengerian berubah
WajahNya terlalu menakutkan dipandang [ 825 ]
Dan penuh murka ditujukannya pada Musuh MusuhNya.
Segera Keempat membentangkan lebar sayap sayap Berbintang mereka
Dengan bayang menakutkan sambung menyambung, dan Lingkaran Lingkaran
KeretaNya yang ganas berputar, bagaikan dengan suara
Air Bah yang melanda, atau suatu Balatentara yang amat banyak. [ 830 ]
Dia atas Seteru Seteru durhakaNya berkendara maju,
Kelam bagaikan Malam; dibawah Roda Roda menyalaNya
Sorga Tertinggi yang kokoh bergoncang seluruhnya,
Semuanya kecuali Tahta itu sendiri adalah dari Allah. Segera sepenuhnya
Ditengah tengah mereka Dia tiba; di tangan kananNya [ 835 ]
Menggenggam selaksa Petir, yang dikirimkanNya
Dari hadapanNya, sehingga di Jiwa Jiwa mereka memakukan
Tulah; mereka terkaget sehingga lenyap segala perlawanan,
Segala keberanian; dijatuhkan turun senjata senjata mereka yang diam;
Diatas Perisai dan Ketopong, dan kepala kepala berketopong dilindasNya [ 840 ]
Akan Tahta Tahta dan Serafim perkasa yang bersujud,
Yang berharap agar Gunung Gunung sekarang boleh lagi
Dilemparkan diatas mereka sebagai perlindungan dari kemarahanNya.
Tidak lebih kurang juga di kedua sisi jatuh membadai
Anak anak panahNya, dari Keempat yang berwajah empat, [ 845 ]
Dipenuhi banyak mata, dan dari Roda Roda yang hidup,
Dipenuhi serupa dengan sejumlah besar mata,
Satu Roh didalam mereka memerintah, dan setiap mata
Melototkan halilintar, dan menembakkan api yang mengamuk
Diantara mereka yang terkutuk, yang melayukan segala kekuatan mereka, [ 850 ]
Dan membuat mereka terkuras habis akan ketahanan sesungguhnya mereka,
Terkuras habis, tidak bersemangat, terhajar, jatuh.
Namun setengah dari kekuatanNya pun belum dikeluarkan, namun ditahanNya
PetirNya di tengah tengah Sambaran, sebab Dia bermaksud
Bukan untuk menghancurkan, namun mencerabuti mereka keluar dari Sorga: [ 855 ]
Mereka yang terjungkir balik dinaikkanNya, dan bagaikan Sekumpulan
Kambing atau kumpulan malas bersama sama digerombolkanNya
Mengusir mereka dari hadapanNya dengan terhajar Petir, dikerjar
Dengan kengerian dan amuk sampai kepada batas batas
Dan dinding Kristal Sorga, yang membuka lebar, [ 860 ]
Bergulung ke dalam, dan menyingkapkan suatu Rongga lebar
Kedalam Jurang Dalam penuh kehancuran; pemandangan mengerikan itu
Menghajar mereka dengan kengerian ke belakang, namun jauh lebih buruk
Memaksa mereka dari belakang; dengan kepala terlebih dulu mereka lemparkan diri
Turun dari ujung Sorga, murka Abadi [ 865 ]
Membakar mengejar mereka sampai kepada lubang tanpa dasar itu.
Neraka mendengar keributan tak tertahankan itu, Neraka melihat
Sorga hancur dari Sorga dan pastinya akan melarikan diri
Dengan ketakutan; namun Takdir yang ketat telah meletakkan terlalu dalam
Dasar dasarnya yang gelap, dan terlalu erat diikatkannya. [ 870 ]
Sembilan hari mereka jatuh; Kekacauan yang terhajar mengaum,
Dan merasakan kebingungan sepuluh kali lipat dalam kejatuhan mereka
Melalui Kekacauannya yang liar, begitu besar penghancuran
Memberatinya dengan kehancuran: Neraka pada akhirnya
Menganga menerima mereka hidup hidup, dan menutup atas mereka, [ 875 ]
Nerakalah tempat tinggal mereka yang secocoknya diamuk oleh api
Yang tak terpadamkan, rumah celaka dan kesakitan.
Sorga yang diringankan bersukacita, dan segera memperbaiki
Lobang di dindingnya, kembali ke tempat darimana ia bergulung.
Pemenang satu satunya dari pengusiran Seteru SeteruNya [ 880 ]
Mesias membalikkan Kereta berkemenanganNya:
Datang menemuiNya segala Orang Orang KudusNya, yang berdiri diam
Sebagai saksi mata akan Tindakan Tindakan MahakuasaNya,
Dengan Yobel mendekat; dan saat mereka mendekat,
Dibayangi oleh Palem bercabang, tiap tingkatan terang, [ 885 ]
Menyanyikan Kemenangan, dan menyanyikanNya sebagai Raja Berkemenangan,
Anak, Pewaris, dan Tuhan, kepadanya Pemerintahan diberikan,
Yang paling pantas memerintah: Dia dialu alukan berkendara
Berkemenangan melalui tengah Sorga, kedalam Balai Balai
Dan Bait BapaNya perkasa Yang Bertahta [ 890 ]
Di atas: yang menerimaNya kedalam Kemuliaan,
Dimana sekarang Dia duduk di sebelah kanan kebahagiaan.
Demikian kuukur hal hal di Sorga dengan hal hal di Bumi
Atas permintaanmu, dan agar engkau boleh berhati hati
Oleh apa yang sudah lewat, kepadamu telah kuungkapkan [ 895 ]
Apa yang jikalau tidak mungkin dari Umat manusia disembunyikan;
Perpecahan yang menimpa, dan Perang di Sorga
Diantara Kuasa Kuasa Malaikat, dan kejatuhan dalam
Mereka yang berhasrat terlalu tinggi, yang memberontak
Bersama Setan, ia yang sekarang mencemburui keadaanmu, [ 900 ]
Yang sekarang berancang bagaimana ia boleh membujuk how he may seduce
Engkau juga dari ketaatan, sehingga bersama samanya
Terputus dari kebahagiaan engkau boleh berbagi
Penghukumannya, kesengsaraan Abadi;
Yang akan merupakan seluruh penghiburannya dan balas dendam, [ 905 ]
Sebagai tindakan kebencian yang dilakukan untuk menentang Yang Mahatinggi,
Sekali didapatkannya engkau sebagai Kawan dalam celakanya.
Namun jangan dengarkan segala Bujukannya, peringatkan
Setengah dirimu yang lebih lemah; biarlah ini menguntungkanmu setelah mendengar
Melalui Contoh mengerikan apa hadiah [ 910 ]
Ketidakpatuhan; dengan teguh mereka mungkin telah berdiri,
Namun jatuh juga; ingatlah, dan takutlah melanggar.

Akhir Buku Keenam.

No comments: